Anda di halaman 1dari 62

NOVIA SINATA , M.

Si, Apt

SISTEM ENDOKRIN
Pendahuluan

 Kelenjar : bagian tubuh yang mensintesa


suatu zat untuk dikeluarkan  ex: hormon
 Proses biokimia yang ada di dalam tubuh
diatur secara kimiawi dengan melibatkan
senyawa kimia seperti enzim dan hormon
 Enzim : bekerja sebagai katalis (mempercepat reaksi
kimia)
ex : lipase membantu proses hidrolisis lipid

 Hormon : bekerja terhadap sel sasaran tertentu &


memberikan pengaruh pada sel tersebut
ex: hormon pertumbuhan dapat mengubah
pembelahan sel
Tipe-tipe kelenjar

 Kelenjar :
Eksokrin  hasil sekresi disalurkan melalui
suatu sistem saluran, artinya hasil disalurkan
kepermukaan tubuh seperti kulit, organ intestinal
(lapisan traktus intestinal). Saluran keluarnya
disebut “duktus ekskretorius”
 Endokrin  hasil sekresinya disalurkan
langsung kedalam darah, kemudian akan dibawa
ke bagian tubuh yang dituju (target organ )
Kelenjar endokrin

Karakteristik :
Tidak memiliki duktus, karena sekresi
hormon langsung kedalam cairan disekitar
sel
Hasil sekresi biasanya lebih dari satu
hormon (kecuali kel.paratiroid dimana
hanya mensekresi hormon paratiroid)
Aktivitas yang diatur/ dipengaruhi sistem
endokrin :
 reproduksi dan laktasi
 Sistem kekebalan
 Keseimbangan asam basa
 Keseimbangan volume intraselular dan ekstraseluler
 Metabolisme KH, protein, lemak & asam nukleat
 Digesti, absorpsi dan distribusi nutrien
 Pengaruh terhadap tekanan darah
 Adaptasi terhadap perubahan lingkungan
Kelenjar-kelenjar sistem endokrin

1) Kel. Hipofisia
2) Kel. Pineal
3) Kel. thymus
4) Kel tiroid
5) Kel paratiroid
6) Kel adrenal
7) Pankreas
8) Ovarium
9) Testis
1. KELENJAR HIPOFISIS

 Disebut juga dengan kelenjar pituitari =


master of gland = pengendali
(karena menghasilkan bermacam-macam
hormon yang mengatur kegiatan kelenjar
lainnya)
 Bentuk : oval, diameter 1,3 cm dengan berat
0,5 g
 Terbagi atas 2 : anterior dan posterior
1. KELENJAR HIPOFISIS/pituitary
(lanjutan...)
a. hipofisis anterior/ depan/ adenohipofisis
 menghasilkan hormon yang mempengaruhi payudara,
adrenal, tiroid, ovarium dan testis. Hormon yang dihasilkan:
Hormon Target kelenjar Pengaruh

Adrenokortikotropik adrenal Kortisol disebut juga


(ACTH) hormon stress yang
sangat penting dalam
membantu menjaga TD
& glukosa darah

Thyroid-stimulating tiroid Merangsang kelenjar


hormone (TSH) tiroid untuk mensekresi
hormon tiroid
1. KELENJAR HIPOFISIS
(lanjutan...)
Hormon Target kelenjar Pengaruh

Merangsang sel-sel tubuh


Hormon pertumbuhan (GH) Badan sel untuk mensintesis protein
dan tumbuh.
Merangsang ovarium untuk
mengembangkan telur
Follicle-stimulating Ovarium, testis matang; merangsang testis
hormone (FSH) untuk memproduksi
sperma.

Merangsang ovarium dan


testis untuk mensekresikan
Luteinizing hormone (LH) Ovarium, testis hormon seks; merangsang
ovarium untuk melepaskan
telur.

Merangsang kelenjar susu


prolaktin (PRL) kelenjar susu untuk menghasilkan air
susu.
1. KELENJAR HIPOFISIS (lanjutan...)

b. Hipofisis posterior/ belakang/ neurohipofisis


 bagian kel.hipofisis ini berasal dari lanjutan jaringan otak
sehingga struktur mirip jaringan saraf
Hormon yang dihasilkan diangkut melalui akson &
dilepaskan dari ujung-ujung akson yang berada dalam
neurohipofisis
 hormon yang dihasilkan : vasopresin & oksitosin
Hub hipotalamus dan hipofisa

 Kelenjar pituitari seukuran kacang melekat pada


hipotalamus oleh tangkai tipis
 Hipotalamus merupakan bagian dari batang otak sehingga
jaringan ini termasuk dalam sistem saraf otak. Namun sel-
sel saraf dalam hipotalamus mampu menghasilkan bahan
kimia yang dapat mempengaruhi kelenjar endokrin
2. Kelenjar tiroid
 Terdapat dileher, tepat dibawah laring. Memiliki 2 lobus yang
dihubungkan oleh “isthmus”
 Secara mikroskopis, lobus tersebut memiliki 3 jenis sel, yaitu:
1. folikel sel
2. folikular
3. parafolikular

 Sel-sel folikel : sbg tempat menyediakan bahan-bahan untuk produksi


hormon thyroid, seperti yodium dan protein (diperoleh dari air dan
makanan)
 Sel folikular: menghasilkan T4 (tiroksin) (90%) dan T3
(triiodotironin) (10%)

Hormon tiroksin (T4) secara khusus berperan dalam:
 Pengaturan metabolisme tubuh
 kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan
bengkak di wajah, lamban dalam aktivitas serta kemunduran
kecerdasan
 Regulasi pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental
 tulang, gigi, jaringan ikat dan beberapa jaringan saraf
Pembentukan, penyimpanan dan pelepasan hormon tiroid:
1. Pelepasan dirangsang oleh adenohipofisis yaitu TSH
2. Bila TSH mengikat reseptor sel folikel  terjadi sekresi
triglobulin yang mengandung aminotirosin kedalam lumen
folikel
3. Iodium (dalam makanan) dibawa aliran darah dalam bentuk ion
iodida (I-) menuju kelenjar tiroid
4. Sel folikular memisahkan iodida dari darah dan mengubahnya menjadi iodium
5. Unsur/molekul iodium akan bereaksi dengan tirosin membentuk
monoiodotirosin dan diiodotirosin
 Satu molekul monoiodotirosin + satu diiodo tirosin  T3
(triiodotironin)
 Dua molekul diiodo tirosin  membentuk T4 (tiroksin)
6. Sejumlah besar T3 dan T4 disimpan dalam bentuk triglobulin selama
berminggu-minggu saat hormon tiroid akan dilepas (oleh TSH)  enzim
proteolisis memisahkan hormon dari triglobulin. Hormon berdifusi melalui sel
folikular  masuk ke sirkulasi darah
Abnormalitas sekresi:
 hipotiroid
aktivitas metabolik ↓, reaksi mental ↓, simpanan lemak ↑
 Hipertiroid
aktivitas metabolik ↑, BB ↓, diare, gelisah
 Goiter (gondok)
pembesaran kelenjar tiroid 2-3 kali lipat. Hal ini
berkaitan dengan hipo/hipertiroid
3. Kelenjar paratiroid

 Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok adalah


empat buah kelenjar kecil yang berlokasi di leher
 Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang
berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam
cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi
kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan
pelepasan kalsium dari tulang
 kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan pada ginjal
 kekurangan hormon menyebabkan kekejangan
 Hormon paratiroid dan kalsitonin bekerja sama untuk mengontrol kadar
kalsium dalam darah. Ketika kadar kalsium darah rendah, hormon paratiroid
merangsang sel-sel di dalam tulang untuk memecahkan matriks tulang guna
melepaskan kalsium ke dalam darah. Hormon paratiroid juga mengurangi
ekskresi kalsium dari urin dan secara tidak langsung meningkatkan
penyerapan kalsium oleh usus dengan merangsang produksi Vitamin D yang
membantu proses penyerapan kalsium
4. Kelenjar adrenal

 Kelenjar adrenal adalah sepasang kelenjar


ductless (tanpa saluran) terletak di atas
ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari :
korteks adrenal luar dan medula adrenal
dalam, yang mengeluarkan hormon yang
berbeda
Kelenjar adrenal
Korteks adrenal

 Korteks adrenal terdiri dari lapisan sel-sel


epitel dan jaringan kapiler yang terkait.
Lapisan ini membentuk tiga wilayah yang
berbeda:
1) zona glomerulosa luar
2) zona fasikulata
3) zona retikularis
 zona glomerulosa luar menghasilkan mineralokortikoid
 zona fasikulata tengah memproduksi glukokortikoid
 zona retikularis dalam
memproduksi androgen (hormon
seks yang mempromosikan maskulinitas)
a. Mineralokortikoid

 Mineralokortikoid utama adalah aldosteron, yang


mengatur konsentrasi ion natrium dalam urin, keringat,
pankreas, dan air liur. Aldosteron dilepasan dari korteks
adrenal dirangsang oleh penurunan konsentrasi ion
natrium darah, volume darah, atau tekanan darah, atau
dengan peningkatan kadar kalium darah
b. glukokortikoid

 Glukokortikoid mengatur peningkatan glukosa darah dan


juga mengurangi respon inflamasi tubuh.
 Ketiga hormon glukokortikoid utama adalah kortisol,
kortikosteron, dan kortison.
 Glukokortikoid merangsang sintesis glukosa dan
glukoneogenesis (mengkonversi non-karbohidrat menjadi
glukosa) oleh sel-sel hati
c. androgen

 adalah hormon seks dan bertanggung jawab


untuk perkembangan karakteristik laki-laki
(maskulinisasi)
Medula adrenal
 Hormon medula adrenal berfungsi membantu
manusia mengatasi stres fisik dan emosional.
 Hormon yang disekresikan oleh medula adrenal
adalah :
1) Epinefrin atau adrenalin, hormon ini cepat merespon
stres dengan meningkatkan denyut jantung dan aliran
darah yang cepat ke otot dan otak.
2) Norepinefrin atau noradrenalin, hormon ini bekerja
dengan epinefrin dalam menanggapi stres. Namun, hal
ini dapat menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan
pembuluh darah)
Epinefrin dan norepinefrin
Persamaan
 Kedua bahan kimia ini mengatur perhatian, fokus mental, gairah, dan
kognisi pada manusia
 efeknya di semua jaringan agak mirip, meskipun mereka berbeda
dalam struktur kimianya

Perbedaan
 Memiliki struktur yang berbeda
 Norepinefrin diproduksi oleh serabut postganglionik simpatis
sementara epinefrin hanya diproduksi oleh medula adrenal
 Efek norepinefrin sebagian besar dimediasi oleh sistem saraf simpatik,
sedangkan epinefrin diperantarai hanya oleh medula adrenal
 Pengaruh norepinefrin yang lebih dapat diprediksi, tidak seperti
epinefrin karena sensitivitas yang berbeda untuk reseptor α dan β
5. Kelenjar pineal

 adalah kelenjar endokrin berukuran kecil


memiliki warna kemerahan abu-abu dan
seukuran kacang polong (8 mm pada
manusia)
 Terletak di pusat otak dekat kelenjar pituitari
 bentuk kerucut seperti pinus yang khas
Fungsi kelenjar pineal
 Kelenjar pineal memiliki beberapa fungsi penting termasuk sekresi hormon
melatonin yang menyebabkan kantuk dan pengaturan fungsi endokrin
tertentu. Kelenjar ini juga membantu tubuh untuk mengkonversi sinyal dari
sistem saraf sinyal dalam sistem endokrin
 Ketika aktif, kelenjar pineal membantu Anda untuk mendapatkan tidur yang
baik – dan membantu Anda untuk menjadi terjaga di siang hari
 Secara fisiologis bersama dengan kelenjar hipotalamus, kelenjar pineal
mengontrol dorongan seksual, lapar serta haus
6. Kelenjar thymus

 berbentuk seperti piramida yang terletak diantara bagian


leher bawah dan atas pada daerah rongga dada
 Terdiri dari cortex dan medula
 Kegiatan produktif kelenjar thymus dimulai sejak bayi
masih didalam kandungan. Bagian tersebut terus
berkembang dan mencapai puncaknya ketika manusia
mencapai masa pubertas. Namun perkembangan ini dapat
terganggu oleh penyakit yang menyerang sistem
kekebalan (seperti HIV)
KELENJAR THYMUS
Fungsi kelenjar thymus

 Kelenjar timus sangat aktif selama masa kanak-kanak.


Hal ini memainkan peran penting dalam mengembangkan
dan meningkatkan sistem kekebalan anak
 Kelenjar timus menghasilkan hormon timosin
 Fungsi utamanya adalah untuk merangsang limfosit atau
perkembangan Sel-T (di mana ‘T’ singkatan berasal dari
timus)
 Limfosit adalah sel darah putih (leukosit), yang juga
dikenal sebagai leukosit. Setelah sel-sel darah putih
matang, mereka meninggalkan kelenjar dan menetap di
limpa dan kelenjar getah bening, di mana Sel-T segar
akan dihasilkan.
 Sel-sel darah putih ini adalah sistem kekebalan tubuh dan
melindungi tubuh dengan memproduksi antibodi yang
menghentikan invasi agen-agen asing, bakteri dan virus.
7. Kelenjar pankreas

 Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang


terletak pada pankreas dan dikenal dengan pulau-pulau
Langerhans
 Pankreas terdiri dari dua:
1) Eksokrin  menghasilkan getah pencernaan
2) Endokrin sel alfa (menghasilkan glukagon) , sel beta
(menghasilkan insulin) dan sel delta (menghasilkan
somatostatin)
 pankreas dikenal manusia sejak lama. Pankreas diidentifikasi oleh
dokter bedah Yunani Herophilus yang hidup di tahun 335-280
SM.
 Pankreas memiliki panjang sekitar 15 cm dan lebar sekitar 3,8 cm.
 Pankreas meluas sampai ke bagian belakang perut, di belakang
daerah perut dan melekat ke bagian pertama dari usus yang
disebut duodenum.
 Hormon insulin dan glukagon bekerja untuk mengatur kadar glukosa.
Bila kadar glukosa dalam darah tinggi, pankreas akan mensekresikan
hormon insulin.

 jika kadar glukosa dalam darah menurun, hormon glukogon akan


mengubah glikogen menjadi glukosa

 Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen


(glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis)

 Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk


mensekresikan insulin.
Insulin- Diabetes Mellitus
 Pancreas yang disebut kelenjar ludah perut, adalah kelenjar
penghasil insulin yang terletak di belakang lambung. Di dalamnya
terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta,
karena itu disebut pulau-pulau Langerhans yang berisi sel beta
yang mengeluarkan hormone insulin yang sangt berperan dalam
mengatur kadar glukosa darah.
Insulin- Diabetes Mellitus
 Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan
sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa
ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa tersebut
dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila isulin tidak ada, maka
glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan
akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. Keadaan inilah yang
terjadi pada diabetes mellitus tipe 1 (diabetes tergantung insulin)
Abnormalitas sekresi pada pankreas

 Hiposekresi insulin
 secara klinis disebut DM
 Faktor resiko : genetik, obesitas, penyakit autoimun, virus dan
faktor lingkungan
 Tanda dan gejala : polidipsi, poliuria, polifagi serta penurunan
BB yang drastis
 Hipersekresi insulin (jarang ditemukan)
8. ovarium

Anatomi
 Ovarium terdiri dari 2 (dua) lapisan utama, yaitu : korteks
bagian luar, dan medulla di bagian pusat

 Bagian hilum adalah awal hubungan ovarium ke


mesovarium yang mengandung saraf, pembuluh darah
dan sel hilus. Oosit terdapat di dalam folikel yang terletak
di bagian dalam korteks, menempel pada lapisan stromal.
Bagian terluar korteks disebut tunica albuginea, bagian
permukaannya adalah lapisan tunggal kuboidial epitelium
disebut juga sebagai epitelium permukaan ovarium atau
mesotelium ovarium.
 Lapisan stromal tersusun dari jaringan penghubung dan
sel interstitial yang berasal dari sel mesenkim dan
mempunyai kemampuan untuk merespon LH atau hCG
dengan produksi androgen. Ovarium memiliki potensi
untuk aktif dalam proses steroidogenesis atau untuk
membentuk tumor. Sel-sel ini mirip dengan sel leydig
penghasil testosteron di testis
Fungsi
 menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi
hormon steroid gonad.
 Ovarium juga merupakan tempat utama
produksi hormon seks steroid (estrogen,
progesterone, dan androgen) dalam jumlah
banyak yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangan dan fungsi
wanita normal
Hormon progesteron
 Progesteron adalah hormon steroid yang dibuat oleh korpus luteum ovarium
pada ovulasi, dan dalam jumlah yang lebih kecil oleh kelenjar adrenal.
 Progesteron berfungsi untuk:
1) Meningkatkan dan mempertahankan kehamilan
2) Meningkatkan libido (hasrat generatif)
3) Meningkatkan fungsi tiroid
4) Meningkatkan pematangan sel alami (penurunan risiko kanker)
5) Meningkatkan kematian sel normal
Hormon estrogen

 Membentuk ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita


 Pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium , menjaga kualitas dan kuantitas cairan
serviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetresi
sperma
 Merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH
9. Testis

 Merupakan organ reproduksi interna pada pria


 Bentuk seperti telur dan letaknya didalam
kantong skrotum
 Testis terdiri dari belahan-belahan yang disebut
dengan lobulus testis (terdiri dari 200-300 lobulus)
 testis dibungkus oleh tunika albuginea dan tunika
vaginalis, yang memungkinkan masing-masing
testis dapat bergerak bebas di dalam skrotum
 Di dalam tubulus terdapat sel spermatogenik
dan sel penunjang yaitu sel sertoli
 Diantara tubulus terdapat sel interstisial
leydig
 Sel-sel sertoli berfungsi memberi makan
pada bakal sperma, sedangkan sel-sel leydig
atau disebut sel-sel interstisial testis
berfungsi dalam menghasilkan hormon
testosteron
Fungsi hormon testosteron
 Testosteron adalah hormon yang dianggap sebagai
androgen atau hormon generatif pria.
 Merupakan steroid alami dalam tubuh dan diproduksi
terutama di testis
 Pada laki-laki, testosteron memainkan peran dalam
perkembangan organ seks laki-laki, pertumbuhan
tulang, produksi sperma, pendalaman suara,
pengembangan rambut wajah dan kemaluan, serta
gairah seks atau libido
 Pada wanita, testosteron diduga berperan dalam
fungsi ovarium, kekuatan tulang dan perilaku generatif
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai