Anda di halaman 1dari 7

SENI BUDAYA

TARI REMO
Sejarah Tari Remo

Asal usul tari remo dari salah satu desa di Jombang yakni Desa Ceweng, Kecamatan Diwek.
Ternyata dulunya, tarian ini diciptakan oleh para seniman jalanan dengan mengusung tema atau cerita
pangeran gagah nan berani.
Awalnya, tarian ini hanya diperkenalkan di jalanan atau istilahnya mengamen. Namun semenjak
tahun 1920 an, bersamaan dengan kesenian Ludruk, tarian satu ini pun mulai berkembang pesat.

Konon ceritanya, Ngremo memiliki cerita tentang perjuangan seorang pangeran di tengah
medan pertempuran.
Ada seorang pasangan suami istri yang memiliki anak yang masih kecil, anak tersebut diberi nama
Sawunggaling. Ketika Sawunggaling umur 2 tahun, ayahnya meninggal, karena hal itu, Sawunggaling
menjadi anak tunggal di keluarganya, karena di saat itu budaya jawa masih sangat kental, Sawunggaling
dimandikan dengan air kembang 7 rupa upaya untuk mencegah sesuatu hal buruk akan terjadi pada
Sawunggaling, tapi saat proses bubu disiram dengan air kembang 7 rupa itu, pelipisnya kejatuhan daun
dan membuat pelipisnya tidak basah, diwaktu yang bersamaan, air tersebut sudah habis. setelah itu
datanglah pak rt yang menyapa ibu Sawunggaling dan bertanya. "Bu, bagaimana dengan pemandian
Sawunggaling? apa semua baik baik saja?". "Tidak pak, baru saja ada daun yang menutupi pelipis
Sawunggaling dan bagian itu tidak terkena air kembang 7 rupa itu" jelas ibu Sawunggaling. "wah, hati hati
itu, bisa saja sialnya Sawunggaling disitu". kata pak rt. mendengar hal itu ibu Sawunggaling yang
khawatir dengan anaknya, mencoba menutup pelipis anaknya dengan ikat kepala. saat Sawunggaling sudah
menginjak usia dewasa, ia adalah pahlawan di pertempuran melawan Belanda. Ia dikenal sakti dan
seringkali membuat pasukan Belanda terbunuh. dan karena itu, salah satu pasukan Belanda mencari latar
belakang Sawunggaling melalui pak rt. mereka mendatangi pak rt dan menawari pak rt dengan jabatan
yang lama, tapi dengan syarat harus menyebutkan kelemahan si Sawunggaling. pak rt yang tergiur dengan
tawaran itu pun menerimanya dan memberi tahu kelemahan Sawunggaling. dan saat itu beberapa orang
dari pasukan belanda mendatangi rumah Sawunggaling dan menyiksa ibu Sawunggaling, Sawunggaling
yang tahu hal itu segera pulang dan melihat keadaan ibunya. Sawunggaling melihat ibunya disiksa oleh
orang orang belanda. salah satu orang belanda mengatakan bahwa ia akan melepaskan ibunya jika
Sawunggaling memberi tahu kelemahannya. ibu Sawunggaling pernah berkata bahwa ia harus
merahasiakan kelemahannya kepadanya siapapun, hanya dia dan ibunya saja yang tahu. tapi Sawunggaling
tidak tega melihat ibunya disiksa, ia memberi tahu kelemahannya. dan saat itu juga ibunya dibunuh, dan
Sawunggaling juga dibunuh saat itu juga
GERAK
TARI REMO
1. Gedruk : Manusia harus mempunyai kesadaran diri di muka
bumi
2. Gendawa : Manusia mempunyai sikap yang gesit layaknya anak
panah yang terlepas dari busurnya
3. Tepisan : Manusia harus menghargai dan bersatu dengan alam

4. Ngore Remo : Manusia hatis memperbaiki diri secara


fisik
TATA RIAS
TARI REMO
Tari tradisional Indonesia biasanya cukup khas dengan tata rias wajah atau
rambut yang cukup tebal, seperti pada tari ini. Tata rias penari remo biasanya
cukup tebal, terlihat pada bagian alis yang dibuat tebal dan bercabang. Kemudian
pipi penari juga akan diberikan warna merah cukup tebal dengan tambahan
gambar kumi dan jambang pada sekitar dagu yang digambarkan dengan
menggunakan pensil alis.

Tata rias ini memiliki tujuan khusus, agar para penonton dapat melihat tampilan
penari yang sesuai dengan konsep dari gerakan dan makna yang berusaha
disampaikan oleh para penari remo. Riasan wajah tari ini juga meningkatkan
penyampaian maksud tarian pada penonton dengan baik.
Baju Hitam
TATA BUSANA

Gaya Sawunggaling
Gaya Surabaya
Baju Hitam Berlengan Ikat Kepala
Panjang bergaya kerajaan Merah
abad ke-18

Baju Putih
Berlengan Panjang

Setagen
dan keris
diselipkan di
belakang

2 Selendang, 1
Sarung batik disematkan di
pesisiran bahu, 1 dipinggang

Celana sebatas
Gelang Kaki pertengahan
betis/lutut
(kumpulan lonceng)
Thank you for watching!

- Adilah Nadya Shafwah (01)


- Anis Safitri (04)
- Dewi Anindya Kayana (09)
- Fani Cahya Ningtyas (11)
- Tyas Alivia Nailis Shofa (34)
- Yasmin Shafa Ramadhani (35)

Anda mungkin juga menyukai