AMANDA ISRAMULNIASIH DEDIS SOVIAN DELTA FARADILLA WIRDA KUSUMA INNEKE FITRI DELVI M. ZULKIFLI EDYSA RATNA FEBRIALTY SUTIASIH TUTOR: dr. Dedek Joko Wibowo
LUMPUH SEBELAH Tn. Amat 65 tahun, seorang pensiunan guru dibawa ke UGD puskesmas terdekat oleh keluarganya karena tiba-tiba jatuh ketika akan ke kamar mandi. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan kesadaran agak menurun, aphasia, TD: 190/120 mmHg, N: 100x/menit, kekuatan otot ekstremitas kanan menurun, refleks dalam batas normal. Ternyata Tn. Amat mempunyai riwayat TIA sebelumnya. Dokter menanyakan mengenai diet dan aktivitas Tn. Amat seharihari kepada keluarganya serta menanyakan apakah ia pernah memeriksakan diri di posyandu lansia dekat rumahnya. Dokter memberikan tindakan awal dan segera merujuk ke RS terdekat.
Step I. Aphasia hilangnya kemampuan untuk memahami, mengeluarkan dan menyatakan konsep bicara. TIA (Transient Ischemic Attack) suatu gangguan akut dari fungsi fokal serebral yang gejalanya berlangsung < 24 jam dan disebabkan oleh trombus atau emboli. Key word: Laki-laki 65 tahun Tiba-tiba jatuh Riwayat TIA sebelumnya Pemfis: kesadaran , aphasia, TD= 190/120 mmHg, N=100x/mnt, kekuatan otot ekstremitas kanan , refleks normal.
Step II.
1. Apa yang menyebabkan pasien tiba-tiba jatuh ketika akan ke kamar mandi? 2. Bagaimana hubungan riwayat TIA dengan keluhan pasien? 3. Apa hubungan diet dan aktivitas pasien dengan keluhan pasien? 4. Apa yang menyebabkan kekuatan otot ekstremitas kanan pasien menurun? 5. apa yang menyebabkan pasien aphasia? 6. Apa yang menyebabkan pasien mengalami penurunan kesadaran? 7. Apakah tindakan awal yang diberikan dokter pada kasus ini? 8. Mengapa refleks pasien dalam batas normal? 9. Apakah TIA dapat terjadai pada orang normal? 10. Apa saja peran posyandu lansia pada kasus ini? 11. Bagaimana cara merujuk pasien pada kasus ini? 12. Bagaimana tindakan stabilisasi pada kasus ini? 13. Apakah definisi stroke? 14. Bagaimana epidemiologi stroke? 15. Apa saja etiologi dan faktor resiko stroke? 16. Apa saja klasifikasi stroke? 17. Bagaimana patofisiologi stroke? 18. Bagaimana gambaran klinis stroke? 19. Apa saja pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada stroke? 20. Bagaimana kriteria diagnosis stroke? 21. Bagaimana komplikasi dan prognosis pada stroke? 22. Bagaimana penatalaksanaan stroke?
Step IV.
Definisi
Prognosis
Komplikasi Penatalaksanaan Diagnosis
STROK E
Step V.
Mahasiswa Manpu Menjelaskan: 1. Definisi stroke 2. Epidemiologi dan faktor resiko stroke 3. Etiologi dan klasifikasi stroke 4. Patogenesis dan patofisiologi stroke 5. Manifestasi klinis dan pemeriksaan pada stroke 6. Diagnosis dan penatalaksanaan stroke 7. Komplikasi dan prognosis stroke
DEFINISI Stroke Kelainan syaraf yang terjadi sifatnya mendadak Terdapat gangguan fungsional otak fokal maupun global Disebabkan oleh gangguan vaskuler di otak. EPIDEMIOLO GI di seluruh dunia stroke merupakan penyakit yg terutama mengenai populasi lansia dg insiden tertinggi pd usia 7584 th (> 65 th). Secara umum, 85% kejadian stroke adalah stroke oklusif, 15% adalah stroke hemoragik. stroke adalah penyebab utama kecacatan pada orang dewasa.
Faktor Resiko
Tdk dpt dimodifikasi usia jenis kelamin BBLR ras Faktor genetik Dpt dimodifikasi & terdokumentasi dg baik o TIA o hipertensi o diabetes o Atrial fibrilasi o patent foramen ovale Dpt dimodifikasi & kurang terdokumentasi migren konsumsi alkohol penyalahgunaan obatobatan obstructive sleep apnea lipoprotein
hiperkoagulabilitas
inflamasi dan infeksi
ETIOLOGI
Stroke iskemik
Trombosis Emboli
Stroke hemoragik
Hipertensi Ruptura aneurisma sakular
Aterosklerosis pada Ruptura malformasi arteri otak ateriovenosa (AVM) Vaskulitis Terapi anti-koagulan Hiperkoagulabilitas darah
KLASIFIKASI
Patologi Anatomi & Penyebab
Stadium Klinis
Transient Ischemic Attack (TIA)
Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND) Stroke in Evolution (SIE) Complete stroke nonhemoragik
Lokasi
Tipe karotis
Tipe vertebrobasiler
Stroke iskemik
Transient Ischemic Attack (TIA) Trombosis serebri Emboli serebri
Stroke hemoragik
Perdarahan intraserebral (PIS) Perdarahan subaraknoid (PSA)
Aterotrombosi s, Emboli
STROKE ISKEMIK
O2 dan glukosa Oksidasi anaerob
Asidosis pd otak Asam laktat Denaturasi protein, influks Ca2+, edema glial, produksi radikal bebas
iskemik
ATP
Kegagalan pompa Na-KATPase Depolarisasi membran Pelepasan glutamat ke ekstrasel Aktivasi reseptor glutamat (ionotropik) Depolarisasi membran Influks ion K, Na, Ca dlm neuron Ca >> aktivasi nuclear enzym Kerusakan membran sel & struktur neuron Kematian sel
Hipertensi kronis
Proses degeneratif pd otot & unsur elastik ddg arteri aneurism a
STROKE HEMORAGIK
Marah, mengejan, aktivitas yg mengeluarkan byk energi. lonjakan tekanan darah sistemik
Ruptura aneurisma
Perdaraha n Efek toksik darah TIK
Iskemia global
Influks Ca+
Influks Ca+
vasospas me Iskemia fokal
Nekrosis neuron
Manifestasi Klinis
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), ada lima tanda utama stroke:
Kelemahan mendadak atau mati rasa pada wajah, lengan atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
Sulit untuk berbicara atau memahami pembicaraan Gangguan penglihatan di satu mata atau keduanya
Kesulitan berjalan secara tiba-tiba, pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, atau sakit kepala yang berat secara tiba-tiba dg tidak diketahui penyebabnya.
Gejala Klinis perdarahan intraserebral: Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat didahului oleh gejala prodromal TD yaitu nyeri kepala, mual, muntah, gangguan memori, bingung, perdarhan retina, & epistaksis. kesadaran yang berat - koma disertai hemiplegia/hemiparese & dpt disertai kejang fokal / umum. Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola mata menghilang dan deserebrasi Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TTIK), misalnya papiledema dan perdarahan
Gejala klinis perdarahan subaraknoid: Onset penyakit nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung dlm 1 2 detik - 1 menit. Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang. Dapat ditemukan kesadaran dan kemudian sadar dlm beberapa menit-jam. Dijumpai gejala-gejala rangsang meningen Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid gejala karakteristik perdarahan subarakhnoid. Gangguan fungsi otonom bradikardi/takikardi,
MANIFESTASI KLINIS STROKE ISKEMIK BERDASAR DAERAH YG TERSERANG TERITORIA L VASKULE R A. KAROTIS INTERNA
MANIFESTASI KLINIK
buta ipsilateral (a. ophtalmika) sindroma Horner ipsilateral gejala a. serebri media paresis kontralateral & ggn sensorik mengenai lengan & wajah > tungkai afasia hemineglect, anosognosia (penyangkalan defisit neurologis), disorientasi spasial pada hemisfer serebri dekstra defek lapangan pandang homonim bermacam derajat paresis kontralateral & ggn sensorik predominan ekstremitas bawah inkontinensia urine, khusus pada lesi bilateral
A. SEREBRI MEDIA
A.
A. SEREBRI POSTERIOR
hemianopia homonim kontralateral hemihipestesi kontralateral tanpa paresis defisit kortikal berhubungan dgn penglihatan yg beragam, seperti aleksia tanpa agrafia & agnosia visual asosiatif paralisis anggota gerak (biasanya bilateral, tetapi mungkin asimetris) biasanya paralisis bulber atau pseudobulber berat dari otot-otot kranial (disfagi, disartri, diplegia fasial dll) kekurangan sensorik atau abnormalitas serebellum abnormalitas gerakan mata (ophtalmoplegi internuklear, one and a half syndrome, nistagmus, deviasi miring, ocular bobbing, miosis & ptosis koma
A. BASILARIS
bermacam derajat vertigo, dizziness, mual & muntah A. hipoestesi ipsilateral fasial dgn kontralateral tubuh & VERTEBRAL anggota gerak terhadap nyeri & suhu IS ataksia ipsilateral trunkal atau appendicular disfagia & disfonia
Diagnosis
Skor Stroke Siriraj Gejala/tanda Derajat Kesadaran Vomitus Nyeri kepala Tekanan darah (1) Somnolen (2) Sopor/koma (0) Tidak ada (1) Ada (0) Tidak ada (1) Ada Diastolik (0) Tidak ada Ateroma (1) Salah satu atau lebih: DM, angina, penyakit pembuluh darah. X3 X2 X2 X 0,1 Penilaian Indeks X 2,5
Skor > 1 : perdarahan supratentorial Skor -1 s.d 1 : perlu CT scan Skor < -2 : infark serebri
Ya
Ya
Ya
Diagnosis banding
Kejang epileptik atau kejang non konvulsif Lesi struktur intrakranial: hematoma subdural, tumor otak, AVM Ensefalopati metabolic/toksik: hipoglikemia, hiperglikemia non-ketotik, hiponatremia, Wernicke-Korsakoff syndrome, Ensefalopati hepatic Migren hemiplegik Ensefalitis Cedera kepala Lesi saraf perifer Hypertensive encephalopathy Penyakit wilsons
PENATALAKSANAAN
Trombolitik: tissue plasminogen activator (t-PA), alteplase Antiplatelet: aspirin, dipiridamol-aspirin, clopidogrel, tiklopidin Antikoagulan: heparin, warfarin
Komplikasi
Edema perifokal Inkontinensia alvi dan konstipasi Inkontinensia urin Central pain pasca stroke Bronkopneumonia Bangkitan kejang dan status epileptikus Nyeri bahu Trombosis vena dalam (deep vein trombosis) Depresi Afasia
PROGNOSIS
Indikator prognosis adalah : - tipe dan luasnya serangan, - age of onset, dan - tingkat kesadaran Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah serangan stroke Iskemik Umumnya, 1/3-nya lagi adalah fatal, dan 1/3- nya mengalami kecacatan jangka panjang Jika pasien mendapat terapi dengan tepat dalam waktu 3 jam setelah serangan, 33% diantaranya mungkin akan pulih dalam waktu 3 bulan. Prognosis pasien dgn stroke hemoragik (perdarahan intrakranial) tergantung pada ukuran hematoma hematoma > 3 cm umumnya mortalitasnya besar, hematoma yang massive biasanya bersifat lethal Jika infark terjadi pada spinal cord prognosis bervariasi tergantung keparahan gangguan neurologis jika kontrol motorik dan sensasi nyeri terganggu prognosis jelek
Sumber pustaka: 1. Yayan A. Israr. Stroke. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin Achmad/FK UNRI. Pekanbaru. 2008. 2. Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simandibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jilid 2. Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam. 2006. 3. Sylvia AP, Lorraine MW. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Jilid 2. Editor: Huriawati Hartanto. EGC. Jakarta. 2005. 4. Gofir, Abdul. Manajemen Stroke Evidence Based Medicine. Editor: Dwi YH, Agus BU, Indera. Edisi 2. Pustaka Cendikia Press. Jakarta. 2011