Anda di halaman 1dari 21

High Culture Contex (HCC)

and Low Culture Contex(LCC)


Refi Yuliana S.Sos.M.Si
High Culture Contex (HCC) and
Low Culture Contex(LCC)
ATAU
Budaya Konteks Tinggi dan
Budaya Konteks Rendah
Pengertian
“Komunikasi konteks-tinggi merupakan komunikasi dimana
sebagian besar informasi diketahui orang tersebut, dan hanya
sedikit yang dibagikan sebagai bagian dari pesan. Sebaliknya
dengan komunikasi konteks rendah yaitu jumlah informasi lebih
besar dari yang disampaikan”.

Artinya, komunikasi konteks tinggi lebih bersifat tersirat (tidak


langsung) ketimbang komunikasi konteks rendah yang tersurat
(langsung)

Edward T Hall
• Budaya konteks tinggi (HCC ) memiliki tingkat kesulitan yang
lebih tinggi dalam menyampaikan pesan, termasuk di
dalamnya adalah kebanyakan negara di Timur Tengah, Asia,
Afrika, dan beberapa negara Amerika Selatan.
• Pada budaya konteks tinggi pesan-pesan nonverbal
memainkan peranan yang penting dan kebanyakan makna
sebuah pesan diinternalisasi oleh pendengar atau tergantung
pada konteks.
• Budaya ini menganggap penting ketidaklangsungan dalam
pembicaraan karena pendengar diharapkan untuk lebih tidak
memerhatikan kode eksplisit dibandingkan makna yang
dipahami melalui petunjuk nonverbal dan konteks
Budaya konteks rendah (LCC), termasuk didalamnya
sebagian besar negara-negara di Amerika Utara dan Eropa
Barat, makna ditemukan dalam kode atau pesan yang
eksplisit. Berbicara secara langsung dan apa adanya
dianggap bernilai. Pendengar diharapkan memahami
makna berdasarkan hanya pada kata-kata yang digunakan
pembicara
Pertunjukan Opera Popular Movie
Artistik, kolektif, sulit dipahami, Individual, gampang
bahasa yang high contex, dipahami, bahasa populis,
tersirat, tidak semua orang bisa implisit, bisa dinikmati dan
memahami dan menikmati. dipahamai semua orang

HCC LCC
Wolfgang Amadeus Mozart

High context music, tidak bisa


dinikmati dan dipahamai semua
kalanagan, banyak makna tersirat,
buka budaya Populis. Cenderung
everlasting.

BTS

Low context music, bisa dinikmati dan


dipahamai semua kalangan, semua
makna jelas, bagian budaya
massa/populis. Cenderung temporal/
mengikuti trend. Bisa hilang
sewaktu2.
perbedaan latar belakang budaya yang
mendasari HCC dan LCC

1.Struktur masyarakat
• Budaya tinggi cenderung berstruktur
feodal tinggi
• budaya rendah mempunyai hubungan
yang lebih intim dan kesetaraan.
2. Penyampaian informasi
• Budaya tinggi biasanya menggunakan ekspresi non-verbal,
seperti alegori dan metafora, memutar gaya bahasa sering
tidak pada tujuannya langsung, tidak jelas. Gaya komunikasi
konteks tinggi mencerminkan hirarki sosial dan gaya hidup.
Berbicara yang sopan dianjurkan untuk menjaga
keharmonisan masyarakat. Diam lebih bijaksana daripada
berbicara tanpa dasar.

• Orang-orang dari budaya konteks rendah menggunakan nilai


logika, fakta, benar-benar jelas, pasti, dan hubungan kausal
yang langsung sehingga mudah dimengerti, tidak
menggunakan kondisi yang kompleks/sulit dimengerti.
Informasi yang disampaikan secara garis besar sudah cukup.
Diam dipandang sebagai hal yang negatif, dan harus dihindari.
3.Membangun hubungan antar personal
• Budaya tinggi bersandar pada aspek hubungan,
kolektivisme, intuitif dan kontemplasi. Orang dalam
budaya konteks tinggi diatur oleh intuisi dan perasaan.
Kata-kata dianggap tidak begitu penting sebagai konteks,
yang termasuk didalamnya adalah nada bicara, ekspresi
wajah, gerak tubuh, postur tubuh bahkan sejarah dan
status keluarga.

• Budaya konteks rendah lebih logis, linier, individualis, dan


berorientasi pada tindakan
4. Masalah legal dan etika yang berbeda
Budaya tinggi lebih menitikberatkan perhatian pada
perjanjian lisan. Dalam budaya konteks tinggi orang
dinyatakan bersalah sejak dari penangkapan oleh polisi
sampai proses di pengadilan.

Sedangkan budaya rendah pada kesepakatan tertulis.


Dalam budaya rendah sebelum hakim di pengadilan
menyatakan bersalah maka status hukum orang tersebut
tidak diumumkan
5. Perbedaan dalam aspek-aspek sosial

a) Konsep materi. Budaya konteks tinggi: mendapat pekerjaan


lebih penting daripada bekerja secara efektif. Budaya
konteks rendah: berorientasi tujuan, materi berasal dari
kemampuan individu.
b) Kesopanan. Budaya konteks tinggi, mengirim hadiah kepada
istri teman dianggap tidak pantas, tidak sopan, apalagi bila
mencium istri teman, akan dianggap sebagai hal yang buruk.
Budaya konteks rendah, hadiah kepada istri teman dianggap
normal, beradab. mencium istri teman dianggap sebagai
ekspresi dari semangat dan persahabatan, adalah sesuatu
yang wajar dan normal.
a) Karakter dan status. Pada budaya konteks tinggi, menyapa
atasan atau orang yang berkedudukan lebih tinggi harus
dengan hormat. Status sosial sangat penting, bahkan dalam
hubungan di dalam dan di luar pekerjaan. Hubungan antara
atasan dan bawahan harus jelas, sering kali ada jarak. Pada
budaya konteks rendah, menyapa atasan tidak perlu dengan
hormat, hubungan antara atasan dan bawahan terbuka,
tidak ada perbedaan. Di luar jam kerja, atasan dan bawahan
tidak membawa status pekerjaan mereka, bahkan bisa
menjadi teman baik.
b) Konsep waktu. Budaya konteks tinggi, sering tidak
memandang pentingnya waktu. Dalam Budaya konteks
rendah waktu dan jumlah dianggap penting.
Perbedaan Komunikasi
Kebudayaan HCC dan LCC
Budaya
kerja HCC
dan LCC
Monalisa Smile (HCC) Pop Art Marilyn Monroe
Memiliki value, proses (LCC)
pembuatan tidak Proses pembuatan
sederhana, memiliki celah sedrhana dan cepat,
perdebatan. Tidak gampang diduplikasi,
diproduksi massal, tidak diproduksi dalam jumlah
bisa diduplikasi. banyak, sederhana.
KIMCHI (HCC)
Memiliki nilai dan value
dalam pembuatan, proses
panjang dan membutuhkan
waktu dalam penyajian dan
konsumsi, menjadi identitas
budaya.

FAST FOOD (LCC)


Tujuan konsumsi untuk
kenyang, minim gizi,
pembuatan cepat, tidak ada
value dalam proses dan
penyajiaan, mengutamakan
kuantitas bukan kualitas,
orientasi non kolektif.
Tugas minggu ke 10/11
Buatlah tinjauan 10 negara yang menerapkan
HCC dan LCC dalam berkomunikasi maupun
dalam budaya sehari-hari beserta contohnya.
Berikan analisa anda mengapa negara/ budaya/
aktivitas komunikasi mereka tersebut tergolong
pada high context atau low context culture.

Format PDF, TNR 12, minimal 10 halaman (1


negara 1 halaman berisi analisa, contoh,
gambar, sumber, dll)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai