Anda di halaman 1dari 5

Bab 2

Zat Dan Perubahannya


A.Klasifikasi Materi

– Klasifikasi materi adalah pengelompokkan materi berdasarkan


karakteristik yang dapat diamatiTujuan melakukan klasifikasi
materi adalah agar lebih mudah mempelajari dan menyusunnya
secara sistematis.
– Klasifikasi materi berdasarkan wujudnyaBerdasarkan
wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi zat padat, cair,
dan gas. Berikut penjelasannya: Sifat zat padat Sifat zat padar
memiliki bentuk dan volume tertentu. Jarak antarpartikel zat
sangat rapat sehingga membentuk sesuatu. Partikel-partikel zat
padat tidak dapat bergerak bebas. Contohnya adalah besi (fe),
emas (Au), seng (zink), tembaga (Cu), dan banyak logam
B.Sifat Materi Dan
Pengukurannya
– Sifat materiSetiap materi memiliki sifat tertentu yang khas. Sifat ini memudahkannya untuk dikenali dan dibedakan dengan zat lainnya.
Mengutip dari buku yang sama, sifat materi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Berikut penjelasannya1. Sifat
fisikaSifat fisika adalah sifat materi yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat fisika meliputi:2. Sifat intensifSifat intensif
materi adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah zat. Sifat intensif materi meliputi kerapatan, temperatur, warna, bau, dan
rasa.Contoh dari sifat insentif adalah berapapun jumlah warna dari gula pasir ia akan tetap berwarna putih.3. Sifat ekstensifSifat ekstensif
adalah sifat materi yang bergantung pada jumlah zat tersebut, semakin banyak jumlahnya berarti semakin berat. Sifat ekstensif materi,
meliputi berat, panjang, volume, molaritas, dan normalitas.Contoh dari sifat ekstensif adalah gula pasir yang beratnya 1000 gram jumlahnya
lebih banyak dibandingkan gula pasir yang beratnya 500 gram.C. Sifat kimiaSifat kimia adalah sifat materi yang berhubungan dengan
pembentukan zat baru. Contoh sifat kimia yaitu tingkat kereaktifan materi. Untuk membedakan antara sifat fisika dan sifat kimia, dapat
diambil contoh dari besi. Besi memiliki titik leleh sebesar 1000oC. Titik leleh tersebut disebut sebagai sifat fisika, sedangkan kemampuan besi
untuk berubah menjadi karat besi disebut dengan sifat kimia.

– PengukuranSuatu kegiatan membandingkan besaran yang diukur denganbesaran sejenis yang digunakan sebagai suatu satuan
merupakanpengukuranAlat ukurPengukuran panjangPengukuran panjang benda dapat dilakukan dengan meteran,mistar,
jangka sorong mikrometer sekrup.MistarMistar digunakan untuk mengukur besaran panjang dengan caramembandingkan
nilai ukuran suatu benda dengan nilai yang telahtertulis pada skala mistar. Nilai skala terkecil pada mistar adalah0,1 cm atau
1 mm.Sifat KimiaSifat kimia merupakan sifat zat yang berkaitan erat dengan reaksidan perubahannya jika bertemu dengan
zat lain dan menghasilkanzat baru yang berbeda dengan sifat asalnya. Untuk mengamati danmengamati sifat tersebut, hanya
dapat dilakukan melalui reaksikimia.Sifat kimia dan sifat fisis dapat dibedakan dengan contoh :Garam dapur (NaCl)
memiliki titik didih 1.465 C  sifat fisis,kemampuan natrium (Na) dan klorida (Cl) berubah menjadi NaCldisebut sifat
kimia.Contoh lain dari sifat kimia : mudah terbakar, mudah membusuk dankorosif
C.Perubahan Materi

