Anda di halaman 1dari 38

Kesadaran Menurun

Dr. Candy Lauwrenz , SpS, MMKes, QIA

Page 1
Definisi :

• Kesadaran Menurun adalah suatu


keadaan dimana penderita tidak mampu
untuk bangun secara utuh, sehingga tidak
bisa memberikan respons yang adekuat
terhadap rangsangan disekelilingnya.

Page 2
Kesadaran yang terganggu dapat
mencakup
1. Derajat kesadaran
2. Kualitas kesadaran

Kualitas kesadaran yang menurun tidak


selalu diikuti dengan penurunan derajat
kesadaran tetapi derajat kesadaran yang
menurun senantiasa menganggu kualitas
kesadaran.

Page 3
Tingkat Kesadaran

• Komposmentis : pasien sadar


sepenuhnya baik terhadap dirinya maupun
lingkungan.
Pada komposmentis ini aksi dan reaksi
bersifat adekuat yang tepat dan sesuai
• Apatis yaitu keadaan pasien yang tampak
segan dan acuh tak acuh terhadap
lingkungan

Page 4
Tingkat Kesadaran

• Delirium yaitu penurunan kesadaran


disertai kekacauan motorik dan siklus tidur
bangun yang terganggu. Pasien tampak
gelisah, kacau, disorientasi dan meronta-
ronta

Page 5
Tingkat Kesadaran

• Somnolen (letargi, obtudasi,


hipersomnia) : mengantuk yang masih
dapat dipulihkan bila dberi rangsangan tapi
saat rangsangan dihentikan pasien tertidur
lagi.
Pada somnolen jumlah jam tidur meningkat
dan reaksi psikologis lambat.

Page 6
Tingkat Kesadaran
• Soporous/Stupor yaitu keadaan
mengantuk yang dalam. Pasien masih dapat
dibangunkan dengan rangsangan kuat tetapi
pasien tidak terbangun sempurna dan tidak
dapat memberi jawaban verbal yang baik.
Pada soporous/stupor refleks kornea dan
pupil baik. BAB & BAK tidak terkontrol.
Stupor disebabkan oleh disfungsi serebral
organik

Page 7
Tingkat Kesadaran

• Semi Koma yaitu penurunan kesadaran


yang tidak memberi respons terhadap
rangsangan verbal dan tidak dapat
dibangunkan sama sekali, tetapi refleks
kornea dan pupil masih baik
• Koma yaitu penurunan kesadaran yang
sangat dalam, tidak ada gerakan spontan,
dan tidak ada respon terhadap nyeri

Page 8
COMA = NO SPEECH,
NO EYE OPENING,
NO MOTOR RESPONSE

 Glassgow Coma Scale

Page 9
PENILAIAN GLASSGOW
COMA SCALE (GCS)
TAMPAKAN SKALA NILAI
EYE OPENING SPONTAN 4

DIPANGGIL 3

RANGSANG NYERI 2

TIDAK ADA RESPONSE 1


(DIAM)

10
Page 10
11 11
Page
PENILAIAN GLASSGOW
COMA SCALE (GCS)
TAMPAKAN SKALA NILAI
VERBAL ORIENTASI BAIK 5
RESPONSE
JAWABAN KACAU 4

KATA-KATA TIDAK 3
PATUT
(INAPPROPRIATE)
BUNYI TAK BERARTI 2
INCOMPREHENSIBLE

TIDAK BERSUARA 1

12
Page 12
PENILAIAN GLASSGOW
COMA SCALE (GCS)
MOTOR SESUAI PERINTAH 6
RESPONSE
LOKALISASI NYERI 5

REAKSI PADA NYERI 4

FLEKSI (DEKORTIKASI) 3

EKSTENSI 2
(DESEREBRASI)
TIDAK ADA RESPONSE 1
(DIAM)
13
Page 13
Page
14 14
Page
15 15
Pathofisiologi ggn kesadaran

• Kesadaran seseorang tergantung pada :


