Anda di halaman 1dari 22

DISKUSI

KELOMPOK
Kelompok 4
Fasilitator : dr. Tisha Patricia, Sp.PK
Pemicu 1
'Lumpuh sebelah badan’
Seorang laki-laki usia 57 tahun datang ke IGD RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya dengan keluhan lemah anggota gerak sebelah kanan yang
terjadi secara tiba-tiba saat pasien sedang mencangkul di sawah kurang
lebih 2 jam yang lalu. Pasien juga mengeluh sulit untuk berbicara namun
masih mengerti akan isi pembicaraan. Keluhan mulut mecong ke sebelah
kanan juga dirasakan. Keluhan nyeri kepala hebat, muntah menyembur,
dan kejang disangkal. Pasien dengan riwayat hipetensi dan
hiperkolesterolemia tidak minum obat secara rutin.
Status Pasien
Anamnesis :
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
GCS : E4V5M6, compos mentis
TTV
Nama : Tn. X HR : 80x/menit
Umur : 57 tahun TD : 150/90 mmHg
Jenis Kelamin : Laki-laki RR : 20x/menit
Pekerjaan : Petani Suhu : 36, 7
Status generalis :
Alamat : -
Kepala
-Mata : ikterik (-), anemis (-),
Keluhan utama : lemah anggota gerak sebelah kanan -Hidung : sekret (-)
Onset : 2 jam lalu -Mulut : sianosis (-)
K. Penyerta : sulit berbicara, mengerti isi pembicaraan, Leher : bruit (-), pembesaran KGB (
mulut mencong ke kanan Thorax : simetris (+), fremitus vokal normal
Demam (-), mual muntah : (-) Abdomen : ascites (-), nyeri tekan (-)
RPD : Hipertensi (+), hiperkolesterolemia (+), Jatuh (-), Ekstremitas atas :
DM (-), -Akral :
RP Keluarga : hipertensi (+) -Jari : clubing finger (-), sianosis (-)
Belum pernah mengalami hal serupa Ekstremitas bawah :
-Akral :
R. Pengobatan : tidak rutin minum obat
-Jari : clubing finger (-), sianosis (-)
R. Alergi : -
R. Sosial : makan tidak teratur, merokok (+), alkohol (-)
Status Pasien Refleks Patologi :
H/T : -
Status neurologis : Babinski : -
N. I : normosmia
N. II : normal Motorik
N. III : normal ESD : 22222/22222 ESS : 55555/55555
N. IV : normal EID : 22222 /22222 EIS : 55555/55555
N. V : normal
N. VI : positif
N. VII : motorik : kiri terlambat, wajah asimetris, sudut EKG : tidak ada data
mulut tertarik ke kiri CT Scan : tidak ada data
N. VIII : normal
N. IX, X : normal Keluhan bertahan berapa lama : tidak ada data
N. XI : normal
N. XII : normal GDS : -
Pemeriksaan refleks fisiologi :
Tonus : normal
Trofi otot : eutrofi
Kata Kunci
-Lemah anggota gerak sebelah kanan
-Sulit berbicara
-Mulut mencong
Kata Sulit
Tingginya tekanan darah arteri; berbagai kriteria untuk ambang batasnya
01 telah diajukan, berkisar dari sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg
hingga setinggi sistolik 200 mmHg dan diastolik 110 mmHg. Hipertensi
dapat memiliki penyebab yang tidak diketahui (essential atau idiopathic
h.) atau akibat penyakit primer lain (secondary h.). [Kamus Kedokteran
Dorland, Edisi 31]

02 Hiperkolesterolemia : Gangguan metabolisme lipoproteinemia yang


diturunkan akibat defek pada reseptor seluler untuk lipoprotein
berdensitas rcndah (low-density tipoproteins /LDL) plasma,
diturunkan sebagai ciri autosom dominan dengan efek dosis gen
[Kamus Kedokteran Dorlan, Edisi 31]
Identifikasi Masalah
1. Mengapa kelumpuhan tersebut hanya terjadi pada sebelah kanan ? (Elmo)
2. apa penyebab anggota gerak pasien melemah secara tiba tiba? (Theresa)
3. apakah ada hubungan antara keluhan yang dirasakan pasien dengan riwayat hipertensi
yang dimiliki pasien?(Nadiah)
4. Mengapa kelumpuhan pada ekstremitas yg dialami Tn. X dapat menimbulkan sulit untuk
berbicara ?(Zahra)
5. Apa saja faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kelumpuhan ? (Preity)
6. Apa hubungan hipertensi dan hiperkolesterolemia dengan keluhan yang dialami pasien?
(Andi)
7. Apa penyebab pasien sulit bicara namun masih mengerti isi pembicaraan? (Karyn)
8. Apa hubungan lemah anggota gerak dengan mulut mencong? (Sheren)
9. Apa saja penyakit yang dapat timbul akibat dari hipertensi yang tidak terkontrol? (Alya)
10. Apa diagnosis yang dapat di tenggakkan dari keluhan yg dialami pasien? (Marvel)
Brainstorming
1. Mengapa kelumpuhan tersebut hanya terjadi pada sebelah kanan ?

Defisit neurologis fokal seperti hemiparesis merupakan salah satu manifestasi klinis dari stroke.
Karena pada kasus, pasien tidak disertai tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial maka dpt
diasumsikan sementara adalah stroke iskemik, yang dapat dikarenakan 2 hal yakni:
• Trombosis : DM, HT, Dislipidemia → obstruksi aliran darah akibat vasokonstriksi atau
sumbatan.
• Emboli : Atrial fibrilasi, insufisiensi katup cor → sumbatan pembuluh darah dari tempat yg
lebih proksimal dan bukan bersumber dari cor atau arteri besar, biasanya memberat atau hanya
sesaat lalu hilang lagi seketika saat emboli terlepas ke arah distal.
Trombosis dan emboli biasanya terjadi di arteri cerebri. Secara anatomisnya, letak sumbatan
lebih spesifik tergantung pada keluhan parese, ggn. sensorik, afasia , ggn. penglihatan, koma
ada/tidak. Pada kasus, pasien mengalami hemiparesis ekstremitas dextra yang mengartikan
mengalami defisit neurologis dengan letak trombosis atau emboli pada arteri cerebri pada
hemisfer sinistra otak (karena area-area otak yang mengontrol gerakan pada sisi tubuh berada
di hemisfer otak yang berlawanan/lateralisasi fungsional otak).
2. Apa penyebab anggota gerak pasien melemah secara tiba tiba?
• Melemahnya salah satu anggota gerak atau melemahnya otot di salah satu sisi saja disebut
juga Hemiparesis. Hemiparesis merupakan kelemahan otot satu sisi yang menjadi gejala
utama masalah neurologis ( yang berhubungan dengan otak atau sistem saraf ). Beberapa
dari masalah tersebut merupakan keadaan darurat medis yang dapat mengancam jiwa
seseorang. Namun, hemiparesis juga bisa terjadi pada kondisi yang tidak berbahaya.
Mengalami gejala ini secara tidak terduga bisa menjadi tanda awal terjadinya stroke.
• Hemiplegia merupakan kelemahan pada separuh badan akibat disfonia yang berujung
pada diskinesia. Hemiplegia adalah gangguan gerakan parah yang mempengaruhi 65%
pasien stroke. Hemiplegia didefinisikan sebagai kemampuan yang berubah untuk
menghasilkan tingkat kekuatan otot yang normal. Hal ini dapat menyebabkan kelainan
postur dan refleks peregangan, serta hilangnya gerakan normal. Hemiplegia dapat terjadi
pada satu setengah dari wajah dan lidah, serta lengan pada sisi tubuh dan kaki yang sama.
3. Apakah ada hubungan antara keluhan yang dirasakan pasien dengan riwayat
hipertensi yang dimiliki pasien?
Perdarahan otak intraserebri terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di dalam jaringan otak,
di antaranya akibat naiknya tekanan darah yang berlebihan ataupun karena trauma. Salah satu
sekuele yang sering dilaporkan adalah hemiparesis, di mana terjadi kelumpuhan motorik
tubuh pada satu sisi. Dari penelitian terdahulu dilaporkan bahwa tingkat kejadian hemiparesis
berkaitan erat dengan hipertensi akut, maupun kronik. Pada hipertensi, kenaikan tekanan
intrakranial atau pembesaran bekuan darah hematoma dapat menjadi penyebab terjadinya
penekanan mekanik atau disertai patologi di tingkat seluler dan molekuler melalui mekanisme
hipoksia iskemia dan terjadinya reaksi stres oksidatif. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan
gangguan neurotransmisi motorik yang menyebabkan hemiparesis.
4. Mengapa kelumpuhan pada ekstremitas yg dialami Tn. X dapat menimbulkan
sulit untuk berbicara ?
Hemiparesis adalah kondisi ketika salah satu sisi tubuh, dari kepala hingga kaki, mengalami
kelemahan sehingga sulit digerakkan. Kondisi ini umumnya dialami oleh penderita stroke dan
harus segera ditangani karena bisa menyebabkan kelemahan permanen hingga kelumpuhan.
Kondisi ini bisa membuat penderitanya kesulitan untuk melakukan banyak hal, termasuk berdiri,
berjalan, bahkan menelan. Hemiparesis terjadi karena adanya kerusakan jaringan pada salah satu
sisi otak. Kerusakan otak terbanyak disebabkan oleh stroke. Mengingat hemiparesis
menyebabkan kelemahan otot, penderitanya juga dapat mengalami beberapa kesulitan, seperti:
• Sulit berjalan
• Sulit menjaga keseimbangan • Sulit mengoordinasikan gerakan
• Sulit berbicara • Kesemutan atau mati rasa
• Sulit mengunyah dan menelan atau mudah tersedak • Mudah lelah saat beraktivitas
• Sulit meraih atau memegang benda
5. Apa saja faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kelumpuhan ?

• Faktor yang tidak dapat dimodifikasi : Usia, Jenis Kelamin, Genetik

• Faktor yang dapat dimodifikasi :


-Tingkat pertama : hipertensi, diabetes mellitus, merokok, fibrilasi atrium dan disfungsi
ventrikel kiri.
-Tingkatan kedua yaitu terdiri dari kolesterol, hiperlipidemia, asimtomatik karotid
stenosis, sickle cell disease, terapi hormon esterogen, diet, obesitas, alkohol, migrain,
dan hiperkoagulasi.
6. Apa hubungan hiperkolesterolemia dengan keluhan yang dialami pasien?
Lemah pada anggota gerak sebelah kanan, kesulitan berbicara, dan mulut mencong ke sebelah
kanan, dapat menjadi indikasi adanya suatu kondisi serius yang dikenal sebagai stroke.
Hiperkolesterolemia, atau kadar kolesterol tinggi, memiliki hubungan dengan perkembangan
penyakit pembuluh darah, termasuk penyakit pembuluh darah otak yang dapat menjadi
pemicu stroke. Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu pembentukan plak aterosklerotik
dalam pembuluh darah, yang dapat menghambat aliran darah ke otak. Jika pembuluh darah
otak mengalami sumbatan atau pecah, hal ini dapat menyebabkan stroke dan gejala yang
mencolok seperti lemah pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, dan perubahan lain dalam
fungsi neurologis.
7. Apa penyebab pasien sulit berbicara namun masih mengerti isi pembicaraan?
Pasien sulit berbicara artinya bukan bisu. Pasien sulit bicara/berkomunikasi disebut afasia
karena gangguan motorik akibat defisit neurologis dengan letak trombosis atau emboli pada
arteri cerebri media. Arteri cerebri media mevaskularisasi lobus frontalis yang sebagai pusat
motorik primer. Pada kasus, pasien mengalami parese pada ekstremitas dextra yang
mengartikan bahwa gangguan terjadi pada lobus frontalis hemisfer sinistra (lateralisasi
fungsional otak), maka daerah yang mengalami gangguan juga pada Pusat Broca sebagai
pusat pengatur bicara motorik manusia. Pusat Broca secara anatomis berada pada lobus
frontalis hemisfer sinistra. Karena pasien tidak bisa berbicara, mengerti pembicaraan,
namun tidak diketahui dpt mengulang pembicaraan atau tidak, maka pasien mengalami
afasia motorik.
8. Apa hubungan lemah anggota gerak dengan mulut mencong?
Anggota gerak lemas (Kaki atau tangan lemas) dan Wajah mencong jika kita tarik garis,
kedua gejala ini merupakan gejala dari penyakit stroke. kenapa hal ini bisa terjadi saat stroke
karena Stroke secara umum adalah gangguan aliran darah akibat sumbatan pada pembuluh
darah otak atau ada pembuluh darah di otak yang pecah sehingga darah keluar dari pembuluh
darah tersebut. Kedua kondisi tersebut menyebabkan hilangnya suplai darah ke area otak
sehingga oksigen dan hal-hal lain yang diangkut oleh darah tidak sampai ke target dan
menyebabkan kematian jaringan otak pada area tersebut dan akhirnya dapat menyebabkan
peningkatan tonus oto kemudian otot menjadi kaku, kencang, dan nyeri, sehingga anda tidak
dapat bergerak dengan bebas.
9. Apa saja penyakit yang dapat timbul akibat dari hipertensi yang tidak terkontrol?

Hipertensi adalah kondisi dimana tingginya tekanan darah seseorang. ketika hipertensi
menjadi hipertensi tidak terkontrol, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan
organ vital dari waktu ke waktu, dan dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti pada
jantung dapat menyebabkan, penyakit arteri koroner dimana akan terjadi penyempitan arteri
yang memasok darah ke jantung, pada ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal, pada mata
dapat menyebabkan retinopati hipertensi, dan pada pembuluh darah perifer dapat
menyebabkan penyakit arteri perifer dan aneurisma.
10. Apa diagnosis yang dapat ditenggakkan dari keluhan yg dialami pasien?
Berdasarkan keluhan yang terdapat pada pasien yaitu, terjadinya kelemahan pada anggota
gerak kanan yang terjadi secara tiba-tiba saat sedang mencangkul, pasien juga memiliki
riwayat sosial yang kurang sehat seperti merokok, makan tidak teratur. Riwayat penyakit
terdapat Hipertensi dan Hiperkolesterolemia. Dari semua keluhan ini maka di dapatkan bahwa
pasien mengalami Hemiparesis et causa Stroke Iskemik yang menyebabkan
kelemahan/kelumpuhan pada anggota gerak sebelah kanan
Problem Tree
Learning Objective
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai hemiparesis et causa
stroke iskemik berdasarkan :
1. Diagnosis & Diagnosis Banding 9. Tata Laksana
2. Definisi 10.Komplikasi
3. Etiologi 11.Prognosis
4. Epidemiologi 12.Edukasi & Pencegahan
5. Patofisiologi
6. Klasifikasi
7. Faktor Risiko
8. Tanda dan Gejala
Feedback
-Literatur maximal 5 tahun terakhir
-Lebih baik apabila ada gambar
-Saat menanyakan data tambahan diperdalam lagi apa yang ingin
diketahui dan ditanyakan, baik anamnesis maupun pemeriksaan fisik dan
penunjang (lebih runut)
-Logbook dikumpulkan H+1 pleno, diperhatikan krietria untuk format
gambar dan tabel.
Thanks
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai