Anda di halaman 1dari 5

MIKROBA RUMEN

PENDAHULUAN
- Rumen dan reticulum  Wahana mikroflora dan mikrofauna untuk
fermentasi
- Anaerob (zona cairan dan ingesta) dan sebagian fakultatif anaerob(dorsal
dan dinding rumen, reticulum)

Mikroba dikelompokkan 5 besar :


- Bakteri
- Protozoa Secara pasti diketahui berperan dalam fermentasi rumen
- Jamur
- Bakteriophage (Virus)
- Amuba

Syarat untuk fermentasi oleh mikroba berjalan normal :


- Pakan konstan
- Hasil akhir fermentasi (as. Asetat, as. Butirat, as. Propionat)  keluar
untuk absorpsi, sedangkan CO2 dan CH4  eruktasi
- Pakan tak tercerna  harus keluar
- pH rumen : 6,7 – 7,0
- T0 rumen : 380 – 390C
- Kondisi rumen anaerob
- Rumen harus lebih berair (BK isi rumen 10%)
- Mikrobial protoplasma harus 10% dari volume cairan rumen

I. B A K T E R I
- Jumlahnya 15 – 20 x 109/gr isi rumen atau 10 x 109/gr isi rumen
- Mampu menggunakan NH3  penyusun sel protein bakteri  sumber
protein bagi hewan induk semang
- Karena ukurannya yang terlalu kecil dan sebagian berperan ganda, maka
klasifikasinya didasarkan atas substrat yang digunakan bukan morfologi

1. Bakteri selulolitik
- Menghasilkan ensim selulase  hidrolisis ikatan beta 1,4-glikosida
(selulosa)
- Dapat menghidrolisis hemiselulosa (sekitar 15% dari bakteri selulolitik)
- Terdapat dalam jumlah banyak di rumen  jika pakan berserat kasar
tinggi
- Keuntungannya : Energi (ATP) yang dihasilkan sedikit  cukup untuk
digunakan oleh bakteri itu sendiri
- Contoh : Ruminicoccus flavefaciens Cellobacterium cellulosolvent
Ruminicoccus albus Butyrivibrio fibrisolvent
Bacteroides succinogenes Clostridium lockheadii
2. Bakteri hemiselulolitik
- Hanya mampu menghidrolisis hemisellulosa
- Contoh : Bacteroides ruminicola
Butyrivibrio fibrisolvent
Eubacterium ruminantium

3. Bakteri amilolitik
- Hanya mampu memfermentasi pati
- Jumlahnya meningkat  jika pakan berupa biji-bijian (pati)
- Contoh : Streptococcus bovis
Bacteroides amylophylus
Bacteroides ruminicola
Selenomonas ruminantium

4. Bakteri proteolitik
- Mengubah protein ransum  NH3 ; pemborosan karena dibutuhkan 3-5
mol ATP untuk mensintesis satu ikatan peptida.
- Jumlahnya + 30% dari total jumlah bakteri
- Contoh : Clostridium sporogenes
Selemonas sp.
Butytirivibrio sp.
Bacteroides sp.

5. Bakteri lipolitik
- Substrat yang digunakan terutama gliserol, beberapa asam lemak dan gula
- Contoh : Anaerovibrio lipolitica

6. Bakteri pencerna gula


- Dapat menghidrolisis monosakarida
- Jumlahnya bertambah banyak  jika pakan berupa hijauan muda
- Contoh : Lactobacilli
Borrelia

7. Bakteri yang dapat mensintesis vitamin

8. Bakteri Ureolitik
- Urea  CO2 + NH3
- Beberapa spesies menempel pada dinding epitelium rumen  tujuannya
untuk menghidrolisis urea hasil proses difusi melalui dinding rumen 
konsentrasi urea dalam cairan rumen tidak tinggi

9. Bakteri pemakai asam laktat


- Asam laktat (produk fermentasi bakteri) sebagai sumber energi  asam
propionat
- Contoh : Propionibacterium sp. Veillonella alkaliscens
Peptostreptococcus elsdeini
10. Bakteri methanogenik
- Dapat memproduksi gas methan ( + 25% )  merugikan induk semang
karena energi CH4 tidak terpakai
- Sensitif Oksigen
- Membutuhkan sistein sebagai reducing agent.

II. P R O T O Z O A
- Populasi dalam rumen lebih dari 100 spesies
- Jumlah normal sekitar 106/gr isi rumen
- Ukurannya relatif besar, sekitar 50 – 200 u  klasifikasinya berdasarkan
morfologi, terbagi menjadi 2 (dua) ordo, yaitu :
1. Holotricha
- Bentuk : memanjang, seluruh permukaan ttertutup oleh silia.
- Sumber energi utama glukosa, xilosa, sukrosa, galaktosa dan fruktosa
- Bentuk fermentasinya berupa timbunan amilopektik (pati berantai
cabang)  disimpan dalam vakuola  dicerna  asam laktat, asam
butirat, CO2 + H2O.

2. Oligitricha (Entodiniomorph)
- Ciri-cirinya : silia hanya terdapat di ujung
- Lebih toleran terhadap pH rendah (pH : 5,5)
- Ada 3 jenis yaitu :
a. Diplodinium (jenis terpenting)
- dapat mencerna pati dan amilopektik hasil fermentasi holotricha
- sumber makanannya : selulosa dan pati
b. Entodinium
- Hasil fermentasinya : asam asetat, asam butirat, asam laktat, CO2
+ H2O
c. Ophryoscolex

- Hasil akhir fermentasinya : VFA, CO2 + H2


- Jika pakan konsentrat (pati)  Oligotricha dominan
- Ciri umum : - bersilia
- tidak membentuk siste
- sangat sensitif terhadap O2 dan perubahan pH
- tidak diperlukan kofaktor dan vitamin
- ”N” berasal dari protein bakteri
- beberapa spesiesnya sering dominan atas lainnya dan dikenal
mencerna bakteri tertentu
- Jumlah dan tipenya diperngaruhi oleh :
1. Umur hewan  1 minggu jenis Flagellata berukuran kecil, bertambah
umur terbentuklah Entodinium, Diplodinium dan
Isotricha
2. Jenis ransum  Jerami dan hay ( Isotricha dan Desitricha terbanyak )
Konsentrat ( Entodinium dominan )
- Populasinya berkurang bila pakan berupa ’pellet’ karena pakan pellet lebih
disukai oleh bakteri dan waktu regenerasi protozoa relatif lama.
- Mampu memperbaiki performance ternak (PBB/unit pakan meningkat)
karena pakan kualitas rendah  esensial bagi hidup pokok protozoa serta
protein protozoa lebih baik daripada protein bakteri.
- Tabel berikut menunjukkan performance domba berprotozoa dan tak
berprotozoa (defaunasi) akibat protozoa dibunuh dengan ’Dioctylosodium
Sulfosuccinate’.
Tabel : Performance domba yang berprotozoa dan tak berprotozoa
(Sutardi,1978)

Pengamatan Berprotozoa Tak berprotozoa

Pertumbuhan (kg) 17,8 15,3

Metabolisme Nitrogen
- N tercerna ( % ) 72,0 72,0
- N retensi ( % ) 51,0 40,0
Produk fermentasi
- Reducing sugar (mg %) 232,0 69,0
- N Amonia (mg %) 8,0 4,0
- VFA (meg/100 ml) 8,5 7,1

- Keuntungan protozoa rumen :


1. Proses fermentasi stabil (protozoa lebih cepat mencerna pati  ’buffer’)
2. Dapat mengubah asam lemak tak jenuh  asam stearat
3. Sumber protein induk semang
4. Sumber polisakarida

III. J A M U R
- Mikroba rumen yang baru dikenal (Orphin, 1975 dan Bauchop, 1979).
- Flagellata  jamur anerobik dari kelompok Phycomycetes (didenfikasi
menggunakan mikroskop elektron).
- Ada 2 (dua) fase hidup :
1. Fase vegetatip  dimulai dari spora kembara ----- sporangium (terjadi
pada cairan rumen dan ingesta baru).
2. Fase generatip  pendewasaan sporangium ----- pelepasan spora
kembara (terjadi pada parikel tanaman dalam rumen)
- Keistimewaannya : 1) mampu mencerna dinding sel tanaman (adanya ensim
yang dihasilkan oleh miselium)
2)’Thallus’-nya (organ vegetatip) mampu menembus
kutikula
KESIMPULAN
Fungsi mikroba dalam retikulo-rumen (terutama bakteri dan protozoa) :
1. Melaksanakan fermentasi
2. Membentuk Vit. B kompleks dan Vit. K
3. Sumber zat makanan bagi induk semang.

Anda mungkin juga menyukai