Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN

KEPERAWATAN
STROKE

Anis Ika Nur Rohmah

Kuliah Blok KMB 3


Program Sarjana Keperawatan
Fikes UMM 2020
DEFINISI

• CVA adalah kehilangan fungsi otak akibat


terganggunya suplai darah ke otak,
merupakan gangguan sirkulasi cerebral,
gangguan neurologis fokal sekunder dari
proses patologi pembuluh darah cerebral
PENDAHULUAN

► CVA → tergangguanya aliran darah ke otak


t.u korteks cerebri →gangguan fgs motorik,
persepsi, integrasi, dan tingkah laku.
► CVA merupakan penyebab kematian ke-3 di
AS dan penyebab kecacatan fisik
► Jumlah totalstroke iskemik sekitar 83% dari
seluruh kasus stroke
ETIOLOGI

1. Trombosis
2. Embolisme cerebral
3. Iskemia cerebral
4. Hemorrhagi :
- Ekstradural
- Subdural
- sub-arachnoid
- Intracerebral
Cont…
► Vaskularisasi otak : A. Carotis interna dan
A.vertebralis →circullus Willisi←Trombosis

Kerusakan Fungsi organ

► Otak merupakan pusat integrasi dan koordinasi,


pengatur informasi sehingga memerlukan
energi >> dibandingkan organ lain.
► 15-20% darah dari jantung masuk ke otak
► Konsumsi O2 20-25% →rentan terhadap
kekurangan O2 →kesadaran menurun s.d
kerusakan irreversible
FAKTOR RISIKO

► Hipertensi
► Penyakit kardiovaskuler-embolisme cerebral dari
jantung
► Kolesterol tinggi
► Obesitas
► Pe↑ Ht
► DM
► Merokok
► Penyalahgunaan obat (kokain)
► Alkohol
Ischemic Stroke

► Blood vessel occlusion


► Thrombosis
► Embolism
► Plaque fragments from carotids
► Chronic atrial fibrillation
► Fat particles
► IV substance abuse particulates
► Systemic hypoperfusion
► Pump failure
► Hypovolemia
Ischemic Stroke Syndromes
⦿ Transient Ischemic Attack (TIA)
► Neurological deficits that resolve in 24 hours or
less (most in 30 minutes)
► Commonly result from carotid artery disease
► Same symptoms as CVA
► Often warning sign of impeding CVA
► 5% risk of stroke per year
Ischemic Stroke Syndromes

⦿ Dominant Hemisphere Infarction


• Contralateral weakness, numbness
• Contralateral blurring of vision of half the visual field in
both eyes
• Difficulty pronouncing words (dysarthria-Nervus XII)
• Difficulty speaking or understanding speech (dysphasia or
aphasia)
• Swallowing disorder (dysphagia – Nervus IX dan X)
Ischemic Stroke Syndromes
► Nondominant Hemisphere Infarction
► Contralateral weakness, numbness
► Contralateral visual field cut
► Neglect of contralateral extremities
► Constructional apraxia (difficulty drawing figures
like a clock face)
► Dysarthria
► Usually NOT dysphasic or aphasic
Hemorrhagic Stroke
► 30 to 50% 30-day mortality
► Younger patient population
► Two subtypes:
► Intracerebral, usually from
hypertension
► Subarachnoid, usually from
aneurysms
PENGKAJIAN

Observasi:
Gejala-gejala yang mungkin cepat
pada awitan
Perubahan tingkat kesadaran
Kehilangan sensasi dan reflek
Biasanya unilateral
Mungkin temporer/permanen
Kelemahan umum
Tonus otot spastis/flaksid
Pengkajian…

Besar pupil tidak sama


Ptosis kelopak mata
Defisit visual
Penglihatan ganda
Mulut turun
Peningkatan TD
Paralisis unilateral atau bilateral
Disfungsi komunikasi
Afasia sensorik dan motorik
Mual dan muntah
Desiran karotid, femoral, arteri iliaca/aorta
abdominalis
Pemeriksaan Fisik

Tingkat kesadaran
Fungsi serebral
Fungsi syaraf kranial
Sistem motorik
Sistem sensorik
Status refleks
Tanda-tanda peningkatan TIK
GCS
Eye
◦ Spontan 4 Motorik
◦ Dengan perintah 3 ◦ Dengan perintah 6
◦ Dengan nyeri 2 ◦ Lokalisir nyeri 5
◦ Tidak berespon 1 ◦ Menarik dari sumber nyeri 4
Verbal ◦ Fleksi abnormal 3
◦ Orientasi baik 5 ◦ Ekstensi abnormal 2
◦ Bicara membingungkan 4 ◦ Tidak berespon 1
◦ Kata2 tdk tepat 3
◦ Suara tdk dimengerti/mengerang 2
◦ Tidak berespon 1
Fungsi Serebral
• Status mental: penampilan, tingkah laku, ekspresi, gaya bicara
• Fungsi intelektual: orientasi, IQ
• Daya pikir: pikiran spontan, relevan, masuk akal, halusinasi,
paranoid
• Status emosional: pemarah, cemas, apatis, euforia, afek-emosi
sesuai
• Persepsi: agnosia (taktil, visual, auditori)
• Kemampuan motorik: kemampuan melakukan aktivitas
ketrampilan
• Kemampuan bahasa: komunikasi lisan & tulisan, defisiensi
fungsi bahasa (afasia)
KEMAMPUAN BAHASA

DISFASIA/ AFASIA :
Defisiensi fungsi bahasa akibat lesi atau kelainan kortex serebri.

Disfasia reseptif yaitu suatu keadaan saat klien tidak dapat


memahami bahasa lisan atau tertulis.

Disfasia Ekspresif yaitu keadaan saat klien dapat mengerti tetap


tidak dapat menjawab dengan tepat.

Disfasia Nominal yaitu Keadaan saat klien tidak mampu


menyebutkan nama benda tetapi aspek lain dari fungsi bicara klien
normal.
Sistem motorik
► Postur & gaya berjalan
► Kesimetrisan otot
► Gerakan involunter: tremor
► Keadaan tonus otot: kejang, rigiditas, flaksiditas
► Kekuatan otot:
► Kekuatan maksimal 5
► Melawan tahanan 4
► Melawan gravitasi 3
► Gerak tanpa gravitasi 2
► Kontraksi minimal 1
► Lumpuh sempurna 0
Pemeriksaan Diagnostik

CT scan
EKG
Echocardiogram
EEG
Peningkatan kadar
Scan otak
protein
Ultrasonografi dopler
MRI
Arteriografi serebral
Hypodense area:
• Ischemic area with
edema, swelling
• Indicates >3 hours old
• fibrinolytics!
(White areas indicate
hyperdensity = blood)

Large left frontal


intracerebral
hemorrhage.

Intraventricular
bleeding
is also present
No fibrinolytics!
NURSING PROBLEM PADA FASE
AKUT

◼ Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral


◼ Penurunan kapasitas adaptif intracranial
◼ Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (airway
management)
◼ Risiko aspirasi
◼ Hambatan mobilitas fisik
NURSING PROBLEM FOR CLIENTS IN
REHABILITATION PHASE
Impaired physical mobility related to hemiparesis, loss of balance and
coordination, spasticity, and brain injury
Acute pain (painful shoulder) related to hemiplegia and disuse
Self-care deficits (hygiene, toileting, grooming, and feeding) related to stroke
sequelae
Disturbed sensory perception related to altered sensory reception, transmission,
and/or integration
Impaired swallowing
Incontinence related to flaccid bladder, detrusor instability, confusion, or
difficulty in communicating
Disturbed thought processes related to brain damage, confusion, or inability to
follow instructions
Impaired verbal communication related to brain damage
Penatalaksanaan

Bantuan kepatenan jalan napas


Ventilasi dan oksigen
Trakeostomi
Tirah baring
Cairan dan nutrisi
Obat-obatan
EKG, pantau hipothermia dan TIK
Heparinisasi
Pembedahan
Rehabilitasi neurologis
POTENSIAL KOMPLIKASI

◼ Peningkatan TIK
◼ Disritmia jantung
◼ Herniasi otak
◼ Malnutrisi
◼ Aspirasi, atelektasis
◼ Kontraktur ankilosis
◼ Gagal pernapasan
◼ Aktivitas kejang

Anda mungkin juga menyukai