Anda di halaman 1dari 13

ALAT BANTU

DENGAR
01 ELISA KARUNIALITA; 123430073

02 HAZWA NOVIANT; 123430079

03 ULFAH ZAKIYAH; 123430057


Pada kasus disabilitas , penyandang disabilitas memiliki keterbatasan
untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena faktor penglihatan dan

ALAT BANTU pendengaran yang tidak berfungsi dengan baik (Agung W. Setiawan,

DENGAR 2019). Mereka yang kehilangan kemampuan pendengaran seringkali


memiliki disabilitas tambahan, yang bisa menyebabkan mereka
mengalami diskriminasi yang serius. Sebagai contoh, seorang peserta
didik dengan gangguan pendengaran dapat menghadapi kesulitan dalam
mendapatkan pembelajaran yang optimal karena kurangnya sensitivitas
terhadap fungsi telinga mereka. Bahkan ketika berkomunikasi dengan
orang lain, mereka banyak menemui kesulitan.
01
MASALAH
MASALAH

1. Kebutuhan akan Solusi 2. Perkembangan Teknologi


Pendengaran. Elektronik .

3. Penelitian dan 4. Regulasi dan Standar


Pengembangan. Kualitas.

5. Permintaan Pasar. 6. Kesadaran Publik.


02
SOLUSI
SOLUSI

Alat bantu dengar saat ini telah memiliki banyak perkembangan dibandingkan
dahulu. Saat ini alat bantu dengar sudah dapat diproses denga menggunakan
berbasis digital.

Alat bantu dengar sangat mempermudah manusi yang mengalami masalah gangguan
pendengaran, ada 25% pengguna alat bantu dengar yang diperkirakan akan
menggunakan ABD.
SOLUSI

Memberikan kemampuan mendengar dengan bandwitch yang luas


01
sehingga memberikan akses ke suara tertentu.

Mengontrol proses amplifikasi dengan meredamkan suara yang tepat


02 pada frekuensi, waktu, dan arah dengan tepat.

Mempermudah pengguna untuk menyetel alat bantu dengar sendiri.


03
03
CARA KERJA
JENIS ALAT BANTU DENGAR

Behind-the-Ear (BTE) : Alat bantu In-the-Ear (ITE): Ini adalah perangkat yang

dengar ini diletakkan di belakang telinga dan dibuat khusus dan sepenuhnya dipasang di telinga

dihubungkan ke lubang suara khusus yang bagian luar. Alat ini lebih besar dari alat bantu

dipasang di dalam saluran telinga. dengar model kanal dan dapat mengakomodasi fitur
tambahan seperti kontrol volume.

Receiver-in-Canal (RIC) atau Receiver-


In-the-Canal (ITC) dan Completely-in-the-
in-the-Ear (RITE): Ini memiliki komponen di
Canal (CIC): Ini adalah perangkat khusus yang
belakang telinga yang dihubungkan ke lubang
lebih kecil dan lebih tersembunyi, dipasang
suara melalui kabel tipis. Penerima berada di
sebagian atau seluruhnya di dalam saluran
saluran telinga, memberikan pengalaman suara
telinga. Mereka sering kali kurang terlihat namun
yang lebih alami. Perangkat ini sering kali
mungkin memiliki lebih sedikit fitur lanjutan
merupakan perangkat tercanggih, berteknologi
karena ukurannya.
tinggi, dan menyediakan fitur seperti
konektivitas bluetooth dan
kemampuan isi ulang.
CARA KERJA

01
Pengambilan Suara: Perjalanan dimulai
05 Reproduksi Suara: Sinyal yang diperkuat dan diproses
kemudian dikirim ke penerima, di mana sinyal
dengan mikrofon. Ia menangkap suara tersebut diubah kembali menjadi gelombang suara.
dari lingkungan, sama seperti telinga
kita. Ke Dalam Telinga: Gelombang suara yang
06
02
dihasilkan oleh penerima kini dalam bentuk
Konversi Sinyal: Mikrofon
yang dapat disalurkan ke dalam liang telinga.
mengubah gelombang akustik
menjadi sinyal listrik.

07 Stimulasi Saraf Pendengaran: Gelombang suara


03 Amplifikasi: Sinyal listrik kemudian yang diperkuat berjalan melalui saluran telinga dan
mencapai telinga bagian dalam.
dikirim ke amplifier, yang meningkatkan
kekuatannya.

04 Pemrosesan Digital: Prosesor ini dapat menganalisis


sinyal yang masuk dan melakukan penyesuaian berdasarkan profil 08
Persepsi Suara: Sinyal listrik ini dikirim ke
otak melalui saraf pendengaran
pendengaran pengguna dan lingkungan .
dan di proses otak..
REFERENSI

Agung W. Setiawan, A. F. (2019, FEBRUARI).


PENGEMBANGAN ALAT BANTU KOMUNIKASI BAGI
PENYANDANG DISABILITAS MENGGUNAKAN IMAP. Jurnal
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 6, No. 1, 93-98.
THANK
YOU
Teknologi akan terus berkembang setiap saat
menyesuaikan kebutuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai