Anda di halaman 1dari 9

Kuliah Penyaluran Air Buangan- PAB , Elly Yuliani, 2021

/13
KULIAH PAB ON LINE KE 2
TGL 11/13 Maret 2021. – Ir.Elly Yuliani, MT

2. JARINGAN PIPA PENYALUR AIR BUANGAN.

Air Buangan atau air limbah secara umum terdiri dari :

a) Air Kotor atau Black Water – yaitu air limbah yang konsentrasi zat padatnya
tinggi serta ukuran zat padat tersebut besar , contohnya adalah air buangan dari
closet dan bak cuci piring.
b) Air Bekas atau Grey Water – yaitu air buangan yang konsentrasi zat padatnya
rendah dan ukuran zat padatnya kecil/halus seperti air bekas mandi dan
mencuci pakaian serta kegiatan lain yang tidak mengandung zat padat
berukuran besar.

Dalam perencanaan ini aliran air bekas disatukan dengan air kotor dan dialirkan melalui
saluran tertutup/pipa, sehingga saluran terbuka yang terdapat didepan rumah hanya
digunakan untuk air hujan saja yaitu saluran drainase.

Keputusan ini diambil berdasarkan :

 Air bekas, walaupun hanya mengandung sedikit padatan, tetapi tetap mengandung
zat organik , sehingga bila dialirkan melalui saluran terbuka dapat menimbulkan bau
dan pencemaran .
 Bila pipa pengumpul air limbah hanya mengalirkan air kotor saja , yang debitnya
hanya 10 – 20% dari air limbah, maka debit air dalam pipa menjadi lebih kecil dan
konsentrasi zat padatnya tinggi, sehingga pada saat debit minimum ( yaitu pada
saat pengguna hanya membuang sedikit air buangan saja, misalnya saat malam
hari), tinja tidak dapat terbawa oleh aliran ( tidak memenuhi ketinggian air untuk
dapat berenangnya tinja – swiming depth ).
Catatan :
Kriteria / syarat pengaliran dalam pipa air buangan ( yang akan dibicarakan pada
kuliah berikutnya) salah satunya adalah syarat ketinggian/kedalaman air di dalam

1
Kuliah Penyaluran Air Buangan- PAB , Elly Yuliani, 2021

pipa ; dimana pada saat minimum, tinja masih tetap dapat berenang yaitu tidak
menyentuh dasar saluran sehingga dapat mengalir dengan baik. Ketdalaman air
minimum ini disebut kedalaman renang atau swiming depth.
Konsekwensi dari rencana ini adalah :

 Ukuran pipa pengumpul air buangan menjadi besar karena mengalirkan air bekas
dan air kotor.
 Dimensi bangunan pengolahan juga menjadi lebih besar, karena semua air limbah
akan melalui bangunan pengolahan.

2.1. BAGAN ALIR PENGELOLAAN AIR BUANGAN .


Seperti telah dibahas pada kuliah sebelumnya , pengelolaan air buangan ada yang
bersifat individu (dengan menggunakan Septik tank + bidang resapan , cubluk atau
balong sebagai instalasi pengolahannya pengolahan ( saat ini masih digunakan oleh
67% dari penduduk ), sistem ini tentu saja hanya dapat dilakukan oleh penduduk yang
mempunyai luas halaman yang cukup besar agar dapat membangun septik tank,
cubluk atau balong untuk mengolah air buangan. Dan jangan lupa, bidang resapan
untuk septik tank, cubluk atau balong letaknya tidak boleh terlalu dekat dengan sumur
yang menjadi sumber air bersih, untuk mencegah terjadinya kontaminasi zat organik
dan bakteri terhadap sumber air bersih(sumur).
Disamping sistem individu, juga terdapat sistem terpusat, dimana air buangan
dikumpulkan dulu melalui pipa pengumpul, kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan
Air Buangan Kota.
Menurut analisa yang dilakukan oleh Kementrian PUPR, sistem individu, hanya dapat
digunakan Luas kapling yang dimiliki oleh setiap rumah, minimal 100 m 2. Artinya , bila
jumlah penghuni/rumah = 5 orang, maka kepadatan penduduknya adalah 5 orang/100
m2. Pada pemanfaatan lahan untuk pemukiman , hanya (50-60)% lahan yang dapat
dijadikan pemukiman , sisanya digunakan untuk jalan dan fasilitas umum dan sosial.
Untuk luas lahan 1 Ha, yang dapat dijadikan pemukiman maksimum hanya 6000 m 2,
jadi untuk kondisi padat jumlah kapling /Ha = 6000 m 2/100 m2 = 60 rumah atau setara
dengan 60 rumah x 5 orang/rumah = 300 orang . Kesimpulannya, sistem individu
2
Kuliah Penyaluran Air Buangan- PAB , Elly Yuliani, 2021

hanya dapat digunakan untuk kepadatan penduduk dibawah 300 orang /Ha, diatas itu
harus digunakan sistem pengelolaan air buangan terpusat.

Di bawah ini dapat kita lihat Bagan alir Pengelolaan Air Buangan sistem Individu yang
banyak digunakan saat ini, sistem ini salah karena membuang efluen instalasi
Pengolahan ke saluran drainase. Sehingga zat organik dan bakteri yang terdapat pada
efluen instalasi akan masuk ke saluran drainase, dapat menimbulkan bau karena
kondisi air berubah menjadi septik. Saat hujan bila air saluran meluap keluar dapat
masuk kedalam sumur dan bakteri serta zat organik mencemari air bersih.

AIR LIMBAH
AIR KOTOR AIR BEKAS

AIR HUJAN
SALURAN PENGUMPUL AIR
LIMBAH

INSTALASI PENGOLAHAN (Septik


tank, cubluk atau Kolam Oksidasi)
AIR LIMBAH

LUMPUR CAIRAN SALURAN DRAINASE KOMPLEK


TINJA EFLUEN

TANKI PENYEDOT TINJA

BADAN AIR

IPLT (INSTALASI
PENGOLAHAN LUMPUR
TINJA)

Gbr 2.1. Diagram Alir Pengelolaan Air Limbah Individu Yang Ada saat Ini

3
Kuliah Penyaluran Air Buangan- PAB , Elly Yuliani, 2021

AIR LIMBAH
AIR KOTOR AIR BEKAS

EFLUEN SEPTIK
TANK, DIRESAPKAN
SALURAN PENGUMPUL AIR PADA BIDANG
LIMBAH RESAPAN

INSTALASI PENGOLAHAN (Septik


tank, cubluk atau Kolam Oksidasi)
AIR LIMBAH
EFLUEN CUBLUK
DIRESAPKAN
LUMPUR CAIRAN LANGSUNG MELALUI
TINJA EFLUEN Diresapkan kedalam tanah
DINDING DAN
DASARNYA

TANKI PENYEDOT TINJA

EFLUEN KOLAM,
DIRESAPKAN
LANGSUNG MELALUI
IPLT (INSTALASI DASAR KOLAM
PENGOLAHAN LUMPUR
TINJA)

Gbr 2.2. Diagram Alir Pengelolaan Air Limbah Individu Yang Seharusnya

Pada gambar 2.2 di atas,air efluen dar septik tank di rembeskan kedalam tanah pada
bidang rembesan yang dibuat terpisah dari septik tank , air dirembeskan kedalam tanah
melalui pipa berlubang, pada kedalaman 0,60 m . dipermukaan tanahnya dapat dibuat
tam,an, tetapi tidak dapat dibuat bangunan.

Cubluk dan kolam , merembeskan air hasil olahannya langsung melalui dinding dan
dasarnya yang tidak diberi perkerasan.

Di bawah ini, pada gambar 2.3. dapat dilihat bagan alir Pengelolaan Air Buangan
Terpusat.

4
Kuliah Penyaluran Air Buangan- PAB , Elly Yuliani, 2021

AIR LIMBAH
AIR KOTOR AIR BEKAS

PIPA DINAS SALURAN


PENGUMPUL AIR BUANGAN
DIDALAM KAPLING

SALURAN PENGUMPUL DAN


PENYALUR AIR BUANGAN KOTA
AIR LIMBAH

BADAN AIR.
INSTALASI PENGOLAHAN AIR BUANGAN KOTA

Gbr 2.3. Diagram Alir Pengelolaan Air Limbah Terpusat

2.3. Kriteria Perencanaan Pipa Penyalur Air Limbah


1) Sifat Aliran.
Walaupun saluran air limbah berbentuk saluran tertutup (pipa) untuk
menghindari pencemaran terhadap lingkungan yang dilalui, tetapi sifat alirannya
adalah aliran saluran terbuka ( tanpa tekanan, karena adanya kontak dengan
udara luar melalui manhole), karena itu alirannya selalui mengalir secara
grafitasi.

2) Debit Aliran.

5
Kuliah Penyaluran Air Buangan- PAB , Elly Yuliani, 2021

Debit yang digunakan untuk mendimensi pipa Air Limbah adalah debit Puncak
(Qpeak), dengan dasar perhitungan :
Qpuncak = Qmaksimum + Qinfiltrasi.

Qmaksimum = ( 3 s/d 5 ) x Qrata-rata.  3s/d 5 adalah faktor fluktuasi maksimum

( Populasi yang dilayani x konsumsi air minum x 0,8)


Qrata-rata=
86.400 detik /hari

Qinfiltrasi = Debit infiltrasi, yaitu air selain air buangan yang masuk kedalam pipa
tanpa disengaja yaitu air hujan yang masuk dari mulut mahole dan air tanah yang
masuk dari sambungan pipa yang tak sempurna. Besarnya debit infiltrasi adalah
sebesar 1 sampai dengan 3 L/det/km panjang pipa. Setiap km panjang pipa akan
mendapatkan tambahan debit dari infiltrasi sebesart 1s/d 3 L/det.

L
JMLH B( )
PENDUDUK(P)
QR = hari L
.
86400 det /hari det
BANYAKNYA AIR
TINGKAT BUANGAN :
PELAYANAN(t) B = P x t x q x 0,8
Orang x % x L/org/hari =
QMaks = ( 3 s/d 5) x QR.
L/Hari
PEMAKAIAN AIR
MINUM (q)
l/ORANG/HARI
QP = QMaks + QInfiltrasi

Qinfiltrasi = QInf
QInf = QInf Permukaan + QInf Pipa
Qinf Permukaan = 20% x QR

QInf Pipa= (1-3)L/det/km pjg pipa

Latihan :
a) Hitunglah debit air buangan dari suatu kota yang jumlah penduduknya 100.000
jiwa, bila konsumsi air bersihnya adalah 200 L/orang./hari.

6
Kuliah Penyaluran Air Buangan- PAB , Elly Yuliani, 2021

b) Hitung juga berapa banyaknya air buangan yang harus dialirkan melalui Pipa
Penyalur Air Buangan, bila tingkat pelayanan yang direncanakan adalah 60 %
c) Hitung debit Rata2 = Qrata-rata air buangan yang dilayani pada soal no b.
d) Hitung debit Maksimum= Qmaks untuk soal c.
e) Hitung infiltrasi pipa bila panjang jaringan pipa penyaluir air buangan adalah 5,8
km.

3) Kecepatan Aliran .
Air limbah mengandung banyak padatan di dalamnya, karena itu kecepatannya
tidak boleh terlalu tinggi. Pada kecepatan tinggi padatan dalam air dapat
menggerus dinding pipa, juga tidak boleh terlalu rendah karena pada
kecepatan rendah, padatan dapat mengendap dalam pipa.
Batas kecepatan aliran ( V) dalam pipa air limbah adalah:
0,6 m/det≤ V ≤ 2,50 m/det.

4) Kedalaman air dalam Pipa.


Kedalaman air dalam pipa air limbah dibatasi : hminimum ≤ h ≤0,80 D .
hminimum adalah kedalaman minimum (swim depth), yaitu kedalaman air dimana
tinja masih dapat berenang/mengapung dalam air, bila tinja sudah menyentuh
dasar pipa maka akan menghambat gerakannya/tidak terbawa aliran.h minimum
tergantung pada kekasaran dinding pipa, yaitu :
 7 cm untuk pipa halus seperti PVC atau pipa beton yang diglazur , pipa
baja.
 10 cm yang permukaannya kasar, seperti beton tanpa glazur, pipa
tanah liat..
Ruang kosong setinggi 0,2 D utk
mengalirnya gas atau udara.
Tinggi muka air saat Debit Puincak
D = diameter pipa
hPeak = Kedalaman air saat Qpeak= 0,8 D

7
Kuliah Penyaluran Air Buangan- PAB , Elly Yuliani, 2021

hMin= Kedalaman minimum

Pipa air buangan tidak boleh penuh, ketinggian aior maksimum yang diizinkan
hanya 0,8 x Diameter pipa. Yang 0,2 x Diameter lagi, harus selalu dalama
keadaan kosong , karena digunakan untuk mengalirkan gas-gas hasil
penguraian zat organik di didalam pipa keluar, dan untuk memasukkan udara
dari luar kedalam pipa, agar kondisi di dalam pipa selalu dalam keadaan
aerobik.

5) Kemiringan (Slope) Pipa


Karena air limbah dalam pipa mengalir secara gravitasi, maka pipa harus
mempunyai kemiringan. Kemiringan pipa harus memenuhi :
Sminimum≤ S pipa ≤ Smaksimum
Sminimum sangat tergantung dari diameter pipa,atau disebutkan dalam syarat
penanaman pipa oleh produsen.
Smaksimum adalah slope maksimum yaitu slope yang menghasilkan kecepatan (V)
maksimum, besarnya tergantung dari diameter pipa.
Kondisi paling baik adalah bila kemiringan lahan (S permukaan tanah ) sama dengan
slope pipa yang memenuhi kriteria di atas, dengan demikian kedalaman
penanaman pipa akan sama sepanjang jalur yang direncanakan.

Spipa = Spermukaan tanah

Kedalaman pipa sama disetiap tempat

Spipa > Spermukaan tanah

Kedalaman pipa makin jauh mangkin


dalam , sehingga biaya penggalian dan
penanaman pipa lebih mahal

8
Kuliah Penyaluran Air Buangan- PAB , Elly Yuliani, 2021

Anda mungkin juga menyukai