Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

Perlindungan Kepentingan Anak Dalam Proses Penyelesaian Perkara Dispensasi


Kawin Menurut Perma Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili
Permohonan Dispensasi Kawin (Studi Pada Pengadilan Agama Kelas 1a Baturaja)

Jihan Husnul Khotimah (1930101096)

Pembimbing 1: Dr. Qodariah Barkah, M.H.I

Pembimbing 2 : Fatroyah Ars Himsyah, M.H.I


LATAR BELAKANG
Perkawinan di bawah umur saat ini Perkawinan di bawah umur memiliki
sangat sering menjadi perbincangan konsekuensi, pasangan suami istri
di kalangan masyarakat dikarenakan akan melakukan aktivitas seksual di
oleh perkembangan zaman usia dini, kasus seorang istri hamil dan
globalisasi informasi yang mengarah melahirkan secara prematur,
pada hal-hal negatif contohnya masyarakat menyadari bahwa
kemaksiatan dan perzinahan, dimana kehamilan serta persalinan di usia
yang menjadi korbannya yaitu anak- remaja bisa dikatakan berbahaya baik
anak muda. bagi ibu hamil maupun anaknya

Anak mempunyai hak untuk di lindungi,


Data dari (BKKBN) mengatakan usia
perlindungan hukum bagi anak
cocok melangsungkan perkawinan yaitu
mencakup terpenuhinya semua
sekitar 20 sampai 25 tahun, karena usia
kebutuhan anak di masa kini sampai yg
20 sampai 25 tahun sudah siap dalam
akan datang. Perlindungan hukum
hal mental serta psikologis untuk
anak sebagai upaya perlindungan
menghadapi konflik yg akan muncul
hukum dari berbagai kebebasan, hak
dalam rumah tangga. Karena dalam
asasi anak dan sebagai kepentingan
rumah tangga itu tidak akan bebas dari
berkaitan dgn kesejahteraan anak
hal permasalahan keluarga
Latar Belakang

Kedudukan orang tua sangatlah urgent, mengingat amanat yang disampaikan


dalam Undang-Undang perlindungan anak. Karena seyogyanya adanya
perlindungan anak ini bertujuan agar terwujudnya hak-hak bagi anak dan
seorang anak mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya. Maka sebagai
orang tua harus mempertimbangkan suatu hal demi kepentingan anak dalam
mengambil keputusan menyetujui ataupun mengajukan permohonan dispensasi
kawin bagi anak
Rumusan Masalah
Bagaimana pemahaman Hakim Pengadilan Agama Baturaja
1 terhadap perlindungan kepentingan anak dalam Perma No. 5 tahun
2019 tentang pedoman mengadili permohonan dispensasi kawin?

Bagaimana penerapan perlindungan kepentingan anak dalam


proses penyelesaian perkara dispensasi kawin berdasarkan Perma 2
No. 5 tahun 2019 di Pengadilan Agama Baturaja?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pemahaman Hakim Pengadilan Agama Baturaja
1 terhadap perlindungan kepentingan anak berdasarkan Perma No. 5 tahun
2019 tentang pedoman mengadili permohonan dispensasi kawin.

Untuk mengetahui penerapan perlindungan kepentingan anak dalam


proses penyelesaian perkara dispensasi kawin berdasarkan Perma No. 5 2
tahun 2019 di Pengadilan Agama Baturaja.
Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis Manfaat Praktis


penelitian ini bisa dimanfaatkan dalam
penelitian ini juga diharapkan bisa
kajian penelitian bagi para peneliti
menjadi informasi untuk penulis
selanjutnya, pemikiran serta
selanjutnya, menambah pengetahuan,
penafsiran mengenai pemahaman
keilmuan dan masukan dalam aturan
Hakim Pengadilan Agama Baturaja
hukum Islam bagi para pembaca dan
terhadap perlindungan kepentingan
terutama bagi Mahasiswa Jurusan
anak serta penerapan perlindungan
Hukum Keluarga Islam, serta bisa
kepentingan anak dalam proses
dijadikan referensi agar dapat
penyelesaian perkara dispensasi
dipahami, dipelajari dan dibagikan di
nikah yang berdasarkan Perma Nomor
dalam lingkungan masyarakat.
5 Tahun 2019 tentang pedoman
mengadili permohonan dispensasi
kawin di Pengadilan Agama Baturaja.
Batasan Penelitian Kajian Pustaka
1

