– Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah
dalam menggunakan organisme untuk menghasilkan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan manusia. – Bioteknologi sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa ilmu, seperti biokimia, mikrobiologi, biologi molekuler, genetika, dan fisika. Sebutkan perbedaan pembuatan Bioteknologi secara Konvensional dan Modern! A. Bioteknologi Konvensional dan Modern – Bioteknologi dapat diterapkan secara konvensional (tradisional) dan modren. – Tempe dan tapai misalnya, merupakan contoh bioteknologi yg dilakukan secara konvensional. – Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan hanya berdasarkan pengalaman yg diwariskan secara turun-menurun, tanpa memahami prinsip ilmiahnya, seperti organisme apa yg berproses dan bagaimana reaksinya. – Sebaliknya, dalam bioteknologi modern, para pakar melakukan penelitian ilmiah terhadap proses yg terjadi di dalam tubuh mahluk hidup yg dimanfaatkan, bagaimana reaksinya, dan faktor apa saja yg mempengaruhi, sehingga dapat diperoleh produk dan jasa dalam jumlah besar dan berkualitas baik. – Tempe bioteknologi yg dilakukan secara konvensional (tradisional). – Bioteknologi pangan, baik secara konvensional maupun modern, dapat dilakukan antara lain dengan memanfaatkan mikroorganisme, teknik kultur jaringan, hidroponik, aeroponik, dan rekayasa genetika. – Melalui bioteknologi pangan diharapkan kebutuhan pangan manusia yg semakin meningkat dapat terpenuhi. B. Pemanfaatan Mikroorganisme 1. Penghasil Bahan Makanan dan Minuman – Beberapa jenis jamur dapat digunakan untuk menghasilkan zat pewarna makanan. – Jamur Neurospora sitophila (jamur pada oncom) misalnya, dapat menghasilkan zat warna merah atau orange. – Zat warna ini merupakan pewarna alami. – Pewarna alami untuk makanan lebih aman bagi tubuh dibandingkan dengan pewarna buatan, karena tidak mengandung bahan sintetis. – Pada pembuatan roti, ragi Saccharomyces ditambahkan pada adonan tepung gandum sehingga terjadi proses fermentasi. – Gelembung-gelembung gas CO₂ yg terbentuk berguna untuk mengembangkan adonan roti. – Proses pembuatan tuak dan bir juga mengikuti persamaan reaksi fermentasi tersebut. Bahan baku tuak dapat berupa ketan, sedangkan bahan baku pembuatan bir berupa biji ……….. padi-padian yg dikecambahkan dahulu, kemudian dikeringkan. – Kecambah yg kering ini kemudian dibuat tepung dan akhirnya diberi ragi sehingga terjadi proses fermentasi. – Asam cuka dapat diproduksi melalui pertolongan bakteri asam cuka (Acetobacter). – Bahannya berupa gula, yg diubah menjadi asam cuka. – Air nira mengandung gula juga dapat berubah menjadi asam cuka setelah disimpan beberapa lama. – Hal ini karena adanya aktivitas bakteri asam cuka. – Oncom Kelas 9.1 2. Penghasil Protein Sel Tunggal – Contoh dari mikroorganisme penghasil protein sel tunggal adalah a. Bakteri Methylophillus methylotrophus – Protein dari bakteri ini memiliki kandungan asam nukleat (asam inti) yg tinggi yg sulit dicerna oleh manusia sehingga diolah dan digunakan sebagai makanan ternak. b. Alga Hijau Chlorella – Alga hijau yg hidup di air tawar ini menghasilkan protein yg dimanfaatkan untuk obat atau makanan tambahan (suplemen) bagi manusia. – Selain Chlorella, alga Arthrospira juga merupakan sumber protein sel tunggal dengan nama dagang ‘spirulina’. 3. Meningkatkan produksi pertanian – Kalian telah mengetahui bakteri Rhizobium yg hidup bersimbiosis mutualisme dengan tanaman polong. – Di akar tanaman polong, terbentuk bintil-bintil akar karena terdapat bakteri Rhizobium di dalamnya. – Bakteri ini mampu menambat nitrogen dari udara, sehingga tanaman polong (kacang) memperoleh “pupuk gratis” dari bakteri tersebut. – Saat ini telah ditemukan dan dikembangkan bakteri yg mampu menambat nitrogen. – Bakteri tersebut diberi nama dagang “legin” yg dapat disimpan dan dibiakkan di dalam medium untuk dijual. – Legin disebarkan di sawah agar tanaman kedelai atau kacang dapat bersimbiosis mutualisme dengan bakteri tersebut. – Diharapkan, produksi tanaman polong meningkat dan tanah menjadi subur. – Secara alami, memang tidak ada simbiosis mutualisme antara tanaman budidaya lain dengan bakteri Rhizobium. – Namun, saat ini para pakar, sedang melakukan penelitian untuk memasukan gen penambat nitrogen dari Rhizobium ke dalam tanaman budidaya. – Jika usaha ini berhasil, penggunaan pupuk yg mencemari lingkungan dapat dikurangi. – Hama dan penyakit sering menyerang tumbuhan. – Penyemprotan dengan menggunakan bahan kimia dapat mencemari lingkungan dan memberi dampak resistansi. – Di alam terdapat berbagai organisme yg dapat menginfeksi hama. – Bakteri Bacillus thuringiensis misalnya, dapat menghasilkan toksin (racun) yg dapat mematikan ulat yg menjadi hama tumbuhan. – Maka bakteri tersebut dikembangbiakkan, kemudian toksin yg dihasilkan disemprotkan ke lahan pertanian untuk membasmi ulat hama tumbuhan. – Pemberantasan hama tumbuhan dengan menggunakan jasa mahluk hidup dikenal dengan pengendalian secara biologi atau pengendalian hayati. C. Kultur Jaringan – Kultur Jaringan adalah memelihara jaringan pada suatu media berisi zat makanan (nutrien) dalam kondisi aseptik (bebas kuman) untuk ditumbuhkan menjadi individu baru yg memiliki sifat sama seperti induknya. – Kemampuan sel untuk tumbuh menjadi individu baru disebut totipotensi. – Umumnya, tumbuhan memiliki daya totipotensi yg tinggi, sedangkan hewan memiliki daya totipotensi rendah sehingga tidak dapat tumbuh menjadi individu yg baru. – Bagian tumbuhan yg akan dikultur dapat berupa potongan jaringan (disebut eksplan), misalnya potongan akar, daun, atau batang tumbuhan. – Eksplan dimasukkan ke dalam medium khusus berisi nutrisi. – Nutrisi dapat berupa larutan pupuk yg mengandung unsur makro (C,H,O,N,S,P,K,Ca, Mg) dan unsur mikro (Zn, Mn, Mo, Al, Fe, B, Cu, Cl), asam amino, gula, vitamin, dan hormon. – Setelah beberapa hari, sel-sel tumbuh membentuk gumpalan sel (disebut kalus). – Gumpalan sel-sel ini dapat dipisah-pisah, kemudian dimasukan ke dalam medium khusus sehingga tumbuh membentuk tanaman kecil yg berakar, berbatang, dan berdaun (disebut plantlet). Plantlet kemudian dipindahkan ke medium tanah agar tumbuh menjadi tanaman baru. – Dari sepotong eksplan (misalnya ujung akar), dapat tumbuh beribu-ribu tanaman baru yg identik. – Kultur jaringan tanaman dapat disimpan dan diawetkan pada suhu rendah. – Dengan kultur jaringan tanaman, dapat diupayakan pengadaan bibit tanaman yg berkualitas dalam waktu singkat, dalam jumlah tak terbatas, lebih ekonomis dan tidak memerlukan lahan yg luas. – Tanaman hasil kultur jaringan akan seragam atau identik. – Ini sangat menguntungkan, mengingat untuk memasuki pasar global, keseragaman produk sangat diperlukan. D. Hidroponik – Adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. – Media tanam yg digunakan dapat berupa pecahan genting, kerikil, kertas, atau lainnya yg disiram dengan larutan berisi nutrien yg diperlukan tanaman. – Keuntungan dari hidroponik antara lain tanaman bebas hama dan penyakit, dapat dipanen terus-menerus, tanaman tumbuh lebih cepat, dan pemakaian pupuk lebih hemat. – Keberhasilan hidroponik tergantung dari kebersihan media, wadah, dan tanaman yg digunakan. – Oleh karena itu, sebelumnya bahan media yg berupa pasir dipanaskan atau direbus sampai suhu 100⁰C, sedangkan pecahan genting dibersihkan terlebih dahulu dalam air sabun yg hangat. – Selain itu, wadah dan tanaman yg akan digunakan juga harus di cuci bersih agar bebas dari hama dan penyakit. – Dalam hidroponik, kebutuhan zat hara disuplai dengan memberikan larutan nutrisi yg mengandung unsur makro dan mikro. – Larutan nutrisi ini dapat dibuat dari campuran berbagai pupuk dengan formula tertentu, sehingga sering disebut larutan pupuk. – Ada banyak formula larutan pupuk, di antaranya tabel larutan utama (mengandung unsur makro) Garam Pupuk Gram/liter Kalium fosfat (KH₂PO₄) 0,14
Kalium nitrat (KNO₂) 0,55
Kalsium nitrat (Ca NO₃) 0,88
Magnesium sulfat (MgSO₄) 0,71
Besi sulfat (FeSO₄) 1,02
– Larutan utama ini diberikan setiap hari, kecuali larutan besi diberikan hanya satu atau dua kali dalam seminggu. – Larutan cadangan (mengandung Unsur Mikro) Garam Pupuk Gram/liter
Asam borat (H₃BO₃) 2,86
Mangan klorida (MnCl₂) 1,81
Zink sulfat (ZnSO₄) 0,22
Kuprum sulfat (CuSO₄) 0,08
Asam molibdat (H₂M₀O₄) 0,02
– Pemakaian larutan cadangan harus selalu bersama-sama dengan penggunaan larutan utama. – Ditoko-toko pertanian, saat ini telah tersedia larutan pupuk untuk hidroponik. – Untuk penggunaannya, ikuti petunjuk pemakaian yg tertera di kemasannya. Kelas 9.3 E. Aeroponik – Aeroponik merupakan cara bercocok tanam “di udara”. – Pada aeroponik, tanaman tidak diberi media untuk tumbuhnya akar, melainkan dibiarkan terbuka, menggantung pada suatu tempat yg dijaga kelembapannya. – Akar dan tubuh tanaman tersebut disemprot dengan larutan pupuk yg mengandung nutrisi tanaman. – Tanaman mengisap nutrisi melalui tubuh dan akar. – Oleh karena akar tidak masuk ke dalam media dan dibiarkan terbuka, maka pengambilan oksigen oleh akar menjadi lebih lancar. – Akibatnya, metabolisme tumbuhan lebih cepat dan hal ini akan mempercepat pertumbuhannya. – Melalui aeroponik ini, air dan pupuk dapat dihemat. F. Rekayasa Genetika – Sifat mahluk hidup tersimpan di dalam gen. – Gen adalah penentu sifat yg terdapat di dalam kromosom. – Jika gen berubah, maka sifat organisme tersebut juga berubah. – Oleh karena itu, para pakar berupaya mengubah gen untuk memperoleh organisme baru dengan sifat yg dikehendaki. – Mengubah-ubah gen mahluk hidup dikenal dengan istilah rekayasa genetika. – Contoh bentuk rekayasa genetika adalah rekombinasi DNA dan fusi sel. 1. Rekombinasi DNA – Gen merupakan sepenggal DNA yg menentukan sifat. – Menyambung DNA dilakukan untuk memasukkan gen ke dalam sel sasaran, agar sel sasaran ini mendapatkan sifat baru. – Proses penyambungan DNA ini disebut rekombinasi DNA. – Oleh karena DNA semua spesies memiliki struktur yg sama, maka DNA dari satu spesies dapat disambungkan dengan DNA dari spesies yg lain. – Teknologi rekombinasi gen diterapkan antara lain dalam pembuatan tumbuhan dengan sifat baru. – Di alam dijumpai berbagai sifat unggul, misalnya ada tumbuhan liar yg mengandung zat berkhasiat, dan insektisida (tumbuhan tersebut tahan serangan serangga karena menghasilkan zat antiserangga). – Jika gen yg menghasilkan insektisida dari tanaman liar ini berhasil disambungkan ke dalam DNA tanaman budidaya, tanaman budidaya tersebut akan dapat menghasilkan insektisida sehingga tahan terhadap serangga. – Organisme hasil rekayasa genetika disebut organisme transgenik. – Dengan rekayasa genetika, berbagai kemungkinan dapat terjadi. 2. Fusi Sel – Fusi sel adalah meleburkan dua sel berbeda agar diperoleh sel baru yg memiliki gabungan sifat kedua sel induknya. – Secara alami, fusi sel terjadi pada proses pembuahan, yaitu meleburnya spermatozoa dan sel ovum menjadi zigot. – Agar sel dapat berfusi, dinding sel tumbuhan yg tersusun atas selulosa harus dihancurkan oleh enzim terlebih dahulu. – Maka tingallah bagian protoplasma untuk difusikan. – Oleh karena itu, fusi sel tumbuhan sering disebut juga fusi protoplasma. – Pada ahli di Amerika telah berhasil memfusikan sel tanaman tomat dengan sel tanaman kentang. – Sel-sel hasil difusi ini disebut hibridoma. – Hibridoma yg terbentuk ditanam, menghasilkan tanaman baru yg disebut tanaman pomato (potato and tomato) atau tomtang (tomat dan kentang), yakni tanaman baru yg berbuah tomat dan berumbi kentang. – Namun hingga kini, tanaman tomtang belum menguntungkan secara ekonomi karena biaya pemeliharaanya mahal dan produksinya rendah. H. Dampak Bioteknologi Pangan – Bioteknologi sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. – Misalnya, bioteknologi dapat mengatasi kekurangan bahan pangan dengan menyediakan bahan makanan secara cepat tanpa memerlukan ruangan yg luas (misalnya menyediakan bibit unggul dengan cepat dalam jumlah besar melalui kultur jaringan. – Akan tetapi, tidak semua masyarakat menerima bioteknologi, karena mereka menganggapnya melawan kodrat alam. – Sebagian masyarakat alam menolak mengonsumsi produk transgenik. – Mereka mengkhawatirkan dampak negatif produk transgenik yg belum terungkap. – Mahluk hidup telah berkembang selama berjuta tahun dan telah teruji secara alami sehingga peran dan fungsingnya dilingkungan telah ada. – Organisme transgenik dikhawatirkan justru akan dapat mempengaruhi keseimbangan alam, sulit untuk dikendalikan, atau membahayakan keselamatan umat manusia. TUGAS KETERAMPILAN 1. TULISKAN 5 MIKROORGANISME YG MEMBANTU PROSES PEMBUATAN MAKANAN DALAM BIOTEKNOLOGI PANGAN. TULISKAN PRODUK MAKANAN YANG DIHASILKAN DAN SEBUTKAN KERUGIAN DAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN MIKROORGANISME DALAM PEMBUATAN MAKANAN. Kelas 9.2