IVR in Spleen and Liver Trauma (Prijo Sidipratomo)
IVR in Spleen and Liver Trauma (Prijo Sidipratomo)
Latar Belakang
Pengenalan terapi embolisasi
Embolisasi pada limpa dan hepar
○ Indikasi atau seleksi pasien
○ Hasil, survival rate
○ Komplikasi
○ Protokol yang berlaku sekarang
Coils
Tersedia dalam ukuran, panjang dan diameter yang bervariasi
Kemampuan memberikan terapi tepat menuju target
Biaya mahal
Syarat koagulasi darah dalam batas normal
Metal stents
Pada arteri berkaliber besar
J Trauma 2004;56;542-47
○ Angka komplikasi : ~20%
○ Perdarahan : 11% & abscess: 3%
Trauma Limpa : Teknik
Embolisasi Distal Embolisasi Proksimal
Hanya embolisasi Menurunkan tekanan
pembuluh darah yang arteri pada limpa
ruptur Membatasi resiko
Terkadang sulit pada infark limpa
kasus hemodinamik Namun
tidak stabil ○ Tidak memperbaiki
Namun lokasi ruptur arteri
○ Tidak menurunkan dan secara terori
tekanan arteri memiliki resiko
○ Menyebabkan infark perdarahan berulang
pada setiap kasus
Peranan & Indikasi
Peranan
Menurunkan resiko splenectomy
Secara aman mencegah ruptur sekunder
Memiliki resiko rendah komplikasi
Menjaga fungsi limpa
Indikasi
Sebagai terapi adjuvan bagi penatalaksaaan non
operatif pada pasien resiko tinggi perdarahan berulang
Pada pasien dengan arterio-venous shunt atau
aneurisma
J Trauma 2002;52:1091–1096
Trauma Hepar
(Sistem grading berdasarkan Angiografi)
J Trauma 2002;52:1091–1096
Trauma Hepar
Hasil Terapi
Grade rendah pada CT, hemodinamik
stabil, penatalaksanaan non operatif
Komplikasi yang umum terjadi
○ AV fistula
○ Kebocoran empedu
○ Abscess, intrahepatic atau extrahepatic
○ Hemobilia atau bilhemia (vascular-biliary fistula)
Intervensi awal dari komplikasi ini berhasil pada
85% pasien hepar berkomplikasi
○ Embolisasi, CT-guided drainage, ERCP…
J Trauma 2002;52:1091–1096
Trauma Hepar
Protokol
J Trauma 2002;52:1091–1096
Prosedur Angiografi
Angiografi selektif dan superselektif
Indentifikasi trauma lebih baik
Terapi yang lebih fokus