Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : NURULIKA KUSUMA PUTRI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041357876

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4159/KOMUNIKASI

BISNIS Kode/Nama UPBJJ : 81 / MAJENE

Masa Ujian : 2020/23.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan komunikasi dalam budaya berkontek tinggi dan rendah
Jawab :
Edwar T. Hall ( dalam Mulyana, 2005:130) yang mengkalsifikasikanya gaya komiunikasi menjadi
konteks-tinggi dan komunikasi konteks-rendah.
a. Komunikasi konteks-tinggi kebanyakan berlangsung pada masyarakat yang relative homogen.
Dalam komunikasi konteks tinggi, pesan yang disampaikan kebanyakan ada dalam konteks fisik
sehingga mana pesan hanya dapat di pahami dalam konteks pesan tersbut (Mulyana, 2005: 131).
Orang yang berasal dari budaya konteks-tinggi biasanya lebih memiliki kemampuan dalam membaca
perilaku non verbal. Itu sebabnya mereka berbicara lebih sedikit di bandingkan dengan anggota
masyarakat yang di klasifikasikan budaya konteks-rendah. Pada masyarakat yang berbudaya kontek-
tinggi komunikasinya cenderung mengunakan ungkapan yang tidak langsung dan implisit biasanya apa
yang disebut sebagai orang “Timur “ seperti Indonesia, Korea,China dan Jepang disebut masyarakat
berbudaya konteks-tinggi.
b. Komunikasi konteks-rendah berjalan cepat dan mudah berubah.
Budaya konteks-rendah biasanya memberi perhatian pada spesisifikasi, rincian, jadwal waktu
yang mengabaikan konteks mereka yang berasal dari budaya konteks rendah, pesan verbal menjadi
sangat penting orang-orang “ Barat “seperti Eropa dan Amerika di kategorikan seabagai masyarakat
yang berbudaya konteks rendah.
Konteks Tinggi Konteks Rendah
Tidak langsung, santun, Langsung,
Pilihan strategi komunikasi
ambigu Konfrontatif, Jelas
Berdasarkan pada kata-kata untuk
Rendah Tinggi
berkomunikasi
Mendasar pada tanda-tanda
Tinggi Rendah
nonverbal untuk berkomunikasi
Arti penting kata-kata tertulis Rendah Tinggi
Kesepakatan tertulis Tak mengikat Mengikat
Kesepakatan lisan Mengikat Tidak Mengikat
Perhatian pada hal-hal yang rinci Rendah Tinggi

Tabel 1.1 Komunikasi dalam Budaya Berkonteks Tinggi dan Rendah

Sumber : Victor, RA. (1992), International Bussiness Communication, NewYork: Harper Collins.

Bila kita memperhatikan tabel 1.1 maka kita bisa melihat, pada komunikasi bisnis yang
dilakukan pebisnis dan budaya konteks-tinggi maka hamper dipastikan ada banyak ungkapan
yang dipergunakan. Di dalam negosiasi yang mereka lakukan, misalnya, aka nada hanya
pesan nonverbal yang disampaikan.
2. Jelaskan keterampilan apa saja yang diperlukan untuk menjadi anggota tim lintasbudaya
Jawab :
Mncnab (2006) yang kali ini menyarankan adanya 7 keterampilan yang diperlukan untuk
menjadi anggotta tim lintasbudaya. Ketujuh keterampilan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Mencoba untuk menjadi orang yang mampu melakukan refleksi diri sehingga bisa menyadari
kesulitan-kesulitan komunikasi yang dirasakan sendiri. Di sini kita diajak untuk melihat
kesulitan komunikasi kita, apakah pada sisi sebagai komunikator atau komunikan.
b. Memiliki kepekaan terhadap kenyataan bahwa bahasa tertentu merupakan bahasa asing bagi orang
lain. Misalnya, Bahasa inggris ini dituturkan oleh orang inggris, Amerika dan Australia namun
harus disadari ada perbedaan memaknai ungkapan pada tiga bangsa penutur bahasa inggris itu.
c. Berupaya agar komunikasi yang kita lakukan itu bisa menyampaikan pesan yang jelas, sederhana
dan tidak bermakna ganda. Oleh sebab itu, bila mengajukan pertanyaan hendaknya jangan
mengajukan serentetan pertanyaan pada orang yang berbeda budayanya dengan kitya, melainkan
lebih baik mengajukan pertanyaan satu demi satu.
d. Mencoba bersikap inlusif sehingga kita membangkitkan suasana yang dirasakan anggota tim yang
berbeda budayanya itu merasa sebagai orang yang dihargai perspektifnya. Di samping itu
penting juga anggota tim merasa senang dan memahami apa yang kita lakukan dengan sikap
inklusif tersebut.
e. Mendorong adanya pengungkapan sudut- pandang yang berbeda dan perdebatan mengenai sesuatu.
f. Menyadari adanya perbedaan waktu dan cara kerja guna menjaga perasaan setiap orang bahwa
dirinya dilibatkan dan ada penhargaan terhadap berbagai perbedaan yang ada.
g. Menyediakan waktu untuk memahami ketersediaan, kemudahan pengunaan dan dampak media
komunikasi dalam memilih anggota tim.

3. Jelaskan factor yang harus kita perhatikan dalam berempati dengan orang lain
Jawab :
Ada beberapa factor yang harus kita perhatikan dalam berempati dengan orang lain, yaitu:
a. Usia.
Surat yang ditunjukan untuk seseorang reamaja untuk menginfor masikan perusahaan kita
tentu tidak akan ditulis dengan cara yang sama seperti surat untuk seorang dewasa.

b. Taraf ekonomi.
Surat tagihan kredit dari bank untuk nasabah besar akan berbeda dengan surat tagihan untuk
nasabah kecil.
c. Latar belakang pendidikan/pekerjaan.
Istilah-istilah teknis dan akronim yang digunakan dalsm usulan pembiayaan yang dikirimkan
pada bank tidak sesuai jika hendak dikirimkan kepada calon invecstor swasta. Begitu pula surat
yang dikirimkan kepada esekutif puncak sebuah perusahaan besar berbeda dengan surat yang
dikirimkan kepada pemilik saham.
d. Budaya.
Perbedaan-perbedaan budaya yang besar (bahasa, ekspresi, perbedaan adat istiadat, nilai dan
agama) menimbulkan kompleksnya komunikasi. Perbedaan budaya ini merupakan salah itu kajian
yang mendapatkan perhatian banyak kalangan, mengigat sekarang ini kontak dan komunikasi antar
budaya semakin semakin sering dilakukan, terutama dalam komunikasi bisnis.
e. Kedekatan.
Sepucuk surat yang yang isinya berkenan dengan perkara sensitive yang ditulis untuk
peelangaan kita, tentu akan ditulis seacara berbeda dengan surat yang ditunjukan kepada klien yang
baru. Kedekatan membantu kita untuk memahami situasi tersebut.
f. Harapan.
Pada setiap profesi, kita memliki pandangan dan penilaian tertentu.Karena kita menyakini
bahwa dokter, akuntan, dosen dan pengacara menjalankan tugasnya sesuai standar yang tinggi,
maka bila surat yang berasal dari profesi tersebut banyak mengandung kesalahan tata bahasa
dan ejaan akan membuat penerima surat mempertanyakan kredibilitas professional mereka.
g. Kebutuhan pembaca.
Seperti juga halnya penjualan personal yang sukses, surat di awali dengan identifikasi
kebutuhan pembeli prospektif.

Anda mungkin juga menyukai