Kelompok 1 Presentasi Importance Control Fector Dengeu Non House Hold
Kelompok 1 Presentasi Importance Control Fector Dengeu Non House Hold
M. Kaspul Anwar
Yohanes Vianey Ola
The Importance of Including Non-Household Environments in Dengue Vector
Control Activities
Latar Belakang
Sebagian besar kegiatan pengendalian vektor di perkotaan difokuskan pada lingkungan
rumah tangga, namun informasi mengenai risiko infeksi di ruang selain rumah tangga
masih kurang dan risiko relatif yang ditimbulkan oleh ruang tersebut belum sepenuhnya
dipahami.
Penelitian ini menggunakan simulasi berbasis data untuk menyelidiki pentingnya
lingkungan rumah tangga dan non-rumah tangga terhadap risiko entomologis demam
berdarah di dua kota di Kenya di mana peredaran demam berdarah dilaporkan. Penelitian
lapangan dilakukan dengan menggunakan empat strategi yang menyasar berbagai tahapan
nyamuk: ovitrap, pengumpulan larva, aspirasi Prokopack, dan perangkap BG-sentinel.
Tujuan
Tujuan kami adalah memperkirakan parameter ini berdasarkan data yang dikumpulkan
dari kerja lapangan intensif dan untuk mendapatkan perkiraan kepadatan vektor relatif
berdasarkan data yang realistis untuk lingkungan dalam rumah dan luar rumah
Sampel
Arbovirus adalah salah satu kelompok penyakit yang paling umum dan morbid di dunia
[36,37,38]. Namun, pengembangan strategi pengendalian selain pengendalian vektor
merupakan tantangan, dan beberapa di antaranya masih dievaluasi dalam bidang ini
(seperti vaksin atau transinfeksi [39,40]). Oleh karena itu, pengurangan kepadatan
nyamuk (yaitu parameter m, kepadatan nyamuk relatif terhadap manusia) secara
historis merupakan strategi yang paling berguna dan diterapkan secara luas. Namun,
sebagian besar bukti dan praktik yang ada saat ini terkait dengan pengendalian vektor
terutama berfokus pada pencegahan di tingkat rumah tangga [19], sementara hanya
sedikit perhatian yang diberikan untuk memahami kontribusi ruang di luar rumah
tangga.
Meskipun kami mengamati pola yang berbeda antara lingkungan HH dan NH di kota-
kota di Kenya, fenomena yang sama diperkirakan terjadi di banyak wilayah endemic.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan di setiap lokasi untuk
memahami sejauh mana perbedaannya.
Namun, meskipun jumlah infeksi sebenarnya yang terjadi di ruang non-rumah tangga
sulit untuk diukur, fenomena yang dijelaskan di tempat lain, seperti penurunan kasus
demam berdarah yang diamati selama masa lockdown pandemic.
deskripsi waktu puncak menggigit selama masa normal jam kerja (sekitar pukul 15.30
dan 19.30) dan laporan mengenai risiko infeksi yang terjadi di lingkungan NH tertentu
mendukung hasil kami dan menunjukkan bahwa angka yang tidak dapat diabaikan
jumlah infeksi yang terjadi di ruang NH tersebut, menunjukkan adanya jumlah vektor
yang sesuai.
Secara khusus, kami menemukan perbedaan ekologi antar lingkungan, di mana
lingkungan yang terkait dengan ruang NH sebagian besar terkait dengan air hujan, ban,
dan wadah mirip sampah. Sebaliknya, lingkungan rumah tangga sebagian besar
berhubungan dengan air bersih (digunakan untuk perawatan hewan dan sanitasi
manusia) dan wadah keperluan rumah tangga seperti panci, drum, jerigen, dan wadah
plastik kecil. Sejauh mana perbedaan ekologi ini menunjukkan adanya perbedaan
dalam strategi pengendalian harus dievaluasi lebih lanjut.
Kesimpulan