Anda di halaman 1dari 11

OPINI DAN SIKAP

A. Opini
• opini merupakan suatu pernyataan atau sikap
dalam kata-kata.
• Istilah opini publik dapat dipergunakan untuk
menandakan setiap pengumpulan pendapat
yang dikemukakan oleh individu-individu. Atau
dengan kata lain opini publik lebih sering
digunakan untuk merujuk pada pernyataan
kolektif dari sejumlah besar orang.
B. Sikap
• Sikap merupakan suatu pandangan atau perasaan terhadap suatu
objek dimana keseluruhan pandangan tersebut memberikan
kecenderungan terhadap individu untuk bertindak sesuai dengan
sikapnya terhadap objek tertentu.
• Atau dengan kata lain sikap bisa dikatakan sebagai kesediaan
beraksi terhadap suatu objek sebab sikap tidak akan ada tanpa
ada objeknya.
Contoh:seseorang yang beragama islam tidak akan memakan daging
babi, karena dianggap haram, tak disukai dan dianggap
kotor. Jadi apabila ada seorang muslim yang tidak sengaja
memakan daging babi maka ia akan segera
memuntahkannya karena di dukung oleh opini yang ia
miliki.
• Hubungan Opini dan Sikap
• Menurut Cutlip dan Center “Opini adalah
suatu ekpresi tentang sikap mengenai suatu
masalah yang bersifat kontoversial”.
• Opini Timbul sebagai hasil pembicaraan
tentang masalah yang kontroversial yang
menimbulkan pendapat yang berbeda-beda.
• Sikap merupakan suatu interaksi kontinu
terhadap opini yang dimiliki seorang individu
terhadap suatu objek.
Sambungan....
• Jadi opini dan sikap memiliki suatu kerjasama yang
berkesinambungan di dalam diri manusia untuk menghadapi
masalah tertentu dan situasi tertentu.
• Walaupun pada kenyataannya fakta bagi seseorang dapat juga
dianggap sebagai opini bagi orang lain, apabila di dalam
penggunaannya tidak berhati-hati dan mengundang timbulnya
kontroversi atau perbedaan pendapat dalam pembicaraan
mengenai isu yang ada.
• Sehingga Von Wiebe Berpendapat bahwasanya:
“Opini menyesuaikan sikap dengan tuntutan situasi sosial, tetapi
setelah menyesuaikannya, opini tampaknya akan menjadi bahan
dalam reformulasi sikap yang konstan dan bertahap.”
• Peranan Sikap
• Sikap berperan untuk menentukan cara-cara
tingkah laku terhadap objek-objek sikapnya.
• Dengan adanya sikap maka manusia akan
bertindak secara khas terhadap objek-objeknya.
Dalam kehidupan sehari-hari sikap dapat
dibedakan ke dalam dua jenis:
1. Sikap Sosial
2. Sikap Individual
1. Sikap Sosial
Sikap sosial merupakan cara-cara atau kegiatan yang sama
dan berulang-ulang terhadap objek sosial. Dengan kata lain sikap
sosial menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku yang
dinyatakan berulang-ulang terhadap salah satu objek sosial yang
biasanya dinyatakan tidak hanya dari seorang saja, tetapi juga
oleh orang-orang lainnya yang sekelompok atau semasyarakat.

Contoh:
pemasangan bendera yang dilakukan oleh setiap masyarakat
Indonesia pada tanggal 17 Agustus, menunjukkan bahwasanya
ada sikap sosial yang khas terhadap hari istimewa tersebut.
2. Sikap Individu
Sikap individu merupakan sikap yang terdiri atas kesukaan
atau ketaksukaan pribadi atas objek-objek, orang-orang,
hewan-hewan dan hal-hal tertentu. sikap individual dapat
berubah-ubah seiring perjalanan waktu dan sifat-sifat individual
turut pula di bentuk karena sifat-sifat pribadi dari individu.
Jadi adapun perbedaan sikap individual dari sikap sosial
adalah sebagai berikut:
• Bahwa sikap individual dimiliki seseorang demi seseorang
atau objek yang di sukai dan tidak di sukainya.
• Sikap individual berkenaan dengan objek-objek yang bukan
merupakan perhatian dari objek perhatian sosial.
Ciri-ciri attitude atau sikap:
• Sikap/ attitude bukan di bawa orang sejak ia dilahirkan,
melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan
orang itu dalam hubungan dengan objeknya.
• Sikap/ attitude dapat berubah-ubah, sehingga dapat
dipelajari ataupun sebaliknya.
• Sikap/ attitude tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa
mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek.
• Objek sikap/ attitude dapat merupakan suatu hal tertentu,
tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
• Sikap/ attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi
perasaan.
• Memahami sikap/attitude
Untuk memahami sikap seorang individu atau kelompok terhadap
suatu objek maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan:
a. Metode langsung.
Metode ini dilakukan dengan cara meminta individu atau kelompok
sosial tadi untuk dimintai pendapatnya terhadap suatu objek. Kelemahan
Metode ini adalah memang lebih mudah untuk di aplikasikannya tetapi
untuk hasilnya kurang dapat dipercayai.
b. Metode tak langsung
Metode tak langsung dilakukan dengan cara meminta individu atau
kelompok sosial tadi untuk menyatakan dirinya mengenai objek attitude
yang mau diselidiki, tetapi secara tidak langsung. Adapun kelebihannya
adalah hasil dari metode ini lebih akurat dan mudah dipercayai sedangkan
kelemahannya adalah pelaksanaannya yang lebih sulit dan ribet.
Kesimpulan
Sikap merupakan tahapan kontinu (pelaksanaan) dari opini
yang dilakukan, sehingga kedua proses ini harus berjalan secara
bersamaan. Pembentukan sikap tidak terjadi dengan sendirinya
melainkan melalui proses interaksi dengan objeknya. Dimana
interaksi yang dilakukan dapat mengubah sikap ataupun
membentuk sikap yang baru. Selain itu faktor intern dan ekstern
yang ada pada dalam diri juga menjadi faktor pendorong
pembentukan dan perubahan sikap. Sikap sosial menyebabkan
terjadinya tingkah laku yang khas dan berulang-ulang terhadap
objek sosial oleh karena itu objek sosial turut merupakan faktor
penggerak intern di dalam pribadi orang yang mendorongnya
berbuat dengan cara tertentu.

Anda mungkin juga menyukai