Anda di halaman 1dari 39

PENCEGAHAN DAN

PENANGANAN ANEMIA

Oleh
EDI ROSADI
DEFINISI
• Dikenal juga dengan “kurang darah”.
• Anemia adalah keadaan
berkurangnya jumlah eritrosit atau
hemoglobin (protein pembawa O2)
dari nilai normal dalam darah
sehingga tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk membawa O2 dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer
sehingga pengiriman O2 ke jaringan
menurun
• Secara fisiologi, harga normal hemoglobin (Hb) bervariasi
tergantung :

– umur
– jenis kelamin
– kehamilan
– ketinggian tempat tinggal

Oleh karena itu,perlu ditentukan


batasan kadar hemoglobin pada anemia
Tabel Batasan Kadar Hemoglobin Anemia Berdasarkan Usia

KELOMPOK UMUR Hb (gr/dl)


Anak 6 bulan – 6 tahun <11
6 tahun – 14 tahun <12

Wanita dewasa <12


Dewasa Laki-laki dewasa <13
Ibu hamil <11

Sumber : WHO, 2001


Penyebab
• Produksi darah yg tdk cukup
(karena defisiensi atau kegagalan
sumsum tulang), kehilangan darah
yg berlebihan, perusakan darah yg
berlebihan atau gabungan dari
faktor-faktor tsb.
• Misalnya pada ankilostomiasis,
menyebabkan anemia def. besi
sementara hemolisis antara lain
terjadi pada def.G6PD dan
Thalasemia.
KLASIFIKASI ANEMIA
• Berdasarkan Morfologi
1. Anemia Makrositik hiperkrom /Megaloblastik
– Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih
besar dari normal dan hiperkrom karena
konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal.
– Ditemukan pada :
• anemia megaloblastik (defisiensi vitamin
B12, asam folat),
• anemia makrositik non-megaloblastik
(penyakit hati, dan myelodisplasia)
2. Anemia Mikrositik/Hipokromik
– Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih kecil
dari normal dan mengandung konsentrasi
hemoglobin yang kurang dari normal.
– Disebabkan oleh :
• Defisiensi Fe
• Genetik :
– sickle cell anemia
– thalassemia
3. Anemia Normositik normokrom
– Terjadi penurunan jumlah eritrosit tidak disertai
dengan perubahan konsentrasi hemoglobin,
bentuk dan ukuran eritrosit.
– Disebabkan oleh perdarahan akut, hemolisis, dan
penyakit - penyakit infiltratif metastatik pada
sumsum tulang.
Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi
KLASIFIKASI ANEMIA
• Berdasarkan cara terjadinya
1. Anemia pasca pendarahan (Hemoragik)
Terjadi akibat pendarahan yang masif/banyak.
Contoh :
kecelakaan, operasi, persalinan, pendarahan
menahun (pendarahan usus, ulkus)

2. Anemia Defisiensi
Karena kekurangan faktor utk pematangan eryrosit
(zat Besi, asam folat,B12 )
3. Anemia Hemolitik
Terjadi karena penghancuran /hemolisis erytrosit yang berlebihan
a. Faktor Intrasel
Karena gangguan terjadi di dalam erytrosit
contoh : thalasemia, defisiensi enzim erytrosit (G-6PD),
Sickle cell anemia
b. Faktor Ekstrasel,
Karena faktor dari luar.
contoh: keracunan bisa ular, infeksi malaria,
Rx imunologis, karena transfusi darah

4. Anemia Aplastik
Terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang.
A. Anemia Pasca Pendarahan (Hemoragik)
Gambaran Klinis
Anemia akibat kehilangan darah yg mendadak dan
banyak akan memacu hemeostatis kompensasi tubuh.
(Normal darah di dalam tubuh : 5-6 liter)
- Kehilangan darah sebanyak 12-15% memper-
lihatkan gejala pucat, takikardi, tekanan drh
normal/rendah
- Kehilangan drh 15-20%→tek. darah menurun dan
terjadi shock.
- Kehilangan darah 20 % terjd kematian.
Patofisiologi
Akibat kehilangan darah mendadak → terjadi
reflex kardiovaskular :
a. Kontraksi arteriola
b. Pengurangan aliran darah ke organ tubuh
yg kurang vital (anggota gerak)
c. Penambahan aliran darah ke organ Vital
(Otak,jantung, ginjal )
Terapi
1. Pilihan pertama : transfusi darah
2. Pilihan kedua : Plasma expander
3. Pada keadaan darurat dpt diberikan cairan
infus (NaCl, Ringer laktat )
B. ANEMIA DEFISIENSI
Yaitu anemia yg disebabkan oleh kekurangan satu/beberapa bahan
yg diperlukan untuk pematangan erytrosit.

Gambaran Klinis
Anemia defisiensi ditandai dengan lemas, sering berdebar, lekas
lelah dan sakit kepala. Papil lidah tampak atrofi. Jantung kadang
membesar dan terdengar murmur sistolik. Di darah tepi tampak
gambaran anemia hipokrom dan mikrositer, sementara kandungan
besi serum rendah.
1. Anemia Defisiensi Besi (Fe)
- Banyak ditemukan
- Terutama anak-anak yg sedang
tumbuh & wanita hamil yg butuh zat besi lebih
banyak daripada orang normal
Etiologi
*Kurangnya diet yg mengandung zat besi (Fe)
*Gangguan absorpsi di usus
*Penyakit infeksi : cacingan, Tbc

Gejala :
• Lemas,pucat, cepat lelah, Pusing
• Tampak pucat pd bibir, telapak tangan
• Pucat pada dasar kuku & konjungtiva mata

• Pemeriksaan Lab :
Dlm darah → kdr Hb < 10 g%
Patofisiologi
Besi dlm makanan masuk ke lambung →diubah
menjadi ion feri→diusus halus berubah menjadi
ion fero kemudian diserap di usus halus →masuk
peredaran darah berikatan dgn protein menjadi
TRANSFERIN.
Transferin digunakan untuk sintesis Hb
(hemoglobin) untuk pembentukan sel darah
merah.
Terapi
Farmakologi
- Pemberian zat besi 3x10 mg/kgbb/hari
- Jika Hb < 5 gr % →di transfusi darah
- Jika disertai penyakit lain sebaiknya di obati
 Non farmakologi
Konsumsi sumber bahan makanan yang mengandung
zat besi (Fe), seperti : Hati, daging, telur, buah,
sayuran yg mengandung kolorofil, susu.

Ada 2 jenis zat besi yang berbeda dalam makanan,


yaitu zat besi yang berasal dari Hem dan Non Hem.
1. Zat Besi Hem
Merupakan penyusun Hemoglobin dan Mioglobin.
Terkandung dalam daging, ikan, unggas serta
hasil olahan darah.

2. Zat Besi Non Hem


Terkandung dalam makanan nabati seperti
sayur-sayuran yang berwarna hijau tua
Zat aktif yang memacu
(enchancers) penyerapan zat besi
• Vitamin C
• asam sitrat (pepaya, jambu biji, pisang,
mangga, jeruk, apel, nanas)
• asam malat dan asam tartarat (wortel,
kentang, brokoli, tomat, kobis, labu
kuning(waluh)
• asam amino cistein (daging sapi, kambing,
babi, ayam, hati, ikan)
• Suatu hidangan yang mengandung salah
satu atau lebih dari jenis makanan tadi akan
membantu Optimalisasi Penyerapan Zat Besi
Zat AKTIF PENGHAMBAT
(Inhibitors) penyerapan zat besi

• Biasanya berasal dari tumbuhan


yang mengandung zat aktif fitat
dan polipenol
• Fitat : selaput luar beras (dedak
atau katul), beras, jagung, protein
kedelai, susu coklat, kacang-
kacangan
• Polipenol : Teh, kopi, bumbu
oregano, kacang- kacangan.
• Zat kapur (kalsium) dan pospat :
keju dan susu juga merupakan zat
aktif penghambat penyerapan zat
besi
Penerapan
Oleh karena zat besi non hem adalah merupakan
sumber terbesar dalam pola hidangan kita sehari-hari
maka perlu diperhatikan hal-hal yang dapat
menambah penyerapannya :

• Memasukkan makanan yang mengandung


vitamin C pada setiap hidangan
• Memasukkan sejumlah kecil daging , atau
daging ikan dalam hidangan
• Menghindari minum teh atau minum kopi
dalam makanan, karena dapat mengambat
penyerapannya.
2. Anemia Defisiensi Asam Folat (Anemia Megaloblastik)

Asam folat diperlukan untuk pembtkan DNA & RNA inti sel
darah merah.

Etiologi
- Kurang diet yg mengandung asam folat
- Gangguan absorpsi di usus

Gejala
Hampir sama dgn gejala def. besi, yg membedakan pada hasil
pemeriksaan lab.
Pada anemia def. asam folat gambaran darah tepi makrositik ,
pada anemia def zat besi gambaran darah tepi mikrositik.

TERAPI
Terapi Farmakologi
- Pemberian asam folat 3 x 5 mg/hr
- Transfusi darah bila keadaan umum jelek

Non farmakologi
Konsumsi Sumber asam folat pada bahan makanan,
seperti : Hati, Ragi, sayur hijau.
C. ANEMIA HEMOLITIK
Gambaran Umum
Anemia hemolitik dapat diikuti oleh peningkatan bilirubin
darah (ikhterus), limpa umumnya membesar.

Patofisilogi
Adanya penghancuran eritrosit yang berlebihan karena
penyebab tersebut. Shg sumsum tulang (tempat produksi
sel darah) akan meningkat kerjanya.
• Umur eritrosit mjd lebih pendek (normalnya 100 - 120
hari)
• Di bagi dlm 2 golongan besar :
1. Penyebab hemolisis dari dalam eritrosit
(Thalasemia, def enzim G-6Pd, sickle cell anemia)
2. Penyebab hemolisis dari luar
(digigit ular, malaria, transfusi darah )

Terapi
1. Diberikan transfusi darah
2. Pemberian Kortikosteroid (prednison/HK)
dosis tinggi karena faktor reaksi imun.
D. ANEMIA APLASTIK

Gambaran Klinis
Anemia aplastik tanpa dari kadar Hb yg rendah
serta gejala sistemik lain tanpa pembesaran organ.
Terhentinya pembentukan sel darah dlm sumsum
tulang (erytrosit,leukosit dan trombosit )

Etiologi
- Faktor kongenital : Sindrom Fanconi
- Faktor didapat : Radiasi, obat kanker, insektisida.
Terapi
- Transfusi darah
- Pemberian kortikosteroid

Gejala klinis :
Pucat, lemah ,debar-debar, pendarahan.

Pemeriksaan Lab :
Hb ,Hematokrit, hitung erytrosit rendah.
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein ( TKTP )

TUJUAN DIET:
• Memenuhi kebutuhan energy dan protein
yang meninggkat untuk menegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
• Menambah BB hingga menacapai BB
normal.
SYARAT DIET :
1.Tinggi kalori yaitu 40-45kkal/kg BB
2.Tinggi protein yaitu 2-2.5gram/kgBB
3.Lemak cukup yaiti 10-25%dari keb.energi total
4.Karbohidrat cukup yaitu sisa dari keb.energi totol.
5.Vit dan mineral cukup sesuai keb. normal
6.Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna.
Menurut keadaan, pasien dapat diberikan salah
satu dari dua macam diit tinggi kalori tinggi
protein seperti dibawah ini:

1. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein I (TKTP I)


Energi 2.600 kkal, Protein 100 g (2 g/kg BB)

2 . Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein Ii (Tktp II)


Energi 3.000 kkal, Protein 125 g ( 2,5 g kg BB )
Bahan Makanan Yg Boleh Diberikan
• KH : beras dibubur atau ditim, kentang dipuree, makaroni
direbus, roti panggang,biskuit , kraker,tepung-tepungan dibubur
atau dibuat puding.
• PH : daging sapi, ayam direbus/dicincang/digiling,telur ayam
direbus,diceplok,ditim,dicampur dlm makanan, susu .
• PN : tahu,tempe direbus,ditim,ditumis,kac.hijau direbus.
• Lemak : margarin,minyak,santan encer.
• Sayuran: tidak banyak serat & tdk bergas (spt:bayam, buncis,
kac.pjg, bit ,labu siam,wortel, tomat, labu kuning direbus,
ditumis, disantan, disetup).
• Buah : pepaya, pisang, jeruk garut, pir, sari buah, buah dalam
kaleng.
• Bumbu : garam,gula,vetsin,bawang dlm jlh terbatas, jahe, kunyit,
laos, serai, daun salam,terasi dll.
• Minuman : sirup dan teh, madu.
Bahan Makanan Yg Tdk Boleh Diberikan
• KH : beras ketan, ubi, singkong, talas, mi, bihun, bulgur, jagung,
cantel, kentang digoreng, cake, dodol (kue yg terlalu manis).
• PH : makanan kaleng (daging / ikan / ayam), dikeringkan,
diasap, diberi bumbu tajam, daging babi, telur digoreng.
• PN : tahu, tempe digoreng, kac.merah, kac.tanah, kac.tolo.
• Lemak : lemak hewan, santan kental.
• Sayuran:banyak serat & bergas (spt: nangka),sayuran mentah.
• Buah : tinggi serat & bergas (spt: jambu biji, nenas,kedondong,
durian, nangka, cempedak), buah yg dikeringkan.
• Bumbu : cuka, cabe, lada/merica dan bumbu yg merangsang.
• Minuman : mengandung soda, alkohol dan kopi.
39

Anda mungkin juga menyukai