Anda di halaman 1dari 10

PERAN DP2KBP3A TERHADAP

PROGRAM KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA
DASAR HUKUM

 UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan


dan Pembangunan Keluarga
 UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
 Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan
Stunting yang Holistik, Integratif, dan Berkualitas melalui
Koordinasi, Sinergi, dan Sinkronisasi diantara Pemangku
Kepentingan
 Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2021 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja
LATAR BELAKANG

 Data sensus penduduk tahun 2020 Jumlah remaja (usia 10 – 24 tahun) sebesar 67
juta jiwa atau sebesar 24% dari total penduduk Indonesia
 Jumlah penduduk kabupaten Tangerang Tahun 2023 sebanyak ± 3 juta jiwa dimana
± 25.000 jiwa merupakan remaja usia 10 – 24 tahun
 Jumlah PIK-R
a. Jalur Pendidikan : 32 Kelompok
b. Jalur Masyarakat : 62 Kelompok
• Jumlah BKR 216 Kelompok
DEFINISI REMAJA

 Remaja merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan


manusia yang terjadi setalah masa anak-anak dan sebelum masa
dewasa, dari usia 10-19 tahun (WHO)
 Menurut peraturan menteri kesehatan No. 25 tahun 2014 remaja
adalah anak dengan kelompok usia 10-18 tahun
 Rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah
(BKKBN)
 Ciri-ciri Perkembangan Remaja:
– Masa remaja awal (10-12 tahun)
– Masa remaja tengah (13-15 tahun)
– Masa remaja akhir (16-19 tahun) •
• Ciri-ciri perkembangan remaja sangat penting untuk dipahami, agar penanganan
masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dapat dilakukan dengan lebih
baik
PELAYANAN KESPRO
REMAJA
 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan kepada remaja
dalam rangka menjaga kesehatan reproduksi
 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja bertujuan untuk :
a. Mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual
berisiko dan perilaku berisiko lainnya yangdapat berpengaruh
terhadap Kesehatan Reproduksi;
b. Mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan
reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab.
MASALAH KESPRO REMAJA

 Kesehatan reproduksi remaja dipengaruhi oleh kehaminlan, aborsi, penyakit


menular seksual (PMS), kekerasan seksual dan oleh sistem yang membatasi akses
terhadap informasi dan pelayanan klinis.
 Kespro dipengaruhi juga oleh gizi, kesehatan psikologis, ekonomi, ketidaksetaraan
gender yang menyulitkan remaja putri menghindari hubungan seks yang
dipaksakan atau seks komersial
 Berikut masalah kespro pada remaja :
a) Seks pra nikah
b) Hamil yang tidak dikehendaki (Unwanted Pregnancy)
c) Aborsi
BENTUK KEGIATAN
PELAYANAN KESEHATAN
Pembinaan Kelompok Ketahanan Keluarga (Poktan BKR dan PIK-R) dilaksanakan
melalui komunikasi, informasi, edukasi, dan konseling.

REPRODUKSI
Bentuk Kegiatan : REMAJA
 Workshop
 Orientasi kader kelompok kegiatan
 Pembinaan kelompok kegiatan
 Lomba – lomba
KENDALA YANG DIHADAPI

 Keterbatasan anggaran untuk fasilitasi kelompok kegiatan


 Integrasi antar OPD pada program remaja masih belum maksimal
 Kurangnya kepedulian keluarga terhadap masalah kesehatan
reproduksi remaja

Anda mungkin juga menyukai