Penelitian ini hanya akan membahas Penelitian yang ditulis oleh Riya Ika
tentang penerapan Hakim PA BTA Sari pada tahun 2022 dengan judul
berkaitan dengan Perma No 5 Tahun 2019 Penetepan dispensasi kawin oleh hakim
tentang pedoman mengadili permohonan ditinjau dari perspektif hukum
dispensasi kawin terhadap perlindungan perlindungan anak (Studi kasus di
kepentingan anak Pengadilan Agama Kabupaten Malang).

2
3
Penelitian yang ditulis oleh Siti Hartini
Penelitian yang ditulis oleh dan Armitha Arifin pada tahun 2020
Allika Fadia Tasya dan Atik dengan judul Konsep perlindunga
Winanti pada tahun 2020 hukum terhadap perempuan sebagai
dengan judul Dispensasi anak dalam penetapan dispensasi akibat
Perkawinan anak setelah kehamilan di luar nikah
adanya Perma Nomor 5 Tahun
2019
Metode Penelitian
01 02

Jenis Penelitian Teknik Pengumpulan


Jenis penelitian yang dipakai yaitu
Data
Penelitian Lapangan (Field a. Wawancara
Research) b. Dokumentasi
c. Kepustakaan

03
04 Sumber Data
Teknik Analisis Data
a. Primer
Analisis data dalam peneitian ini yaitu
b. Sekunder
analisis deskriptif, yang mana tujuan
c. Tersier
pada analisis ini yaitu guna menunjukkan
dengan sistematis, faktual dan akurat
tentang fakta yang terjadi dalam objek
penelitian.
Hasil Dan Pembahasan
Pemahaman Hakim Pengadilan Agama Baturaja Terhadap Perlindungan Kepentingan
Anak Dalam Perma Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili Permohonan
Proses penyelesaian perkara dispensasi
Dispensasi Kawin.
Dalam memahami proses persidangan
kawin di PA BTA menggunakan Hakim terhadap kepentingan perlindungan anak,
Tunggal, yakni Hakim tunggal yang tersebut Hakim PA BTA memberikan beberapa
harus memiliki klasifikasi tercantum dalam pertanyaan kepada pemohon dispensasi
Pasal 20 Perma Nomor 5 Tahun 2019 kawin, yang biasanya bukan karena jodohan
tentang pedoman mengadili permohonan orang tua dan sebagian besar para anak
dispensasi kawin, yang bertujuan agar pemohon itu telah melakukan hubungan
dapat memudahkan Hakim menyelesaikan suami istri. Kepentingan anak itulah yang
perkara dispensasi kawin karena Hakim dikedepankan karena keluarga sudah
tersebut telah memiliki banyak merasa malu akibat kehamilan anak
pengetahuan tentang anak dan tersebut, maka pemohon mengajukan
berpengalaman dalam menyelesaikan permohonan ke pengadilan agama dan
perkara dispensasi kawin, sehingga Hakim meminta Hakim untuk mengabulkan
tersebut bisa memahami keadaan permohonannya. Dengan mengedepankan
emosional serta psikologis bagi anak, yang perlindungan kepentingan anak Hakim PA
sesuai Perma Nomor 5 Tahun 2019 tentang BTA mempertimbangkan lalu mengabulkan
pedoman mengadili permohonan permohonan dispensasi kawin trsbt. Dalam
dispensasi kawin itu sangat mempertimbangkan perkara tersebut Hakim
mengedepankan perlindungan kepentingan menilai dari sisi maslahat dan mudharatnya,
bagi anak.
Hasil Dan Pembahasan
Penerapan Perlindungan Kepentingan Anak Dalam Proses Penyelesaian Perkara
Dispensasi Kawin Berdasarkan Perma Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili
Permohonan Dispensasi Kawin
Hakim pengadilan agama Baturaja dalam
menyelesaikan perkara dispensasi kawin
meminta beberapa bukti autentik lain Pemberian nasihat oleh Hakim dalam
berupa surat rekomendasi dari kesehatan, pemeriksaan perkara permohonan
dinas sosial, perlindungan perempuan dan dispensasi kawin maka terlihat bahwa
anak serta surat rekomendasi dari komisi Hakim telah berusaha melakukan
perlindungan anak. Hal tersebut sejalan perlindungan kepentingan bagi anak terkait
dengan apa yang telah diamanahi oleh hak atas pendidikan, kesehatan, serta hak
Perma Nomor 5 Tahun 2019 tentang untuk tumbuh dan berkembang yang sudah
pedoman mengadili permohonan dijamin pemenuhan dan perlindungannya
dispensasi kawin pada Pasal 15 huruf e dalam Undang-Undang Dasar 1945. Hakim
bahwa meminta rekomendasi dari Psikolog pengadilan Agama Baturaja memutuskan
atau Dokter/Bidan, Pekerja Sosial perkara dispensasi kawin menggunakan
Professional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, proses penalaran kasuistis yang mana
Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan perkara dengan motif yang sama namun
Perempuan dan Anak (P2PT2A), Komisi memiliki hasil yang berbeda.
Perlindungan Anak Indonesia/ Daerah
(KPAI/KPAD)
Kesimpulan
Pemahaman Hakim pengadilan agama
02
Baturaja mengenai perlindungan
kepentingan anak berdasarkan Perma Hakim PA BTA telah menerapkan
Nomor 5 Tahun 2019 tentang pedoman proses penyelesaian perkara dispensasi
mengadili permohonan dispensasi kawin. kawin sesuai yang diamanahkan dalam
Hakim pengadilan agama Baturaja juga Perma Nomor 5 Tahun. Namun, pada
menilai serta menyesuaikan poin-poin praktiknya ada beberapa Pasal yang
penting dalam Perma Nomor 5 Tahun diatur dalam Perma tersebut tidak
2019 tentang 02
pedoman mengadili dijalankan sepenuhnya di pengadilan
permohonan dispensasi kawin dalam agama Baturaja karena Hakim
konteks yang luas, karena Perma mempunyai perspektifnya sendiri
tersebut termasuk aturan baru maka dari mengenai pemahaman dan penerapan
itu sangat penting menilai Perma ini terhadap isi dari Perma Nomor 5 Tahun
dalam konteks yang luas agar dapat 2019. Tetapi hal itu tidak membuat
dipahami dengan menjalankan terhambatnya proses penyelesaian
perlindungan kepentingan bagi anak perkara dispensasi kawin yang
mengedepankan perlindungan
kepentingan anak di pengadilan agama
Baturaja.
01
Saran
1 2

Diharapkan kepada pengadilan Diharapkan kepada pengadilan


agama kelas 1 A Baturaja untuk agama kelas 1 A Baturaja untuk
mengadakan sosialisasi terhadap mengadakan sosialisasi terhadap
Perma Nomor 5 Tahun 2019 Perma Nomor 5 Tahun 2019
tentang pedoman mengadili tentang pedoman mengadili
permohonan dispensasi kawin, permohonan dispensasi kawin,
agar masyarakat Kota Baturaja agar masyarakat Kota Baturaja
dapat memahami isi dari Perma dapat memahami isi dari Perma
tersebut. Bahwa perkawinan anak tersebut. Bahwa perkawinan anak
dibawah umur itu memiliki risiko dibawah umur itu memiliki risiko
yang cukup banyak baik dari segi yang cukup banyak baik dari segi
kesehatan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, pendidikan, ekonomi,
psikis maupun emosional. psikis maupun emosional.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai