Anda di halaman 1dari 18

PROJECT-BASED LEARNING

DAN OBE
Mirjam Anugerahwati
Dept. of English, Faculty of Letters
Universitas Negeri Malang
mirjam.anugerahwati.fs@um.ac.id
Apa itu Project-based Learning?
• PjBL atau Pembelajaran Berbasis Proyek, adalah suatu model
pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dicapai peserta didik. (Fathurrohman, 2016)
• PjBL melatih peserta didik untuk memecahkan masalah yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari, secara bersama, untuk menghasilkan
suatu produk yang juga berguna bagi kehidupan mereka.
• Menurut beberapa pakar: PjBL adalah model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik, memberi kesempatan pada mereka untuk
mengelola pembelajaran dan melakukan investigasi untuk menghasilkan
sebuah produk.
Karakteristik Project-Based Learning (ruangguru,
2023)
1.Berfokus pada peserta pembelajaran atau siswa (student oriented)
2.Berbasis proyek dalam pembelajarannya
3.Mengembangkan partisipasi aktif dari peserta didik
4.Menumbuhkan inisiatif dan kemandirian dari peserta didik
5.Melatih kolaborasi dan tanggung jawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk mencari solusi
6.Melatih berpikir kritis (critical thinking) dan kreativitas peserta didik
7.Evaluasi dilakukan secara berkala karena peserta melakukan refleksi
8.Proyek pembelajaran menghasilkan sebuah produk atau output yang jelas
9.Fasilitator mendampingi selama proses pembelajaran
Apa saja sintak PjBL?
• 1. Menentukan pertanyaan mendasar.
• Sebelum masuk ke materi, guru harus memberikan pertanyaan
mendasar terkait materi yang akan dipelajari. Pertanyaan
tersebut bisa dikemas dalam studi kasus di dunia nyata
dilanjutkan dengan penelusuran lebih mendalam.
• 2. Menyusun desain perencanaan proyek
• Penyusunan desain proyek bersifat kolaboratif. Artinya, kerja
sama antara guru dan peserta didik. Desain ini memuat
sejumlah poin, misalnya aturan main, aktivitas, dan presentasi.
Apa saja sintak PjBL?
• 3. Membuat jadwal aktivitas
• Setelah guru dan peserta didik menyusun desain perencanaan
proyek dilanjutkan dengan membuat jadwal aktivitas. Adapun
contoh jadwal aktivitasnya adalah sebagai berikut.
• Menentukan timeline pengerjaan
• Menentukan deadline pengerjaan
• Menentukan perencanaan baru untuk menyelesaikan proyek
• Memberikan bimbingan bagi peserta didik yang menggunakan
cara di luar proyek.
Apa saja sintak PjBL?
• 4. Melakukan monitor pada perkembangan kinerja peserta didik
• Selama peserta didik mengerjakan proyek yang ditugaskan, guru
harus aktif memonitor kegiatan mereka. Hal itu bertujuan untuk
menjaga agar suasana belajar tetap kondusif. Kegiatan monitor
bisa dilakukan menggunakan alat perekam atau rubrik.
• 5. Menguji hasil kinerja peserta didik
• Tingkat pencapaian peserta didik dalam menyelesaikan proyek
yang ditugasnya akan diuji dan dinilai oleh guru. Penilaian ini
diharapkan bisa memberikan umpan balik bagi pemahaman
peserta didik. Hasil kinerja juga bisa digunakan oleh guru untuk
menyusun strategi pada pembelajaran selanjutnya.
Apa saja sintak PjBL?
• 6. Mengevaluasi pengalaman
• Evaluasi pengalaman berupa refleksi dari kegiatan yang
sudah dijalankan. Pada tahap ini guru bisa melakukan
diskusi ringan dengan peserta didik terkait pengalaman
selama mengerjakan proyek. Usulan dan masukan dari
peserta didik bagi pelaksanaan PjBL selanjutnya juga patut
digali.
Contoh-contoh PjBL
• Collaborative Classroom Projects
• Dalam proyek ini peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, dan
masing-masing kelompok diberi sebuah tugas yang harus mereka kerjakan.
Proyek ini menuntut peserta didik untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam
memecahkan masalah.
• Research Projects
• Dalam proyek ini peserta didik diberi sebuah topik yang harus mereka teliti.
Proyek ini sangat bagus untuk mengasah keterampilan meneliti dan
memahami sebuah topik/masalah. Peserta didik harus melaksanakan
penelitian, menulis laporan akhir, dan mempresentasikan atau
mengunggahnya ke sebuah jurnal ilmiah.
Contoh-contoh PjBL
• Arts Projects
• Dalam poyek ini, peserta didik dapat mengekspresikan diri dan mencurahkan
kreatifitasnya dalam menciptakan suatu karya seni. Salah satu contoh adalah
proyek pembuatan topeng Malang dan pementasan tari topeng Malangan (Ini
sudah dilaksanakan sebagai P5 “Kearifan Lokal”)

• Technology Projects
• Dalam proyek ini, peserta didik bekerja sama untuk menciptakan suatu
produk teknologi, misalnya podcast, atau media pembelajaran berbasis
teknologi (dengan menggunakan AI, misalnya).
Kelebihan PjBL
1.Bisa meningkatkan ketekunan peserta didik saat
pembelajaran.
2.Suasana belajar menjadi lebih menyenangkan karena
peserta didiknya aktif.
3.Keterampilan peserta didik dalam mengelola suatu proyek
semakin terasah.
4.Meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik.
5.Melatih sifat kolaboratif di dalam kelas.
(Quipper.com, 2021)
Kekurangan PjBL
1.Membutuhkan peralatan yang lebih kompleks, sehingga
dibutuhkan team teaching.
2.Waktu yang dibutuhkan lebih lama, sehingga guru harus
bisa mengondisikan agar kelas tetap kondusif.
3.Perbedaan topik yang diberikan oleh guru bisa
menimbulkan ketidakpahaman peserta didik tentang
keseluruhan topik.
4.Proyek akan terhambat jika peserta didiknya pasif dan
kesulitan dalam mengumpulkan data.
Contoh penerapan PjBL di kelas (1): ESP
• Pembuatan Video promosi Tourisme:
• Mahasiswa membentuk kelompok terdiri atas 4-5 orang
• Menentukan tempat wisata yang akan dipromosikan
• Berbagi tugas untuk mencari berbagai info dan foto/rekaman video (footage)
tentang tempat tersebut.
• Menentukan aspek apa saja yang akan dimuat dalam video (fasilitas, harga,
paket wisata, dll.)
• Bekerja sama menyusun naskah promosi yang akan direkam.
• Membuat video promosi wisata
• Mengunggah ke media social (TikTok)
Contoh Penerapan PjBL (2): AM
• SMA Negeri 1 Tumpang Lestarikan Budaya Daerah melalui Pagelaran Kearifan Lokal P5

• Acara di hari pertama dimulai dengan penampilan berbagai kesenian daerah


seperti Upacara Adat Temu Manten, Tari Kolosal Ramayana, Tari Massal Bapang,
Ludruk Klenting Kuning, dan Ludruk Sangkuriang. Acara di hari kedua disambung
dengan penampilan Upacara Adat Tedhak Siten, Upacara Adat Mitoni, Tari Kolosal
Legenda Gunung Kelud, Tari Kolosal Topeng Panji, Tari Massal Grebek Sabrang,
dan Ludruk Joko Kendhil.
• Kegiatan Pagelaran P5 seluruhnya berasal dari penampilan siswa-siswi kelas X
didampingi oleh panitia P5 yang berasal dari guru
Apa itu OBE?
• OBE: Outcome-Based Education, adalah pendekatan yang
menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif,
interaktif dan efektif (Direktorat Kajian dan Inovasi Akademik UGM,
2023)
• Dalam OBE, hasil akhir yang diinginkan menjadi dasar penyusunan
seluruh sistem Pendidikan.(Harappa education, 2021)
• Dalam menyusun kurikulum OBE, metode dan asesmen pembelajaran
dirancang berdasarkan hasil akhir yang dituju pula.
Perbedaan OBE dan CBE
• OBE adalah suatu pendekatan yang berpusat pada peserta didik, yang
memberikan penekanan pada penyusunan capaian pembelajaran, dan
merancang strategi/metode untuk mencapai CP tersebut. Metode
asesmen pun disesuaikan dengan CP.
• Pembelajaran Tradisional, atau yang biasa disebut sbg Content-Based
Education (CBE), berfokus pada penyampaian materi dan penguasaan
pengetahuan. Penekanan utama adalah pada penuntasan materi
pembelajaran dan penilaian kompetensi peserta didik melalui tes dan
ujian.
Bagaimana Kaitan OBE dan PjBL?
• Seperti dijelaskan di atas, OBE berpusat pada peserta didik, dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan kompetensi yang akan dicapai
peserta didik di akhir pembelajaran.
• PjBL pun, memiliki karakteristik yang sama: berpusat pada peserta
didik, dan mengedepankan kemampuan untuk berhasil di kehidupan
peserta didik selanjutnya.
• PjBL: pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan
pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan kepada
peserta didik yang terkait dengan kebutuhan sehari-hari untuk
dipecahkan secara berkelompok.(Goodman dan Stivers (2010))
Tugas kelompok
• Dalam kelompok, silakan mengembangkan 1 RPS (untuk MK yang
ibu/bapak ampu), dengan menggunakan metode PjBL yang
disesuaikan dengan OBE
• Desain kegiatan PjBL bisa dirancang untuk beberapa pertemuan,
setengah, atau satu semester.
• RPS ini bisa didiskusikan dalam FGD untuk mendapatkan masukan dari
sejawat dan/atau Ketua Prodi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai