Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

Awal Kemerdekaan, Masa Demokrasi Liberal, ORBA,


dan Reformasi
Tujuan Pembelajaran

• Setelah membaca informasi dari berbagai literatur, peserta didik mampu


menjelaskan perubahan dan kesinambungan bangsa Indonesia sejak
kemerdekaan hingga masa reformasi secara kronologis.
• Setelah berdiskusi, peserta didik mampu mendeskripsikan dampak
perubahan dan kesinambungan sejak masa kemerdekaan hingga masa
reformasi bagi kehidupan masyarakat Indonesia dengan cermat.
• Setelah berdiskusi, peserta didik mampu menganalisis secara kronologis
perubahan dan kesinambungan masyarakat Indonesia sejak masa
kemerdekaan hingga masa reformasi.
• Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi, peserta didik mampu
menyajikan majalah dinding mengenai perkembangan kehidupan
masyarakat Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga masa reformasi
dengan baik.
Masa Masa
Masa Awal Masa
Demokrasi Demokrasi Masa Orde
Kemerdekaa Reformasi
Liberal Terpimpin Baru (1966-
n (1945- (1998-
(1950- (1959- 1998)
1949) sekarang)
1959) 1965)
Masa Awal Kemerdekaan

Pembentukan BPUPKI dan PPKI


 Soekarno
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia  Moh. Hatta
 Ahmad
Soebardjo.

Peristiwa Penyusunan naskah proklamasi


Rengasdengklok di kediaman Laksamana Maeda

Pembacaan naskah
proklamasi
Pembentukan Pemerintahan Daerah

Pengesahan UUD 1945


Sidang kedua PPKI pada
• Rancangan ini disahkan sebagai 19 Agustus 1945 menetapkan
konstitusi negara pada sidang delapan provinsi di Republik
Indonesia yang dikepalai seorang
pertama PPKI pada gubernur.
18 Agustus 1945.
• Disepakati piagam Jakarta menjadi
pembukaan UUD 1945 dengan
perubahan terkait sila pertama
dasar negara.

Sumatra, Jawa Barat, Jawa


Tengah, Sunda Kecil, Nusa
Tenggara, Maluku,
Sulawesi, dan
Kalimantan/Borneo.
Pemilihan Presiden dan Pembentukan
Wakil Presiden Departemen/Kementerian

 Pada sidang pertama PPKI pada


18 Agustus 1945 dilakukan
pemilihan presiden dan wakil
presiden secara aklamasi.
 Otto Iskandardinata
mengusulkan Soekarno dan
Moh. Hatta sebagai pasangan
presiden dan wakil presiden.
 Soekarno dan Moh. Hatta
ditetapkan sebagai presiden • Sidang kedua PPKI pada 19 Agustus
dan wakil presiden Republik 1945 membentuk kementerian atau
Indonesia. departemen, yaitu 12 kementerian
yang menjadi kabinet pertama
Republik Indonesia.
Pembentukan Komite Pembentukan Badan
Nasional Indonesia Keamanan Rakyat (BKR)
Pusat (KNIP)

• Pada 22 Agustus 1945 dibentuk


• Pada 22 Agustus 1945 PPKI
Badan Keamanan Rakyat (BKR).
mengadakan sidang ketiga yang
BKR dipimpin oleh Kolonel
menghasilkan pembentukan Komite
Soedirman.
Nasional Indonesia Pusat (KNIP). KNIP • Pada 5 Oktober 1945 BKR berganti
diketuai oleh Mr. Kasman
nama menjadi Tentara Keamanan
Singodimedjo. Di tingkat daerah
Raktyat (TKR). TKR merupkan cikal
dinamakan Komite Nasional Indonesia
bakal Tentara Nasional Indonesia
Daerah (KNID).
(TNI).
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Perjuangan
Perjuangan Fisik
Diplomasi
Pertempuran bersenjata
Perundingan dengan
antara pasukan Sekutu dan
pemerintah Belanda
rakyat Indonesia

Pertempuran Surabaya,
Pertempuran Lima Hari di
Perundingan Linggajati,
Semarang, Pertempuran
Renville, Roem-Royen, dan
Ambarawa, Bandung
Konferensi Meja Bundar.
Lautan Api, dan
Pertempuran Medan Area
Gangguan Keamanan

Pemberontakan PKI di Madiun 1948 Pemberontakan DI/TII


Kehidupan Pada Awal Kemerdekaan

Kehidupan ekonomi Kehidupan pendidikan

• Sebagai negara yang baru • Memperbaiki sistem


merdeka, Indonesia tidak pendidikan dengan
memiliki kas negara. membentuk Panitia Penyelidik
• Meningkatnya inflasi dan Pengajaran Republik Indonesia
yang diketuai Ki Hajar
blokade ekonomi oleh
Dewantara.
Belanda.
• Mengeluarkan kebijakan • Tujuan dibentuknya panitia ini
ekonomi antara lain adalah meneliti dan
melakukan program merumuskan masalah-
pinjaman nasional, masalah pengajaran.
melakukan diplomasi • Menyusun sistem pendidikan
beras dengan India, dan baru yaitu pendidikan
mengadakan hubungan merdeka. Tujuannya adalah
dagang langsung dengan mendidik anak-anak menjadi
negara lain. warga negara yang diharapkan
memberikan pengetahuannya
kepada negara.
Kehidupan Pada Awal Kemerdekaan

Kehidupan sosial Kehidupan budaya


• Terjadi diskriminasi sosial • Seni sastra dan seni lukis
dalam kehidupan merupakan budaya yang
masyarakat Indonesia. menonjol pada masa awal
• Masyarakat Indonesia kemerdekaan. Berdirinya Balai
menempati lapisan sosial Pustaka pada awal
rendah. Kondisi ini kemerdekaan menjadi
menyebabkan perbedaan pendorong perkembangan
hak yang diterima oleh bahasa dan sastra Indonesia.
masyarakat Indonesia. • Pada awal kemerdekaan muncul
karya sastra angkatan ’45.
Sebagian besar karya sastra
pada angkatan ini bercerita
tentang perjuangan merebut
kemerdekaan.
Masa Demokrasi Liberal

Perkembangan Politik

Sistem pemerintahan Kabinet pada Masa


yaitu parlementer.
Demokrasi Liberal

Kedudukan presiden • Kabinet Natsir


sebagai kepala • Kabinet Sukiman
negara. • Kabinet Wilopo
• Kabinet Ali Sastroamijodjo
Kepala pemerintahan
dipegang perdana • Kabinet Burhanuddin Harahap
menteri sekaligus • Kabinet Ali Sastroamijodjo II
memimpin kabinet. • Kabinet Djuanda.
Sistem Kepartaian dan Pemilu 1955

• Menganut sistem multipartai, misalnya Masyumi, PNI, PSI, PKI, PBI, PRJ,
Parkindo, PRS, Permai, dan PKRI.
• Pemilu tahun 1955 sebagai pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan
dalam dua tahap. Pertama, tanggal 29 September 1955 untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau Parlemen. Kedua, tanggal 15
Desember 1955 untuk memilih anggota Dewan Konstituante (Dewan
Pembentuk Undang-Undang Dasar).
Konferensi Asia-Afrika

• Konferensi Asia–Afrika (KAA) berlangsung pada 18–24 April 1955


di Bandung, Indonesia yang dihadiri 29 negara (sebagian besar
baru merdeka).
• KAA menjadi awal terbentuknya organisasi Gerakan Non-Blok
(GNB). Keberhasilan KAA menyebabkan Indonesia memperoleh
dukungan pembebasan Irian Barat dari Belanda.
Deklarasi Djuanda

• Sebelum Deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu


pada Ordonansi Hindia Belanda 1939 (Ordonantie 1939). Laut teritorial
Indonesia lebarnya tiga mil dari garis pantai.
• Berdasarkan Deklarasi Djuanda, Indonesia menganut prinsip-prinsip
negara kepulauan (archipelago state). Lautan di sekitar Indonesia
menjadi bagian wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas.
Ancaman Disintegrasi Bangsa

Pemberontakan Angkatan Perang Pemberontakan Republik


Ratu Adil (APRA) Maluku Selatan (RMS)
• Terjadi pada 23 Januari 1950 di • Pemberontakan RMS dipimpin
Bandung dipimpin Kapten Westerling. Christian Robert Steven Soumokil
Pemberontakan APRA dilatarbelakangi karena menolak integrasi Negara
pembentukan Angkatan Perang Indonesia Timur dengan Republik
Republik Indonesia Serikat (APRIS). Indonesia. RMS menginginkan
kemerdekaan dan melepaskan diri
dari wilayah Indonesia.
Pemberontakan Andi Aziz
• Pada 30 Maret 1950 pasukan Kapten
Andi Azis bergabung dengan APRIS. Pemberontakan PRRI/
Andi Azis menolak kedatangan Permesta
pasukan TNI dari Jakarta yang • Adanya kecemburuan
dipimpin Mayor H.V. Worang. pemerintah di daerah terhadap
• Andi Azis membentuk ”Pasukan pemerintah pusat sehingga
Bebas” untuk menyerang dan memberontak dengan diawali
menduduki markas TNI di Makassar. pembentukan dewan daerah.

