Anda di halaman 1dari 33

IPAL BALIGE

KABUPATEN TOBA
(TEKNIS)
Profil IPAL Balige
Lokasi IPAL :
Jalan Pdt. Leman

Tahun Pembangunan :

I PA L
2017

Potensi Sambungan Rumah :


250 Sambungan Rumah

Daerah Cakupan Layanan :


1. Jalan Sisodino
2. Jalan Patuan Nagari
3. Jalan Pdt. Leman
DAERAH PELAYANANAN
4. Jalan Huta Bagasan
5. Jalan Banjar Ganjang
6. Jalan Cemara
7. Jalan Lumban Sianipar
SITE PLAN

BANGUNAN IPAL
Lokasi : Jalan Pdt. Leman

Bangunan utama : 1. Bak Penyaring


2. Bak Ekualisasi
3. Bak Pengendap
4. Anaerobik Buffle Reactor 1
5. Anaerobik Buffle Reactor 2
6. Anaerobik Buffle Reactor 3
7. Aerobic Filter 1
8. Aerobic Filter 2
9. Aerobic Filter 3
10. Kolam Aerasi
11. Anaerobik Filter 4
12. Bak Pengendap
13. Bak Klorinasi
Bangunan utama : 1. Rumah Pompa
2. Ruang Koordinasi
3. Pagar, Kelengkapan Air Bersih dan Penerangan

Dengan jumlah sambungan yang sudah terpasang = ± 20 sambungan rumah


SITE PLAN

OUTLE
T INLE
T

DENAH IPAL
DETAIL EKSISTING IPAL

OUTLE
T

INLE
T

POTONGAN IPAL
DETAIL EKSISTING IPAL

GATE VALVE
DI INLET
IDENTIFIKASI PROSES PENGOLAHAN DI IPAL EKSISTING

1.
2. BAK PENYARING
INLET Pengoperasian IPAL memerlukan penyaringan sampah
Tempat yang berfungsi untuk mencegah sampah atau benda yang
Masuknya air berukuran besar masuk kedalam unit pengolah yang dapat
limbah melalui menyebabkan gangguan terutama pada unit pompa.
pipa.
PROSES PENGOLAHAN

3. EKUALISASI
Ekualisasi ini berfungsi untuk menampung air
limbah sementara dan mengatur debit air
menuju ke IPAL agar aliran kontinue.
PROSES PENGOLAHAN

4. BAK PENGENDAP AWAL


bak pengendap awal berfungsi untuk mengendapkan
partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspensi.
bak pengendap juga berfungsi menurunkan
BOD/COD dalam aliran sehingga menurunkan beban
pengolahan biologis pada tahapan pengolahan
berikutnya.
PROSES PENGOLAHAN

ANAEROBIC BUFFLE REACTOR


1-3
Merupakan unit pengolahan biologis dengan metode suspended
growth dengan memanfaatkan sekat (baffle), yang berfungsi
sebagai pengaduk untuk meningkatkan kontak antara air limbah
domestik dan mikroorganisme. ABR dapat menurunkan
senyawa organic (BOD,COD) dan total padatan tersuspensi
(TSS). Namun unit ini tidak dapat mengolah senyawa amoniak,
deterjen dan hidrogen sulfide.
PROSES PENGOLAHAN

UPFLOW ANAEROBIC FILTER 1-3


Air limbah dari bak pengurai dialirkan ke media filter dengan aliran
dari bawah ke atas.
Sistem aliran dari bawah ke atas akan mengurangi kecepatan partikel
yang terdapat pada air limbah dan akan meningkatkan efesiensi
pengolahan
PROSES PENGOLAHAN

KOLAM AERASI
Dioperasikan dengan tambahan pasokan oksigen melalui injeksi
udara menggunakan blower untuk membantu supply oksigen dalam
air. Proses ini akan meningkatkan efisiensi penguraian zat organik,
deterjen dan mempercepat proses nitrifikasi.
PROSES PENGOLAHAN

ANAEROBIC
FILTER 4
Air limbah dari bak
aerasi masuk ke dalam
Bak Anaerob Filter 4
PROSES PENGOLAHAN

BAK PENGENDAP AKHIR


Di dalam bak ini lumpur aktif yang mengandung
mikro-organisme diendapkan dan sebagian
dipompa kembali(resirkulasi)ke bagian bak aerasi
dengan pompa submersible.
PROSES PENGOLAHAN

BAK KLORINASI
Di dalam bak klorinasi ini,air limbah
dikontakkan dengan senyawa khlor untuk
membunuh e coli
PROSES PENGOLAHAN

OUTLET
Merupakan pipa pembuangan air limbah ke sungai

BAKU MUTU PENGOLAHAN AIR LIMBAH


(Permen LHK No 68 Tahun 2016), Teknologi Pengolahan Air Limbah

Sebelum
Sekarang
RUMAH POMPA DAN RUANG KOORDINASI

DENAH RUMAH POMPA DAN RUANG KOORDINASI


RUMAH POMPA DAN RUANG KOORDINASI

DENAH RUMAH POMPA DAN RUANG KOORDINASI


JARINGAN IPAL
PERMASALAHAN
YANG TIMBUL PADA
IPAL BALIGE
Permasalahan yang timbul Identifikasi Penyebab Permasalahan

1. Banyak sampah dan material pasir yang masuk ke  Tutup Bak Man Hole Kurang Rapat, sehingga pasir
dalam bak penyaringan IPAL dan pada Bak yang ada disekitar Bak Manhole bisa masuk
ManHole Jaringan Pipa Air Limbah. kedalam.

 Pipa Air limbah eksisting disambungkan pada


saluran air kotor di perumahan masyarakat , bukan
disambungkan langsung ke pipa buangan KM.
Permasalahan yang timbul Identifikasi Penyebab Permasalahan

2. Bak Pengolahan pada Bangunan IPAL tidak kedap  Sambungan pengecoran dinding tidak rapi dan
air (Bocor), sehingga tidak bisa dikeringkan untuk waterstop tidak terpasang dengan baik, sehingga
keperluan uji commisioning. dinding tidak kedap air (bocor).
 Sambungan antara plat lantai dan dinding bak tidak
kedap air.( diindikasikan waterstop tidak terpasang
dengan baik).
 Sebagai akibat permasalahan kebocoran diatas,
tinggi air didalam bak bervariasi sesuai tinggi air
permukaan danau toba.
Permasalahan yang timbul Identifikasi Penyebab Permasalahan

3. Panel listrik untuk operasional mesin pada IPAL  Untuk menyalakan pompa IPAL, harus menekan
kurang terpasang dengan baik, yang dapat tombol switch didalam panel listrik.
menyebabkan kecelakaan pada operator IPAL.
( Peluang operator tersetrum listrik tinggi).

 Peluang untuk kehilangan Komponen –Komponen


didalam Panel Tinggi.
 Diharapkan agar dibuatkan tombol on/off pada
tutup panel listrik.
Permasalahan yang timbul Identifikasi Penyebab Permasalahan

4. Pasangan Biobal pada Bak Anaerobik Filter di IPAL  Material pengikat bioball kurang terpasang dengan
eksisting sudah rusak.. baik..

5. Pompa lumpur tidak terpasang dengan baik  Tidak adanya material penyangga pompa lumpur.
Permasalahan yang timbul Identifikasi Penyebab Permasalahan

6. Pipa air limbah di dalam bangunan IPAL sudah ada  Diindikasikan terdapat material pipa sambungan
yang rusak...
yang kurang baik.

7. Tutup Man Hole yang berada disamping Intake


bangunan IPAL tidak bisa dibuka.
Permasalahan yang timbul

8. Pada saat air limbah disalurkan ke dalam bangunan IPAL, terjadi luapan air kotor pada bak kontrol saluran
IPAL , di depan rumah masyarakat. Terutama yang berada di sekitar bangunan IPAL.

Wilayah
dengan luapan
Air limbah
paling parah (±
25cm-35cm).
Permasalahan yang timbul

8. Pada saat air limbah disalurkan ke dalam bangunan IPAL, terjadi luapan air kotor pada bak kontrol saluran
IPAL , di depan rumah masyarakat. Terutama yang berada di sekitar bangunan IPAL.

Identifikasi Penyebab Permasalahan


 Diindikasikan terdapat elevasi pipa saluran IPAL yang kurang tepat.

o Dengan mengkesampingkan faktor kebocoran yang ada, dan menganalisa faktor posisi pipa inlet dan
sedimen maksimum yang dimungkinkan ada, maka didapat air limbah, sulit untuk mencapai Bak Aerasi.
o Hal ini, diduga penyebab air limbah meluber di area masayarakat sekitar Bangunan IPAL Balige.
Identifikasi Penyebab Permasalahan

o Salah satu solusi yang mungkin diambil untuk mengatasi masalah ini, adalah dengan membuat Bak
Saringan (Bak Inlet) yang baru, yang elevasinya lebih rendah, dan dimungkinkan untuk antipasi sedimen
yang lebih baik.
JARINGAN IPAL

Permasalahan yang timbul

9. Terjadi luapan air limbah pada jaringan , seperti yang terjadi di Gang Cemara Kelurahan Pardede Onan.

Identifikasi Penyebab Permasalahan

 Diindikasikan banyak pasir dan sampah yang masuk ke bak Man Hole sehingga pipa jaringan air limbah
sumbat.
SARAN/MASUKAN
SARAN / MASUKAN

 Melakukan kegiatan optimalisasi pada bangunan IPAL Balige, yang meliputi:


 Melapisi dinding dan lantai bangunan IPAL dengan waterprofing jenis Linning FRP (+ pekerjaan
dewatering).
SARAN / MASUKAN

 Melakukan kegiatan optimalisasi pada bangunan IPAL Balige, yang meliputi:


 Melakukan perbaikan pada pipa limbah dan komponen filter yang terdapat di dalam bangunan IPAL
 Balige.
Melakukan perbaikan pada tutup Man Hole Pipa jaringan Air limbah, agar tertutup rapat, sehingga pasir
dari luar, tidak masuk kedalam Bak Man Hole.
 Menambahkan Bak penyaring Baru, sebelum bangunan IPAL eksisting, dengan tutup atas dari plat besi,
agar mudah dibuka pada saat maintenance berupa pengangkatan material sedimen yang masuk, seperti
pasir, sampah, dll.

 Melakukan penambahan beberapa tombol pada tutup panel listrik.

 Untuk mengurangi beban listrik pada saat pengoperasian, disarankan penambahan bak wet land, pada
Ipal Balige. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah jam pemakaian mesin pompa pada IPAL
Balige.
 Melakukan test commisioning.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai