Anda di halaman 1dari 39

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN


BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DAN TATA LINGKUNGAN WILAYAH V BANJARBARU

M. Riyadh Ahadi, S. Hut, M.T., M.A


“Sosialisasi Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan”
“Sosialisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari
Penggunaan Kawasan Hutan (PNBP-PKH)”

Yuni Nurlis Malawati, S. Hut


“Verifikasi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari
Penggunaan Kawasan Hutan (PNBP-PKH)”
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DAN TATA LINGKUNGAN WILAYAH V
BANJARBARU

SOSIALISASI
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN (PPKH)

Banjarbaru, 30 Agustus 2023


Pengertian Kawasan Hutan

Hutan Konservasi Hutan Konservasi adalah Kawasan Hutan yang memiliki ciri khas tertentu yang memiliki
fungsi pokok sebagai pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistemnya

Hutan Lindung adalah Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
Huran erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah
Lindung (HL)

Hutan Produksi Terbatas adalah Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok
Hutan memproduksi Hasil Hutan
Produksi
Terbatas (HPT)

Hutan Produksi Tetap adalah Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi
Hutan Hasil Hutan yang dipertahankan keberadaannya sebagai Hutan tetap
Produksi tetap
(HP)

Hutan Produksi yang dapat Dikonversi yang selanjutnya disingkat HPK adalah Kawasan
Produksi Hutan Produksi yang secara ruang dapat dicadangkan untuk pembangunan di luar kegiatan
dapat Kehutanan dan dapat dijadikan Hutan Produksi Tetap
dikonversi
(HPK)
63,66%
Kawasan Hutan 120.783.631
Dari luas daratan Indonesia
Indonesia Hutan Konservasi
Luas Kawasan Hutan total 120.783.631 ha. 18,13%
Luas kawasan hutan tersebut tidak termasuk kawasan konservasi
perairan seluas + 5.531.934 Ha 21.902.407 ha
Luas daratan Indonesia 1.890.739 km2)
(SK Kepala BIG Nomor 20 Tahun
2013) Hutan
24,54% Lindung
29.638.486 ha

Hutan
22,22% Produksi
26.843.748 ha Terbatas

24,23% Hutan
Produksi
29.265.410 ha Tetap

10,87% Hutan Produksi


dapat
13.133.580 ha dikonversi
DASAR
HUKUM
PPKH
UU No 41/1999 jo UU No 19/2004

Kehutanan
UU No 6 Tahun 2023

Cipta Kerja
PP No 33 tahun 2014

Jenis dan Tarif PNBP Penggunaan


PP No 23 tahun 2021 Kawasan Hutan

Penyelenggaraan
Kehutanan Permen LHK Nomor 7 Tahun 2021
Perencanaan, Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan serta Penggunaan
Kawasan Hutan.
PERUBAHAN NOMENKLATUR

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan


(IPPKH) diubah menjadi
Persetujuan Penggunaan Kawasan
Huta (PPKH)

Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan adalah


persetujuan penggunaan atas sebagian Kawasan
Hutan untuk kepentingan pembangunan di luar
kegiatan Kehutanan tanpa mengubah fungsi dan
peruntukan Kawasan Hutan.
PPKH MEKANISME PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

A. Persetujuan Penggunaan Infrastruktur non komersial dengan


Kawasan Hutan dengan luas < 5 Ha dan Pertambangan Rakyat
dilimpahkan kepada Gubernur
Keputusan Menteri

PENGGUNAAN B. Persetujuan Kerjasama dengan


KAWASAN HUTAN Surat Dirjen PKTL a.n MenLHK

C. Persetujuan Pelaksanaan
Kegiatan Survei denan Surat
Dirjen PKTL a.n MenLHK
PPKH KEGIATAN-KEGIATAN PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN
religi antara lain tempat ibadah, tempat industri selain industri
pemakaman dan wisata rohani primer hasil hutan

pertambangan meliputi pertambangan mineral, pertahanan dan keamanan, antara lain sarana dan
batubara, minyak dan gas bumi termasuk prasarana latihan tempur, stasiun radar, dan menara
sarana, prasarana, dan smelter pengintai, pos lintas batas negara (PLBN)
instalasi pembangkit, transmisi, distribusi listrik dan prasarana penunjang keselamatan umum antara lain
gardu induk , teknologi energi baru dan keselamatan lalu lintas laut, udara, darat, karantina
terbarukan serta panas bumi dan sarana meteorologi, klimatologi dan geofisika
jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, jalur evakuasi bencana alam, penampungan
dan stasiun relay televisi serta stasiun bumi korban bencana alam dan lahan usahanya yang
pengamatan keantariksaan bersifat sementara

jalan umum, jalan tol, pertanian tertentu dalam rangka


dan jalur kereta api ketahanan pangan

sarana transportasi yang tidak dikategorikan


sebagai sarana transportasi umum untuk pertanian tertentu dalam rangka
keperluan pengangkutan hasil produksi ketahanan energi; atau

waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran


air minum, saluran pembuangan air dan TPA sampah, Pengolahan Limbah
sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya atau kegiatanpemulihan lingk hidup

fasilitas umum
PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROYEK STRATEGIS
PSN NASIONAL (PSN) UNTUK PEMBANGUNAN JALAN

Berdasarkan Pasal 94 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kehutanan dan Pasal 368 PemernLHK Nomor 7 tahun 2021 tentang
Perencanaan, Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Perubahan Fungsi Kawasan
Hutan serta Penggunaan Kawasan Hutan :

dilakukan oleh Pelepasan Kawasan


Instansi Pemerintah Hutan
Proyek Bersifat permanen
Prioritas
Nasional Dilakukan oleh Khusus yang menyebabkan
selain instansi fragmentasi
pemerintah (seperti Jalan, Tol, SUTET)

Persetujuan
Bersifat non
Penggunaan Kawasan
permanen Hutan (PPKH)
PPKH KATEGORISASI PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN
Berada di Provinsi 1. Membayar PNBP Kompensasi
Di bawah/sama kecukupan 2. Membayar PNBP PKH
luas kawasan hutan 3. Penanaman rehabilitasi DAS

Provinsi Luas kawasan 1. Membayar PNBP


Di atas kecukupan luas Penggunaan Kawasan Hutan
Kawasan hutan 2. Penamanan rehabilitasi DAS
PPKH
1. PSN, PEN, Ketahanan Pangan/Energi
2. Hankam
3. Prasarana penunjang keselamatan
umum
Tanpa lahan kompensasi, tanpa
4. Kegiatan survey dan eksplorasi PNBP dan tanpa penanaman DAS
5. Penampungan korban bencana alam
6. Religi dan cagar budaya
KUOTA
PENGENDALIAN PENGGUNAAN
1. Kuota 10 % KPH  Kuota PPKH Pertambangan Minerba
KAWASAN HUTAN (Pasal 372 – 374) maksimal 10% dari luas KPH
2. Kuota 10% Pulau Kecil  Kuota PPKH Pertambangan
Minerba maksimal 10% dari luas Kawasan hutan produksi dan
hutan lindung pada Pulau Kecil

1 Batasan Luas 3. Kuota 10% di areal efektif IUPHHK  Kuota PPKH


Pertambangan Minerba 10 % dari luas efektif areal IUPHHK

Jangka Waktu Diberikan sesuai jangka waktu izin bidangnya (IUP)


2 Tertentu 1. AMDAL, Izin Lingkungan
PPKH 2. Dilarang menggunakan Merkuri
3. Tidak dapat diberikan pada Kawasan hutan yang telah
dibebani HTR, RE dan KHDTK
3 Kelestarian 4. Inpres 7 tahun 2019  PIPPIB  Penghentian
Lingkungan pemberian izin baru pada hutan alam primer dan
lahan gambut

§ HL dilarang dilakukan penambangan terbuka


4
HL Tambang Tertutup § Dilarang menyebabkan turunnya permukaan tanah
§ Dilarang menyebabkan kerusakan akuiver air tanah
PPKH PEMOHON PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 377-378)

§ Menteri atau Kepala


q Kegiatan Non Usaha Lembaga Pemeirntah
§ Gubernur
§ Bupati/Walikota

§ Pimpinan badan
q bagi yang telah memiliki Perizinan hukum/badan usaha
Berusaha § Masyarakat dan/atau
perorangan
OSS
§ Pimpinan badan
q bagi yang belum memiliki Perizinan hukum/badan usaha
Berusaha, untuk kegiatan § Masyarakat dan/atau
Eksplorasi) perorangan

§ Pimpinan badan
q bagi yang belum memiliki Perizinan hukum/badan usaha
Berusaha, untuk kegiatan Operasi § Masyarakat dan/atau
Produksi/Eksploitasi) perorangan
ALUR PENERBITAN PPKH KEGIATAN NON BERUSAHA 1
PROSES DI KLHK Persyaratan
34 HK
PERSYARATAN ADMINISTRAIS
TELAAH TEKNIS, 1) pernyataan komitmen :
Spasial, Kuota, Tutupan 2) pakta integritas; dan
permohonan Lahan, Gambut, Karst, Inpres
PPKH 5 / 2009 (PIPPIB), dll MenLHK menerbitkan PERSYARATAN TEKNIS
melalui PPKH + Peta
Sistem PPKH 1) Surat Permohonan
di KLHK TELAAH HUKUM 2) peta skala paling kecil 1:50.000;
§ Kesesuaian fungsi KH 3) peta citra penginderaan jauh;
§ Bebas tumpang tindih (CnC)
terhadap perizinan lain permohonan mendapatkan 4) rekomendasi gubernur tentang
§ Kesesuaian dokumen SK + Peta PPKH Penggunaan Kawasan Hutan;
5) dokumen lingkungan dan persetujuan
Pemegang PPKH lingkungan
Pemohon PPKH :
a. menteri atau kepala lembaga Melakukan Pemenuhan
pemerintah;
b. gubernur;
Komitmen Seluruh dokumen
c. bupati/wali kota; 20 HK (a.l Tata Batas) discan dimasukkan
d. pimpinan badan hukum/badan dalam CD/FD
usaha; atau
e. Perseorangan dan/atau masyarakat

PPKH Definitif
(Penetapan Areal Kerja
PPKH)
PENERBITAN PPKH KEGIATAN BERUSAHA YANG
ALUR TELAH MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA (IUP) 2.a
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34 HK

TELAAH TEKNIS,
Spasial, Kuota, Tutupan
Lahan, Gambut, Karst, Inpres KLHK
permohonan 5 / 2009 (PIPPIB), dll menotifikasi
MenLHK
PPKH PPKH dengan
DITERUSKAN menerbitkan
melalui mnggunggah
Ke KLHK PPKH + Peta
Sistem OSS SK + Peta
TELAAH HUKUM ke system OSS
§ Kesesuaian fungsi KH
§ Bebas tumpang tindih (CnC) Pelaku Usaha
mendapat
terhadap perizinan lain SK + Peta PPKH
§ Kesesuaian dokumen

Pemegang PPKH
§ Pemohon PPKH mengupload
permohonan dan syarat permohonan
Melakukan
ke Sistem OSS; Pemenuhan Komitmen
§ Verifikasi di Sistem OSS oleh (Tata Batas)
Verifikator; 20 HK
§ Pemohonan menyampaikan dokumen
hardcopy ke loket KLHK;
§ Verifikasi kelengkapan dan
keabsahan dokumen oleh verifikator
PPKH Definitif
(Penetapan
Areal Kerja
PPKH)
PENERBITAN PPKH KEGIATANEKSPLORASI YANG BELUM
ALUR MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA 2.b
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34 HK

TELAAH TEKNIS,
Spasial, Kuota, Tutupan KLHK Pelaku usaha Pelaku usaha
Lahan, Gambut, Karst, Inpres MenLHK menotifikasi mengurus
permohonan 5 / 2009 (PIPPIB), dll menerbitkan PPKH dengan
Perizinan - menyelesaikan
PPKH DITERUSKAN PPKH + Peta mnggunggah
UKL-UPL
SK + Peta Berusaha
melalui Ke KLHK Untuk
ke system melalui Sistem - Mendapat
Sistem OSS TELAAH HUKUM Eksplorasi
OSS OSS Persetujuan Lingk
§ Kesesuaian fungsi KH
§ Bebas tumpang tindih (CnC)
terhadap perizinan lain
§ Pemohon PPKH mengupload Pelaku Usaha
permohonan dan syarat permohonan § Kesesuaian dokumen mendapat Mendapatkan
ke Sistem OSS;
SK + Peta PPKH Perizinan Usaha
§ Verifikasi di Sistem OSS oleh
Verifikator; (IUP) Eksplorasi
§ Pemohonan menyampaikan dokumen
hardcopy ke loket KLHK;
§ Verifikasi kelengkapan dan
keabsahan dokumen oleh verifikator

Pelaku Usaha dapat melakukan


Kegiatan Eksplorasi di dalam Kawasan
Catatan : Hutan setalah mendapat Perizinan
PPKH untuk Kegiatan Eksplorasi, tidak
dibebani kewajiban Tata Batas dan
Berusaha untuk Kegiatan Eksplorasi
Pembayaran PNBP
PENERBITAN PPKH KEGIATANOPERASI PRODUKSI YANG
ALUR BELUM MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA 2.c
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34 HK

TELAAH TEKNIS, KLHK


Pelaku
MenLHK
Spasial, Kuota, Tutupan menotifikasi usaha Pelaku usaha
menerbitkan
Lahan, Gambut, Karst, Inpres PPKH dengan mengurus - menyelesaikan
permohonan PPKH + Peta mnggunggah
5 / 2009 (PIPPIB), dll Perizinan AMDAL
PPKH Untuk SK + Peta
DITERUSKAN Berusaha - Mendapat
melalui Operasi ke system
Ke KLHK melalui Sistem Persetujuan Lingk
Sistem OSS Produksi OSS
TELAAH HUKUM OSS
§ Kesesuaian fungsi KH
Pelaku Usaha
§ Bebas tumpang tindih (CnC) mendapat
terhadap perizinan lain Mendapatkan
§ Pemohon PPKH mengupload SK + Peta PPKH
§ Kesesuaian dokumen Perizinan Usaha
permohonan dan syarat permohonan
ke Sistem OSS; Pemenuhan
(IUP) Operasi
§ Verifikasi di Sistem OSS oleh
Komitmen Produksi
Verifikator;
§ Pemohonan menyampaikan dokumen
1. Tata Batas
hardcopy ke loket KLHK; 2. myampaikan IUP
§ Verifikasi kelengkapan dan 3. Menyelesai kan
keabsahan dokumen oleh verifikator 20 AMDAL
HK Pelaku Usaha dapat melakukan
Penetapan Kegiatan Operasi Produksi di
Catatan :
Untuk pengajuan PPKH Operasi
Areal Kerja dalam Kawasan Hutan setalah
PPKH mendapat Perizinan Berusaha
Produksi/Eksploitasi, pelaku usaha sebelumya telah
mendapat Perizinan Berusaha Eksplorasi untuk Kegiatan OP
SYARAT PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

A. PERSYARATAN ADMINISTRAIS B. PERSYARATAN TEKNIS


1) PERNYATAAN KOMITMEN: a. Surat Permohonan
a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH; b. petaskala paling kecil 1:50.000;
b. membayar PNBP Penggunaan Kawasan c. peta citra penginderaan jauh;
c. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya d. rekomendasi gubernurtentang Penggunaan Kawasan Hutan;
investasi pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada e. pertimbanganteknisPerumPerhutanidalam hal permohonan berada dalam
pengelola/pemegang perizinan berusaha pemanfaatan wilayah kerja Perum Perhutani;
hasil hutan f. perizinan berusahadi bidangnya;
d. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk PPKH di dalam belum memiliki perizinan berusaha dilengkapi :
Provinsi dgn Kwasan Hutan dibawah Kecukupan Luas; - keputusan/penetapan pemenang lelang wilayah pertambangan untuk
e. menyampaikan baseline Penggunaan Kawasan Hutan; permohonan PPKH kegiatan pertambangan, atau
f. menyampaikan perizinan berusaha **) dalam hal saat - penetapan/penugasan sebagai pelaksana pengembang panas bumi untuk
permohonan PPKH belum memiliki perizinan berusaha; permohonan PPKH kegiatan panas bumi;
g. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan g. dokumenlingkungandan persetujuan lingkungan
lingkungan **) dalam hal saat permohonan PPKH belum dalam belum memiliki perizinan berusaha dan belum memiliki dokumen
memiliki perizinan berusaha; lingkungan, maka penyelesaian dokumen lingkungan dan persetujuan
h. menyampaikan NIB **) dalam hal saat permohonan PPKH lingkungan dimasukkan dalam pernyataan komitmen
belum memiliki perizinan berusaha
2) PAKTA INTEGRITA;Sdan Seluruh dokumen diupload ke
3) PROFILBADAN USAHA ATAU BADAN HUKUM termasuk NPWP, OSS dan discan dimasukkan
KTP, dan akta pendirian badan usaha /badan hukum; dalam CD/FD
TELAAH TEKNIS DITJEN PKTL

Rekomendasi Gubernur
Penelaahan atas areal yang Rekom Gub
direkomendasikan oleh Gubernur. Pengukuhan Kawasan Hutan
AMDAL
Fungsi Kawasan Hutan
TORA
Perubahan fungsi dan peruntukan;
Dokumen Lingkungan (AMDAL, UKL-UPL) TORA;
Tapak proyek
Dimensi yang akan dibangun (Panjang, lebar) dll
Pengelolaan dan pemanfataan Kawasan
Hutan

Peta Permohonan KPH, Perhutanan Sosial, PIAPS, KHDTK, KHKP,


KHDPK, IUPHHK, RKU izin pemanfaatan, dll.
Kesesuaian areal yang dimohon dengan
areal yang rekomendasi dan yang dikaji
dalam dokumen lingkungan PIAPS
Tutupan lahan dan PIPPIB
PIPPIB
Indikasi hutan alam primer dan lahan
Indikasi bukaan gambut, tutupan lahan dengan Citra
Satelit atau peta tutupan lahan
PEMENUHAN KOMITMEN DAN PENETAPAN BATAS AREAL KERJA PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN

Pemohon mendapat
SK + Peta PPKH Komitmen yang harus dipenuhi :
a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH;

Pemegang PPKH b. membayar PNBP Penggunaan Kawasan **)


melaksanakan pemenuhan dalam hal bersifat komersil
Komitmen c. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti

Jk waktu pemenuhan biaya investasi pengelolaan/pemanfaatan


komitmenpaling lama 1 (satu) hutan kepada pengelola/pemegang perizinan
tahun *)
berusaha pemanfaatan hasil hutan
d. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk
PPKH komersil di Provinsi dengan Kawasan
Penetapan Batas Hutan di bawah Kecukupan Luas;
Areal Kerja PKH e. menyampaikan baseline Penggunaan Kawasan
Hutan **) dalam hal bersifat komersil;
*) khusus untuk pemerintah, komitmen tata batas dapat
diperpanjang 1 (satu) tahun
PERPANJANGAN PEMENUHAN KOMITMEN (Pasal 390
dan 391)
Dapat diperpanjang 1 tahunhanya bagi
Komitmen yang harus dipenuhi : PPKH instansi pemerintah, BUM,N
a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH; BUMD, BUMDes atau BUMDes Bersama
b. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk PPKH di Provinsi dgn (Pasal 390 ayat (3))
Kwasan Hutan dibawah Kecukupan Luas;
c. menyampaikan baselinePenggunaan Kawasan Hutan;
d. menyampaikan perizinan berusaha yang telah berlaku efektif **)
Dapat diperpanjang1 tahun hanya bagi PPKH
dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH belum memiliki
yang pada saat permohonan belum memiliki
perizinan berusaha;
Perizinan Berusaha atau telah memiliki
e. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan lingkungan
Perizinan Berusaha yang belum berlaku efektif
**) dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH belum
bagi pemegang PPKH yang wajib memiliki
memiliki perizinan berusaha;
Perizinan Berusaha dan/atau belum memiliki
f. menyampaikanNomor Induk Berusaha (NIB) **) dalam hal pada saat
dokumen lingkungan dan persetujuan
permohonan, pemegang PPKH belum memiliki perizinan berusaha;
lingkungan (Pasal 391)
g. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya investasi
pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada pengelola/pemegang
perizinan berusaha pemanfaatan hasil hutan
KEWAJIBAN
PEMEGANG PPKH
a. membuat rencana dan melaksanakan reklamasi i.
JALAN
melaksanakan perlindungan hutan atas areal PPKH
dan revegetasi areal PPKH; sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
b. melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi undangan;
daerah aliran sungai; j. melaksanakan pencegahan dan perlindungan terhadap
c. membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan; kebakaran hutan dan lahan;
d. melaksanakan inventarisasi tegakan sesuai dengan k. mengamankan Kawasan Hutan Konservasi dan
rencana kerja Penggunaan Kawasan Hutan Kawasan Hutan Lindung dalam hal areal PPKH
tahunan; berbatasan dengan Hutan Konservasi dan Hutan
e. membayar Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), Lindung, dan berkoordinasi dengan:
Dana Reboisasi (DR), sesuai dengan ketentuan l. memberikan kemudahan bagi aparat lingkungan hidup
peraturan perundang-undangan; dan Kehutanan baik pusat maupun daerah pada saat
f. membayar ganti rugi nilai tegakan kepada melakukan monitoring dan evaluasi di lapangan;
pemerintah apabila areal yang dimohon m. mengkoordinasikan kegiatan kepada instansi
merupakan hutan tanaman hasil rehabilitasi; lingkungan hidup dan Kehutanan setempat dan/atau
g. mengganti biaya investasi kepada pemegang izin pemanfaatan hutan atau
pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada pengelola hutan;
pengelola/pemegang perizinan berusaha n. melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar areal
pemanfaatan hasil hutan, dalam hal areal PPKH PPKH;
berada dalam areal kerja pengelolaan o. melaksanakan kewajiban lain yang ditetapkan oleh
hutan/perizinan berusaha pemanfaatan hasil Menteri;
hutan; p. membuat laporan berkala setiap 6 (enam) bulan sekali
h. melakukan pemeliharaan batas areal PPKH; secara online
JANGKA WAKTU PPKH (pasal 406)

ü Kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan;


Sesuai Jangka
ü instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik serta teknologi energi baru
Waktu izin di
dan terbarukan
bidangnya
ü jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan relay televisi

ü Sarana prasarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai prasarana


transportasi umum untuk keperluan pengangkutan hasil produksi;
ü penampungan korban bencana alam dan lahan usahanya, yang bersifat
20 Tahun sementara;
ü industri selain industri primer hasil hutan;
ü pertanian dalam rangka ketahanan pangan; dan
ü pertanian dalam rangka ketahanan energi;

ü kegiatan eksplorasi lanjutan pada tahap operasi produksi


2 tahun ü Kegiatan eksplorasi yang hal izin usahnya tidak mengatur jangka eksplorasinya
ü Permohonan yang belum memiliki perizian berusaha

Religi, pertahanan dan keamanan, prasarana penunjang keselamatan umum, waduk,


Selama
bendungan, bendungan, irigasi, jalan, fasilitas umum dan pembangunan bandar
digunakan
udara dan pelabuhan
PERMOHONAN ULANG DAN PENGAKTIFAN KEMBALI PPKH

(Pasal 398)
PPKH tidak dapat menyelesaikan Komitmen dalam jangka waktu yang ditentukan (1 tahun)  maka PPKH
dinyatakan batal
• Pemegang PPKH tetap melanjutkan Pemenuhan Komitmen tata batas tetap dilanjutkan (Pasal 394)
• Setelah pemenuhan komitmennya selesai maka bagi :
a. Pemegang PPKH Pemerintahan, atau PPKH untuk Program Strategis Nasional (PSN), Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN), Hankam, Sarpras Penunjang Keselamatan Umum, Penanganan Bencana,
Waduk, Listrik  dapat mengajukan pengaktifan kembali
b. Pemegang PPKH untuk kegiatan lainnya dapat mengajukan permohonan ulang

PPKH Pemerintahan, untuk PSN,


Dapat mengajukan
PEN, Hankam, Sarpras Penunjang
Permohonan Pengaktifan
Kelesamatan Umum, Penanganan
Kembali
PPKH telah Bencana, Waduk, Listrik
dinyatakan batal
Dapat mengajukan
PPKH selainnya Permohonan Ulang PPKH
LARANGAN PEMEGANG PPKH (Pasal 373, 392 dan SANKSI (BAB V Pasal 509 -
404) 514)
§ Pasal 373 : Kegiatan Pertambangan di HL dilarang :
ü penambangan pola terbuka  kecuali 13 tambang dalam Kepres 41 thn 2004
ü menyebabkan turunnya permukaan tanah  kecuali di dalam AMDAL telah 1 Teguran tertulis ( 3 Kali)
dilakukan kajian
ü berubahnya fungsi pokok Kawasan Hutan secara Permanen 2 Pembekuan PPKH; dan/atau
ü terjadi kerusaan akuiver air tanah
3 Pencabutan PPKH
§ Pasal 392 : dilarang melakukan kegiatan sebelum mendapat Penetapan Batas
Areal Kerja PPKH, kecuali :
a. kegiatan pemenuhan komitmen a.l bangun direksi kit, penyusunan AMDAL
b. PPKH untuk :
- Kegiatan pembangunan nas bersifat vital yaitu panas bumi, migas, listrik,
waduk,
- Kegiatan PSN yang ditetapkan Pemerintah,
- Kegiatan PEN,
- Sarana penunjang keselamatan umum;
- Penanganan bencana alam; dan/atau
- Pertahanan dan keamanan

§ Pasal 404, Pemegang PPKH dilarang:


a. memindahtangankan PPKH kepada pihak lain atau mengubah nama PPKH tanpa
persetujuan Menteri;
b. menjaminkan/mengagunkan areal PPKH kepada pihak lain; dan
c. menggunakan merkuri dalam kegiatan pertambangan.
d. ….. dst
SANKSI (BAB V. Pasal 509 –
514)
a. melakukan kegiatan sebelum memperoleh PBAK PKH;
b. tidak membayar PNBP Kawasan Hutan;
c. tidak melakukan penanaman dalam rangka Rehabilitasi DAS;
Pasal 510
d. tidak membayar PNBP Kompensasi, bagi Pemegang PPKH pada provinsi yang kurang Kecukupan Luas Kawasan
Hutannya;
TEGURAN TERTULIS
e. tidak melakukan Pemberdayaan Masyarakat sekitar areal ppkh; 3 kali, masing masing 30 Hari
f. tidak membayar PSDH dan/atau DR;
g. tidak melaksanakan kewajiban lain yang diperintahkan oleh Menteri;
h. tidak menyelenggarakan Perlindungan Hutan; atau
i. tidak melaksanakan Reklamasi dan/atau Reboisasi pada Kawasan Hutan yang diberikan PPKH yang sudah tidak
digunakan.

a. menjaminkan atau mengagunkan areal PPKH kepada pihak lain;


b. tidak melaksanakan Tata Batas areal PPKH; Pasal 511
c. tidak mengganti biaya investasi pengelolaan Hutan/Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan;
d. menggunakan merkuri bagi kegiatan pertambangan; atau PEMBEKUAN PPKH
e. tidak melaksanakan perintah pengenaan Sanksi Administratif berupa teguran tertulis sebagaimana dimaksud dalam Selama 6 bulan
Pasal 510

a. memindahtangankan PPKH kepada pihak lain atau melakukan perubahan nama Pemegang PPKH tanpa
persetujuan Menteri; Pasal 512
b. melakukan kegiatan pertambangan terbuka pada Kawasan HL;
c. melakukan kegiatan pertambangan pada Kawasan HL yang mengakibatkan: PENCABUTAN
1. Turunnya permukaan tanah;
2. Berubahnya fungsi pokok Kawasan Hutan secara permanen; dan/atau
PPKH
3. Terjadinya kerusakan akuiver air tanah.
d. melakukan tindak pidana bidang LHK yang telah berkekuatan hukum tetap; dan/atau
e. tidak melaksanakan perintah Sanksi Administratif Pembekuan PPKH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 511.
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
MELALUI
DAN PERSETUJUAN
MEKANISME KEGIATAN
KERJASAMA
SURVEY

26
PERSETUJUAN KERJASAMA PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
PROSES (Pasal 385)

Persetujuan oleh
Dirjen a.n. Menteri

Perjanjian Kerjasama
Mengajukan
Permohonan Ke Setelah mendapat persetujuan,
Menteri ditindaklanjuti dengan perjanjian
Kerjasama antara Kadishut/KaKDTK/Dirut
Persyaratan Perum Perhutani dengan Pemohon.
Penilaian Teknis
(Berita Acara)

Persyaratan
PEMOHON Kadishut/KaHDTK/Dirut Perum Perhutani
Kepada Kadishut/ ü Surat Permohonan
Melakukan penilaian teknis dan dituangkan ü petaskala paling kecil 1:50.000;
Ka KHDTK/Dirut dalam Berita Acara
Perum Perhutani hardcopy dan shp-nya
ü Dokumen Lingkungan(AMDAL, UKL-
UPL atau SPPL sesuai ketentuan) dan
Persetujuan Lingkngan
ü perizinan berusahadi bidangnya yang
masih berlaku minimal 6 bulan
ü Pakta Integritas
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK
PROSES KEGIATAN SURVEY (Pasal 387)

Persyaratan
a. Surat Permohonan
b. Peta skala paling kecil 1:50.000; hardcopy dan
shp-nya
c. Dokumen Lingkungan (AMDAL, UKL-UPL
atauSPPL sesuai ketentuan) dan Persetujuan
d. Lingkngan
perizinan berusaha di bidangnya yang FINAL
Persetujuan Dirjen
masih
berlaku minimal 6 a. Menteri
e. bulan
Pakta Integritas
STEP 03
Telaah Teknis

STEP 02
Permohonan dilampiri
persyaratan
PEMOHON
Survey STEP 01
Mengajukan
permohonan ke
START 15 HK FINISH
MenLHK melalui
Dir RPPWPH
PPKH PELIMPAHAN KEWENANGAN PENERBITAN PPKH KEPADA GUBERNUR
Gubernur

Kewenangan Pemberian PPKH dilimpahkan kepada Gubernur, untuk:


§ pembangunan fasilitas umum yang bersifat non komersial untuk luas
paling banyak 5 (lima) hektar;  Contoh jalan umum, dengan luas < 5ha
§ pertambangan rakyat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pertambangan yang dimohon oleh perseorangan
dan/atau kelompok orang dan/atau masyarakat
§ Persyaratan dan kewajiban sama dengan PPKH oleh Menteri
§ Proses penerbitan PPKH dan Penetapan areal kerja ada di daerah

29
PERSETUJUAN
PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN
(PPKH)
ATAS KEGIATAN YANG
DASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2023
HUKUM Tentang CIPTA KERJA

PASAL 110A PASAL 110B


Setiap orang yang melakukan kegiatan usaha yang telah terbangun dan Setiap orang yang melakukan pelanggaran Pasal 77 ayat (1) huruf b,
1 1
memiliki Perizinan Berusaha di dalam kawasan hutan sebelum huruf c, dan/atau huruf e, dan/atau Pasal 17 ayat (2) huruf b, huruf c,
berlakunya UU ini yang belum memenuhi persyaratan sesuai dengan dan/atau huruf e, atau kegiatan lain di kawasan hutan tanpa memiliki
ketentuan PUU di bidang kehutanan, wajib menyelesaikan persyaratan Perizinan Berusaha yang dilakukan sebelum berlakunya UU ini dikenai
paling lambat 3 tahun sejak UU ini berlaku sanksi administratif, berupa: a. penghentian sementara kegiatan usaha;
b. pembayaran denda administratif; dan/atau c. paksaan pemerintah.

Jika setelah lewat 3 tahun sejak berlakunya UU ini tidak Dalam hal pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
2 2
menyelesaikan persyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (1), oleh orang perseorangan yang bertempat tinggal di dalam dan/atau di
pelaku dikenai sanksi administratif, berupa: sekitar kawasan hutan paling singkat 5 (lima) tahun secara terus
a.pembayaran denda administratif; dan/atau menerus dengan luasan paling banyak 5 (lima) hektar, dikecualikan dari
b.pencabutan Perizinan Berusaha sanksi administratif dan diselesaikan melalui penataan kawasan hutan

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan SA dan tata cara
3 3
administratif dan tata cara penerimaan negara bukan pajak yang PNBP yang berasal dari denda administratif diatur dalam Peraturan
berasal dari denda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemerintah
diatur dalam Peraturan Pemerintah

Kebun sawit di kawasan Punya izin lokasi dan/atau IUP yang Kegiatan ilegal di dalam Tidak punya
Dilakukan
hutan sebelum sesuai Tata Ruang (IUP untuk kawasan hutan: perkebunan, perizinan di
sebelum UU
berlakunya UU CK Korporasi)/STD-B untuk masyarakat pertambangan, dan/atau bidang
CK terbit
maksimal 25 ha) kegiatan lainnya kehutanan
TATA PENYELESAIAN KEGIATANUSAHA YANG TELAH TERBANGUN DAN MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA DI
DALAM KAWASAN HUTAN (PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110A UUCK)
CARA Tidak Tumpang
Menteri Melakukan Tindih dengan Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan
Kriteria Pasal 110A Verifikasi Administratif Perizinan di
dan Teknis Bidang 1. Luasan Permohonan pelepasan
Kehutanan (clean Perizinan di kawasan hutan dikurangi
• Kebun sawit sudah and clear) Bidang 2. Perkebunan sawit dalam Perizinan di
Kehutanan Bidang Kehutanan:
terbangun
Terbit a. Kerja sama 1 daur 25 tahun
• Memiliki izin lokasi Pemberitahuan
Menteri (Pasal Tumpang Terlebih sejak masa tanam
dan/atau izin usaha Dahulu b. Menteri fasilitasi kemitraan atau
Permo- 19) Tindih
di bidang honan dengan Kerja sama
berdasarkan
perkebunan yang atas 1. Luasan Perizinan di Bidang
Kepmen Hutan Perizinan di IUP Terbit
sesuai tata ruang Inisiatif Kehutanan dikurangi
Penetapan Bidang Terlebih
yang diterbitkan oleh sendiri Datin (maksimal
Produksi Kehutanan Dahulu
2. Persetujuan Pelepasan
Pejabat yang (Pasal 1 tahun setelah Kawasan Hutan
berwenang 20) PP 24/2021
(IUP/STD-B) terbit) 1. Persetujuan melanjutkan kegiatan usaha 1 daur
Tidak max. 15
thn sejak masa tanam: Kerja Sama/Kemitraan dengan
Tumpang Menteri.
Menteri Menerbitkan Perintah Tindih dengan 2. Kewajiban:
Pembayaran PSDH & DR Perizinan di a. Giat jangka benah silvikultur  tanaman
Hutan Bidang kehutanan.
BAYARPSDH-DR Skema Lindung/ Kehutanan
b. Dilarang replanting.
Penyelesaian Konservasi
Tumpang 1. Persetujuan melanjutkan usaha 1 daur max. 15 thn sejak masa tanam.
PNBP KLHK Tindih 2. Kerja Sama dengan Pemegang Perizinan di Bidang Kehutanan di

dengan Kawasan Hutan Lindung/Konservasi.


Perizinan di 3. Menteri memfasilitasi Kerja sama
Bidang 4. Kewajiban:
a. Giat jangka benah silvikultur  tanaman
Kehutanan kehutanan
b. Dilarang replanting.
TATA BAB IV. TATACARA PENYELESAIAN KEGIATANUSAHA DI KAWASAN HUTAN TANPAMEMILIKI PERIZINAN
BERUSAHA (PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110B UUCK)
CARA Data & Informasi
Kriteria & Identifikasi Tidak Ada
Verifikasi oleh berdasarkan Tumpang a. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
Menteri untuk Kepmen Datin Tindih b. 1 daur 25 thn sejak masa tanam (perkebunan
• Tanpa memiliki Perizinan menentukan status (Pasal 17) dengan sawit) atau sesuai dengan Perizinan di bidangnya
Berusaha (IL/IUP Perizinan di
pelanggaran Permohonan untuk kegiatan pertambangan atau kegiatan
Kebun/IUP Tambang, dll) Bidang
• Dilakukan sebelum UUCK
atas Inisiatif Kehutanan lainnya
• Kegiatan Usaha di dalam Status Pelanggaran: Sendiri (Pasal 43
Kawasan Hutan: 1.Durasi waktu ayat (4)) Tumpang- a. Kerja sama dengan Pemegang Izin  Areal
Pertambangan, pelanggaran; tindih yang tumpang tindih
Perkebunan, dan 2.Luasan areal yang dengan
b. 1 daur 25 thn sejak masa tanam (perkebunan
kegiatan lain (minyak dan dilanggar; Hutan Perizinan di
sawit) atau sesuai dengan Perizinan di
Bidang
gas bumi; panas bumi; 3.Perhitungan besaran Produksi bidangnya untuk kegiatan pertambangan
tambak; pertanian; denda administratif Kehutanan
perumahan; wisata alam;
atau kegiatan lainnya.
industri; dan/atau sarana c. Menteri Fasilitasi Kerja sama.
dan prasarana) Bagi Badan Usaha &
Perseorangan > 5Ha
Sanksi Administratif
1.Penghentian sementara Kewajiban mengembalikan Kawasan Hutan
PNBP KLHK
kegiatan Hutan kepada Negara
2.Perintah pembayaran
Denda Administratif
Lindung/
Konservasi
Diatur PENGECUALIAN SECARA
Masyarakat yang bertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitar kawasan
hutan paling singkat 5 tahun secara terus menerus dengan luasan paling
LIMITATIF terhadap Kegiatan Strategis dan
banyak 5 Ha, dikecualikan dari Sanksi Administratif  Diselesaikan Tidak Terelakkan di dalam Kawasan Hutan
mP reolga rl uaim Penataan Kawasan Hutan Lindung/Konservasi
Perhutanan Sosial Kemitraan Konservasi TORA
PENGECUALIAN TERHADAP KEGIATAN PEMERINTAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
UUCK YANG TELAH TERBANGUNPADA KAWASAN HUTAN
(PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110B UUCK)

