Anda di halaman 1dari 10

Paparan Biomaterial Pada Implan Koklea

Kelas Pengantar Teknologi Biomedis


Isti Fina - 1906299641

Implan koklea adalah sebuah


prosedur medis untuk membantu
seseorang dengan gangguan
pendengaran yang sudah parah
atau bisa juga disebut sebagai tuli
dengan cara memasangkan alat
elektronik pada telinga penderita
tersebut. Implan koklea ini sendiri
telah berada di dunia medis sekitar
25 tahun sejak penemuan pertamanya. Saat ini dari 5% populasi di dunia yang
menderita gangguan pendengaran, sebagian besarnya memilih melakukan implan
koklea untuk dapat mendengar keadaan di sekitar mereka. Selain implan koklea,
sebenarnya ada banyak pilihan lain yang tidak kalah populer dalam membantu
pendengaran seperti salah satu contohnya adalah alat bantu dengar atau hearing
aids. Akan tetapi, hearing aids ini hanya akan bekerja pada seseorang yang
sebelumnya pernah mendengar dan kemudian kehilangan kemampuannya untuk
mendengar. Alat bantu dengar atau hearing aids tidak dapat berguna apabila
seseorang mengalami gangguan pendengaran sejak lahir atau saat usia balita.
Perbedaan besar yang dapat membedakan antara implan koklea dan alat bantu
dengar adalah cara kerja kedua alat tersebut. Alat bantu dengar, sesuai dengan
namanya, adalah alat yang hanya membantu mengencangkan suara yang ada di
sekitarnya. Mudahnya, alat bantu dengar hanya berfungsi sebagai mikrofon.
Sedangkan implan koklea benar-benar mengolah suara di sekitar penderita menjadi
sinyal listrik yang nantinya akan dialirkan menjadi sebuah stimulus menuju saraf
pendengaran yang terhubung dengan otak. Maka dari itu, implan koklea merupakan
metode yang tepat ketika seseorang yang menderita gangguan pendengaran tidak
dapat lagi mendengar dengan alat bantu dengar atau hearing aids.
Selain implan koklea, sebenarnya ada juga metode implan lainnya yang dapat
dilakukan oleh penderita gangguan pendengaran seperti implan batang otak
pendengaran dan implan telinga bagian tengah. Implan batang otak memiliki cara
kerja yang mirip dengan implan koklea, hanya saja jika implan koklea memasangkan
implannya pada koklea seseorang, implan batang otak pendengaran ini langsung
dipasangkan di batang otak seseorang sehingga melewati koklea dan sensor
pendengaran. Sedangkan, implan telinga bagian tengah bekerja dengan cara
mengalirkan getaran ke telinga bagian tengah yang kemudian getaran tersebut
ditangkap oleh telinga bagian tengah untuk dilanjutkan ke otak.

Secara garis besar, fungsi dari implan koklea ini adalah menghantarkan impuls dari
dari suara luar sampai ke saraf pendengaran dengan komponen elektroda yang
terdapat di dalamnya. Suara di sekitar dihantarkan dalam bentuk sinyal listrik karena
orang-orang yang membutuhkan implan koklea sudah tidak lagi bisa mendengar
gelombang suara dalam frekuensi yang biasanya. Hal ini terjadi karena terdapat
kerusakan pada telinga bagian dalam sehingga suara tidak dapat melewati bagian
tersebut. Padahal, telinga bagian dalam memiliki fungsi penting sebagai penghantar
getaran menuju saraf pendengaran. Sebagian banyak orang yang memiliki gangguan
pendengaran memiliki kerusakan pada rambut halus yang terdapat di koklea atau
yang disebut dengan stereocilia. Orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran
memang memiliki kerusakan pada stereocilia mereka, namun saraf pendengaran
mereka masih dapat berfungsi dengan baik. Hal inilah yang membuat mereka tidak
dapat mendengar suara adalah karena tidak adanya sinyal yang diterima oleh saraf
pendengaran, sinyal ini yang seharusnya dikirimkan oleh stereocilia kepada saraf
pendengaran.

Implan koklea dapat dibagi menjadi 2 komponen utama berdasarkan letaknya yaitu
bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam adalah bagian yang tertanam pada
telinga atau diimplantasi untuk menghantarkan sinyal ke saraf pendengaran.

Sedangkan bagian luar adalah bagian yang bertugas menangkap suara di sekitar dan
memproses suara tersebut menjadi sebuah sinyal listrik yang nantinya akan dialirkan
ke bagian dalam. Bagian luar terdiri dari dari mikrofon dan prosesor kemudian bagian
dalam terdiri dari stimulator dan susunan elektroda. Mikrofon berfungsi menangkap
suara dari lingkungan. Prosesor memiliki fungsi untuk memilih dan mengatur suara
yang diambil oleh mikrofon. Stimulator memiliki fungsi sebagai penerima sinyal dari
pengolah suara dan kemudian mengubahnya menjadi sinyal digital. Susunan
elektroda adalah sekelompok elektroda yang mengumpulkan impuls dari stimulator
dan mengirimkannya ke berbagai wilayah saraf pendengaran.

IImplan koklea bekerja dengan cara yang cukup sistematis dan efisien seperti pada
gambar yang ada di bawah ini.
Pertama, mikrofon menangkap gelombang suara di lingkungan sekitar. Kedua,
setelah gelombang suara tersebut ditangkap, gelombang suara diubah menjadi sinyal
digital digital oleh prosesor suara yang terdapat pada area luar implan koklea. Ketiga,
kemudian prosesor mengirimkan sinyal digital ke implan koklea (tepatnya pada
stimulator) dan susunan elektroda di telinga bagian dalam. Keempat, selanjutnya
susunan elektroda menstimulasi saraf pendengaran dengan sinyal digital. Dan yang
terakhir, kelima, saraf pendengaran mengirimkan impuls ke otak, yang
menafsirkannya sebagai suara.

Setelah melakukan penjabaran terkait komponen apa saja yang terdapat pada implan
koklea serta cara kerjanya, pembahasan selanjutnya akan membahas tentang
material yang digunakan oleh tiap komponen yang terdapat pada implan koklea.
Komponen pertama adalah mikrofon. Model yang akan dibahas pada mikrofon kali ini
adalah model AquaMic headpiece yang diproduksi oleh perusahaan Advanced
Bionics. Headpiece adalah bagian luar dari implan koklea yang terdiri dari mikrofon
dan case untuk prosesor. Apabila ditinjau dari segi sifat mekaniknya headpiece tipe
ini memiliki keunggulan kedap terhadap air, baik itu keadaan di dalam air maupun
keadaan di luar air serta kekuatannya untuk bertahan pada tekanan air hingga
kedalaman tertentu. Kekuatan sifat mekanik ini memiliki parameter yang disebut
dengan IP atau ingress protection yang merupakan parameter kekuatan sebuah
material elektronik terhadap debu dan air. IP ini memiliki 2 angka yang masing masing
angkanya merepresentasikan makna yang berbeda. Angka pertama pada parameter
IP menjelaskan tentang ketahanan material tersebut terhadap debu. 0 adalah angka
terendah dari parameter ini yang berarti tanpa proteksi dan 6 adalah angka
tertingginya yang berarti material tersebut sangat rapat dan tidak akan ada debu yang
masuk lewat celah material tersebut. Sedangkan angka selanjutnya dalam parameter
ingress protection ini menunjukkan kekuatan senuah material terhadap air di
lingkungan sekitarnya. 0 adalah angka terendah dari parameter ini yang di mana air
akan dapat mudah masuk melewati celah-celah material. Dan angka 9k adalah angka
tertinggi di mana material tersebut akan kedap air dan tahan tekanan saat berada
dalam mesin cuci yang memiliki tekanan tinggi/stream jet. Kemudian, dengan
kemampuan AquaMic headpiece yang dapat bertahan dalam air, maka headpiece ini
memiliki nilai IP 68. IP 68 berarti bahwa material dari headpiece ini memiliki keadaan
tahan debu dan tahan air hingga kedalaman kurang lebih 1.5 meter. Nilai ini sudah
sangat cukup baik untuk dipakai berenang
atau mandi. Headpiece dan mikrofon tipe ini
adalah pertama kalinya yang dapat
bertahan di dalam air, sehingga sampai
saat ini belum ada tandingan yang dapat
dibandingkan secara segi kualitas.

Selanjutnya, untuk prosesor yang


memiliki kekuatan material yang
mengagumkan juga datang dari
perusahaan Advanced Bionics.
Selain headpiece yang kedap
terhadap air, perusahaan ini juga
membuat prosesor yang kedap terhadap air yang diberi nama tipe Neptune. Sama
seperti inovasi headpiece sebelumnya, prosesor ini juga merupakan prosesor implan
koklea pertama yang memiliki ketahanan dengan air dan debu. Parameter yang
dicapai untuk mencapai kualitas yang seperti ini juga sama seperti headpiece
AquaMic yaitu IP 68, di mana 6 untuk parameter terbaik penangkal debu dan 8
sebagai parameter ke-2 terbaik sebagai bahan kedap terhadap air. Salah satu
keunggulan lain yang membuat Neptune buatan Advanced Bionics menjadi pilihan
bagi banyak orang adalah kemampuan nya untuk tetap melakukan proses
pengolahan sinyal tanpa menggunakan kabel. Prosesor ini dapat diletakkan di
manapun (seperti dikalungkan, di belakang kerah baju, di tangan, dan bahkan di tas)
walaupun prosesor sedang bekerja aktif mengolah suara menjadi sinyal digital di
sekitarnya.
Setelah membahas mengenai bagian luar dari implan koklea, kini saatnya untuk
membahas bagian dalam yang diimplantasikan ke dalam tubuh manusia. Memilih
material untuk diimplantasikan ke dalam tubuh manusia tidak semudah seperti
memilih material untuk bagian luar dari implan koklea. Banyak aspek yang harus
diperhatikan seperti apakah material tersebut dapat diterima oleh jaringan di
sekitarnya atau apakah material tersebut tidak akan menyumbat perkembangan
jaringan lain. Atas dasar perbedaannya dengan material lain, maka material seperti
ini dinamakan Biomaterial. Biomaterial ini juga memiliki klasifikasi yang dibagi menjadi
3 generasi. First generation adalah biomaterial yang memiliki kemampuan bioinert
alias dapat diterima oleh jaringan yang ada disekitarnya dan menghasilkan sedikit
atau tidak sama sekali respon pada jaringan tubuh. Second generation adalah
biomaterial yang memiliki kemampuan bioactive dan biodegradable yaitu kemampuan
untuk diterima oleh jaringan manusia, serta untuk dapat berperan aktif dengan
jaringan di sekitarnya atau bahkan menyatu dengan jaringan tersebut. Contoh dari
second generation ini adalah terjadinya osteogenesis pada material implan tulang.
Kemudian klasifikasi yang terakhir adalah Third generation yang merupakan
kemampuan biomaterial untuk dapat memiliki respon tertentu pada level molekul di
tubuh manusia.

Dari penjabaran di atas mengenai klasifikasi biomaterial, maka implan koklea masuk
ke klasifikasi yang pertama yaitu biomaterial yang memiliki kemampuan bioinert.
Memiliki kemampuan bioinert lebih dari cukup untuk implan koklea karena sesuai
dengan fungsi dari implan koklea adalah menghantarkan sinyal digital ke saraf
pendengaran, sehingga tidak perlu jauh-jauh untuk dapat osteogenesis dengan tulang
yang ada di sekitarnya. Maka dari itulah material yang sesuai adalah silikon, platinum,
titanium, dan keramik. Empat bahan biomaterial inilah yang berperan penting dalam
menyusun bagian dalam implan koklea. (di bawah ini adalah ilustrasi silikon, platinum,
titanium, dan keramik)

Silikon adalah material yang telah digunakan di dunia medis selama kurang lebih 60
tahun. Hal ini karena silikon memiliki biostability yang sangat baik dan juga termasuk
keunggulannya dalam fleksibilitas. Fleksibilitas dapat diukur dengan parameter yang
disebut dengan Elastic Modulus, di mana unit pengukurannya menggunakan Pascal.
Pada implan koklea, silikon digunakan untuk membungkus kabel yang terdapat pada
implan koklea agar tidak terjadi kontak secara langsung dengan jaringan tubuh
manusia.

Material selanjutnya adalah platinum. Platinum memiliki kadar reaktif yang sangat
rendah dan tahan terhadap korosi. Hal ini yang membuat platinum dapat bekerja
dengan baik sebagai material dari komponen listrik yang berada pada implan koklea.
Untuk dapat menghantarkan listrik dengan baik maka material tersebut haruslah
memiliki konduktivitas listrik yang baik juga. Konduktivitas listrik memiliki parameter
yang dapat diukur dengan Siemens/meter. Platinum memiliki konduktivitas listrik
sebesar 9.43×106 Siemens/meter pada suhu 20 derajat Celcius. Angka konduktivitas
listrik ini sangatlah besar jika dibandingkan dengan material lainnya yang memiliki
kemampuan untuk bioinert. Material selanjutnya adalah titanium. Titanium pada
implan koklea digunakan sebagai bahan casing dari stimulator. Titanium memiliki
keunggulan yaitu materialnya yang sangat ringan dan juga tahan terhadap korosi.
Ketahanan terhadap korosi ini memiliki parameter tersendiri yaitu Milligrams Per
Square Decimeter Per Day, yang mengukur seberapa banyak materi yang akan
mengalami korosi (dalam miligram) per desimeter persegi dalam satu hari. Titanium
memiliki angka yang kecil yaitu 5.47x10-5 MDD. Semakin kecil angka dalam parameter
ini, maka akan semakin tinggi kekuatannya untuk menghindari korosi. Material terakhir
yang terdapat dalam implan koklea adalah keramik. Keramik merupakan material
implan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Sehingga fungsinya pada implan
koklea adalah untuk membungkus kabel yang keluar dari casing implan. Selain itu,
keramik juga sering ditemukan untuk menjadi material yang menutup komponen
elektronik di implan koklea. Menggunakan material keramik memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri. Kelebihan tersebut datang karena keramik tidak akan
mengganggu aktivitas transmisi sinyal yang dilakukan oleh stimulator dan juga
material keramik termasuk material yang bioinert. Akan tetapi, kekurangan dari
biomaterial datang karena bahannya yang sangat rapuh dan dapat patah dalam
tekanan mekanik yang cukup besar. Parameter kekuatan ini dapat diukur dengan
Tensile Strength yang merupakan sebuah pengukuran kekuatan material hingga
sampai di titik material tersebut akan patah. Pada pengukuran tensile strength, sebuah
keramik dapat patah 100% hanya dengan tekanan 2.75 MPa. Sebuah angka yang
rendah yang menunjukkan kerapuhan dari material keramik ini. Atas dasar alasan
inilah keramik sudah mulai dikurangi jumlahnya dalam implan koklea. Seperti yang
terdapat pada seri implan HiRes 90K yang diproduksi oleh Advanced Bionics. Pada
produk ini, material dari keramik sudah digantikan 100% posisinya oleh silikon.

Dengan ini berakhir sudah paparan mengenai implantable medical device yang
tengah populer termasuk dengan penjelasan komponen dan material yang digunakan
di dalamnya. Pada paparan di atas, telah disebutkan berbagai komponen dan material
dari penyusun implan koklea beserta parameter penentu kesesuaian material
tersebut. Selain itu, prospek untuk masa mendatang kemungkinan besar tidak hadir
dalam segi material penyusun dari implan koklea. Prospek masa mendatang
diperkirakan inovasi dari segi teknologi dalam menghantarkan suara yang lebih jernih
dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang senyap maupun berisik.
Referensi

Bionics, A., 2020. Neptune. [online] Advancedbionics.com. Available at:


<https://advancedbionics.com/id/id/home/products/processors/neptune.html>
[Accessed 30 October 2020].

Bionics, A., 2020. Seri Implan Hires 90K. [online] Advancedbionics.com. Available at:
<https://advancedbionics.com/id/id/home/products/hires-90k-implant-family.html>
[Accessed 30 October 2020].

Ndcs.org.uk. 2020. Information On Hearing Implants | Types Of Implants. [online]


Available at: <https://www.ndcs.org.uk/information-and-support/childhood-deafness
/hearing-
implants/#:~:text=There%20are%20four%20main%20types,auditory%20brainstem%
20implants%20(ABI).> [Accessed 30 October 2020].

Advancedbionics.com. 2020. Inovasi Anti Air. [online] Available at:


<https://advancedbionics.com/id/id/home/products/solution-finder/water-
innovations.html> [Accessed 30 October 2020].

Kids, A., 2020. What Is A Cochlear Implant | Aussie Deaf Kids. [online]
Aussiedeafkids.org.au. Available at: <https://www.aussiedeafkids.org.au/what-is-
a-cochlear-implant.html> [Accessed 30 October 2020].

Stöver, T., & Lenarz, T. (2009). Biomaterials in cochlear implants. GMS current topics
in otorhinolaryngology, head and neck surgery, 8, Doc10.
https://doi.org/10.3205/cto000062

Anda mungkin juga menyukai