3. Disdiadokokinesia
Pasien diminta untuk menggerakkan kedua tangannya bergantian pronasi dan supinasi dalam
posisi siku diam dengan cepat. Pemeriksaan ini dilakukan baik dengan mata terbuka maupun
tertutup. Pada pasien dengan gangguan serebelum atau lobus frontalis, gerakan pasien akan
melambat atau menjadi kikuk (Burnside dan McGlynn, 2009).
4. Heel to knee to toe test
Pemeriksaan ini lebih mudah dilakukan bila pasien dalam keadaan berbaring. Pasien diminta
untuk menggerakkan tumit kakinya ke arah lutut kontralateral, kemudian tumit digerakkan atau
didorong ke arah jari kaki kontralateral (Burnside dan McGlynn, 2009)
Burnside dan McGlynn. 2009. Physical Diagnosis, 17th Ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC