Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN TEORI SASTRA

JENIS KARYA SASTRA


1. Puisi (Lama, Baru, dan Modern)
a. Puisi Lama = Pantun, Syair, Gurindam, Seloka,
Talibun, Karmina, dsb.
b. Puisi Baru = Disticon, Terzina, Kwatrain, dsb.
c. Puisi Modern= Balada, Puisi BP sd Sekarang
2. Prosa Fiksi (Lama dan Modern)
a. PF Lama = Hikayat, fabel, legenda, dongeng,
sage, mite, dsb.
b. PF Modern = cerpen, Novel, Novelet, Roman,
dsb.
3. Naskah (Drama) (Tradisional dan Modern)
a. ND Tradisional = ketoprak, wayang, lenong,
dulmuluk, dulsawan, dsb.
b. ND Modern = STD, kapai-Kapai, Aduh, Nyonya-
Nyonya, dsb.
TEORI FORMALISME
• Teori ini mengkaji bahasa-bahasa yang
menyimpang (defamiliarisasi) terutama pada
Puisi.
• Pada Prosa Fiksi yang dikaji adalah Fabula
(cerita) dan Szuzet (Alur).
TEORI STRUKTURALISME
• Teori ini mengkaji/menitikberatkan pada
keterjalinan unsur-unsur karya sastra yang
dianalisis dalam mendukung TEMA/MAKNA
Karya Sastra.
TEORI SEMIOTIK
• Teori ini menekankan tanda-tanda bahasa.
Tanda yang dikaji adalah tanda/simbol bahasa
yang dianggap penting.
• Menurut Riffatere, agar pemaknaan lebih
penuh, pembaca harus memburu tanda
melalui 4 tahap: 1) Pembacaan heuristik dan
hermeneutik, 2) Menemukan matriks, model,
dan varian, 3) Menemukan Ketaklangsungan
ekspresi, dan 4) Menemukan hipogram.
TEORI RESEPSI SASTRA
• Teori ini mengkaji tanggapan-tanggapan
pembaca ahli terhadap Karya sastra dalam 1
periode (sinkronik) dan beberapa periode
(Diakronik).
• Yang ditanggapi berupa 1) Konvensi Sastra, 2)
Unsur Estetik, 3) Unsur Ekstraestetik.
TEORI INTERTEKSTUAL
• Teori ini mengakji Teks Transformatif dalam
menghubungkannya dengan Teks Hipogram
(Teks sebelumnya yang diduga menjadi latar
kutipan teks transformasi).
• Dalam hubungannya akan dilacak: persamaan,
perbedaannya.
TEORI DEKONSTRUKSI
• Teori ini mengharuskan pembaca membaca
karya sastra dengan “Sisi yang Berbeda”
dibandingkan dengan hal yang sudah biasa.
• Jika Samsul Bahri dianggap pahlawan oleh
mayoritas analisis ahli sebelumnya, bagi kaum
dekonstruksi Samsul Bahri justru tokoh
antagonis yang menghancurkan perjuangan
bangsa.
TEORI POSKOLONIALISME
• Teori ini memfokuskan pada hubungan antara
tokoh penjajah dan tokoh pribumi. Yang
dianalisis adalah pengaruh/jejak penjajahan
yang masih melekat pada manusia pribumi.
TEORI SOSIOLOGI
• Teori ini berangkat dari asumsi bahwa karya
sastra tidak terlepas dari kondisi sosial
masyarakat.
• Dalam teori ini terbagi 3 klasifikasi: 1) Psikologi
pengarang (peofesi, status sosial, kel ompok
sosial, proses produksi KS),; 2) Psikologi Karya
(hubungan gambaran sosial antara KS dengan
Masyarakatnya); 3) Psikologi Pembaca
(pengaruh sosial karya sastra)
KRITIK SASTRA FEMINIS
• KSF mengkaji secara kritis hubungan antara
perempuan dan laki-laki yang tidak adil.
Termasuk di dalamnya adalah citra perempuan
dan perbedaan tulisan perempuan dengan
tulisan laki-laki.
TEORI PSIKOLOGI SASTRA
• Teori ini menyatakan bahwa Karya Sastra
diciptakan secara unconsious ‘ketidaksadaran’
pengarang dan memalui ekspresi jiwa
pengarang.
• Seperti sosiologi sastra, teori ini pun dibagi
menjadi 3 bagian: 1) Psikologi pengarang, (2)
psikologi karya, dan 3) Psikologi Pembaca.
TEORI MARXISME SASTRA
• Teori ini menekankan pentingnya infrastruktur
(kondisi sosial-ekonomi masyarakat) yang
mempengaruhi superstruktur (karya sastra)
tanpa ada mediasi apa pun.
• Sebagaimana Politiknya, yang dikajikarya
sastra yang memiliki keberpihakan pada kaum
Proletar (buruh dan Tani).

Anda mungkin juga menyukai