• Dewan Banteng di Sumatra Barat dipimpin Letkol Ahmad Husein, Dewan Gajah
di Sumatra Utara dipimpin Kolonel Simbolon, dan Dewan Garuda di Sumatra
Selatan dipimpin Letkol Barlian.
Kehidupan pada Masa Demokrasi Liberal

• Memberlakukan sistem ekonomi Ali–Baba;


• Menerapkan sistem ekonomi Gerakan Benteng
• Menasionalisasi De Javasche Bank
• Melaksanakan pemotongan nilai mata uang
Kehidupan
(sanering)
ekonomi • Melakukan persetujuan ekonomi dengan Belanda
melalui forum Finansial Ekonomi (Finek)
• Melaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun
(RPLT)

Kehidupan pendidikan
• Menteri Pendidikan, Abu Hanifah, menyusun konsepsi pendidikan
yang menitikberatkan pada spesialisasi.
• Garis besar konsepsi pendidikan mencakup pendidikan umum dan
pendidikan teknik dengan perbandingan 3:1. Setiap ada tiga sekolah
umum, dibuka satu sekolah teknik.
• Pada 1950 perkembangan sastra
memiliki ciri-ciri sama dengan tahun-
tahun sebelumnya. Sebagian besar
pengarangnya yaitu tokoh-tokoh sastra
periode sebelumnya.

• Karya sastra Indonesia pada 1950-an


Kehidupan ditandai munculnya tema kegetiran
yang terjadi pada zaman revolusi dan
Budaya Perang Kemerdekaan. Sastrawan pada
era 1950 antara lain Pramoedya
Ananta Toer dan Abdul Muis.
Masa Orde Baru

Lahirnya Orde Baru

• Pada Juni 1966


MPRS mengeluarkan
Ketetapan Nomor
IX/MPRS/1966
untuk mengukuhkan
kedudukan
Supersemar.
Penolakan Pidato Nawaksara

• Pada Juni 1965 Presiden Soekarno menyampaikan pidato


pertanggungjawabannya sebagai presiden dalam sidang umum MPRS
yang dikenal dengan pidato Nawaksara. Pidato tersebut ditolak MPRS
karena tidak menyinggung masalah G 30 S/PKI 1965.

• Pada 10 Januari 1967 Presiden Soekarno kembali menyampaikan


pidato pertanggungjawaban di hadapan anggota MPRS dan DPR-GR.
Pidato tersebut dituangkan dalam Surat Presiden RI Nomor
1/Pres/1967 dan diberi nama ”Pelengkap Nawaksara”. MPRS juga
menolak pidato pertanggungjawaban tersebut.
Pelantikan Soeharto sebagai Pejabat Presiden

Pada 7–12 Maret 1967 MPRS


mengadakan sidang istimewa yang
menghasilkan Ketetapan Nomor
XXXIII/MPRS/1967. MPRS menarik
mandat Presiden Soekarno atas
segala kekuasaannya.

MPRS mengangkat Soeharto sebagai pejabat presiden pada 12 Maret 1967. Setelah
setahun sebagai pejabat presiden, Soeharto dilantik menjadi Presiden Republik
Indonesia berdasarkan Ketetapan Nomor XLIV/MPRS/1968. Presiden Soeharto
resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 27 Maret 1968.
Penataan Stabilitas Politik
Pelaksanaan dwifungsi
ABRI
• Dwifungsi ABRI merupakan konsep
yang membentuk hubungan
harmonis antara militer dan sipil.
Peran anggota ABRI dalam bidang
militer harus seimbang dengan
perannya sebagai warga negara
dalam bidang sosial dan politik.
Upaya pemerintah Orde Baru untuk • Pada masa Orde Baru banyak
menciptakan stabilitas politik yaitu anggota militer yang menjadi
normalisasi hubungan Indonesia- pejabat sipil, seperti menjadi kepala
Malaysia, memprakarsai pembentukan daerah atau anggota DPR/MPR.
ASEAN, dan masuk kembali menjadi Keadaan ini sebagai dampak
anggota PBB. pelaksanaan dwifungsi ABRI pada
masa Orde Baru.
Penyederhanaan Partai Politik dan Pemilu

• Pemilu pada masa Orde Baru diselenggarakan pada 1971, 1977, 1982, 1987, 1992,
dan 1997. Menjelang pemilu 1977 pemerintah mengambil kebijakan fusi partai
untuk menyederhanakan partai politik dengan penggabungan partai-partai yang
memiliki kesamaan ideologi.
• Selama masa Orde Baru pemilu diikuti tiga partai yaitu Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), Partai Demokrasi Indonesia (PDI), dan Golongan Karya. Pada
pelaksanaan pemilu hingga 1997, Golkar selalu meraih suara terbanyak.
Pelaksanaan Program P4 dan BP7

• Program P4 disahkan MPR dan dibentuklah Badan Pembinaan Pendidikan


Pelaksanaan P4 (BP7).
• BP7 bertugas mengoordinasi pelaksanaan penataran P4.
• Penataran P4 wajib diikuti masyarakat dan bertujuan membentuk
pemahaman yang sama mengenai Demokrasi Pancasila.
Kerja Sama dengan Luar Negeri

• Pada periode awal Orde Baru hampir semua aturan dan kebijakan ekonomi
dirancang lembaga ekonomi internasional seperti IMF, Bank dunia, IGGI, dan
konsultan asing.
• Kondisi ini menyebabkan modal asing mengalir deras ke Indonesia dan banyak
perusahaan asing berdiri di Indonesia.
• Pintu masuk kehadiran kekuatan ekonomi asing adalah adanya persetujuan
utang pemerintah Indonesia terus-menerus.
Pelaksanaan Pembangunan Nasional

• Pembangunan nasional
Indonesia berpedoman pada
Trilogi Pembangunan dan
Delapan Jalur Pemerataan.
Inti kedua pedoman adalah
mencapai kesejahteraan bagi
semua lapisan masyarakat.

• Pembangunan pada masa Orde Baru diwarnai dengan investasi asing di


Indonesia yang dipermudah melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967
dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968.
• Prestasi Orde Baru yang fenomenal adalah terciptanya swasembada beras
pada periode 1980-an. Usaha mencapai swasembada beras berlangsung
selama Pelita I dan Pelita II.
Kehidupan Sosial Ekonomi, Budaya, dan Pendidikan
pada masa Orde Baru
Pendidikan
• Melaksanakan Instruksi Presiden
Sosial Budaya (Inpres) Pendidikan Dasar.
• Tercipta stabilitas politik dan rasa • Adanya program Bebas Tiga Buta
aman bagi peningkatan (B3B) sejak 2 Mei 1984 dan
kesejahteraan masyarakat. program Gerakan Orang Tua Asuh
• Angka kemiskinan menurun, angka (GNOTA).
kematian bayi menurun, dan • Adanya Gerakan Wajib Belajar
partisipasi pendidikan dasar (Wajar) sembilan tahun.
meningkat.

Budaya
• Pengembangan budaya dan seni diarahkan pada usaha yang memperkuat
kepribadian sosial, kebanggaan, dan kesatuan nasional.
• Pemerintah meningkatkan pembinaan dan pengembangan seni secara luas melalui
sekolah, kursus seni, organisasi seni, dan wadah kegiatan seni lainnya.
• Muncul istilah Angkatan ’66 dalam dunia kesastraan Indonesia. Sastrawan periode ini
memiliki cita-cita memurnikan kembali Pancasila.
Masa Reformasi
Lahirnya Gerakan Reformasi

Aksi Demonstrasi di Gedung Enam agenda tuntutan gerakan


DPR/MPR reformasi
1. Penegakan supremasi hukum
2. Pemberantasan KKN
3. Pengadilan Presiden Soeharto
dan kroni-kroninya
4. Amendemen konstitusi
5. Pencabutan dwifungsi ABRI
6. Pemberian otonomi daerah
Perkembangan Politik pada Masa Reformasi

Pemilu tahun 2004 rakyat memilih presiden


dan wakil presiden Indonesia secara langsung

Penetapan undang-undang
multipartai melalui Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1999

Penghapusan dwifungsi ABRI


Perkembangan Ekonomi pada Masa Reformasi

Privatisasi BUMN Pembangunan Infrastruktur

Kenaikan Harga BBM Penyaluran BLT


Kehidupan Sosial, Budaya, dan Pendidikan pada
Masa Reformasi

Kehidupan Sosial Kehidupan pendidikan


• Penetapan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
• Penerapan kurikulum 2004, 2006,
dan 2013.
• Penyelenggaraan pendidikan anak
usia dini (PAUD).
• Program Sarjana Mengajar di
Daerah Terluar, Terdepan, dan
Kehidupan budaya Tertinggal (SM3T).
Terima Kasih

Bersama PT Penerbit Intan Pariwara


Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Anda mungkin juga menyukai