Anda di halaman 1dari 18

MK: Keperawatan

Kesehatan
ABORTUS Reproduksi

Liliek Pratiwi, M.KM


Abostus Di
Indonesia
Frekuensi abortus spontan di Indonesia: 10%-15% dari 5
juta kehamilan setiap tahunnya atau 500.000-750.000.
Abortus buatan sekitar 750.000-1.5 juta setiap tahunnya.
Frekuensi ini dapat mencapai 50% bila diperhitungkan
mereka yang hamil sangat dini, terlambat haid beberapa
hari sehingga wanita itu sendiri tidak mengetahui bahwa ia
sudah hamil. Angka kematian karena abortus mencapai
2500 setiap tahunya
ABORTUS
🡪 berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat
tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut
berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup di luar kandungan.

🡪 keluarnya hasil konsepsi sebelum mampu hidup


diluar kandungan dengan berat kurang dari 1000
gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu
1. Abortus Imminens
2. Abortus Insipiens
Abortus Spontan 3. Abortus Inkomplit
4. Abortus Komplit
5. Abortus Habitualis
6. Missed Abortion

Abortus Provokatus 1. Abortus Medisinalis


2. Abortus Kriminalis
🞇Abortus Imminens : peristiwa terjadinya
perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu.
🞇Abortus Insipiens : peristiwa perdarahan dari
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu,
dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat tetapi hasil konsepsi masih dalam
uterus
🞇Abortus Inkomplit : peristiwa pengeluaran hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dan
masih ada sisa tertinggal di dalam uterus.
🞇Abortus Komplit: peristiwa perdarahan pada
kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi
telah dikeluarkan dari cavum uteri.
🞇Abortus Habitualis : abortus spontan yang terjadi
tiga kali atau lebih berturut-turut

🞇Missed Abortion : kematian janin sebelum berusia


20 minggu, tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan
selama 8 minggu atau lebih.
Abortus Provokatus
🞇merupakan abortus yang disengaja baik dengan
memakai obatobatan
1) Abortus Medisinalis :tindakan kita sendiri, dengan
alasan apabila kehamilan dilanjutkan dapat
membahayakan jiwa ibu.
2) Abortus Kriminalis : abortus yang terjadi oleh karena
tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan
indikasi medis dan biasanya dilakukan secara
sembunyi - sembunyi oleh tenaga tradisional.
Hal-hal yang dapat Menyebabkan
Abortus

Kelainan
pertumbuhan Kelainan pada
hasil konsepsi Plasenta

Penyakit pada
Ibu
Manifestasi klinis
🞇 a)Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu.
🞇 b) Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak lemah atau
🞇 kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun,
🞇 denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal
🞇 atau meningkat.
🞇 c) Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya
🞇 jaringan hasil konsepsi.
🞇 d) Rasa mulas atau kram perut di daerah atas sympisis, sering
🞇 disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.
Manifestasi klinis
🞇 e) Pemeriksaan ginekologi
🞇 (1) Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam,
ada/tidak jaringan hasil konsepsi, tercium/tidak
bau busuk dari vulva.
🞇 (2) Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri,
ostium uteri terbuka atau sudah tertutup, ada/tidak
jaringan keluar dari ostium, ada/tidak cairan atau
jaringan berbau busuk dari ostium.
Komplikasi Abortus

1)Pendarahan
Pendarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus
dari sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian
transfusi darah.
2) Perforasi
3) Infeksi
4) Syok
🞇 Syok pada abortus bisa terjadi karena pendarahan
(syok hemoragik) dan karena infeksi berat

Anda mungkin juga menyukai