Anda di halaman 1dari 15

Capaian pembelajaran

memahami konsep teori masuknya agama dan


kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia,
menganalisis serta membandingkan teori
masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
di Indonesia
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Menganalisis konsep teori masuknya Agama dan kebudayaan Hindu-


Buddha di Indonesia dengan tepat
 Membandingkan teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-
Buddha di Indonesia dengan tepat
 Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
 Menganalisis tentang kelemahan dan kelebihan teori masuknya agama
dan kebudayaan hindu – buddha di indonesia.
Ada yang masih ingat materi
minggu lalu….???
Materi minggu lalu adalah hasil -
hasil kebudayaan masa pra
aksara
Materi hari ini
Teori - teori masuknya
agama dan kebudaayan
Hindu Buddha

Teori Ksatria
Teori Waisya
Teori Brahmana
Teori sudra
Teori Arus Balik
NONTON
VIDEO PEMBELAJARAN
COBA BERIKAN TANGGAPAN
MENGENAI TANYANGAN
VIDIO MATERI PEMBELAJAN
TADI SERTAKAN KELEMAHAN
DAN KELEBIHAN DARI TEORI
– TEORI DI ATAS
Pembagian kelompok
I KESATRIA 1. Nurfadillah,
2. Nurullah,
3. Wahyudin akbar,
4. Muh subhan
5. mulia
K
E II BRAHMANA 1.
2.
Tiara,
Suci,
L 3. muh. Soalihin,
4. Al faith,
O 5. Didik ramadhoan
M III SUDRA 1. Khairun
P 2. Arif irawan
3. Andini
O 4. Sabil aditya
K IV WAISYA 1. Putri olivia
2. Faisal ramadhoan
3. Anita
4. M. faisal

V ARUS BALIK 1. hadijah


2. novi
3. faqih al gifari
4. nabil
Teori ksatria

Menurut F.D.K. Bosch, pada masa lampau di India sering terjadi perang
antargolongan. Para prajurit yang kalah kemudian meninggalkan India.
Rupanya para prajurit tersebut ada yang sampai ke wilayah Indonesia. Para
prajurit itulah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru
sebagai tempat tinggalnya. Di tempat baru tersebut terjadi proses penyebaran
agama dan budaya Hindu. Masuk dan berkembangnya agama Hindu di
Indonesia bisa dilihat pada berdirinya beberapa kerajaan bercorak Hindu,
contohnya seperti Kerajaaan Tarumanegara, Kerajaan Kutai, dan Kerajaan
Mataram. Berdirinya kerajaan tersebut diduga melibatkan para Ksatria yang
berasal dari India.
teori Waisya

yang diungkapkan oleh N.J. Krom masuknya agama dan kebudayaan Hindu Buddha dibawa oleh
para pedagang yang asalnya dari India. Para pedagang itu bukan hanya membawa barang-barang
dagangannya, tetapi juga membawa adat dan kebiasaan dari negaranya. para pedagang datang ke
Indonesia sesuai dengan angin musim. Dengan kata lain, jika angin musim menunjukkan atau
meperlihatkan dalam keadaan tidak baik, maka para pedagang tidak akan datang ke Indonesia.
Mereka menunggu enam bulan berikutnya untuk berdagang. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa
para pedagang yang datang ke Nusantara sangat bergantung dengan arah angin laut. Bukan hanya
menetap saja, mereka para pedagang juga melakukan perkawinan dengan perempuan- perempuan
asli Indonesia. Dengan adanya perkawinan itu, maka agama dan kebudayaan Hindu Buddha
berkembang cukup pesat. Terlebih lagi, anak yang dilahirkan dari perkawinan antara pedagang dan
perempuan Indonesia akan meneruskan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu Buddha atau
bisa dikatakan sebagai generasi dari agama dan kebudayaan Hindu Buddha. Para pedagang yang
termasuk kasta Waisya adalah kasta yang paling berperan dalam penyebaran agama dan
kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia. Kasta Waisya ini merupakan masyarakat yang berperan
dalam memajukan kemakmuran rakyat, seperti petani, pedagang, dan sejenisnya.
Teori Brahmana
Cara kaum Brahmana sampai di Indonesia adalah, menggunakan kapal, meski ada kepercayaan
bahwa jika Kaum Brahmana menyebrangi laut, ilmunya akan hilang. Namun, saat itu
transportasi paling maju untuk bepergian ke negara lain baru ada kapal laut.
Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van Leur. Ia berpendapat bahwa Hindunisasi di
Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Brahmana, golongan pemuka agama di India. Bukti
konkrit yang dijadikan dasar dari teori Brahmana adalah prasasti-prasasti peninggalan kerajaan
Hindu-Budha yang berhasil ditemukan di Indonesia. Kebanyakan prasasti yang ditemukan
terdapat tulisan yang dibuat dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Di India sendiri
bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Kemudian dikutip dari
wikipedia, para Brahmana menyebarkan agama Hindu Budha dengan cara mereka datang ke
Nusantara atas undangan dari kepala suku dan raja. Pada awal masehi, dunia kemaritiman
sudah berkembang dengan baik, terbukti banyak pedagang Cina dan India yang datang ke
Indonesia menggunakan kapal. Dengan demikian, cara kaum Brahmana sampai di Indonesia
adalah dengan menggunakan kapal,
meski ada kepercayaan bahwa jika Kaum Brahmana menyebrangi laut, ilmunya akan hilang.
Namun, saat itu transportasi paling maju untuk bepergian ke negara lain baru ada kapal laut
Teori sudra

Alasan mengapa para golongan dari Sudra menyebarkan ajaran agama Hindu
ke Indonesia, yaitu karena mereka ingin mengubah nasib, berupa dapat hidup
lebih baik, dan layak. Oleh karena itulah, para golongan sudra memilih untuk
meninggalkan negara India, dan pergi ke negara lainnya
Apabila di negara India, mereka menjadi seorang budak, setelah sampai di
negara Indonesia mereka memperoleh kedudukan yang lebih baik, serta
dihargai oleh masyarakat sebab tidak ada sistem kasta yang mengikatnya. Hal
ini barangkali membuat para ahli menyatakan bahwa sudra lah membawa
ajaran Hindu di indonesia
Teori Arus Balik

Menurut Teori Arus Balik, masuk dan penyebaran agama Hindu-Budha


disebabkan oleh ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap ajaran agama
Hindu-Budha yang dibawa oleh para intelektual dari India yang bersemangat
menyebarkan dan mengajarkan agama Hindu-Budha dengan menumpang kapal-
kapal dagang. Teori Arus Balik ini didukung oleh bukti sejarah yang berasal
dari Prasasti Nalanda. Dalam Prasasti Nalanda disebutkan bahwa
Balaputradewa yang merupakan Raja Sriwijaya mengajukan permintaan kepada
raja di India untuk membangun wihara di Nalanda yang digunakan para tokoh
dari Sriwijaya untuk menimba ilmu. Permintaan tersebut dikabulkan sehingga
para tokoh dan pelajar Sriwijaya dapat menuntut ilmu agama di India untuk
kemudian kembali ke Indonesia dan menyebarkan dan mengajarkan agama
Hindu-Budha.

Anda mungkin juga menyukai