– Perubahan materi adalah perubahan komposisi maupun wujud


suatu materi yang diakibatkan oleh berbagai perlakuan. Sifat
materi dibagi menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
– Jenis-Jenis Perubahan MateriSecara umum, perubahan materi
dibagi menjadi dua jenis yaitu perubahan fisika dan perubahan
kimia. Oleh karena itu, sifat-sifat suatu materi akan
berpengaruh pada jenis perubahannya.1. Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak disertai terbentuknya zat baru dan bersifat
reversible (bisa kembali ke zat semula). Perubahan ini bisa
disebabkan oleh pemanasan atau penekanan. Artinya, pada
perubahan fisika hanya terjadi perubahan wujud zat tanpa
D.Bahan Berbahaya
Dan Beracun
– Bahan, Berbahaya dan Beracun atau kerap disingkat B3 adalah zat atau bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain pada umumnya. Karena sifat-sifatnya itu, bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya memerlukan penanganan khusus.

– AsetonAseton adalah zat yang banyak ditemukan di cairan penghapus kuteks, pelitur mebel, serta wallpaper.Ketika terekspos udara, aseton menguap
dengan sangat cepat dan mudah sekali terbakar. Aseton adalah bahan kimia berbahaya yang bisa menyebabkan keracunan fatal.Namun, Anda tak perlu
khawatir. Hal ini sangat jarang terjadi karena tubuh mampu memecah aseton dalam jumlah besar yang terserap ke dalam sistem.Untuk sampai bisa
keracunan, Anda harus mengonsumsi atau menelan porsi aseton dalam jumlah luar biasa besar dalam waktu singkat.Gejala keracunan aseton ringan
termasuk:sakit kepala,bicara cadel,lesu,kurang koordinasi indera gerak,rasa manis di mulut.Oleh karena itu, penggunaan aseton untuk menghapus kuteks
warna-warni di kuku Anda harus dilakukan di ruangan terbuka dan jauh dari nyala api.Selalu jauhkan produk-produk yang mengandung aseton dari
jangkauan anak.Alternatif lainnya, gunakan produk penghapus kuteks yang mencantumkan label bebas aseton. Hal yang sama juga berlaku untuk produk
pemoles furnitur rumah Anda.2. BenzenaBahan kimia selanjutnya yang tergolong berbahaya adalah benzena. Zat kimia yang satu ini banyak ditemukan di
cat, lem, deterjen, asap rokok, hingga kapur barus.Benzena menguap ke udara dengan sangat cepat. Benzena bekerja dengan mengacaukan kerja sel dalam
tubuh.Sebagai contoh, paparan benzena jangka panjang dalam dosis besar berisiko menyebabkan sumsum tulang untuk tidak memproduksi cukup sel darah
merah.Benzena juga berpotensi merusak sistem kekebalan tubuh dengan mengubah kadar antibodi dan menyebabkan hilangnya sel darah putih.Dalam
jangka panjang, benzena berlebihan bisa menyebabkan anemia. Lebih buruk lagi, paparan berat berkepanjangan berpotensi menimbulkan leukemia.Cari
produk rumah tangga yang berlabel bebas benzena, dan sebisa mungkin kurangi penggunaan kapur barus untuk meredam bau tak sedap di rumah.Bunga
lavender segar, selain dapat mempercantik rumah, harumnya ampuh untuk usir bau apek dan serangga pengganggu.3. EtanolEtanol, atau yang memiliki
nama lain etil alkohol, adalah jenis alkohol yang umum ditemukan di hampir semua produk rumahan.Mulai dari parfum, deodoran, sampo, sabun cuci
piring, hingga obat kumur dan hand sanitizer, etanol terkandung di dalam hampir seluruh produk yang Anda pakai sehari-hari.Paparan terhadap etanol yang
masih dalam batas wajar tak selalu membawa dampak buruk bagi kesehatan.Namun, jika Anda terkena kontak dengan etanol murni dalam jumlah besar
(oral, kulit, maupun hirup) gejala keracunan bisa bervariasi, mulai dari:mual dan muntah,reaksi alergi kulit,kejang,bicara melantur,koordinasi tubuh
kacau,mata terasa panas terbakar,koma (hanya dalam kasus ekstrem).Akan tetapi, paparan etanol dengan kadar yang tinggi lebih mungkin terjadi dalam
lingkungan kerja seperti di industri atau laboratorium, di mana etanol murni kadang digunakan. etanol di udara dan air di lingkungan umum terbilang
sangat rendah karena senyawa ini mudah dipecah oleh sinar matahari.4. FormalinAnda mungkin pernah mendengar formalin sebagai zat pengawet
makanan. Ternyata, formalin juga tergolong bahan kimia berbahaya yang banyak ditemukan di produk rumahan.Formaldehida alias formalin adalah
senyawa kimia yang umum digunakan untuk memproduksi bahan bangunan dan berbagai produk rumah tangga, seperti asbes, resin, kompor gas, asap
rokok, serta pestisida.Dengan demikian, mungkin ada jejak formalin dalam konsentrasi yang cukup besar baik di dalam maupun luar ruangan.Kadar
formalin yang tinggi di udara berisiko menyebabkan efek samping seperti iritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.Orang dengan masalah pernapasan
juga bisa mengalami serangan asma serta bronkitis akibat paparan formalin di udara.Paparan berkepanjangan dalam kadar yang tinggi bahkan berpotensi
menyebabkan jenis kanker tertentu.5. ToluenaToluena adalah agen pelarut yang banyak terkandung di dalam cat, parfum, lem, tinta, serta produk pembersih
rumah.Uap dari toluena yang terhirup manusia berisiko memicu gejala keracunan yang berkaitan dengan sistem saraf pusat, seperti:sakit kepala,mual dan
muntah,pusing,mengantuk,kelelahan.

– Selain itu, paparan toluena dalam jangka panjang juga berpotensi menyebabkan iritasi mata dan sistem pernapasan.Bahkan, ibu hamil yang terpapar toluena
dalam dosis tinggi berisiko melahirkan bayi dengan keadaan cacat.Maka itu, periksa label produk rumahan Anda yang mengandung toluena. Jika Anda
memakai produk berbahan toluena, buka pintu dan jendela lebar-lebar guna memperlancar sirkulasi udara.Akan lebih baik lagi jika Anda memakai produk
berbahan toluena di tempat terbuka, seperti teras rumah atau garasi.6. AmoniaAmonia merupakan jenis gas yang memiliki bau tajam. Zat kimia berbahaya
yang satu ini bisa ditemukan di produk pemutih, pembersih kaca, cat, serta pemoles furnitur.Apabila amonia terlepas di udara dengan kadar yang tinggi, hal
ini berisiko menimbulkan efek berupa iritasi kulit dan mata.Jika Anda tak sengaja menghirup udara dengan amonia, Anda juga bisa mengalami iritasi
tenggorokan, hidung, hingga paru-paru.Bahan kimia yang satu ini memang tergolong bersifat korosif dan berbahaya, bahkan berpotensi merusak sel-sel
apabila terpapar tubuh dalam jangka panjang.7. Karbon monoksidaMungkin Anda sudah familiar dengan karbon monoksida yang banyak terkandung
dalam polusi udara. Nah, ternyata gas beracun yang satu ini juga bisa ditemukan di rumah, lho.Karbon monoksida alias CO bisa muncul dari asap
pembakaran sampah, mobil, atau asap dari masakan di dapur.Tanpa Anda sadari, kadar karbon monoksida yang berlebihan di udara berisiko menimbulkan
keracunan, mulai dari sakut perut, pusing, sakit kepala, hingga nyeri dada.Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki sirkulasi udara yang baik di rumah agar
karbon monoksida tidak menumpuk di dalam ruangan.8. Asam sulfatSatu lagi bahan kimia beracun yang umum terdapat di produk rumahan adalah asam
sulfat. Asam jenis ini biasanya dapat Anda temukan di deterjen, pupuk, serta pembersih toilet.Asam sulfat adalah zat kimia yang sangat kuat dan bersifat
korosif. Ketika terpapar tubuh, Anda mungkin akan mengalami gejala berupa:kesulitan bernapas,sensasi terbakar di tenggorokan,demam,mual dan
muntah,penglihatan buram,pusing dan sakit kepala.

Anda mungkin juga menyukai