Anda di halaman 1dari 28

LABEL PANGAN

OLAHAN

Disampaikan Oleh :
Yosef Dwi Irwan, S.Si., Apt.

Webinar Sosialisasi Pendaftaran Produk UMKM


26 Juli 2021
DASAR HUKUM

UU No. 18 Tahun 2012


tentang Pangan
PP No. 86 Tahun 2019
tentang Keamanan Pangan
Peraturan Badan POM No. 27 Tahun 2017
tentang Pendaftaran Pangan Olahan
Peraturan Badan POM No. 31 Tahun 2018
Peraturan Badan POM No. 22 Tahun 2019 tentang Label Pangan Olahan
tentang Informasi Nilai Gizi pada Label
Pangan Olahan
Label adalah setiap keterangan mengenai Pangan Olahan yang berbentuk
DEFINISI gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada
Pangan Olahan, dimasukan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan
bagian Kemasan Pangan.

KETENTUAN
Menggunakan Bahasa Indonesia
Dicantumkan pada bagian kemasan pangan yang mudah dilihat dan dibaca
Tidak mudah lepas, luntur, dan/rusak dari kemasan pangan
Benar, tidak menyesatkan, dan menunjukkan hal yang sebenarnya
Gambar diperbolehkan jika pangan mengandung bahan tersebut, (bukan hanya perisa),
& mencantumkan % bahan pada komposisi
Sesuai dengan label yang disetujui pada saat registrasi Izin Edar
KRITERIA LABEL PANGAN OLAHAN
Informasi wajib pada Bagian Utama
(Paling Mudah Dilihat/Depan)

Nama Jenis
Nama Dagang Informasi pada Bagian Lain

Berat Bersih atau Isi Bersih Komposisi


Kode produksi
Nama dan Alamat pihak yang
memproduksi atau 2D Barcode Nomor Izin Edar
mengimpor Informasi Nilai Gizi

Keterangan Kedaluwarsa
Nomor Izin Edar
Logo Halal
CONTOH LABEL PANGAN OLAHAN
KETERANGAN 2 (dua) DIMENSI (2D BARCODE)
Wajib dicantumkan 2D Barcode
TUJUAN
Minuman Rasa Lemon

Melindungi masyarakat dari produk yang tidak


memenuhi persyaratan
Partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan produk
Mencegah beredarnya pangan olahan tanpa NIE dan/atau
NIE palsu

PENGADUAN
Apabila ketika dipindai tidak menghasilkan informasi
produk, maka pelaku usaha dapat menghubungi :
Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan melalui alamat email :
bsi_pusdatin@pom.go.id
Layanan Pengaduan BPOM
KETERANGAN TENTANG ALERGEN

Bahan yang termasuk Alergen

Serealia mengandung gluten (gandum, rye, Krustasea


Telu Ikan
barley, oats, spelt atau strain hibrida)
r

Moluska Kacang tanah Susu Kacang Pohon Sulfit (kandungan paling


sedikit 10mg/kg)
KETERANGAN TENTANG ALERGEN

Pengecualian
Dikecualikan untuk Pangan Olahan yang mengandung
Alergen yang telah mengalami proses pemurnian lebih
lanjut (highly refined food)
 produk serealia : sirup glukosa (termasuk dekstrosa),
maltodekstrin, fruktosa, dan gula alkohol
 produk perikanan : gelatin, minyak ikan
 produk kedelai : minyak, lemak kedelai dan
lesitin; dll
 produk susu : laktitol, protein terhidrolisa
sempurna.
KETERANGAN TENTANG ALERGEN
Pencantuman pada Label
Pada komposisi bahan alergen Apabila menggunakan sarana
dicetak tebal (Bold) dan produksi yang sama dengan Pangan
mencantumkan “Mengandung Olahan yang mengandung
alergen, lihat daftar bahan yang alergen :
dicetak tebal” a) “Diproduksi menggunakan
Komposisi: ...”
peralatan yang juga memproses
Garam, penguat rasa (mononatrium glutamat, dinatrium inosinat dan guanilat),
gula, maltodekstrin, perisa sintetik sapi (mengandung (antioksidan tokoferol dan
asam askorbat), pewarna alami karamel IV amonia sulfit proses, kedelai, susu, b)“Mungkin mengandung ...”
seledri, mustar, gluten, bawang), lada bubuk, pewarna alami karamel I, minyak
nabati, daging, sapi bubuk (0.45%) (mengandung pewarna alami karamel IV amonia
sulfit proses), kunyit bubuk, antikempal silikon dioksida, dan pengatur keasaman c) “Dapat mengandung …”
asam sitrat.
Mengandung alergen, lihat daftar bahan yang dicetak tebal.
Diproduksi menggunakan peralatan yang juga memproses telur, udang, ikan,
kepiting

Saran penyimpanan:
Simpan di tempat yang bersih dan kering. Gunakan sendok bersih dan tutup
rapat setelah dibuka.
Pencantuman Jumlah Bahan Baku
Pencantuman Jumlah Bahan Baku (QUID) merupakan
pernyataan dari produsen tentang jumlah bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan pangan olahan yang
dicantumkan pada label.

Kewajiban Pencantuman Jumlah Bahan Baku

1.Pangan olahan yang mengandung bahan baku baik dengan


jumlah terbanyak maupun tidak, namun memberikan
identitas pada pangan olahan.

2.Bahan baku ditekankan pada pelabelan baik dalam bentuk


kata-kata atau gambar/grafik.

3.Bahan baku merupakan nama jenis pangan atau disebut


dalam nama jenis pangan
Contoh Pencantuman Jumlah Bahan Baku

• Daftar Bahan: Daging Sapi (50%), Tepung Terigu, Bawang


Putih, Bawang Merah, Lada, Garam, Gula.
Bakso Sapi

• Daftar Bahan: Gula, Krimer Nabati, Ekstrak Kopi (5%),


Minuman Serbuk Ekstrak Jahe (2%).
Kopi Jahe

• Daftar Bahan: Tepung Terigu, Gula, Garam, Susu Bubuk,


Lemak Reroti, Cokelat Bubuk, Cokelat Chips (5%), Cokelat
Roti Manis dengan Pasta, Pengemulsi, Ragi, Pengawet Kalium Propionat.
Cokelat Chips
PERINGATAN UNTUK ASAL BAHAN PANGAN DARI BABI
Pangan Olahan yang Mengandung
Bahan Berasal dari Babi Pangan Olahan yang proses
pembuatannya bersinggungan /
menggunakan fasilitas bersama
dengan bahan bersumber babi
Bahan yang dapat berasal dari babi : gelatin, Pada proses pembuatannya bersinggungan
dan/atau menggunakan fasilitas bersama
gliserin, enzyme, lemak, collagen, colostrum, dengan bahan bersumber babi
embryo extract, blood extract, hydrolyzed
haemoglobin, keratin, hair extract, placenta,
protein, thymus extract, thymus hydrolisate,
stomach extract, minyak, lemak reroti
(shortening), pengental, pengemulsi, pemantap, l-
sistein, monogliserida, digliserida, atau
trigliserida.
PERINGATAN PADA PRODUK SUSU

Perhatikan!
Tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu
Tidak Cocok untuk Bayi sampai usia 12
bulan

Mencakup susu bubuk, susu Ultra High


Temperature (UHT), susu pasteurisasi,
dan susu steril

Perhatikan!
Tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu
Tidak Cocok untuk Bayi sampai usia 12
bulan
Tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber
Mencakup susu kental gizi manis dan analognya
PENERAP WAJIB
Seluruh Pangan Olahan (Produk Industri
AN Menengah & Besar termasuk importir)

INFORMA DIKECUALIKAN
SI NILAI kopi bubuk, teh bubuk/serbuk, teh celup, air minum dalam
kemasan, herba, rempah-rempah, bumbu, dan kondimen.
GIZI
Berdasarkan Peraturan Badan POM No.
22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai
Gizi pada Label Pangan Olahan
DILARANG
Minuman beralkohol

BERTAHAP
Produk Usaha Mikro dan Kecil
Sesuai pedoman yang disusun oleh Dit. SPO (42 jenis pangan)
INFORMASI NILAI GIZI
INFORMASI NILAI Berdasarkan Peraturan Badan POM No. 22 Tahun 2019

GIZI
Takara
Jumlah Takaran saji 20 g 01 n saji
tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan

sajian per 02 2 Sajian per Kemasan

kemasan
JUMLAH PER SAJIAN

Energi total
Zat Gizi Wajib :
 Lemak Total
80 kkal
Energi dari lemak 10 kkal
Energi dari lemak jenuh 0 kkal

% AKG*
 Lemak Jenuh
Lemak total
Lemak trans
1g
0g
1%
 Protein
 Karbohidrat Total
Kolesterol 0 mg 0 %
Lemak jenuh 1g 0 %
Protein 2g 2 %

Jenis dan
Karbohidrat total
Serat pangan
16 g
3g
5
9
%
% 04 Presentase  Gula
03 Gula 0g AKG
Jumlah Zat
Gizi
Garam (natrium)
Vitamin dan mineral
270 mg 18 %
 Garam (Natrium)
Vitamin A 15 %
Vitamin B1 20 %
Vitamin B2
Vitamin B3
8%
8% Vitamin dan Mineral hanya
Vitamin B5 20 %
Vitamin B6
Vitamin B12
8%
8%
dapat dicantumkan jika
Kalsium
Zat Besi
Seng/Zinc
8%
15 %
10 %
terdapat dalam jumlah paling
Catatan 05 *Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal.
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih
sedikit 2% dari AKG per sajian
kaki rendah.
FORMAT TABEL ING FORMAT VERTIKAL
INFORMASI NILAI GIZI
Takara
FORMAT TABULAR/HORIZONTAL Jumlah Takaran saji 20 g 01 n saji
sajian per 02 2 Sajian per Kemasan
JUMLAH PER SAJIAN

kemasan Energi total 80 kkal


Energi dari lemak 10 kkal
Energi dari lemak jenuh 0 kkal

% AKG*
Lemak total 1g 1%
Lemak trans 0g
Kolesterol 0 mg 0 %
Lemak jenuh 1g 0 %
Protein 2g 2 %
Karbohidrat total 16 g 5 %
Jenis Presentase
Serat pangan 3g 9 % 04 AKG
FORMAT LINIER dan 03 Gula 0g
Garam (natrium) 270 mg 18 %
Jumlah Vitamin dan mineral
Zat Vitamin A
Vitamin B1
15 %
20 %
Gizi Vitamin B2 8%
Vitamin B3 8%
Vitamin B5 20 %
Vitamin B6 8%
Vitamin B12 8%
Kalsium 8%
Zat Besi 15 %
Seng/Zinc 10 %
Catatan 05 *Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal.
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih
kaki rendah.
UMK seringkali memililki keterbatasan dalam
hal analisis laboratorium
PASAL PASAL
8
Pencantuman tabel ING dibuktikan 9
DIKECUALIKAN DARI
dengan HASIL ANALISIS ZAT GIZI dari KETENTUAN TERSEBUT untuk
laboratorium pemerintah dan/atau Pangan Olahan yang
laboratorium lain yang telah diproduksi usaha mikro dan
terakreditasi kecil (UMK)

