FILSAFAT
1. Secara Etimologi
2. Secara Terminolagi
Secara Etimologi
1. Aristoteles
Bahasa adalah alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
manusia. Dengan kata lain, pikiran mempengaruhi bahasa karena
pikiranlah maka bahasa itu ada.
1. Kaelan, 1998:6-7:
Bahasa sebagai sarana analisis para filsuf dalam memecahkan,
memahami, dan menjelaskan konsep-konsep dan problem-problem
filsafat. Dengan perkataan lain, bahasa digunakan sebagai alat
analisis konsep-konsep dan masalah-maslah filsafat.
Salah satu cabang filsafat yang mengandalkan analisis penggunaan
bahasa karena banyak masalah dan konsep filsafat yang hanya
dapat dijelaskan melalui analisis bahasa sebab bahasa merupakan
sarana yang vital dalam filsafat.
Perbedaan Filsafat Bahasa dengan Linguistik
Perbedaan filsafat bahasa dengan linguistik adalah lingustik
bertujuan mendapatkan kejelasan tentang bahasa. Dengan
perkataan lain, tujuan akhir dari linguistik adalah mendapatkan
kejelasan tentang hakikat bahasa, sedangkan filsafat bahasa
memandang kejelasan hakikat bahasa bukan sebagai tujuan akhir,
melainkan sebagai objek sementara agar pada akhirnya dapat
diperoleh kejelasan tentang hakikat pengetahuan konseptual
(Poedjosoedarmo, 2001:2).
Perbedaan Filsafat Bahasa dengan Filsafat Ilmu Bahasa
Filsafat ilmu bahasa/kebahasaan berupaya untuk
memecahkan masalah-masalah filosofis dengan cara menganalisis
makna kata dan hubungan logis antarkata di dalam
bahasa. Sementara itu, filsafat bahasa lebih menekankan pada
analisis unsur-unsur umum dalam bahasa seperti makna, acuan
(referensi), kebenaran, verifikasi, tindak tutur, dan ketidaknalaran.
Dengan sedikit perenungan, akan tampak jelas bagaimana dalam
kisah penciptaan Adam terdapat dialog yang tidak saja
membuktikan adanya peristiwa bahasa pertama, tetapi juga
menjelaskan kekhususan manusia dibanding makhluk lain, serta
alasan mendasar atas fenomena penguasaan manusia atas bumi,
sebagimana ayat yahng saya baca tadi.
Ada pelajaran sangat penting dari peristiwa bahasa pertama ini.
Penguasaan kosa kata serta kecakapan merangkai kata-kata
secara bermakna, sejauh mengikuti logika terbatas atas wacana
tersebut, bisa ditafsir sebagai ciri kualitatif non-fisik Adam dibanding
dengan makhluk lain.
Ciri-ciri lain, misalnya dalam At-Tiin lebih menunjuk pada ciri
kuantitatif fisik. Oleh karena itu, ditambah dengan penegasan dan
perintah dan bahkan sindiran berkali-kali agar manusia
menggunakan akal atau berpikir, paling tidak terdapat tiga
keistimewaan manusia dibanding makhluk lain, yaitu: penguasaan
bahasa, kemampuan berpikir, dan kesempurnaan bentuk ragawi
Bahasa & Pemikiran