SGD 5
Skenario
TERMINOLOGI
IDENTIFIKASI MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Analisa Masalah
Apa yang menyebabkan os mengeluhkan lemah
lengan dan tungkai kanan disertai bicara pelo ?
Jawab : karena adanya lesi pada bagian korteks
cerebri gyrus precentralis kiri tungkai kanan dan
lengan lemah.
Pada bicara pelo : adanya parese di nervus
hipoglosus sinistra.
2.
Kenapa keluhan timbul ketika os bangun pagi ?
Jawab : stroke trombotik pembuluh besar lesi
aterosklerotik stenosis arteri karotis interna
saat tidur dehidrasi dinamika sirkulasi
stroke iskemik.
1.
Peta konsep
Lemah lengan dan tungkai
kanan, bicara pelo, sudut
mulut jatuh ke sisi kanan
OS,
lakilaki ,
62
Tahu
n
DX : Stroke Ischemic
Terapi
LEARNING OBJECTIVES
STROKE
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DD
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
STROKE
DEFENISI
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda
dan/atau gejala hilangnya fungsi sistem saraf
pusat fokal (atau global ) yang berkembang cepat
(dalam detik atau menit ).Gejala-gejala ini
berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan
kematian.
EPIDEMIOLOGI STROKE
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga
tersering di negara maju, setelah penyakit jantung
dan kanker. Insidensi tahunan adalah 2 per 1000
populasi. Mayoritas stroke adalah infark serebral.
Patofisiologi
1.
2.
3.
4.
Jenis-jenis
1.
Stroke hemorragik
Dalam stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga
menghambat aliran darah yang norml dan darh merembes
ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Pendarahan dapat terjadi diseluruh bagian otak seperti
caudate putamen; talamus; hipokampus; frontal, parietal
dan occipital cortex; hipotalamus; area suprakiasmatik;
cerebellum; pons; dan midbrain. Hampir 70% kasus stroke
hemorragik menyerang penderita hipertensi.
Stroke hemorragik terbagi menjadi subtipe intracerebral
hemorrhage (ICH), subarachnoid hemorrhage (SAH),
cerebral venous thrombosis, dan spinal cord stroke. ICH
lebih lanjut terbagi menjadi parenchymal hemorrhage,
hemorrhagic infarction, dan punctate hemorrhage.
1.
2.
Hemorrhage
intraserebral
Usia lanjut
RAS
Kelamin laki-laki
Tekanan darh tinggi
Penggunaan alkohol
berat
Penggunaan kokain
Antikoagulan terapi
orthrombolytic
Angiopati amiloid pada
theelderly (jarang)
Hemorrhage
subarachnoid
Bawaan atau
acquiredaneurysms atau
angiomatousmalformatio
ns
Tekanan darh tinggi
Merokok
2.
Stroke iskemik
Dalam stroke iskemik, penyumbatan bisa
terjadi disepanjang jalur pembuluh darah
arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak
disuplai oleh dua arteria karotis interna dan
dua arteri vertebralis. Arteri carotis interna
merupakan cabang dari arteri carotis
communis sedangkan arteri vertebralis
merupakan cabang dari arteri subclavia.
1.
2.
3.
Non-dimodifikasi
Usia
Kelamin laki-laki
Ras (lebih umum pada
kulit hitam)
Mewarisi kecendrungan
Modiffikasi
Hipertensi
Diabetes mellitus
Penyakit jantung (fibrilasi
atrium, endokarditis
infektif, stenosis mitral,
hipertrofi ventrikel kiri)
Merokok
Berat badan berlebihan
Peningkatan
homocysteine
Peningkatan kolesterol,
teutama pada hipertensi
Stroke ringan
Gangguan atau sakit pada kepala yang
datang secara tiba-tiba
Bicara menjadi tidak jelas
Bingung dan muncul rasa berat di bagian
tengkuk
Penglihatan kabur
Lemah fisik dan kehilangan keseimbangan
Lengan dan kaki kanan tidak bertenaga dan
kesemutan
Stroke berat
Stroke hemoragik
Sedang aktif
Stroke iskemik
Istirahat
+++
Kejang
Muntah
+++
Nyeri kepala
Penurunan kesadaran
Stroke hemoragik
Stroke iskemik
Bradikardi
++ (dari awal)
( hari ke 4 )
Udem papil
Sering +
Kaku kuduk
++
1.
2.
Klasifikasi
1.
Berdasarkan patologi
anatomi dan
penyebabnya
Stroke iskemik
Transient Ischemic
Attack (TIA)
Trombosis serebri
Emboli serebri
Stroke hemoragik
Perdarahan intraserebral
Perdarahan
subarakhnoid
2.
3.
Berdasarkan stadium
pertimbangan waktu
Transient Ischemic Attack
(TIA)
Reversible Ischemic
Neurological Deficit
(RIND)
Stroke in Evolution
Completed Stroke
Berdasarkan sistem
pembuluh darah
Sistem karotis
Sistem vertebro-basilar
Pemeriksaan Penunjang
1.
2.
3.
Laboratorium
a. Pemeriksaan darah rutin
b. Pemeriksaan kimia darah lengkap
c. Pemeriksaan hemostasis
d. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan neurokardiologi
Pemeriksaan radiologi
a. CT-scan
b. Pemeriksaan foto thoraks
Penatalaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
Umum
Breath : oksigenasi, pemberian oksigen dari luar
Blood : usahakan aliran darah ke otak semaksimal mungkin dan
pengontrolan tekanan darah
Brain : menurunkan tekanan intrakranial dan menurunkan oedem
Bladder : dengan pemasangan DC
Bowel : saluran pencernaan dan pembuangan
1. Aspirin
Obat-obatan antitrombotik
Dosis: 80-1200 mg
Cara pemberian : 80 dosis tunggal atau sampai dengan 300 mg per oral 4 kali
sehari
Efek samping: perdarahan gastrointestinal
2. Clopidogrel
Dosis: 75 mg
Cara pemberian: 75 mg per oral sekali sehari
Efek samping: diare, iritasi gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal, purpura
trombotik trombositopenia
3. Ticlopidin
Dosis: 500 mg
Cara pemberian: 250 mg per oral, 2 kali sehari
Efek samping: diare, netropenia, purpura trombotik trombositopenia
4. Cliostazol
Dosis: 100 mg/hari
Cara pemberian: 50 mg per oral 2 kali sehari
Efek samping: palpitasi, sakit kepala, nausea
5. Dipiradamol
Dosis: kombinasi aspirin 50 mg + dipiridamol SR 400 mg
Cara pemberian: aspirin 25 mg + dipiridamol SR 200 mg, 2 kali sehari
Efek samping: sakit kepala, diare, iritasi gastrointestinal
1.
2.
Obat-obatan antikoagulan
Warfarin
dikumarol
Prognosis