Ramah Cekatan
01 Melayani dengan
senyuman, memberikan 02 Terampil, cepat, tepat, dan
akurat
rasa, aman dan nyaman
Santun Profesional
03 Menghormati yang tua,
menghargai yang sebaya, 04 Bekerja sesuai tugas,
fungsi, dan kompetensi
mengayomi yang lebih yang dimiliki untuk
muda menghasilkan karya
terbaik dan beretika
Latar Belakang
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang
Enviromental scanning Peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu memetakan hubungan
kausalitas
Problem solving Mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu memetakan aktor
terkait dan perannya masing-masing
Analysis Mampu berpikir konseptual (mengaitkan dengan substansi mata pelatihan), mampu
mengidentifikasi implikasi / dampak / manfaat dari sebuah pilihan kebijakan /
program / kegiatan/ tahapan kegiatan
1. Belum optimalnya pemahaman Manajemen ASN Dalam pengamatan mengenai
nakes, pasien dan pendamping Smart ASN lingkungan kerja di IGD, belum
pasien terhadap indikasi rawat inap - Hospitality optimalnya pemahaman dari pasien
pasca perawatan di IGD RSUD AW - Networking dan pendamping pasien sering
Sjahranie beralasan akses untuk pemahaman
tersebut masih kurang. Pasien dan
pendamping pasien merasa tidak
mendapatkan informasi mengenai
indikasi rawat inap setelah perawatan
di IGD. Kurangnya komunikasi antara
tenaga kesehatan dengan pasien dan
atau pendamping pasien juga
menurunkan kesempatan pasien dan
atau pendamping pasien untuk
memahami indikasi rawat inap.
2. Belum optimalnya pelaksanaan KIE Manajemen ASN Dalam pengamatan lingkungan kerja di
terhadap pasien dan atau Smart ASN IGD, ditemukan belum optimalnya
pendamping pasien terkait prosedur - Profesionalisme pelaksanaan KIE terkait prosedur
pelayanan medis di IGD RSUD AW pelayanan masih terjadi. Petugas yang
Sjahranie berjaga kadang hanya memberikan
informasi yang singkat dan berfokus
pada lembar informed consent medis.
Hal ini juga tidak lepas dari kondisi IGD
yang ramai kunjungan pasien sehingga
petugas seringkali harus
menyesuaikan.
3. Belum optimalnya pemahaman Smart ASN Dalam pengamatan lingkungan kerja
pasien dan atau pendamping - Hospitality IGD rumah sakit, masih ada
pasien terhadap true emergency kunjungan pasien dan pendamping
dan false emergency di IGD RSUD pasien untuk kasus yang tidak gawat
AW Sjahranie dan tidak darurat (false emergency).
Kunjungan untuk kasus yang seperti
ini tentu kurang relevan karena akan
menambah beban kerja petugas jaga
yang tentu harus fokus pada kasus
yang membutuhkan penanganan
segera. Pemahaman pasien dan
pendamping pasien yang datang ke
IGD rumah sakit sering menuntut
untuk segera ditangani walaupun
kategori kasus false emergency.
Penetapan Isu
No. Isu yang Ditemukan U S G Total Prioritas
1. Belum optimalnya pemahaman nakes, 5 5 5 15 1
pasien, dan pendamping pasien terhadap
indikasi rawat inap pasca perawatan di IGD
RSUD AW Sjahranie
2. Belum optimalnya pelaksanaan KIE 4 4 3 11 3
terhadap pasien dan atau pendamping
pasien terkait prosedur pelayanan medis di
IGD RSUD AW Sjahranie
3. Belum optimalnya pemahaman pasien dan 5 4 4 13 2
atau pendamping pasien terhadap true
emergency dan false emergency di IGD
RSUD AW Sjahranie
Rancangan
Aktualisasi
Optimalisasi Pemahaman Nakes, Pasien
dan Pendamping Pasien Terhadap Indikasi
Rawat Inap Pasca Perawatan di IGD RSUD
AW Sjahranie
Kegiatan Aktualisasi