Anda di halaman 1dari 6

AGROFORESTRY AWAL, PERTENGAHAN

DAN AKHIR

Agroforestry awal
Sistem agroforestry awal ditandai dengan persentase tanaman pertanian
lebih besar dari pada persentase tanaman kehutanan 9pohon)
Konsekuensinya adalah persentase penutupan tajuk pohon masih rendah,
(sedikit). Dalam system agroforestryawal, persentase penutupan tajuknya
kurang dari 25%. Ini berarti dalam sebuah luasan lahan, tanaman
pertanian ( semusim) lebih luas dari pada tanaman kehutanan ( pohon).
Sistem agroforestry awal memiliki bidang olah ( tanaman pertanian lebih
dari 55%. Hal ini berarti petani harus sering melakukan pemeliharaan
terhadap tanaman pertaniannya karena semakin sering merawat
tanaman pertanian maka nilai ekonominya akan meningkat.
• Kelebihan dari system agroforestry awal ini lebih berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan pokok. Baik untuk kebutuhan sendiri maupun
untuk tujuan komersil (dijual).
• Kelemahannya adalah dalam segi ekologi secara ekologis system ini
belum bisa diharapkan sebagai penjaga kelestarian ekosistem,
perlindungan (konservasi) tanah dan air karena memiliki diversitas
jenis yang rendah maka rentan terhadap serangan hama dan
penyakit.
Agroforestry Pertengahan
• Sistem agroforestry pertengahan (intermediet) adalah perkembangan lebih
lanjut dari system agroforestry awal. Dalam system ini persentase tanaman
pertanian dan kehutanan hamper seimbang.
• Persentase penutupan tajuk mencapai 50% dari keseluruhan lahan, bahkan
sampai 75%. Konsekuensinya adalah perlu pengaturan jarak tanamyang baik
serta efesien pemanfaatan ruang.
• Sistem agroforestry pertengahan ini memiliki luas bidang olah pertanian tidak
lebih 55%.
• Bila dibandingkan sistemagroforestry awal, system ini lebih stabil secara
ekologi. Hasilpanen yang dipetik setiap tahun juga bervariasi. Ada
kesinambungan hasil panen, baik dari tanaman semusimnya, dari pohon
maupun tanaman buah.
• Kelemahannya adalah bila jarak tanam tidak diatur dengan baik akan
terjadi kompetisi negative, persaingan mendapatkan unsur hara dan
cahaya matahari.
• Untuk meminimalisisr peru dilakukan pruning secara rutin agar tajuk-
tajuk pohon tidak menggangu pertumbuhan tanaman semusim.
Agroforestry Akhir
• Sistem agroforestry akhir ditandai dengan persentase tanaman kehutanan ( pohon) yang
dominan. Penutupan ajuknya lebih dari 75% membuat system ini menyerupai hutan.
• Luas bidang olah kurang dari 10 %.
• Dibeberapa tempat system ini hamper mirip dengan hutan rakyat
• Tujuan penanaman yang difokuskan pada produksi kayu baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun dijual
• Perhitungan nilai jual yang cermat membuat system ini dipilih, dibayangkan bila dalam
satuan luas lahan terdapat 100 pohonsengon yang telah berumur 6 tahun. Bila ditaksir
harga satu pohon mencapai 1.500.000 maka, hasil panen mencapai Rp. 150.000.000.
• Sistem agroforestry akhir ini bisa diterapkan dalam pembuatan hutan kota. Salah satu
sayarat dipilihnya sbagai tanaman hutan kota adalah memiliki tajuk yang rindang dan
selalu hijau sepanjang tahun.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
SYSTEM AGROFORESTRY
1. Kelebihan Sistem Agroforestry
Menurut Chundawat dan Gautam (1993) dalam Lahjie (2002)
system agroforestry memiliki beberapa kelebihan dan keuntungan
antara lain :

2. nnn

Anda mungkin juga menyukai