Anda di halaman 1dari 34

BANK DAN LEMBAGA

KEUANGAN
Oleh : Selji Salgangga,S.M.,M.M.
1.Perbankan, Lembaga Keuangan di Indonesia dan
Bank Indonesia

- Sejarah Perkembangan Perbankan


 Era Babilonia (Temples of Babylon)
 Era Yunani
 Era Romawi
 Era Peradaban Modern (Abad Ke 16)
-Bentuk Lembaga Keuangan
 Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republi Indonesia No.792 Tahun 1990
Tentang “Lembaga Keuangan” Lembaga
Keuangan diberi batasan sebagai semua
badan yang kegiatannya dibidang keuangan
untuk melakukan penghimpunan dan
penyaluran dana dari dan kepada masyarakat
guna membiayai investasi perusahaan.
Secara Umum Lembaga Keuangan dapat
dikelompokan menjadi dua Yaitu :
 Bank
 Bukan Bank (Lembaga Keuangan Lain)

Lalu Apa perbedaan Bank dengan Lembaga


Keuangan Lain :
Lembaga Keuangan

Kegiatan Bank Bukan Bank


 Secara langsung berupa  Hanya secara tidak
simpanan dana langsung dari
Penghimpun masyarakat masyarakat (terutama
(Tabungan,Giro,Deposito
melalui kertas berharga
Dana  Secara tidak langsung dari
dan bisa juga dari
masyarakat berupa (Kertas
Pernyataan,Pinjaman,Kr
Berharga,Penyertaan
Pinjaman/Kredit dari edit dari lembaga lain)
lembaga Lain)

Penyaluran dana  Untuk tujuan modal  Terutama untuk tujuan


kerja,Investasi,Konsum investasi
si.  Terutama kepada
 Kepada badan usaha badan usaha
atau individu  Terutama untuk jangka
.
.
 Untuk jangka menengah dn panjang
pendek,Menengah dan
panjang.
Contoh Bank dan Lembaga Keuangan
Lembaga Keungan Bank Lembaga Keuangan .
Lainnya
Bank Sentral Pasar Modal
Pasar Uang & Valuta
Bank Umum Koperasi Simpan Pinjam
Pegadaian
Bank BPR Leasing
Asuransi
Anjak Piutang
Modal Ventura
Dana Pensiun
Kartu Plastik
Uang
Pengertian Uang Secara Luas, adalah segala sesuatu yang dapat diterima
secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu sebagai
alat pembayaran hutang atau alat untuk melakukan pembelian barang dan
jasa.

Kriteria Uang:

a. Ada Jaminan e.Mudah dibawa

b. Disukai Umum f.Tidak Mudah Rusak

C. Nilai Yang Stabil g.Mudah Dibagi

d. Mudah Disimpan f.Suplai Harus Elastis


-Uang = Peran Utama alat tukar dalam perkonomian
Secara teoritis uang dapat diklasifikasikan dalam dua
golongan yaitu :
 Uang dalam arti sempit (Narrow Money) ,Bentuk uang
yang dianggap memiliki likuiditas paling tinggi, berupa
simpanan masyarakat di Bank dalam bentuk rekening dan
giro.(Kartal dan Giral)

 Uang dalam arti luas (Board Money),


M2 = Norrow maney + Saveing deposite & Time Deposite
M3 = M2 + Seluruh Simpanan dana masyarakat pada
lembaga keuangan bukan bank
Jeni-Jenis Uang
 Berdasarkan Beban (Koin dan Kertas)
 Berdasarkan Nilai (Full Bodied Money &

Representatif Full Bodied Money)


 Berdasarkan Lembaga (Uang Kartal dan

Uang Giral)
 Berdasarkan Kawasan

(Lokal,Regional,Internasional)
-Fungsi Bank
 Agent Of Trust
 Agen Of Development
 Agen Of Service

- Peran Bank danLembaga Keuangan Bukan


Bank
 Asset taransmulation
 Transaction
 Liquidity
 Efficiency
-Bank Sentral /Bank Indonesia
 Tujuan Bank Indonesia
Dalam Undang-Undang RI nomor 23 tahun
1999 Bab III pasal 7 adalah untuk mencapai
dan memelihara Kesetabilan Rupiah.
Tugas-Tugas Bank Indonesia
 Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
 Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
 Mengatur dan Mengawasi Bank

Hubungan Dengan Pemerintah


 Bertindak Sebagai Pemegang Kas Pemerintah
 Untuk dan atas nama pemerintah, Bank Indonesia dapat menerima
pinjaman luar negeri,menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan
kewajiban keuangan pemerintah terhadap luar negeri
 Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai
RAPBN
 Konsultan pemerintah berkaitan dengan surat-surat hutang negara
 Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah
Catatan :
Bank Sentral (BI), Memiliki tiga fungsi Utama yaitu :
1.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan Moneter
2.Mengatur dan menjaga sistem pembayaran
3.Mengatur dan mengawasi Bank (Macroprudential)

Berdasarkan UU no 11 tahun 2011 muncul OJK yang


memiliki fungsi pengawas Microprudential

.
2.Analisa & Penilaian Kesehatan Bank
Tingkat kesehatan bank sangat menentukan kualitas dan
keseimbangan sistem keuangan nasional. Menurut Thomson (1991)
tingkat kesehatan bank merupakan suatu sistem peringatan dini
atas kinerja bank saat ini dan prospeknya di masa
mendatang.

Cara untuk mengukur tingkat kesehatan Bank didasarkan Surat


Keputusan Bank Indonesia No 30/03/UPBB tgl 30 April 1997
dengan analisis CAMEL :
1.Capital Adequasy Ratio, Perbandigan antara Modal dengan Aktiva
2.Asset Quality, Kualitas Aktiva
3.Manajemen, Mencakup manajemen Umum dan Manajemen
Resiko
4.Earning/Rentabilitas
5.Liquidity
-Kalsifikasi Bank dan Rahasia Bank
A. Dilihat dari segi fungsi :

Berdasarkan undang-undang Nomor 7 tahun 1992 dan dipertegas dengan


undang-undang nomor 10 tahun 1998 maka jenis bank terdiri dari :
 Bank Umum

 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

B.Dilihat Dari Segi Kepemilikannya :


a.Milik Pemeritah Baik Pusat Maupun Pemerintah Daerah
b.Milik Swasta Nasional
c.Milik Koperasi
d.Milik Asing
e.Milik Campuran
C.Dilihat dari Segi Status
a. Bank Devisa
b. Bank Non Devisa

D. Dilihat dari segi Cara Menentukan Harga

a.Bank Berdasarkan Prinsip Konvensional


Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya,
bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode yaitu :
 Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan atau Produk

pinjaman. Penentuan harga ini dikenal dengan Spread Based

 Untuk jasa-jasa perbankan lainnya pijak perbankan menggunakan atau


menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau prosentasi tertentu, ini
dikenal dengan istilah fee based
b.Bank Yang Berdasarkan Prinsip Syariah
Bank yang berdasarkan prinsip Syariah, dalam menentuka harga sangat
berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Dalam menentukan
harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip Syariah
adalah sebagai berikut :

 Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah)


 Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Musharakah)
 Prinsip jual beli dengan memperoleh keuntungan (Murabahah)
 Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (Ijarah)
 Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang
disewa dari pihak bank oleh pihak lain (Ijarah Wa Iqtina)
3.Klasifikasi Bank dan Rahasia Bank
-Klasifikasi Bank
 Bank Persero
 BUSN Devisa
 BUSN Non Devisa
 BPD (Bank Pembangunan Daerah)
 Bank Perkreditan Rakyat
 Bank Campuran
 Bank Asing
-Rahasia Bank
 Prinsip Kerahasiaan Bank Menurut Undang-Undang Perbankan, Pengertian rahasia
bank dapat ditemukan dalam undang-undang perbankan yaitu sebagai berikut :
a. Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan mengenai nasabah
penyimpan dan simpanannya
b. Bank mempunyai kewajiban merahasiakan keterangan mengenai nasabah
penyimpan dan simpanannya, terkecuali dalam hal-hal tertentu.

Undang Undang No 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, Otoritas Jasa
Keuangan menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor
1/POJK.07/2013 Tahun 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
Dalam Pasal 31 Ayat (1) POJK ini ditentukan bahwa PUJK dilarang dengan cara apapun,
memberikan data dan/atau informasi megenai konsumennya kepada pihak ketiga.
Larangan tersebut dikecualikan dalam hal:
a) Konsumen memberikan persetujuan tertulis; dan/atau
b) Diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
Menurut Bambang Setioprodjo, secara filosofi, kewaijban bank memegang rahasia keuangan
nasabah atau perlindungan atas kerahasiaan keuangan nasabah didasarkan pada:

1.Hak setiap orang atau badan untuk tidak dicampuri atas masalah yang bersifat oribadi
(personal privacy).

2.Hak yang timbul dari perikatan antara bank dan nasabahnya, dalam kaitan ini bank
berfungsi sebagai kuasa dari nasabahnya dan dengan iktikad baik wajib melindungi
kepentingan nasabah.

3.Atas dasar ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang Nomor 7


Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998, yang menegaskan bahwa berdasarkan fungsi utama bank dalam menghimpun
dana dari masyarakat, bekerja berdasarkan kepercayaan masyarakat, maka pengetahuan bank
tentang keadaan keuangan nasabah tidak disalahgunakan dan wajib dijaga kerahasiaannya
oleh setiap bank.

4.Kebiasaan dan kelaziman dalam dunia perbankan

5.Karakteristik kegiatan usaha bank.

.
4.Sumber Dana,Produk dan Jasa Bank
- Sumber Dana Bank
Dalam buku Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi
(Kasmir,2008:65) mengemukakan:
Yang dimaksudkan dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank
dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya.
Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan
dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang.

 Sumber Dana Bank


1. Dana yang bersumber dari Bank itu sendiri
2. Dana yang berasal dari masyarakat
3. Dana yang bersumber dari lembaga lain
1.Dana yang Bersumber dari Bank Itu Sendiri

Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :
a. Setoran modal dari pemegang saham
b. Cadangan-Cadangan Bank, maksudnya adalah cadangan-cadangan laba
pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya.
Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisioasi laba tahun yang
akan datang.
c. Laba Bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum
dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai modal untuk sementara waktu.

Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga
yang relatif lebih besar dari pada jika meminjam kemlembaga lain.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas
Sumber dana ini merupakan sember dana terpenting bagi kegiatan operasi
bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini. Adapun sumber dana dari masyarakat luas
dapat dilakukan dalam bentuk :

a. Simpanan Giro
b. Simpanan Tabungan
c. Simpanan Deposite
3.Dana yang bersumber dari lembaga lainnya.
Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua diatas. Namun
sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain :

a. Kredit likuiditas dari bank indonesia, merupakan kredit yang di berikan


bank indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan
likuiditasnya.
b. Pinjaman antar bank (Call Money) Biasanya pinjaman ini diberikan
kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga
kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga relatif tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri
d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan
menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kapada pihak yang
berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan.
-Produk dan Jasa Bank
Produk-produk dan jasa perbankan secara umum menurut Jopie Jusuf
(2004 : 19) adalah:

 Pruduk Funding
 Produk Landing
 Jasa-Jasa / Service

a. Kiriman Uang (Transfer) g.Traveller Cheque


h.Letter Of Credit
b. Kliring (Clearing)

c. Inkaso i.Bank Garansi dan Referensi Bank

d. Safe Deposite Box j.Memberikan Jasa-jasa di Pasar Modal

e.Bank Card kMenerima Setoran-Setoran

f.Bank Notes j.Melakukan Pembayaran


Pegadaian

1. Pengertian Usaha Gadai


Secara umum pengnertian usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan
barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah
uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan
perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.

2. Ciri-Ciri Usaha Gadai


a. Tedapat barang-barang berharga yang digadaikan
b. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan
c. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali

3. Ketuntungan Usaha Gadai


d. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang yaitu pada hari itu juga,
hal ini disebabkan prosedurnya yang tidak berbeli-belit
e. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk
memenuhinya
f. Pihak pegadaian tidakmempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk
apa, jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya
.

4. Besar Jumlah Pinjaman


Besarnya jumlah pinjaman tergantung dari nilai jaminan (Barang yang
di gadaikan) semakin besar nilai barang maka semakin besar pinjaman yang
diberikan. Dan terdapat golongan nasabah, golongan nasabah ditentukan
berdasarkan jumlah pinjaman yaitu A,B,C dan D sedangkan besarnya sewa
modal dapat berubah sesuai dengan bunga pasar.
Didalam menentukan besarnya jumlah pinjaman, maka barang-barang
jaminan akan ditaksir oleh ahli taksir dipegadaian.

5.Barang-Barang Jaminan
a. Barang – Barang atau Benda-Benda Perhiasan
b. Barang-Barang Berupa Kendaraan
c. Barang-Barang elektronik
d. Mesin-Mesin
e. Barang-Barang Keperluan Rumah Tangga
.

6. Prosedur Pinjaman
Secara garis besar proses atua prosedur peminjaman uang di perum
pegadaian dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nasabah menghubungi Customer Service Perum Pegadaian
b. Membawa jaminan dan dokomen identitas diri
c. Ahli taksir akan menaksir nilai jaminan yang diberikan
d. Setelah taksiran ditetapkan langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah
pinjaman beserta sewa modal (Bunga)
e. Jka calon peminjam setuju, maka barang jaminan ditahan untuk disimpan
dan nasabah memperoleh jaminan berikut surat bukti gadai

7. Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya

f. Melayani taksiran
g. Melayani Jasa Titipan Barang
h. Memberikan Kredit
i. Ikut seta dalam tertentu bekerjasama dengan pihak ke tiga misalnya dalam
pembangunan perkantoran atua gedung dengan sistem Build,Operate and
Transfer (BOT).
Asuransi
1.Pengertian Asuransi
Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri
dari kata “Assuradeur” yang berarti penanggungan dan ‘’Geassureerde” yang
berari tertanggung.

Di Indonesiaa pengartian asuransi menurut Undang-Undang no 1


Tahun 1992 Tentang Usaha Asuransu adalah sebagai berikut :

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjan antara dua pihak atau


lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan, keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ke tiga tang
mungkinakan diderita tertangung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atua hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Jenis-Jenis Asuransi Dari Segi Fungsi
a. Asuransi Kerugian
Asuransi ini memberikan jasa untuk menanggulangi suatu resiko atas
kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga
dari suatu peristiwa yang tidak pasti.

b. Auransi Jiwa
Merupakan asuransi yang dikaitkan dengan penanggulangan atas jiwa
atua meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Jenis asuransi ini
meiputi :
Asuransi berjangka, Asuransi Tabungan,Asuransi Seumur Hidup, Asuransi
Kontrak Anuitas.

c. Reasuransi
Memberikan jasa asuransi dalam hal pertanggungan ulang terhadap resiko yang
dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian. Jenis asuransi ini sering disebut
sebagai asuransi dari asuransi. Dapat digolongkan ke dalam :
Bentuk Treaty dan Facultatieve
Jenis-Jenis Asuransi Dari Segi Kepemilikan
a. Asuransi Milik Pemerintah
b. Asuransi Milik Swasta Nasional
c. Asuransi Milik Perusahaan Asing
d. Asuransi Milik Campuran
Sumber Keuntungan dan Manfaat Asuransi
Bagi Pihak Asuransi :

a. Keuntungan dari premi yang dibayarkan oleh tertanggung


b. Keuntungan dari hasil penyertaan modal diperusahaan lain
c. Keuntungan dari hasil bunga atau deviden atas investasi dalam surat
berharga

Bagi pihak tertanggung :


d. Memberikan rasa aman
e. Terhindar dari resikokerugian atau kehilangan
f. Memperoleh penggantian akaibat kerusakan atau kehilangan
Prinsip-Prinsip Asuransi
a. Insurable Interest
b. Utmost Good Faith
c. Indemnity
d. Subrogation
e. Contribution
f. Proximate Cause
Jenis-Jenis Resiko
a. Resiko Murni
b. Resiko Spekulatif

c. Resiko Individu, terdiri atas :

Resiko Pribadi, Resiko Kehilangan Aset, Resiko Tanggung Gugat

Anda mungkin juga menyukai