Sistem serebrospinal
Sistem kardiovaskuler
Sistem respiratorius
Sistem gastrointestinal
Sistem neuromuskuler
Sistem integumental
Sistem urogenital
RESUME ANAMNESIS
Seorang laki-laki, umur 65 tahun dengan kelemahan
anggota gerak kanan, dengan riwayat 4 jam sebelum masuk
RS terjatuh di sawah dan dalam keadaan tidak sadar.
Setelah itu 3 jam kemudian sadarkan diri mengalami muntah
secara tiba-tiba dan mengalami kelemahan anggota gerak
kanan,bicara pelo dan mulut perot.
Saat masuk RS pasien mengalami kelemahan anggota
gerak kanan dan bicara pelo tidak jelas. Terdapat 1x muntah
proyektil, tidak ada sesak,tidak demam,dan tidak kejang.
Riwayat kencing manis dan riwayat hipertensi tidak diketahui
karena tidak pernah melakukan pemeriksaan. Diakui
mempunyai riwayat hipertensi dikeluarga. BAB dan BAK
tidak ada keluhan.
DISKUSI 1
Dari data anamnesis didapatkan suatu kumpulan gejala
berupa kelemahan anggota gerak kanan, yang sifatnya
dari 251 penderita stroke, ada 47% wanita dan 53% laki-laki
dengan rata-rata umur 69 tahun (78% berumur lebih dari 60
tahun). Umur merupakan faktor risiko yang paling kuat untuk
stroke. Risiko stroke adalah dua kali ganda untuk setiap 10
tahun di atas 55 tahun. (Sotirios, 2000).
Klasifikasi Stroke
Berdasarkan etiologi Hinton (1995) membagi stroke menjadi
dua :
Stroke hemoragik / perdarahan yaitu suatu gangguan fungsi
saraf yang disebabkan kerusakan pembuluh darah otak
sehingga menyebabkan pendarahan pada area tersebut.
Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam
jaringan otak.
Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada
ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak
dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Stroke nonhemoragik / iskemik, yaitu gangguan fungsi saraf
yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah otak
sehingga distribusi oksigen dan nutrisi ke area yang
mendapat suplai terganggu.
Stroke Trombotik
Stroke Embolik
Hipoperfusion Sistemik
Penentuan terapi stroke saat ini berdasarkan jenis patologi
stroke iskemik atau perdarahan. Diagnosis baku emas (gold
standard) dengan menggunakan CT Scan atau MRI yang
jumlahnya masih sangat terbatas di Indonesia.
Ada beberapa sistem skoring yang dapat dipakai untuk
Gejala/Tanda
Penilaian
Indeks
Kesadaran
X 2,5
(1) Mengantuk
(2) Semi koma/koma
2
Muntah
(0) Tidak
X2
(1) Ya
3
Nyeri kepala
(0) Tidak
X2
(1) Ya
4
Tekanan darah
Diastolik
X 10%
Ateroma
(0) Tidak
X (-3)
a. D M
b. Angina pektoris
c. Klaudikasio termiten
(1) Ya
Konstante
12
HASIL SSS
1
2
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan intraserebral paling sering terjadi ketika tekanan
darah tinggi kronis melemahkan arteri kecil,
menyebabkannya robek. Penggunaan kokain atau
amfetamin dapat menyebabkan tekanan darah dan
perdarahan sementara tapi sangat tinggi. Pada beberapa
orang tua, sebuah protein abnormal yang disebut amiloid
terakumulasi di arteri otak. Akumulasi ini (disebut angiopati
amiloid) melemahkan arteri dan dapat menyebabkan
perdarahan (Sotirios AT, 2000).
Perdarahan Subaraknoid
Perdarahan subaraknoid biasanya hasil dari cedera kepala.
Namun, perdarahan karena cedera kepala menyebabkan
gejala yang berbeda dan tidak dianggap sebagai
stroke.Perdarahan subaraknoid dianggap stroke hanya jika
terjadi secara spontan yaitu, ketika perdarahan tidak hasil
dari kekuatan-kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau
jatuh. Sebuah perdarahan spontan biasanya hasil dari
pecahnya aneurisma mendadak di sebuah arteri otak, yaitu
pada bagian aneurisma yang menonjol di daerah yang
lemah dari dinding arteri itu.Aneurisma biasanya terjadi di
percabangan arteri. Aneurisma dapat muncul pada saat
kelahiran (bawaan), atau dapat berkembang kemudian, yaitu
setelah bertahun-tahun dimana tekanan darah tinggi
melemahkan dinding arteri.Kebanyakan perdarahan
subaraknoid adalah hasil dari aneurisma kongenital (Sotirios
AT, 2000).
Penyebab perdarahan intraserebral spontan dibedakan atas
Diagnosis topik
: Hemisphere sinistra
Diagnosis etiologi
PEMERIKSAAN FISIK
VI.1 Status Generalis (Dilakukan tanggal 20 Februari 2014)
Keadaan umum
Kesadaran kualitatif
: somnolen GCS E3 Vx M6
Tanda vital
Kepala
Leher
Dada
Paru
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
Perasaan hati
: SDN
: sdn
Orientasi
Kecerdasan
Daya ingat
: sdn
: sdn
: sdn
Sikap tubuh
Gerakan abnormal
Kepala
Leher
(-)
Nervi kraniales
KIRI
KANAN
N.I
Daya penghiduan
sdn
N.II
Daya penglihatan
sdn
Penglihatan warna
sdn
Lapang pandang
sdn
Ptosis
(-)
Ukuran pupil
3 mm
Bentuk pupil
bulat
N.III
N.IV
N.V
N.VI
(+)
(+)
Strabismus divergen
(-)
Strabismus konvergen
(-)
Menggigit
Membuka mulut
Sensibilitas muka
Reflek kornea
Trismus
(-)
Strabismus konvergen
(-)
Diplopia
N.VII
Kedipan mata
dbn
Lipatan nasolabial
dbn
Sudut mulut
dbn
Mengerutkan dahi
Mengerutkan alis
Menutup mata
dbn
Meringis
dbn
Menggembungkan pipi
N.VIII
sdn
Tes Rinne
Tidak dilak
Tes Webber
Tes Schwabach
N.IX
Tidak dilak
Arkus faring
Daya kecap lidah 1/3 belakang
Reflek muntah
N.X
Sengau
Tersedak
Denyut nadi
Arkus faring
Bersuara
Menelan
N.IX
Memalingkan kepala
Sikap bahu
Mengangkat bahu
dbn
Sikap lidah
Artikulasi
Tremor lidah
(-)
Menjulurkan lidah
normal
eutrofi
Fasikulasi lidah
(-)
Sensibilitas
Vegetatif
: sdn
: BAB BAK normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
VII.1 Laboratorium
20 Februari 2014
Darah Rutin
Hemoglobin : 14,9
Lekosit
: 11,7
Eritrosit
: 4,8
Hematokrit
: 42
Trombosit
: 253
MCV
: 87
MCH
: 31
MCHC
: 36
Limfosit%
: 18,5
Monosit%
: 3,4
Eusinofil % : 3,0%
Basofil %
: 0,2%
Netrofil %
: 74,9%
LED I
:9
II
: 21
DISKUSI II
Pada penderita ini didapatkan adanya hemiparese dextra,
parese N.VII & N.XII. Keluhan disertai muntah dan bicara
pelo, tidak disertai dengan nyeri kepala, namun reflek
patologis yaitu babinski positif. Berdasarkan aloanamnesa,
pasien didapatkan jumlah skor siriraj >1 mengacu pada
diagnosis stroke hemoragik. Pada kriteria ASGM terdapat
dua dari tiga gejala yakni, penurunan kesadaran dan
babinski positif yang mengarah diagnosis pada stroke
perdarahan intraserebral (Lamsudin,1998). Juga didapatkan
adanya hipertensi, dimana hipertensi merupakan prediktor
kuat 70% untuk terjadinya stroke perdarahan. ( bronner,
2000).
Tabel 2. Perbedaan Perdarahan Intraserebral dan
Perdarahan Subaraknoid
Subaraknoid
VARIABEL
PIS
PSA
Usia
40-60
Tidak tentu
Onset
Akut (dtk/mnt)
Akut (mnt/ja
Saat
Aktiitas
Aktivitas
Sakit kepala
++
++++
Muntah
++
++++
Prodromal
Kesadaran/Herniasi Otak
Cepat koma
Variasi dap
Kaku Kuduk
++ jarang
++++ selalu
Kelumpuhan
Variasi
Arterial Sindrom
Kadang
Kejang/Rigiditas
Sering+++
Kadang++
Reflek Patologis
Segera
Variasi
Head CT-Scan
Hipertensi
Selalu +
Variasi
Jantung
Hipertrofi LV
Variasi
Riwayat
Hipertensi
LP/LCS
N/darah++
Darah++++
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Diagnosis Pulang
Diagnosis topik
Hemisphere sinistra
Diagnosis etiologik
Stroke hemoragik
PLANNING
Rawat Intensif di ICU
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
SOAP
20-0214
21-0214
22-0214
2324-0202-14 14
25-02- 2614
02-1
Hemiparese
Dextra
+++
+++
+++
++
++
Bicara pelo
+++
+++
+++
+++
++
++
Muntah
Objective
SOAP
20-02- 21-0214
14
22-0214
23-0214
24-0214
25-0214
26-0214
KU
KU membaik
GCS
E4 V x M 6
RC ,
RK
TTV
TD
162 /
92
135/96
152/91
143/89
142/87
140/90
130/90
60 x/m 55 x/m
69 x/m
53 x/m
63 x/m
68 x/m
68 x/m
RR
20 x/m 15 x/m
25 x/m
15 x/m
20 x/m
20 x/m
24 x/m
36,2
C
SOAP
35,6 C 36,2C
20-02- 21-0214
14
35,5 C
25-02- 2614
02-14
Kekuatan otot
(ekstremitas)
Gerak
(ekstremitas)
5/5
5/5
B/B
B/B
Reflek
Fisiologis
Reflek
Patologis
Assesment
20-0214
SH dd
SNH
22-0214
24-0214
260214
PLANNING
Pengawasan
Kanul nasal
Infus RL
Inj. Piracetam
Inj. Citicolin
Inj. Ranitidin
Inj.
Metilcobalamin
Inj. Manitol
4125
mg
2125
mg
1125
mg
Inj. Ceftriakson
Inj. Furosemid
Fisioterapi
DAFTAR PUSTAKA
Davenport , R., Dennis, M., 2000, Acute Stroke In
Neurological Emergencies, 3rd Ed, BMJ Publishing Group,
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
London
Lynch, J.K., 2004, Cerebrovskuler disorders in children,
Current Neurology and Neurosciece Reports,4:129-138
Berman, P.H., 1999, The hemiplegic child, International
Pediatrics, 4:9-14.
Adam, R.D., Victor, M., Ropper, A.H., 1997, Principles of
Neurology, 6 th ,
International ed., Mc Graw Hill Inc, Singapore
Gilroy, 2000., Basic Neurology ,3th Ed. McGraw-Hill Inc, New
York.
Ogilvy, C.S., et.al, 2001, Recommendations for the
management of intracranial arteriovenous malformations,
Circulation;103:2944-57
Nasissi, Denise. Hemorrhagic Stroke Emedicine. Medscape,
2010. [diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/793821-overview]
Sotirios AT,. Differential Diagnosis in Neurology and
Neurosurgery.New York. Thieme Stuttgart. 2000.
Bronner LL., Kanter DS, Manson JE, 2000: Primary
Prevention of Stroke : Medical Progress, The New England
Journal of Medicine.
Hinton Stroke, in Samuel MA Manual of Neurologic
Therapeutics. Fifth Edition. Litle Brown and Company Ney
York 1995 ; 207 24. 12.
Meliala & Barus, 2008. Metilkobalamin dan penyakitpenyakit neurologis
Toole JF: cerebrovascular disorder, 4 th ed, Raven Press,
New York, 1990,365-376
14
15
AdUnit[460]Wordpress.comRON300x250