Untuk mencantumkan tabel ING, UMK TIDAK HARUS melakukan analisis laboratorium

PERBPOM NO. 16 TAHUN 2020 TENTANG PENCANTUMAN ING UNTUK PANGAN OLAHAN
YANG DIPRODUKSI OLEH USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL
LOGO PILIHAN LEBIH SEHAT
 untuk membantu konsumen memilih produk pangan
yang lebih sehat apabila dibandingkan dengan
produk sejenis dan dikonsumsi dalam jumlah wajar
 logo dicantumkan pada bagian
utama label
 pencantuman logo diatur
dengan profil gizi yang
ditetapkan secara bertahap,
saat ini untuk minuman siap
konsumsi, pasta instan dan mi
instan.
 untuk minuman siap konsumsi
dilarang menggunakan BTP
Pemanis
INFORMASI NILAI GIZI PADA BAGIAN UTAMA LABEL (FOP) Berlaku
Sukarela

Contoh Format :
ING pada Bagian Utama Label (Front of
Pack / FOP) dapat dicantumkan untuk
Pangan olahan yang mencantumkan
Tabel ING
Terdiri dari : Energi, Lemak Total, Lemak
Jenuh, Garam (Natrium), Gula

 Mencakup informasi :
 Jumlah zat gizi
 Persen (%) Angka Kecukupan Gizi (AKG)
 Jika zat gizi 0 maka zat gizi tersebut boleh tidak dicantumkan
 Gula mencakup seluruh monosakarida dan disakarida, tidak termasuk laktosa
 Harus dalam bentuk yang sama dan warna yang sama
KETERANGAN TENTANG KLAIM

Pangan Olahan dapat mencantumkan Klaim


selama memenuhi persyaratan pada Peraturan
Badan POM No 13 Tahun 2016 tentang Klaim
pada Label dan Iklan Pangan Olahan, meliputi :
• Klaim Gizi : Klaim kandungan zat Gizi dan
Klaim perbandingan
• Klaim kesehatan : Klaim fungsi zat Gizi,
Klaim fungsi lain, dan Klaim penurunan
risiko penyakit
• Klaim lainnya : Klaim isotonik, Klaim tanpa
penambahan gula, Klaim laktosa dan Klaim
gluten
KETERANGAN TENTANG PANGAN OLAHAN ORGANIK

 Pangan yang telah memenuhi persyaratan dan data dukung pangan


organik dapat mencantumkan tulisan ”organik” dan logo organik
Indonesia pada label. Logo Organik

 Tulisan “organik” dicantumkan setelah penulisan nama jenis dengan


data dukung :
 Pangan Olahan dalam negeri : sertifikat organik dari Lembaga
Sertifikasi Organik (LSO) Indonesia
 Pangan Olahan impor : sertifikat organik luar negeri dan rekomendasi
sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Indonesia
 Logo organik dapat dicantumkan untuk Pangan Olahan dalam negeri dan Pangan Olahan impor
dengan data dukung sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Indonesia
Keterangan untuk Membedakan Mutu Pangan Olahan
Istilah yang menunjukkan perbedaan suatu jenis pangan olahan antara lain “spesial”, “premium”,
“gold”, “platinum”, “ekstra”, “plus (+)”, “advanced” atau kata lain yang semakna.

Ketentuan :
o Adanya perbedaan yang jelas terkait mutu dan/atau gizi dengan pangan olahan sejenis.
o Perbedaan kandungan gizi harus memenuhi ketentuan berlaku (klaim)
o Pangan sejenis : pangan olahan yang diproduksi oleh perusahaan yang sama dengan nama
jenis yang sama dan telah memiliki izin edar
o Disertai dengan tanda asterik (*) dan penjelasan tanda tersebut dicantumkan pada
bagian utama label.
o Penjelasan mencakup pembeda dan jika perlu dicantumkan pangan olahan sejenis sebagai
pembandingnya.
KETERANGAN
LAIN ALAMI
Tidak dicampur & tidak diproses / diproses secara
ASLI fisika tetapi tidak merubah sifat & kandungannya
Tidak dicampur dengan bahan yang
dapat mengaburkan keasliannya
MURNI / 100%
(penggunaan perisa)
Tidak ditambahkan / dicampur dengan
bahan lain, misal air mineral
SEGAR
Tidak untuk pangan yang terbuat
DARI ….
dari Pangan Olahan antara atau Bahan baku utama (Minimal 50%)
Pangan Olahan
lainnya
DENGAN ….
Bahan tersebut merupakan salah satu bahan baku
yang digunakan
DILARANG MENCANTUMKAN
Larangan Pada Label Berdasarkan BAB V, Pasal 67, poin a sampai z,
Peraturan Badan POM No.31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan

Nama, logo, atau identitas lembaga yang melakukan


Zat gizi lebih unggul dari produk lain / Merendahkan pembinaan, memberikan rekomendasi dan/atau
produk lain. melakukan analisis tentang Pangan

Dapat menyehatkan Gambar atau keterangan terkait tenaga kesehatan, tokoh


agama atau pejabat publik, atau berperan sebagai
Dapat berfungsi sebagai obat
tenaga kesehatan, tokoh agama, atau pejabat publik
Dapat meningkatkan kecerdasan Nama dan gambar tokoh yang telah menjadi milik
umum, kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan
Keunggulan pada Pangan Olahan jika keunggulan tersebut Pernyataan atau keterangan yang secara langsung atau
tidak seluruhnya berasal dari Pangan Olahan tersebut tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa
tetapi sebagian diberikan dari Pangan Olahan lain yang pihak lain
dapat dikonsumsi bersama-sama
Keterangan, tulisan, atau gambar yang menyinggung
Pernyataan bebas bahan tertentu tetapi mengandung suku, agama, ras, dan/atau golongan tertentu
senyawa ikutan (Carry Over);
Keterangan mengenai undian, sayembara, hadiah, dan
Tulisan atau gambar seolah-olah bahan Pangan sintetik tulisan atau gambar apapun yang tidak sesuai dengan
berasal dari alam Label yang disetujui
Selengkapnya pada Pasal 67 PerBPOM 31/2018
LABEL BAHAN TAMBAHAN PANGAN ( BTP )

a. Tulisan ”Bahan Tambahan Pangan”


b. Nama golongan BTP
c. Nama jenis BTP
d. Nomor indeks (Color Index, CI) PEWARNA PANGAN
e. Tulisan “pewarna pangan” yang ditulis dengan
huruf kapital berwarna hijau di dalam kotak persegi panjang
berwarna hijau
f. Logo huruf M di dalam suatu lingkaran berwarna hitam
M
LABEL BAHAN TAMBAHAN PANGAN ( BTP )

BTP Campuran
• Tulisan ”Bahan Tambahan Pangan Campuran”
• Nama golongan BTP yang mempunyai fungsi utama
• Jenis Pangan Olahan yang diizinkan menggunakan BTP
Campuran
• Takaran penggunaan dalam jenis pangan olahan
• Pencantuman gambar bahan pangan pada label BTP hanya
boleh dicantumkan jika BTP mengandung pangan tersebut
TOP 5 Kesalahan Label yang Sering Terjadi
INFORMASI WAJIB &
Informasi Wajib* tidak dicantumkan, Informasi yang
INFORMASI YANG
dilarang* dicantumkan.
DILARANG
Tertukar antara informasi yang perlu dicantumkan di
TATA LETAK bagian utama (depan) label dengan informasi
yang
diperbolehkan di bagian lain label.
Format tabel ING tidak sama dengan ketentuan pada
FORMAT TABEL ING
PerBPOM 22 Tahun 2019

Pencantuman Komposisi
- Tidak urut dari jumlah terbesar
KOMPOSISI - Tidak sesuai pedoman QUID
- Tidak sesuai dengan ketentuan pencantuman BTP
Tidak mencantumkan peringatan yang seharusnya wajib
dicantumkan
PERINGATAN Misal : menggunakan pemanis buatan namun belum mencantumkan peringatan
pemanis buatan

*Informasi wajib : nama jenis, nama dagang, BPOM RI MD/BPOM RI ML, Berat bersih, Nama dan alamat produsen, Baik Digunakan sebelum, komposisi, kode produksi, tabel
ING, kotak QR Code.
Informasi dilarang ada di slide sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai