PEMBERSIH KULIT
KOSMETOLOGI
ANGGOTA
1. Ana Agustin 2021060501663
2. Nur Haslinda 2021060501514
3. Aprianti S.R. Lika Atahumba 2021060501962
4. Joaninha Maria da Costa Freitas 2021060501695
BED
AK
Bedak adalah jenis kosmetik yang telah
digunakan sejak lama untk tujuan membuat
wajah agar lebih menarik dan menutupi
bintik bintik dan noda.Terdapat 2 jenis tipe
bedak yaitu bedak padat (compact powder)
dan bedak tabur (loose powder)
Jenis Jenis Bedak
Bedak Padat (compact powder) adalah Bedak Tabur (loose powder)
bedak yang penggunaannya lebih praktis merupakan sediaan kosmetik
dan juga sangat ideal untuk touch-up
berupa bubuk halus lembut,
(memperbaiki riasan saat bedak diwajah
menipis atau luntur) Kelebihan bedak homogen, sehingga mudah
padat (compact powder) adalah bisa ditaburkan atau disapukan merata
menyerap sekaligus mengurangi minyak pada kulit.
yang berlebihan, sangat praktis karena
bentuknya padat sehingga tidak mudah
tumpah
Komponen bedak
A. Bahan dasar:
1. Golongan silikat: talkum, kaolin
2. Golongan karbonat CaCO3, MgCO3
3. Golongan oksida logam ZnO, TiO,
4. Golongan polisakarida: pati beras
5. Golongan garam logam asam organik: Mg stearat, Zn stearat
Golongan silikat Golongan karbonat
Talkum: CaCO3:
licin tetapi kemampuan menutupi ● mengurangi sifat mengkilat dari
rendah talcum
Kaolin: ● mempunyai daya menutup
kemampuan menutupi kulit ● mampu mengabsorsi pewangi
● mampu mengaborsi keringat
tergolong baik
● jumlah banyak menyebabkan kulit
daya adhesi baik
menjadi kering
dapat mengurangi sifat mengkilat
MgCO3:
talkum (25%)
● dapat mengabsorsi pewangi
Silikat: mudah tersebar & sebagai
● dapat mendistribusi pewangi
pembawa pewangi. Mg silikat dapat ● dalam jumlah banyak
menyerap air & minyak menyebabkan kulit menjadi
kering
Golongan oksida Golongan garam logam Golongan
logam asam organik polisakarida
ZnO: Mg dan Zn stearat: Pati beras
● Daya menutupi baik ● Bersifat adesif jarang digunakan karena
● Mempunyai daya ● Tahan air mudah dirusak bakteri
terapeutik ● Pemakaian berlebih
● Mempunyai kesan memberikan bau tak
memutihkan kulit enak dan kulit
● Sedikit adesif berbintik- bitnik
● Penggunaan max 25% ● Umumnya digunakan
TiO₂: 4-15%
● daya menutupinya baik
(3-5 kali ZnO)
● kurang adesif
Komponen bedak
B. Bahan pengkilat
Gunanya untuk memberi efek mengkilat bagi pemakainya
Contohnya:Guanine (senyawa alam)Bismut oksi klorida (sintetis)Serbuk
Mutiara
C. Bahan pewarna
Jumlahnya 1-5%.
D. Bahan pewangi
Syarat: Tidak merangsang kulit, Stabil, Tidak teroksidasi, Tidak mudah
menguap, Kadar 0,2-1%
Formulasi Bedak dan Evaluasi
Uji mutu fisik sediaan bedak padat ekstrak kayu manis dilakukan beberapa
pengujian meliputi:
1. Uji Organoleptik
Sediaan bedak padat dianalisis melalui pengamatan organoleptis meliputi bau,
warna, dan tekstur.
2. Uji pH Sediaan
Sediaan bedak padat diuji pH untuk mengetahui apakah sediaan pada rentan pH
normal kulit yaitu 4,5-7. Uji pH dilakukan dengan mengukur larutan sediaan
pada pH meter (Nurhabibah, 2018). Uji pH dilakukan dengan mengukur larutan
sediaan (1% b/v) pada pH meter.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan cara Sediaan bedak padat dioleskan tipis dan
merata diatas kaca objek kemudian kaca objek tersebut diarahkan ke cahaya
dan tidak boleh terlihat ada butiran kasar.
4. Uji Daya Lekat
Uji daya lekat dilakukan dengan cara sediaan bedak badat diaplikasikan pada
punggung tangan. Penilaian daya lekat bedak padat pada kulit menggunakan
penilaian, yaitu Tidak menempel dan mudah dibersihkan dengan pelarut air,
cukup lekat, mudah menempel dan mudah dibersihkan dengan pelarut air.
5. Uji kerapuhan
Uji kerapuhan bertujuan untuk mengetahui kepadatan sediaan akhir sesuai
denganbpersyaratan sediaan compact powder. Uji kerapuhan dengan mengamati
kerapuhan sediaan yang telah dijatuhkan dari ketinggian 8-10 inch (20-25 cm)
pada permukaan rata. Syarat uji kerapuhan yang baik adalah sediaan tidak
boleh pecah atau retak.
Pembersih
Kulit
Adalah produk yang dibuat untuk
membersihkan wajah maupun make-up.
Kosmetik pembersih kulit biphase
composition merupakan produk yang
terdiri dari dua fase yaitu fase air dan fase
minyak, termasuk ke dalam sediaan emulsi
Jenis Jenis pembersih
biphase
Cleansing milk
Liquefying atau cleansing Cleansing
Cold cream Micellar
cleansing cream lotion balm water
Ayuba., Agboire S., Gana A.K., Ishaq M., Aliyu U., Affiniki G, and Manjang J. I.
(2017). Efficacy of Castor Oil in the Control of Throat, Skin and Enteric Bacteria.
Advances in Food Science and Engineering, 1(3), 95–99.
Arora, P., Nanda, A. and Karan, M. (2011) „Shampoos based on synthetic ingredients
VIS-A-VIS shampoos based on herbal ingredients: A review‟, International Journal
of Pharmaceutical Sciences Review and Research, 7(1), pp. 41–46 .
NEXT..
Lukic M, Pantelic I, Savic S. An overview of novel surfactants for formulation of cosmetics with
certain emphasis on acidic active substances. Tenside, Surfactants, Deterg 2016;53:7–19.
doi:10.3139/113.110405.
Budiastuti, A., Adinda, L. K., Aryoko, W., 2019. Hubungan Antara Penggunaan Bedak Padat
Dengan Derajat Keparahan Acne Vulgaris. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro: Jurnal
Kedokteran. Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019: 2540-8844. Dwimas, A., Rajian, S, R., Siswarni, MZ.,
2015. Ekstraksi Multi Tahap Kurkumin dari Temulaak (Curcuma xanthorriza Roxb.)Menggunakan
Pelarut Etanol. Departemen Teknik Kimia. FakultasTeknik. Universitas Sumatera Utara. Jurnal
Teknik Kimia USU. Vol. 4, No. 2
Nurhabibah., Aji, N., Damer, S.1., 2018. Formulation And Evaluation Of Blush On Preparation
From The Ethanol Extrack of cinnamom Gru: universitas garut Putri, Ayu Rannisa., 2015., Uji
Aktivitas Antioksidan Sediaan Emulgel Ekstrak Kulit Kayu Manis dengan Basis HPMC., Other
thesis, University of Muhammadiyah Malang. Repi, NB, Mambo, C, & Wuisan, J, 2016, ‘Uji Efek
Antibakteri Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Terhadap Escherichia coli dan
Streptococcus pyogenes’, Jurnal e-Biomedik, vol. 4, no.1, hh. 1-5.
Do you have any questions?