Anda di halaman 1dari 20

TUGAS INDIVIDU AGENDA 3

RANCANGAN ANALISIS ISU


AKTUAL DI LINGKUNGAN KERJA
Latar Belakang

Peraturan LAN RI
No.1 2021 BerAKHLAK
Tentang Core Value ASN
Penyeleggaraan LATSAR
Bagi CPNS

Manajemen ASN SMART ASN


Kedudukan, Peran, Hak, Kemampuan Literasi
dan Kewajiban ASN Digital
Latar Belakang

RSUD SIBUHUAN
RS Tipe C di Kab. Padang Lawas

Isu Terkait Pelayanan di IGD

Standar Nasional Akreditasi


Masih adanya kasus pasien
Rumah Sakit, setiap rumah
jatuh di dalam lingkungan sakit harus melakukan
RSUD Sibuhuan evaluasi mengenai
keselamatan pasien.
BAB 2
Identifikasi Isu

01 02
Masih adanya kasus pasien jatuh di dalam
Belum optimalnya pemberian informasi dan
edukasi kegawatdaruratan kepada pasien lingkungan rumah sakit
dan keluarga di IGD RSUD Sibuhuan

03
Belum optimalnya pembatasan pendamping
atau penunggu pasien di IGD RSUD
Sibuhuan
Deskripsi Isu
1. Belum optimalnya pemberian informasi dan edukasi kegawatdaruratan
kepada pasien dan keluarga di IGD RSUD Sibuhuan

Salah satu masalah yang terjadi di Instalasi Gawat Darurat adalah pasien yang merasa “ditolak”
saat berkunjung ke IGD RS dengan membawa jaminan kesehatan BPJS. Pasien merasa tidak
ditangani ataupun ditelantarkan oleh rumah sakit karena menggunakan jaminan kesehatan
BPJS. Jika tidak diluruskan, hal ini tentunya akan membuat citra rumah sakit buruk di
masyarakat, terutama di era digital seperti saat ini. Informasi dengan mudahnya tersebar di
dunia maya, tanpa diselidiki terlebih dahulu apakah berita tersebut sesuai dengan fakta atau
hanya hoax.

Selain membuat citra rumah sakit buruk, jika terjadi kasus pasien yang merasa ditolak seperti
ini tentunya akan menjadi masalah yang berdampak besar di IGD. Tenaga medis yang sedang
bertugas harus memberikan waktu ekstra untuk menjelaskan kepada pasien dan keluarganya
yang berakibat terhambatnya pelayanan kepada pasien yang lain. Hal ini juga dapat
menggangu kenyamanan pasien lain jika seandainya terjadi kesalahpahaman yang memicu
keributan.
Deskripsi Isu
1. Belum optimalnya pemberian informasi dan edukasi kegawatdaruratan
kepada pasien dan keluarga di IGD RSUD Sibuhuan

Masih adanya keluhan pasien yang merasa ditolak di igd karena kondisi yang tidak gawat
darurat, menunjukkan belum optimalnya pelayanan dan komunikasi yang diberikan kepada
pasien sehingga isu ini berkaitan erat dengan agenda ketiga yaitu tentang manajemen ASN
terutama pada poin tugas dan fungsi ASN sebagai pelayan publik. Selain itu kondisi ini juga
terkait dengan materi SMART ASN khususnya terkait dengan aspek literasi digital, salah
satunya adalah informasi yang tidak benar terkait dengan pelayanan di IGD dapat menjadi
hoax yang disebarkan melalui media digital.
Deskripsi Isu
2. Masih adanya kasus pasien jatuh di lingkungan RSUD Sibuhuan

Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit, setiap rumah sakit harus melakukan
evaluasi mengenai keselamatan pasien. Salah satu evaluasinya adalah pelaporan insiden
pasien jatuh dan melakukan upaya pengurangan risiko pasien jatuh. Oleh karena itu, rumah
sakit menetapkan kebijakan dan prosedur yang disesuaikan dengan lingkungan rumah sakit
yang berdasarkan Permenkes. Dalam hal ini diharapkan angka kejadian insiden pasien jatuh
yang berdasarkan standar pelayanan minimal rumah sakit adalah 0%.

Masih terjadinya kasus pasien jatuh di rumah sakit, menunjukkan belum optimalnya
pelayanan yang diberikan kepada pasien sehingga isu ini berkaitan erat dengan materi agenda
ketiga Manajemen ASN khususnya pada poin pelayanan terhadap publik.
Deskripsi Isu
3. Belum optimalnya pembatasan pendamping atau penunggu pasien di IGD
RSUD Sibuhuan

Salah satu masalah yang sering terjadi di IGD Rumah Sakit adalah kehadiran pendamping atau
penunggu pasien yang melebihi ketentuan. Pendamping pasien biasanya merupakan
keluarga, teman, atau orang lain yang ikut membawa pasien ke IGD. Seringkali pada kondisi
tertentu misalnya pada kasus kecelakaan lalu lintas pendamping yang membawa pasien ke
IGD adalah masyarakat sekitar tempat kecelakaan. Oleh karena itu, tidak jarang pendamping
pasien yang datang sangat ramai dan memenuhi ruangan IGD. Hal tersebut dapat
mengganggu proses pelayanan terhadap pasien tersebut dan mengganggu pelayanan kepada
pasien lainnya sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien kurang maksimal.

Belum optimalnya pembatasan pendamping pasien tersebut dapat memberikan dampak


buruk terhadap kelancaran pelayanan terhadap pasien di IGD, hal ini berkaitan dengan materi
agenda 3 yaitu Manajemen ASN khususnya pada aspek tugas ASN sebagai pelayan publik.
ANALISIS ISU

APKL
● Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang
terjadi.
● Problematik, artinya sebuah isu memiliki
permasalahan yang kompleks sehingga butuh
dicarikan solusi permasalahannya.
● Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak.
● Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk
akal untuk dipecahkan masalahnya.
Analisis APKL
No. ISU Kriteria Isu
Keterangan
A P K L
1. Belum optimalnya pemberian informasi Memenuhi
dan edukasi kegawatdaruratan kepada
        syarat
   
pasien dan keluarga di IGD RSUD
Sibuhuan
2. Memenuhi
Masih adanya kasus pasien jatuh di         syarat
dalam lingkungan RSUD Sibuhuan    

3. Memenuhi
Belum optimalnya pembatasan         syarat
pendamping atau penunggu pasien di    

IGD RSUD Sibuhuan


ANALISIS ISU

USG
● Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.

● Seriousness, artinya seberapa serius suatu isu harus


dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.

● Growth, artinya seberapa besar kemungkinan


memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
Analisis USG
No Isu Kriteria Keterangan Peringkat
U S G
1. Belum optimalnya pemberian 4 5 4 13 I
informasi dan edukasi
kegawatdaruratan kepada
pasien dan keluarga di IGD
RSUD Sibuhuan
2. Masih adanya kasus pasien jatuh 2 3 2 7 III
di lingkungan RSUD Sibuhuan

3. Belum optimalnya pembatasan 3 4 3 10 II


pendamping atau penunggu
pasien di IGD RSUD Sibuhuan
Penentuan Penyebab Core
Issue dengan metode
Fishbone
METHOD/CARA
MAN/
ORANG
Komunikasi Cara
Belum Belum adanya Adanya kriteria dokter/perawat penyampaian
adanya SOP pelayanan gawat darurat yang kepada pasien setiap orang
koordinasi BPJS di IGD ditetapkan oleh belum optimal berbeda-beda
JKN
Ketidakselarasan persepsi
emergensi antara medis dan pasien
Adanya Regulasi Ingin langsung
Sistem JKN ditangani di RS

Kurangnya
sosialisasi kepada Menganggap
masyarakat tentang Sistem fasilitas di Rumah
regulasi rujukan Sakit lebih lengkap
berjenjan
Belum optimalnya
kegawatdaruratan
BPJS g pemberian informasi
dan edukasi
kegawatdaruratan
kepada pasien dan
Belum adanya
Pasien bingung keluarga di IGD RSUD
karena penjelasan
media informasi yang berbeda Sibuhuan
edukasi antar nakes Adanya regulasi
kegawatdaruratan BPJS mengenai
di IGD kegawatdaruratan

Belum ada media


untuk menyamakan Kasus non emergensi
penjelasan edukasi tidak dapat di rawat
Belum ada media
kegawatdaruratan inap jika
ttg regulasi
menggunakan JKN-
informasi layanan
BPJS
JKN
Penyampaian
berbeda karena
pengetahuan dan
MATERIAL/BAHAN pengalaman tiap
MOTHER
orang berbeda
NATURE/LINGKUNGAN
Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif
ISU GAGASAN PEMECAHAN KEGIATAN
ISU

Belum optimalnya Optimalisasi pemberian 1. Membuat media edukasi berupa leaflet mengenai
pemberian informasi dan informasi dan edukasi kegawatdaruratan di IGD.
edukasi kegawatdaruratan kegawatdaruratan kepada 2. Membuat Video edukasi mengenai kegawatdaruratan
kepada pasien dan pasien dan keluarga Pasien di IGD.
keluarga di IGD RSUD di IGD RSUD Sibuhuan 3. Melakukan Edukasi mengenai kegawatdaruratan
Sibuhuan dengan menyebarkan leaflet dan memberi penjelasan
singkat kepada pasien dan keluarga pasien yang
berobat di IGD RSUD Sibuhuan.
4. Publikasi Video Edukasi mengenai kegawatdaruratan
di IGD melalui media elektronik dan media sosial
5. Melakukan Evaluasi penyebaran informasi mengenai
kegawatdaruratan melalui leaflet dan video edukasi.
No. KEGIATAN Tahapan kegiatan Output / Hasil Kegiatan

1. Membuat media edukasi berupa leaflet Menemui mentor dan berkonsultasi tentang Finalisasi media edukasi leaflet
mengenai kegawatdaruratan di IGD rencana kegiatan mengenai kegawatdaruratan di IGD
dalam bentuk sofcopy maupun
hardcopy

Meminta izin dan arahan kepada direktur


rsud sibuhuan

Mencari referensi dan membuat ringkasan


mengenai kegawatdaruratan di IGD dari
literatur

Berkoordinasi dan meminta saran dari


tenaga medis dan paramedis yang bekerja
di IGD RSUD Sibuhuan terkait konten
leaflet

Membuat leaflet edukasi mengenai


kegawatdaruratan di IGD
No. KEGIATAN Tahapan kegiatan Output/ Hasil

2. Membuat Video Menemui mentor dan berkonsultasi tentang rencana Finalisasi media edukasi Video mengenai
Edukasi Mengenai kegiatan kegawatdaruratan di IGD dalam bentuk sofcopy
Kegawatdaruratan di
IGD

Meminta izin dan arahan kepada direktur rsud sibuhuan

Mencari referensi dan menyiapkan konten untuk


pembuatan video edukasi mengenai kegawatdaruratan
di IGD

Berkoordinasi dan meminta saran dari tenaga medis


dan paramedis yang bekerja di IGD RSUD Sibuhuan
terkait konten Video edukasi

Membuat Video edukasi mengenai kegawatdaruratan


di IGD
No. KEGIATAN Tahapan kegiatan Output/Hasil

3. Melakukan Edukasi dengan Melakukan konsultasi dengan mentor terkait Pasien dan keluarga
memberikan leaflet dan penjelasan pelaksanaan kegiatan edukasi mendapatkan leaflet dan
singkat kepada pasien dan keluarga penjelasan mengenai
pasien yang berobat di IGD RSUD kegawatdaruratan di IGD
Sibuhuan

Meminta izin kepada kepala ruangan IGD untuk


melakukan kegiatan Edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien

Membagikan leaflet dan memberikan penjelasan


singkat kepada pasien dan keluarga pasien yang
dating berobat ke IGD RSUD Sibuhuan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai