DI DAERAH PANTAI (HOLOSEN) 1. terdiri atas tubuh endapan material lepas, ketebalan mencapai 30 meter endapan yang terbentuk akibat pengaruh naiknya air laut selama 10.000 th.y.l.; dan 2. banyak dimanfaatkan sebagai kawasan indus- tri, pelabuhan, dan eksplorasi sumberdaya alam. 1. Kompleks klastik Seaward Region; 2. Kompleks menjari Transition Zone; dan 3. Kompleks peat Back swamp Region. 1. Kompleks klastik Seaward Region Tubuh endapan klastik tanpa interkalasi lapisan peat. Mungkin dijumpai peat, pada bagian dasar atau bagian atas kompleks. Pada kompleks ini, endapan klastik dominan.
2. Kompleks menjari Transition Zone
Endapan klastik terdapat interkalasi lapisan peat. Kedua endapan tsb dijumpai secara berselingan. 3. Kompleks peat Back swamp Region Tubuh peat & limnic ooze (tersusun atas bahan organik). Lapisan-lapisan endapan klastik dpt diinterkalasi dlm kompleks peat / dpt hadir sbg satu-satunya lapisan di dasar / di atas kompleks peat Dlm kompleks ini endapan organik dominan Sikuen adalah satuan-satuan klasifikasi lithologi yg berhubungan dengan kerangka waktu pengendapan dalam kaitanya perubahan siklus muka laut.
Peta sikuen memungkinkan klasifikasi &
representasi endapan pantai shg sgt cocok utk tujuan keteknikan & ilmu pengetahuan. 1. Kelompok Tipe X
A). Sikuen klastik (qhK)
Endapan klastik tanpa interkalasi lapisan peat
Horison soil & lapisan-lapisan sisa akar yg melimpah
dianggap sbg bagian dr sikuen klastik
B). Sikuen organik basal (qhOB)
Suksesi peat & limnic ooze / horizon soil organik di dasar endapan-endapan klastik Holosen C). Sikuen organik penutup (qhOD) Suksesi peat / limnic ooze yg tdpt pd permukaan saat ini & berada di atas endapan-endapan Holosen klastik 2. Kelompok Tipe Y
A). Sikuen klastik bawah (qhKU)
Satuan endapan klastik tebal minimal 5 cm, yg ditutupi interkalasi lapisan peat paling bawah & mungkin menutupi sikuen organik basal B). Sikuen memisah (qhA) Suksesi endapan antara dasar & interkalasi lapisan peat paling bawah & puncak dr yg paling atas Sikuen ini t.d. lapisan-lapisan peat (dlm kasus khusus hanya satu lapisan) dmk juga endapan klastik yg berada di antara lapisan-lapisan peat C). Sikuen klastik atas (qhKO) Satuan endapan klastik tebal minimal 5 cm menutupi interkalasi peat paling atas & mungkin ditutupi oleh sikuen organik penutup 3. Kelompok Tipe Z
A). Sikuen organik (qhO)
Suksesi peat & limnic ooze yg umumnya dijumpai satu selingan lapisan endapan klastik dg tebal lbh dr 5 cm
B). Sikuen klastik basal (qhKB)
Satuan endapan klastik yg tdpt di bagian bawah endapan-endapan Holosen pantai & yg ditutupi oleh sikuen organik Ketebalan sikuen klastik basal kurang dr ketebalan sikuen organik di atasnya C). Sikuen klastik interbedded (qhKE) Satuan endapan klastik menyelingi dlm sikuen organik yg tdk terkait dgn sikuen klastik atas / bawah sbgmana ditentukan di atas / satuan klastik sikuen memisah Sikuen klastik selingan ini tdk boleh melebihi 50 % dr ketebalan total sikuen organik Sikuen qhKE mgkn terdiri satu lapisan & / atau bbrp lapisan, ketebalan kurang dr 5 cm D). Sikuen klastik penutup (qhKD) Satuan endapan klastik yg tdpt di permukaan saat ini & yg menutupi sikuen organik Ketebalan sikuen ini hrs kurang dp ketebalan sikuen organik di bawahnya 1. Peta geologi konvensional / peta permukaan menunjukkan distribusi geologi dr individu lapisan dgn kedalaman 2 m dr permukaan 2. Peta sikuen menunjukkan, sikuen endapan yg lengkap dlm tubuh endapan pantai (profile type ) 3. Susunan klasifikasi lithologi tlh dikembangkan, berdasar suksesi vertikal & hub menjari secara horizontal antara endapan klastik di satu sisi & peat di sisi lain 4. Sistem lithologi ini hrs dikaitkan dgn sistem kronostratigrafi yg didasarkan umur radiokarbon 5. Interval waktu ditunjukkan oleh lapisan endapan khusus / horison peat yg bervariasi dr tempat satu ke tempat yg lain 6. Mk sistem klasifikasi lithologi di satu pihak & sistem kronostratigrafi di pihak lain, hrs diperhatikan sbg dua metode independen dlm membagi Holosen 7. Klarifikasi pengembangan pantai dlm waktu & ruang, dpt di lakukan hanya dgn kombinasi kedua sistem tsb TERIMAKASIH