Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Ransum Ruminansia

Nama :Yosua Immanuel Ro


Hari / Tanggal : Kamis/ 16 – 06 – 2022
Parsaulian Simamora
Waktu : 75 Menit
Dosen : Ir. Edhy Mirwandhono, M.Si., MP NIM : 200306101
Sifat Ujian : Buka Buku

Aturan Ujian :
a. Tuliskan Nama, Nim dan Insert foto anda (saat mengerjakan).
b. Jawaban dalam bentuk ketikan dengan format TNR 12

Soal:

1. Jelaskan Proses Fermentasi pada Saluran Pencernaan Ruminansia !


2. Jelaskan dan Buatlah kerangka Simbiotic Mikroba Rumen !
3. Jelaskan cara kerja Manipulasi Bioproses Di Dalam Rumen !
4. Menurut anda Bagaimana Keragaman Mikroba Rumen Pada Perut Ternak Ruminansia jika
dilihat Secara Molekuler !
5. Sebutkan dan jelaskan Metode apa yang paling baik digunakan dalam mempelajari struktur
Komunitas Bakteri !

SELAMAT BEKERJA
JAWABAN

1. Fermentasi di dalam rumen memberikan kemampuan ternak untuk dapat memanfaatkan


selulosa sebagai sumber energi dan non-protein nitrogen (NPN) sebagai sumber protein
mikroba yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh induk semang, dimana mikroba tersebut
mengandung berbagai asam amino yang penting bagi pertumbuhan induk semang . Namun
dalam proses fermentasi dalam rumen juga dihasilkan produk akhir seperti amoniak, metan,
dan panas yang terbuang sehingga merupakan kerugian dari fermentasi.
Ada tiga hal yang dilakukan dalam proses fermentasi di dalam rumen yaitu :
• Sintesis protein mikroba, sehingga didalam tubuh mikroba terbentuk asam-asam amino
yang nantinya ketika mikroba tersebut mati, dapat dimanfaatkan oleh induk semang
• Sintesis protein dari sumber NPN
• Sintesis vitamin B.

2. Kerangka Simbiotic Mikroba Rumen


Rumen atau perut besar merupakan bagian terbesar dari susunan lambung ruminansia. Secara
garis besar terdapat 3 kelompok utama mikroba rumen, yaitu: bakteri, protozoa, dan jamur.
Pakan hijauan akan difermentasi oleh mikroba rumen sebagai sumber energi bagi ternak
ruminansia tersebut. Mikroorganisme di dalam retikulo-rumen mempunyai peranan penting
dalam proses fermentasi pakan.
Mikroorganisme utama yang terdapat dalam rumen adalah bakteri, protozoa, jamur (yeast) dan
kapang (mould). Proses fermentasi oleh mikroorganisme ini pada ruminansia memegang
peranan sangat penting, karena produk akhir fermentasi yang bagi mikroorganisme itu sendiri
merupakan limbah, yakni asam lemak terbang dan beberapa vitamin, bagi induk semang justru
merupakan sumber energi dan zat yang membantu proses pencernaan selanjutnya.
3. Dapat dilakukan melalui pendekatan pengolahan pakan yaitu untuk meningkatkan ketersediaan
energy dan meningkatkan protein , melalui pemberian pakan tambahan yang dapat
meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas mikroba rumen yang dapat meningkatkan kecernaan
dan efisiensi pengunaan pakan . bioproses didalam rumen dapat kita manipulasi selama
kebutuhan nutrien dari mikroba rumennya tercukupi, sebaliknya defisiensi nutrien tertentu
yang dibutuhkan oleh mikroba rumen akan mengurangi biomasa dan akan berakibat
menurunnya daya cerna pakan terutama pakan berserat Dengan demikian fermentasi dan
sintesis protein mikroba dalam rumen dapat ditingkatkan apabila dalam rumen tersedia semua
prekursor yang dibutuhkan.
4. A. bakteri selulotik
B. bakteri hemiselulosa
C. Acid Utilizer Bacteria (bakteri pemakai asam)
D. Bakteri Amilolitik
E. Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)
F. Bakteri Proteolitik
G. Bakteri Methanogenik
H. Bakteri Lipolitik
I. Bakteri Ureolitik

A. Bakteri Selulolitik
Bakteri ini menghasilkan enzim selulase yang dapat menghidrolisis ikatanglukosida 1,4
sellulosa dan dimer selobiosa-makanan serat kasar. Contoh:Bacteriodes succinogenes,
Ruminicoccus flavefaciens, Ruminicocccus albus,Cillobacterium cellulosolvens.

B. Bakteri Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan struktur polisakarida yang penting dalamdinding sel tanaman.
Mikroorganisme yang dapat menghidrolisa selulosa biasanya juga dapat menghidrolisa
hemiselulosa. Meskipun demikian ada beberapa spesiesyang dapat menghidrolisa
hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisa selulosa.Contoh bakteri hemiselulolitik
antara lain : Butyrivibrio fibriosolven, Bacteriodesruminicola.

C. Acid Utilizer Bacteria (bakteri pemakai asam)


Beberapa janis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktatmeskipun jenis bakteri
ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti.Asam oksalat yang bersifat racun
pada mamalia akan dirombak oleh bakterirumen, sehingga menyebabkan ternak ruminansia
mampu mengkonsumsi tanamanyang beracun bagi ternak lainnya sebagai bahan makanan.
Beberapa spesies bakteri pemakai asam laktat yang dapat dijumpai dalam jumlah yang
banyaksetelah ternak mendapatkan tambahan jumlah makanan butiran maupun patidengan
tiba-tiba adalah : Peptostreptococcus bacterium, Propioni bacterium.

D. Bakteri Amilolitik
Beberapa bakteri selulolitik juga dapat memfermentasi pati, meskipundemikian beberapa
jenis bakteri amilolitik tidak dapat menggunakanmemfermentasi selulosa. Bakteri
amilolitik akan menjadi dominan dalam jumlahnya apabila makanan mengandung pati
yang tinggi, seperti butir-butiran.Bakteri amilolitik yang terdapat di dalam rumen antara
lain: Bacteriodesamylophilus, Butyrivibrio fibrisolvens.

E. Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)


Hampir semua bakteri pemakai polisakarida dapat memfermentasikandisakarida dan
monosakarida. Tanaman muda mengandung karbohidrat siapterfermentasi dalam
konsentrasi yang tinggi yang segera akan mengalamifermentasi begitu sampai di retikulo-
rumen. Kesemua ini merupakan salah satukelemahan/kerugian dari sistem pencernaan
ruminansia. Sebenarnya gula akanlebih efisien apabila dapat dicerna dan diserap langsung
di usus halus.

F. Bakteri Proteolitik
Bakteri proteolitik merupakan jenis bakteri yang paling banyak terdapat pada saluran
pencernaan makanan mamalia termasuk karnivora (carnivora).Didalam rumen, beberapa
spesies diketahui menggunakan asam amino sebagaisumber utama enersi. Beberapa contoh
bakteri proteolitik antara lain:Bacteroidesamylophilus, Clostridium sporogenes.

G. Bakteri Methanogenik
Sekitar 25 persen dari gas yang diproduksi di dalam rumen adalah gasmethan. Bakteri
pembentuk gas methan lambat pertumbuhannya. Contoh bakteriini antara lain :
Methanobacterium ruminantium, Methanobacterium formicium

H. Bakteri Lipolitik
Beberapa spesies bakteri menggunakan glycerol dan sedit gula. sementaraitu beberapa
spesies lainnya dapat menghidrolisa asam lemak tak jenuh dansebagian lagi dapat
menetralisir asam lemak rantai panjang menjadi keton. Enzimlipase bakteria dan protozoa
sangat efektif dalam menghidrolisa lemak dalamchloroplast. Contoh bakteri lipolitik antara
lain: Anaerovibrio lipolytica.

I. Bakteri Ureolitik
Sejumlah spesies bakteri rumen menunjukkan aktivitas ureolitik dengan jalan
menghidrolisis urea menjadi CO2 dan amonia. Beberapa jenis bakteriureolitik menempel
pada epithelium dan menghidrolisa urea yang masuk kedalamrumen melalui difusi dari
pembuluh darah yang terdapat pada dinding rumen.Oleh karena itu konsentrasi urea dalam
cairan rumen selalu rendah.

5. Metode identifikasi bakteri dapat dilakukan berdasarkan morfologi sel, uji aktivitas biokimia,
analisis DNA, dan uji serologis.Metode yang paling baik digunakan dalam mempelajari
struktur Komunitas Bakteri adalah Kit API (Analytical Profile Index) 50 CHL merupakan kit
untuk identifikasi bakteri asam laktat dengan cara melihat kemampuan isolat bakteri (yang
akan diidentifikasi) dalam memfermentasi berbagai jenis karbohidrat dan turunannya.

Anda mungkin juga menyukai