Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medical Bedah III
Disususn Oleh :
Kelompok H (3)
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Trend dan Issue Persepsi Sensori” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangunkan akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan fungsi pendengaran merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan keadaan ketergantungan
dari anggota masyarakat yang terkena terhadap kelompok masyarakat
yang sehat. Salah satu bentuk gangguan tersebut adalah tuli saraf
(sensorineural hearing loss) atau tuna rungu (bisu tuli). Menurut survey
Departemen Kesehatan tahun 1994 - 1996 ditemukan 1 orang tuna rungu
dalam 1000 orang penduduk. Untuk orang dewasa dan anak-anak yang
mengalami tuli saraf dari tingkat ringan sampai tingkat sedang dapat
dibantu dengan alat bantu dengar.
Alat bantu dengar adalah suatu intrumen dimana suara baik wicara
maupun suara lingkungan, diterima oleh mikrofon, kemudian dikonversi
kembali menjadi sinyal akustik. Ada beberapa alat bantu yang tersedia
untuk kehilangan pendengaran sensorineural yang dapat mendepresi
frekuensi tinggi. suatu panduan yang sangat berguna namun tidak terlalu
kritis adalah adalah bahwa alat bantu dengar akan sangat membantu bagi
pasien kehilangan pendengaran lebih 30n Db dengan kisaran 500 sampai
2000 Hz ditelinga dan pendengarannya lebih baik. Berbagai jenis alat
bantu dengar tersedia dengan teknologi terkini dan alat bantu tersebut
harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien (mis. Jenis kehilangan
pendengaran, tangan yang lebih dominan;daripada merek dagangnnya.
Diperkirakan dari 98 %dari semua alat bantu dengar yang tersedia
dipasaran sekarang dapat berupa Implan koklea (CI) adalah alat elektronik
yang dimasukkan melalui pembedahan bagi memberikan deria bunyi
kepada seseorang yang pekak atau pendengaran terjejas teruk. Implan
koklea sering digelar bionik telinga, alat belakang telinga (BTE, Bihind
the ear), didalam telinga (ITE in the ear), atau di dalam kanalis(in the
canal).Implan Koklea merupakan terobosan besar di bidang kedokteran.
Implan Koklea merupakan alat prostetik dengan komponen internal yang
4
dipasang lewat pembedahan dan komponen eksternal yang memerlukan
penyesuaian dan pemrograman.
B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi implan koklea ?
b. Apa fungsi implant koklea ?
c. Apa komponen implan koklea ?
d. Bagaimana cara kerja implan koklea ?
e. Bagaimana proses pemasangan implan koklea ?
f. Apa kelebihan dan kerugian implan koklea ?
g. Apa perbedaan implan koklea dengan alat bantu ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Mahasiswa mampu mengetahui trend dan issue sensori persepsi
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui defisisi implan koklea
b. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi implan koklea
c. Mahasiswa mampu mengetahui komponen implan koklea
d. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja implan koklea
e. Mahasiswa mampu mengetahui proses pemasangan implan
koklea
f. Mahasiswa mampu mengetahui kelebihan dan kerugian implan
koklea
g. Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan implan koklea dengan
alat bantu
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
b. Ketidakmampuan mendengar dan memahami pembicaraan melalui alat
dengar biasa
c. Ketulian setelah belajar wicara oral dan bahasa (ketulian
postlinguistik)
d. Tak ada kontraindikasi terhadap implan koklear atau anastensi umum
e. Indikasi bahwa kemampuan mendengar akan dapat memperbaiki
kehidupan pasien.
Pembedahannya meliputi penanaman penerima kecil di tulang
temporal, melalui insisi postaurikuler,dan meletakan elektroda ke dalam
telinga tengah. Mikrofon dan transmitter dikenakan sebagai unit ekternal,
yang diukur untuk pengepasan sesudah operasi. Pasien sebaiknnya
kemudian menjalani rehabilitasi koklear dengan tim multidisiplin, yang
melibatkan seorang ahli audiologi dan patologi wicara, dan mungkin
memerlukan beberapa minggu sampai bulan untuk belajar dengan baik
menginterpretasikan suara yang didengar. Misalnya, pasien akan belajar
membedakan antara suara yang ditimbulkan oleh bel pintu dan yang
ditimbulkan oleh telepon. Ada bervariasi yang luas mengenai keberhasilan
implant koklear dan berbagai kontroversi mengenai kegunaannnya,
khususnnya dalam komunitas orang tuli.
7
Pembedahan implan ini akan dilakukan di bawah kulit belakang
telinga. Bagian-bagian alat pembedahan termasuk :
1. Bagian dalam
Termasuk penerima dan elektrod. Penerima terletak di bawah kulit
belakang telinga. Penerima mengambil isyarat elektrik yang berkod
dari pemancar dan menyampaikan mereka ke array elektrod yang telah
dimasukkan melalui pemedahan ke dalam koklea. Elektrod
merangsang gentian saraf auditori, dan sensasi bunyi diterima.
2. Bagian luar
a. Mikrofon
Pemproses ucapan yang berfungsi untuk menapis ucapan yang
didengar dan menghantar bunyi elektrik dengan memberikan
isyarat melalui kabel yang nipis kepada pemancar.
b. Pemancar
Merupakan satu lapisan magnetik yang diletakkan di belakang
telinga luar, dan memancarkan isyarat-isyarat bunyi yang telah
diproses oleh induksi elektromagnetik komponen lain dari implan
koklea terdiri :
a) Sebuah mikrofon yang menangkap suara dari lingkungan.
b) Sebuah speech processor yang memfilter suara secara selektif
untuk memprioritaskan kata-kata dan mengirimkan sinyal suara
listrik melalui kabel tipis ke pemancar.
c) Sebuah pemancar atau transmitter, yang dipegang oleh
sebuah magnet dan ditempatkan di belakang telinga luar.
Transmitter ini akan mengirimkan sinyal-sinyal suara yang
diproses untuk perangkat internal oleh induksi elektromagnetik.
d) Sebuah receiver (penerima) dan stimulator ditanamkan pada
tulang di bawah kulit, yang mengubah sinyal menjadi impuls
listrik dan mengirimkannya melalui kabel internal ke elektroda.
8
1. Pertama sekali, mikrofon akan dipasang di belakang cuping telinga.
Bunyi kemudian akan dihantar oleh mikrofon akan diproses untuk
mengaktifkan elektrod. Ia menggunakan konsep FFT untuk
dibahagikan kepada beberapa frekuensi yang berlainan.
2. Kemudian, bunyi yang telah diproses akan dihantar menggunakan
radio frekuensi ke dalam bahagian dalaman implan. Radio frekuensi
ini digunakan supaya tiada hubungan fizikal yang terlibat yang mana
boleh memberi sebarang jangkitan serta penyakit kepada bahagian
dalaman telinga. Pemancar ini dilekatkan kepada penerima
menggunakan magnet yang ditekapkan di kulit pesakit.
3. Selepas itu, komponen penerima akan menerima arahan daripada
prosesor percakapan yang menyaring bunyi terutamanya bunyi yang
dapat didengar menggunakan magnet. Isyarat yang dihasilkan oleh
prosesor ucapan dihantar kepada penerima dalaman,yang mana
diambil oleh isyarat radio frekuensi dan dihantar bersama-sama
elektrod dalam koklea. Penerima merupakan komputer yang boleh
menukarkan bunyi yang telah diproses serta mengawal arus elektrik
untuk dihantar kepada elektrod didalam koklea.
4. Eloktrod koklea diperbuat daripada sejenis platinum serta bahan yang
mempunyai penebat yang tinggi. Ia menyambung alat dalaman
penerima dan dimasukkan jauh ke dalam koklea. Kemudian isyarat-
isyarat elektrik dihalakan kepada elektrod, seterusnya medan elektrik
akan dijana dan merangsang gentian saraf auditori. Dari gentian saraf
auditori,isyarat yang diterima akan dihantar terus kepada otak untuk
diproses. Akhirnya, bunyi yang dihasilkan dapat didengar oleh
pengguna.
9
kandidat berbicara dengan fokus pendengaran selama + 2 bulan.
Setelah ABD diyakini tidak memberi manfaat, maka direncanakan
untuk dilakukan operasi.
10
3. Proses rehabilitas
Proses rehabilitasi dilakukan dengan menyalakan elektroda / switch on
( pada minggu ke 2 - 3 pasca operasi) dan pemetaan / mapping,
selanjutnya diteruskan dengan AVT untuk latihan bicara yang
berfokus pada kemampuan mendengar.
11
2. Kelebihan
a. Keberadaannya tidak tampak dari luar
b. Membuat kanal telinga terbuka
c. Mengurangi distorsi pengeras suara
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Implan Koklea merupakan terobosan besar di bidang kedokteran.
Penelitian tentang Implan Koklea telah dilakukan sejak awal tahun 1950
dan diakui oleh FDA (Food and Drug Administration) pada pertengahan
1980-an. Implan Koklea merupakan alat prostetik dengan komponen
internal yang dipasang lewat pembedahan dan komponen eksternal yang
memerlukan penyesuaian dan pemograman
Untuk menentukan apakah seseorang dapat menjadi kandidat
Koklea, memerlukan pemeriksaan dan berbagai tes oleh dokter spesialis
telinga, hidung, tenggorokan-kepala leher.
Prosedur pemasangan Implan Koklea diawali dengan melakukan
tindakan bedah untuk memasang komponen internal. Dengan hanya
memasang komponen internal, maka pasien masih belum bisa mendengar.
Setelah luka bekas operasi sembuh dan bengkaknya hilang (sekitar 3-6
minggu) dapat dilanjutkan dengan pemasangan transmitter eksternal dan
prossesor suara. Sehingga pasien dapat mulai mendengar suara layaknya
normal. Pasien dengan Implan Koklea memerlukan rehabilitasi khusus
untuk menyesuaikan dengan pendengaran barunya. Program rehabilitasi
terfokus pada belajar mendengarkan dan menyediakan lingkungan auditif,
sehingga memaksimalkan potensi kinerja pasien dengan Implan Koklea.
Walau bagaimanapun Implan Koklea masih terdapat kerugian dan
kelebihannya tersendiri berbanding alat bantu dengar yang biasa. Aspek-
aspek seperti individu yang siap dengan konsekuensi dari efek samping
13
pemasangan implan dan keluarga yang cukup mendukung sangat
menentukan keberhasilan fungsi dari implan itu sendiri.
B. Saran
Diharapkan agar kegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori sesi 1: mendengarkan musik bisa terus terlaksana untuk
mendapatkan hasil yang lebih efektif dalam mengontrol gangguan persepsi
sensori yang terjadi pada pasien skizofrenia dan dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pada
pasien skizofrenia dengan gangguan persepsi sensori.
14
DAFTAR PUSTAKA
15