Tidak dikenakan Sanksi


PASAL 110B
Administratif
UUCK
Pembayaran
Denda
Sarana
Prasarana Hutan Produksi
Persetujuan Pelepasan
Kawasan Hutan
Pemerinta
h
Penyelesaian diatur
Persetujuan Penggunaan
dalam Hutan Lindung
Kawasan Hutan
Peraturan Perundang-
Undangan Kehutanan

Kerja Sama Kawasan


Hutan
Konservasi
Konservasi
BISNIS PROSES DENGAN PERSETUJUAN PENGGUNAAN
PPKH KAWASAN HUTAN
(KEGIATAN DALAM YANG TELAH TERBANGUN DALAM KAWASAN HUTAN)
34 HK
INDIKASI
PELANGGARAN
Rapat
Identifikasi dan
verifikasi Status Pemohon
Permohonan
Konfirmasi
(melibatkan Telaah
Men Terbit
LHK
Ke MenLHK
Pelanggaran
Ditjen PHP, PSKL PPKH
dll)
Penetapan Sanksi
administrasi Persyaratan:
Oleh Menteri 1. Persyaratan administrasi
2. PersyaratanTeknis
Pemegang PPKH
1.Penghentian 3. Salinan Keputusan diberi waktu 1 tahun
Sementara Kegiatan Penetapan Sanksi untuk memenuhi
2.Perintah 4. Bukti Penyelesaian Sanksi komitmen
Pembayaran Denda
administratif
adminstratif
5. Surat Perintah Pengurusan
PPKH dari Menteri
Surat Penagihan
Pembayaran oleh Pemegang PPKH Pemegang
PPKH Definitif
Dirjen dapat PPKH
(Penetapan
melaksanakan Melakukan
PNBP kegiatan di
Batas Areal
Pemenuhan
KLHK Kerja PKH)
lapangan Komitmen
Surat Perintah 20 HK
Pengurusan PPKH
dari Menteri

3 thn
JENIS-JENIS KEGIATAN
PPKH (kegiatan yang telah terbangun)
PP 24/2021

1. Pertambangan;
2. Perkebunan
3. Minyak dan gas bumi,
4. panas bumi,
5. tambak,
6. pertanian,
7. Permukiman (pada provinsi yang kecukupan kawasan hutan
kurang)
8. wisata alam,
9. industri dan/atau sarana prasarana;
10. Kegiatan lain
36
SYARAT-SYARAT PERMOHONAN
PPKH (KETERLANJURAN)
PP 24/2021

I. PERSYARATAN
ADMINISTRASI
a. Pernyataan Komitmen
b. Pakta integritas
c. profil badan usaha atau badan hukum termasuk NPWP, KTP, dan
akta pendirian badan usaha atau badan hukum

II. PERSYARATAN TEKNIS


a. Surat Permohonan;
b. Peta lokasi
c. dokumen perizinan atau sejenisnya yang telah diterbitkan oleh
instansi yang berwenang
d. Persetujuan Lingkungan, Dokumen Lingkungan (AMDAL); bagi yang
telah memiliki Dokumen Lingkungan dan Persetujuan Lingkungan
e. Salinan Keputusan Penetapan Sanksi Telah menyelesaikan
f. Bukti Penyelesaian Sanksi administratif Sanksi administratif
JANGKA WAKTU
PPKH (KETERLANJURAN)
PP 24/2021

§ bagi kegiatan perkebunan


Satu daur § paling lama satu daur berjalan atau dalam hal
sisa daur berjalan kurang dari 3 (tiga) tahun,
maka jangka waktu PPKH nya 3 tahun

Sesuai Izin § Kegiatan yang wajib izin bidang


Bidang

20 Tahun § tambak, pertanian, permukiman, wisata alam


dan atau industri

§ sarana prasarana untuk kepentingan


Selama
umum
Digunakan
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DAN TATA LINGKUNGAN WILAYAH V BANJARBARU

Anda mungkin juga menyukai