– Hemisfer Cerebri yang utuh
– Interaksi dengan Ascending Reticular
Activating System (ARAS) didalam :
• brainstem,
• midbrain,
• hypothalamus dan thalamus

Page 16
Mekanisme Penurunan Kesadaran

Stimulus dari seluruh tubuh Batang Otak (Mid Brain  Talamus Medialis

Terima Impuls Sensorik = formation retikularis

ARAS

Serabut Non-Spesifik Talamus Serabut spesifik

Gyrus Postsentralis & Gyrus Primer Lainnya Korteks Serebri

Kesadaran menurun jika terjadi :


• Gangguan pada ARAS (ascending reticular activating sytem) yang
merupakan susunan penggalak kewaspadaan
• Gangguan pada korteks serebri yang merupakan pengolah kesadaran

Page 17
Diffuse hemisfer damage:
- Trauma Direct thalamic involvement
- Ischemia e.g. astrocytoma
- Hypoglycaemia
- Hepatic or renal failure

Note: focal damage


Ti part of the cortex Supratentorial mass causing
Does not affect Transtentorial herniation
conscious level And midbrain compression

Brainstem involvement
- Ischaemia Brainstem compression
- Hemorrhage - Directly from infratentorial
- Tumor mass lesion
- Drug (sedative, hypnotic) - Or indirectly from Tonsilar
herniation

Page 18
Lintasan Spesifik dan Non spesifik
• Pembagian koma :
– Koma Bihemisferik
yaitu lesi pada kedua
hemisfer secara difus
akibat gangguan
metabolisme neural

– Koma Diensefalik yaitu


lesi pada batang otak
» Supra-tentorial
» Infra-tentorial

Page 19
Koma Struktural Supratentorial
vs Infratentorial
Supratentorial Infratentorial

Kelumpuhan perifer saraf (-) (+)


kranial
Okulosefalik (Doll’s eyes) Normal Terganggu
Okulovestibular (tes
kalori)
Pola pernapasan Tachypnea Abnormal

Tekanan arah & denyut Stabil Tak Stabil


jantung
Page 20
• Gangguan Fungsi Korteks Serebri :
• Ggn metabolism neuron di SSP.
• Ggn suplai O2 dan Glukosa ke otak sehingga
sel neuron tak berfungsi optimal
• Penyebabnya : epilepsy, hipoksia, obat2an,
keracunan, penyakit metabolic, hipotensi,
alkohol

Page 21
• Gangguan ARAS :  tumor otak, abses, perdarahan
intraserebral, subarachnoid, epidural,
subepidural , trauma kepala dengan lesi
local.
» Sel neuron korteks tak dapat digalakkan

• Lesi massa ini dapat menekan batang otak :


• Herniasi, menekan ARAS, penurunan kesadaran.

Page 22
Page 23
Tanda-tanda Herniasi
Tentorial / Tonsilar Herniation

24
Page 24
Tanda-tanda Herniasi

25
Page 25
Tanda-tanda Herniasi

26
Page 26
27
Page 27
Penyebab Penurunan Kesadaran

1. Penyebab Intrakranial
1. Supratentorial
2. Infratentorial
2. Penyebab Ekstrakranial
1. Hipoperfusi : shock, hipotensi
2. Metabolik : asidosis diabetik, hipoglikemia, uremia,
hepatik, hipoksia, gangguan elektrolit
3. Intoksikasi : alkohol, barbiturat, narkotik, CO, logam
berat.
4. Lain-lain : hipertermi, hipotermi, elektric shock,
infeksi sistemik berat, anafilaksis

Page 28
Etiologi
• S irkulasi
• I nfeksi
• M etabolisme
• E lektrolit
• N eoplasma
• T rauma
• E pilepsi
• D rug
Page 29
Penyebab Koma
• Trauma :
Cerebrovascular disease – Head injury
Large infarcts • Diffuse cerebral injury
Cerebral venous
• Extradural hemorrhage
thrombosis
Intracerebral hemorrhage • Subdural hemorrhage
Decompensated • Fat emboli
hydrocephalus • Toxicity
Infections • Alcohol
Meningitis • Drugs, notably barbiturates,
Encephalitis antikonvulsants, antidepressant,
Malaria benzodiazepines
Epilepsy • Raised Intracranial Pressure
After a seizure
• Abcess
Status epilepsy
• Tumor
• Extradural or subdural
hemorrhage
• Decompensated hydrocephalus
Page 30
Penyebab Koma

Metabolic
Hypothermia Hepatic failure
Renal failure Hypercapnia
Hyperglycaemia with ketosis Non-ketotic hyperglycaemia
Hypoglycaemia Hypothyroidism

Anoxia
After cardia arrest
Afternear drowning
Corbon monoxide poisoning

End stage neurological disease


e.g. sub-acute sclerosing panencephalitis;
Creutzfeldt – Jacob disease

Simulated unresponsiveness (psychogenic unresponsiveness)

Page 31
Koma Struktural (intrakranial) VS Koma
Metabolik (Ekstrakranial)
Struktural Metabolik
Derajat Kesadaran Tdk fluktuatif Fluktuatif
Gejala neurologik (+) (-)
fokal
Confusion, Delirium (-) (+)
Perubahan ukuran/ (+) (-)
Rx pupil
Gejala motorik Hemiparesis, Asteriksis, tremor,
kejang mioklonus
Pernapasan Tachypnea Hiper/hipoventilasi
Page 32
Diagnosa
• Anamnesa
• Physical examination :
– General examination
– Neurological examination
• Pemeriksaan penunjang :
– Radiologi : CT Scan Kepala, thorax foto
– Electroenchephalogram (EEG)
– Laboratorium : lengkap
– Lumbal pungsi
Page 33
Tanda-tanda Klinis Mengarah Ke Kegawatan
Intrakranial

Tanda1 Perubahan Arti Klinis


1. Pernapasan RR > 20/menit Ggn batang otak
2. Nadi - >10/menit -TIK dgn herniasi
- < 60/menit transtentorial
3. Tekanan Darah - Sistolik > 15mmHg TIK
- Pulse pressure
4. Nyeri Kepala (+) TIK

Page 34
Tanda-tanda Klinis Mengarah Ke Kegawatan
Intrakranial

Tanda Perubahan Arti Klinis


5. Pupil Midriasis, anisokor Herniasi transtentorial
Oval hiperaktif
6. Motorik - 1 poin pd GCS - Efek massa
- defisit fokal baru - Perdarahan baru
7. Kesadaran -Cepat menurun -TIK,kejang, hipotensi
-Menurun sepintas -Kejang, hipoksia
-Menurun progresif -Perdarahan ulang, lesi
batang otak, septisemia,
imbalans elektrolit,
vasospasme,hidosephalus

Page 35
Penanggulangan Penderita Koma

Tujuan Intervensi
1. Perbaiki jalan napas Pasang endotracheal tube
2. Perbaiki oksigenasi Berikan 100% O2 6-10 lt/mnt dengan
masker atau ventilator

3. Perbaiki Sirkulasi Ambil darah untuk pemeriksaan


Berikan infuse RL atau glucosa 5% in
water
Berikan obat vasopresor bila tekanan
sistematik <90 mm/kg

4. Berikan glukosa untuk metabolisme Berikan 50 % dextrose 1gr/kg Infus cepat


neural

Page 36
Penanggulangan Penderita Koma
Tujuan Intervensi

5. Meningkatkan/memperbanyak transmisi Berikan thiamin 1-2 mg/kgBB I.V cepat


neural

6. Bila ada tanda bekas suntikan atau Berikan Naloxon 0.01 mg/kgBB I.V cepat
pupil kurang dari 1mm dengan riwayat
kecanduan narkotik, efek antagonisme
depresan

7. Pencegahan kejang Berikan phenytoin 250 mg IV lambat > 5


menit

Page 37
The End
Page 38

Anda mungkin juga menyukai