PENDAHULUAN
- Rumen dan reticulum Wahana mikroflora dan mikrofauna untuk
fermentasi
- Anaerob (zona cairan dan ingesta) dan sebagian fakultatif anaerob(dorsal
dan dinding rumen, reticulum)
I. B A K T E R I
- Jumlahnya 15 – 20 x 109/gr isi rumen atau 10 x 109/gr isi rumen
- Mampu menggunakan NH3 penyusun sel protein bakteri sumber
protein bagi hewan induk semang
- Karena ukurannya yang terlalu kecil dan sebagian berperan ganda, maka
klasifikasinya didasarkan atas substrat yang digunakan bukan morfologi
1. Bakteri selulolitik
- Menghasilkan ensim selulase hidrolisis ikatan beta 1,4-glikosida
(selulosa)
- Dapat menghidrolisis hemiselulosa (sekitar 15% dari bakteri selulolitik)
- Terdapat dalam jumlah banyak di rumen jika pakan berserat kasar
tinggi
- Keuntungannya : Energi (ATP) yang dihasilkan sedikit cukup untuk
digunakan oleh bakteri itu sendiri
- Contoh : Ruminicoccus flavefaciens Cellobacterium cellulosolvent
Ruminicoccus albus Butyrivibrio fibrisolvent
Bacteroides succinogenes Clostridium lockheadii
2. Bakteri hemiselulolitik
- Hanya mampu menghidrolisis hemisellulosa
- Contoh : Bacteroides ruminicola
Butyrivibrio fibrisolvent
Eubacterium ruminantium
3. Bakteri amilolitik
- Hanya mampu memfermentasi pati
- Jumlahnya meningkat jika pakan berupa biji-bijian (pati)
- Contoh : Streptococcus bovis
Bacteroides amylophylus
Bacteroides ruminicola
Selenomonas ruminantium
4. Bakteri proteolitik
- Mengubah protein ransum NH3 ; pemborosan karena dibutuhkan 3-5
mol ATP untuk mensintesis satu ikatan peptida.
- Jumlahnya + 30% dari total jumlah bakteri
- Contoh : Clostridium sporogenes
Selemonas sp.
Butytirivibrio sp.
Bacteroides sp.
5. Bakteri lipolitik
- Substrat yang digunakan terutama gliserol, beberapa asam lemak dan gula
- Contoh : Anaerovibrio lipolitica
8. Bakteri Ureolitik
- Urea CO2 + NH3
- Beberapa spesies menempel pada dinding epitelium rumen tujuannya
untuk menghidrolisis urea hasil proses difusi melalui dinding rumen
konsentrasi urea dalam cairan rumen tidak tinggi
II. P R O T O Z O A
- Populasi dalam rumen lebih dari 100 spesies
- Jumlah normal sekitar 106/gr isi rumen
- Ukurannya relatif besar, sekitar 50 – 200 u klasifikasinya berdasarkan
morfologi, terbagi menjadi 2 (dua) ordo, yaitu :
1. Holotricha
- Bentuk : memanjang, seluruh permukaan ttertutup oleh silia.
- Sumber energi utama glukosa, xilosa, sukrosa, galaktosa dan fruktosa
- Bentuk fermentasinya berupa timbunan amilopektik (pati berantai
cabang) disimpan dalam vakuola dicerna asam laktat, asam
butirat, CO2 + H2O.
2. Oligitricha (Entodiniomorph)
- Ciri-cirinya : silia hanya terdapat di ujung
- Lebih toleran terhadap pH rendah (pH : 5,5)
- Ada 3 jenis yaitu :
a. Diplodinium (jenis terpenting)
- dapat mencerna pati dan amilopektik hasil fermentasi holotricha
- sumber makanannya : selulosa dan pati
b. Entodinium
- Hasil fermentasinya : asam asetat, asam butirat, asam laktat, CO2
+ H2O
c. Ophryoscolex
Metabolisme Nitrogen
- N tercerna ( % ) 72,0 72,0
- N retensi ( % ) 51,0 40,0
Produk fermentasi
- Reducing sugar (mg %) 232,0 69,0
- N Amonia (mg %) 8,0 4,0
- VFA (meg/100 ml) 8,5 7,1
III. J A M U R
- Mikroba rumen yang baru dikenal (Orphin, 1975 dan Bauchop, 1979).
- Flagellata jamur anerobik dari kelompok Phycomycetes (didenfikasi
menggunakan mikroskop elektron).
- Ada 2 (dua) fase hidup :
1. Fase vegetatip dimulai dari spora kembara ----- sporangium (terjadi
pada cairan rumen dan ingesta baru).
2. Fase generatip pendewasaan sporangium ----- pelepasan spora
kembara (terjadi pada parikel tanaman dalam rumen)
- Keistimewaannya : 1) mampu mencerna dinding sel tanaman (adanya ensim
yang dihasilkan oleh miselium)
2)’Thallus’-nya (organ vegetatip) mampu menembus
kutikula
KESIMPULAN
Fungsi mikroba dalam retikulo-rumen (terutama bakteri dan protozoa) :
1. Melaksanakan fermentasi
2. Membentuk Vit. B kompleks dan Vit. K
3. Sumber zat makanan bagi induk semang.