Brus RQQ
Brus RQQ
(Remaja Qeren
Qur’ani)
Tim Instruktur Nasional
LANGKAH : KONSEP REMAJA QEREN QUR’ANI (90 MENIT)
1) Fasiliator membuka dengan salam kepada peserta. Dan selanjutnya menjelaskan keterhubungan
tema ini dengan tema-tema sebelumnya.
2) Fasilitor menjelaskan bahwa banyak contoh-contoh teladan Remaja Qeren dan Qur’ani di dalam
kitab Suci al-Qur’an (Nabi Yahya as, Nabi Isa as, Ibrahim-Ismail, Nabi Yusuf, Nabi Musa, dan
juga Nabi Muhammad SAW. serta manusia shalih Luqman al-Hakim)
3) Fasilitator mengajak peserta untuk mengidentifikasi tentang karakteristik remaja yang dimiliki
para Nabi dan manusia shaleh di atas, dan membaginya menjadi 5 kelompok (sesuaikan dengan
jumlah peserta)
4) Fasilitator mempersilahkan masing-masing kelompok untuk presentasi.
5) Fasilitator mendalami hasil presentasi dengan mempertayakan sifat-sifat apa yang ada dalam
semua tokoh-tokoh, dan sifat apa yang spesifik pada masing-masing tokoh.
6) Fasilitator mengajak menyimpulkan seluruh karakter para tokoh dan menyimpulkan karakter yang
paling kuat dari masing-masing tokoh (untuk disimpulkan menjadi 6 pilar atau karakter RQQ.
7) Fasilitator mengajak peserta untuk menutup dengan doa (bayangkan doa doa besar dalam hidup)
dan disertai dengan membaca al fatihah.
Tujuan
PENGANTAR (10 MENIT)• Peserta mengenali dan
memahami konsep dan
Langkah Latar Belakang karakteristik Remaja Qeren
• Mulailah dengan salam dan • Mengapa penting Qurani
berilah semangat kepada para mengenali RQQ • Peserta memahami prinsip-
peserta. prinsip dan pilar-pilar untuk
• Paham radikal atau paham menjadi Remaja Qeren
• Bisa dimulai dengan ice garis keras, di kalangan
breaking Qur’ani
remaja • Peserta mampu
• Ajak semua peserta untuk
mengawali kegiatan dengan • Kekosongan nilai-nilai menginternalisasikan
membaca Basmallah bersama- Islam pada diri remaja karateristik RQQ
sama. • RQQ akan tumbuh sehat • Peserta mampu menjabarkan
• Jelaskan secara singkat, urgensi, dalam keluarga yang Karakter RQQ dalam
tujuan umum dan Materi sesi Sakinah Mawaddah dan kehidupan keluarga dan
ini. Rahmah masyarakat luas
Responden Jumla
(n=2.181) h
Siswa 1522
Mahasiswa 337
Guru 264
Propinsi 34
Kabupaten dan 68
Kota
HASIL RISET PPIM JAKARTA
KERAGAMAN
AGAMA
NEGARA
?
SIKAP EKSKLUSIF GENERASI MILENIAL
23, 35%
37,71% 34, 03% 33, 34%
BUNUH INTOLERAN =
JIHAD = MURTAD = TIDAK
DIRI=JIHA
PERANG DIBUNUH MASALAH
D
Responden (n=2.181) %
Pend Keberagaman 12%
Setia Pancasila dan NKRI 90%
Setuju Demokrasi 85%
Langkah 2: Diskusi Kelompok
Diskusikan dalam Kelompok: Karakter Remaja Menurut Al Qur’an dan
Strategi menghidupkan Karakter Qur’ani bagi Remaja
N Al Qur’an Karakter Strategi
O
1 Surat al-maryam (Ayat 7 -14)-N Yahya
2 Surat Maryam (Ayat 30-34)-N Isa
3 Surat. Maryam (Ayat 41-47); Qs. Al-Shaffat 99-102-
Ibrahim AS. & Ismail AS
4 Surat Al-Qashash (Ayat 26)- N Musa
5 Surat Yusuf (Ayat 83)- N Yusuf
6 Surat Maryam (ayat 16-20) Siti Maryam
7 Surat Ali Imran (Ayat 159)N Muhammad
8 Surat Luqman (Ayat 13-19)
9 Surat Baqarah (Ayat 247)
Inspirasi Qur’an Surat al-Maryam 7-14 Nabi Yahya AS
َياَزَك ِرَّيا ِإَّنا ُنَبِّش ُرَك ِبُغاَل ٍم اُمْسُه ْحَيىَي ْمَل ْجَنَعْل َلُه ِم ْن َقْبُل ِمَس ًّيا
"Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki
laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu
sebelumnya."
ِص ِل ِه ِق ِم ٍة ِذ ِك
) َو َس اَل ٌم14( ) َو َبًّرا ِبَوا َد ْي َوْمَل َيُك ْن َج َّب اًرا َع ًّيا13( ) َوَح َناًنا ْن َل ُد َّنا َوَزَك اًة َوَك اَن َت ًّي ا12( َياْحَيىَي ُخ ِلاْل َت اَب ِبُقَّو َوآَتْيَن اُه اُحْلْك َم َص ِبًّيا
َعَلْيِه َيْو َم ُو َد َو َيْو َم ُمَيوُت َو َيْو َم ُيْبَعُث َح ًّيا
Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh sungguh." Dan
Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak kanak, dan (Kami
jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia
pun seorang yang bertakwa, dan sangat berbakti kepada orang tuanya, dan dia bukan
orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka. Dan kesejahteraan bagi dirinya
pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.
(Qs. Maryam 12-15)
Pelajaran dari Kisah Nabi Yahya
Nama yang baik.
Tekun dan gigih belajar.
Belajar bijak sejak remaja.
Welas asih.
Bersih Hati.
Daya tahan.
Berbakti pada Orang Tua.
Tidak Sombong.
Berfikir masa lalu, masa kini dan masa depan.
Qur’an Surat Maryam 30-34
Nabi Isa as
) َو َجَع َلِني ُم َباَر ًك ا َأْيَن َم ا ُكْنُت َوَأْو َص اِني ِبالَّص اَل ِة30( { َقاَل ِإِّني َع ْبُد ِهَّللا آَتاِنَي اْلِكَتاَب َو َجَع َلِني َنِبًّيا
) َو الَّس اَل ُم َع َلَّي َيْو َم ُو ِلْد ُت َو َيْو َم32( ) َوَبًّر ا ِبَو اِلَد ِتي َو لَْم َيْج َع ْلِني َج َّباًر ا َش ِقًّيا31( َو الَّز َك اِة َم ا ُد ْم ُت َح ًّيا
]34 - 30 :) َذ ِلَك ِع يَس ى اْبُن َم ْر َيَم َقْو َل اْلَح ِّق اَّلِذ ي ِفيِه َيْم َتُروَن } [مريم33( َأُم وُت َو َيْو َم ُأْبَع ُث َح ًّيا
Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia
akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak)
yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan
seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah
kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (Qs. Al-Shaffat 99-102)
Inspirasi Nabi Ibrahim AS. & Ismail AS.
• Jujur,
• Agen informasi,
• Mengajak, mendakwah dengan santun,
• Moderat dalam beragama,
• Selalu memohon generasi yang shalih.
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang
paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang
kuat lagi dapat dipercaya“. (Qs. Al-Qashash 26)
Inspirasi Nabi Yusuf AS:
َو َقاَل اْلَم ِلُك اْئُتويِن ِبِه َفَلَّم ا َج اَءُه الَّرُس وُل َقاَل اْرِج ْع ِإىَل َرِّبَك َفاْس َأْلُه َم ا َباُل الِّنْس َوِة الاَّل يِت َقَّطْع َن َأْيِدَيُه َّن ِإَّن َر يِّب ِبَك ْي ِدِه َّن
يِل
َع ٌم
Dan raja berkata, "Bawalah dia kepadaku." Ketika utusan itu datang kepadanya, dia (Yusuf)
berkata, "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan kepadanya bagaimana halnya perempuan-
perempuan yang telah melukai tanganya. SUngguh, Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya
mereka.“ (Qs. Yusuf 50)
ي ى الَّل َأْن ْأِت يِن ِهِب ِمَج ي ا ِإَّن اْل ِلي ا ِك َّوَل َلُك َأ ُف ُك َأ ا َف ِمَج
َو َع ُم َحْل ُم ُه ُه َي َي ْم ًع ُه َقاَل َبْل َس ْت ْم ْن ُس ْم ْم ًر َص ْبٌر ٌل َس
َع ي
Dia (Yakub) berkata,"Sebenarnya hanya dirimu sendri yang memandang baik urusan (yang buruk)
itu. Maka (kesabaranku) adalah kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah mendatangkan
mereka semua kepadaku. Sungguh, Dialah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.“ (Qs. Yusuf
83)
Lanjutan
ِس ِن ِل ِع
َو َلَّم ا َبَلَغ َأُش َّد ُه آَتْيَناُه ُح ْك ًم ا َو ْلًم ا َوَك َذ َك ْجَنِزي اْلُم ْح َني
“Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik”. (Qs.
Yusuf 22)
) َفاَخَّتَذ ْت ِم ْن ُدوِهِنْم ِح َج اًبا َفَأْرَس ْلَنا ِإَلْيَه ا ُروَح َنا َفَتَم َّثَل َهَلا َبَش ًرا16( َواْذُك ْر يِف اْلِكَتاِب َمْرَمَي ِإِذ اْنَتَبَذ ْت ِم ْن َأْه ِلَه ا َم َك اًنا َش ْرِقًّيا
) َقاَلْت َأىَّن19( ) َقاَل ِإَمَّنا َأَنا َرُس وُل َرِّبِك َأِلَه َب َلِك ُغاَل ًم ا َزِكًّيا18( ) َقاَلْت ِإيِّن َأُع وُذ ِبالَّرَمْحِن ِم ْن َك ِإْن ُك ْنَت َتِق ًّيا17( َس ِوًّيا
َيُك وُن يِل ُغاَل ٌم َوْمَل ْمَيَس ْس يِن َبَش ٌر َوْمَل َأُك َبِغًّيا
“Dan ceritakanlah ( Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Quran), (yaitu) ketika dia mengasingkan
diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis), lalu dia memasang tabir (yang
melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri
di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna. Dia (Maryam) berkata, "Sungguh, aku berlindung
kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.“Dia (Jibril) berkata,
"Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-
laki yang suci. Dia (Maryam) berkata," Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak
pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!“ (Qs. Maryam 16-20)
Lanjutan
ا ِه ِب ا ِتا ِل َكِب َّد ا ِح
و ِم ِه يِف َو َم ْرَمَي اْبَنَت ِعْم َراَن اَّليِت َأْح َص َنْت َفْرَجَه ا َفَنَف ْخ َن ا
ْن ُر َن َو َص َقْت َم َرِّبَه َوُك ُت َوَك َنْت
ِم اْلَق اِنِت
َن َني
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan
yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi
mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang
beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (al-A’raf 157)
Inspirasi Nabi Muhammad SAW.
• Menjadi rahmah, • Peduli dan empati
• lemah lembut, • Amar makruf nahi munkar
• Tidak keras hati, • menghlalkan yang baik menghramkan
yang buruk,
• Selalu memaafkan
• berupaya membantu melepas beban
• mendoakan kaumnya hidup kaumnya.
• Tasyawur (memikirkan, mengerjakan dan
memamfaatkan secara bersama)
• berserah diri pada Allah.
•
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberiو
pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar”. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada
kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang
engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat
kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. (Qs. Lukman 13-15)
Lanjutan
Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat" :)Luqman berkata( ف
biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan
memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Maha Halus-*2 lagi Mahateliti. Wahai
anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan
cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting. Dan
janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah
berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah dalam berjalan-*3 dan
lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Qs.
Luqman 16-19)
Karakter Putra Lukman al-Hakim
[1] tidak menyekutukan Allah, [2] berbuat baik dan berterima
kasih kepada kedua orang tua yang telah hamil dan melahirkannya
dengan sush payah, [3] menemani kedua orang tua dengan baik
sekalipun beda agama, [4] bertanggungjawab atas apapun yang
telah dilakukan, [5] religius-ibadah, [6] berani menyurakan
kebenaran, [7] tidak sombong, [8] sabar [9] sederhana dan santun.
Teladan Thalut: punya keluasan ilmu dan kekuatan fisik
ْؤ َت ًة ِم اْل اِل ْن َقاَل َنِبُّي ِإَّن الَّل َقْد َث َلُك َطاُلو ِلًك ا َقاُلوا َأىَّن ُك وُن َل اْل ْل ُك َل َنا ْحَن َأ ُّق ِباْل ْل ِك ِم
ُه َوْمَل ُي َسَع َن َم ُه ُم َع ْي َو ُن َح ُم َي ْم َت َم َه َبَع َو ُهَلْم ُه ْم
َقاَل ِإَّن الَّلَه اْص َطَف اُه َعَلْيُك ْم َوَزاَدُه َبْس َطًة يِف اْلِعْلِم
ِس ِل ِجْل
َوا ْس ِم َوالَّلُه ُيْؤ يِت ُم ْلَك ُه َمْن َيَش اُء َوالَّلُه َوا ٌع َع يٌم
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut
menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami
lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan
yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan
menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha
Mengetahui. (al-Baqarah 247)
KARAKTER GENERASI QUR’ANI
NO Karakter Al Qur’an
1 (1) memberi nama yang baik (yahya artinya hidup), (2) belajar dengan Surat al-
teguh, [3] bijaksana, [4] welas asih, [5] bersih hatinya, [6] taqiya-punya maryam (7 -
daya tahan dan juang, [7] berbuat baik kepada orang tua, [8] tidak sombong 14)
dan angkuh.
2 [1] menyadari sebagai hamba, [2] belajar sungguh-sungguh, [3] Surat
memberikan kebaikan dimanapun, [4] tekun ibadah –shalat dan zakat, [5] Maryam 30-
berbuat baik kepada kepada orang tua, [6] tidak sombong dan angkuh 34
3 [1] tidak menyekutukan Allah, [2] berbuat baik dan berterima kasih kepada Surat
kedua orang tua yang telah hamil dan melahirkannya dengan susah payah, Luqman
[3] menemani kedua orang tua dengan baik sekalipun beda agama, [4] (Ayat 13-
bertanggungjawab atas apapun yang telah dilakukan, [5] religius-ibadah, [6] 19)
berani menyurakan kebenaran, [7] tidak sombong, [8] sabar [9] sederhana
dan santun.
10 Karakter Generasi Qur’ani
Welas asih, Taqiya-punya
Bijaksana,
memberikan daya tahan dan
sederhana dan Bersih hatinya
kebaikan juang, belajar
santun
dimanapun sungguh-sungguh,
Bertanggungjawab Berani
atas apapun yang menyuarakan
telah dilakukan kebenaran, sabar
6 Karakter Generasi Qur’ani
(diperas intinya)
Bijaksana Moderat-
Religius
(hikmah,welas asih- wasathiyyah
wise) Tekun beribadah (inklusif-terbuka)
Semangat
Bertanggungjawab mengembangkan diri
Baik dan mebaikkan
(mas’uliyyah-
(salihah-muslihah) (tarbiyatu an-nafsi
responsibility)
wa al’ aqli)
Pilar-pilar Remaja Qeren Qur’ani
(RQQ)
1. Mengenal diri (prinsip tauhid, hamba Allah dan khalifah)
2. Mengelola diri (welas asih, bijaksana, rendah hati, tidak
sombong)
3. Mengenali orang lain (empati, berbakti terutama pada orang
tua)
4. Mengelola dan membangun hubungan baik (kemampuan
berkomunikasi, menberkati, selalu membawa kebaika pada
lingkungan, disiplin waktu, tepat janji, membangun kesetaraan,
gemar membantu)