Pembimbing
Investigasi utama dari PSMBB adalah sigmoidoskopi dan kolonoskopi. Secara keseluruhan tatalaksana tersering adalah
transfusi PRC.
TINJAUAN PUSTAKA
PSMBB
DEFINISI DAN INSIDEN
Pasien dengan perdarahan saluran cerna bagian bagian bawah datang dengan
keluhan darah segar sewaktu buang air besar. Perdarahan saluran cerna bagian
bawah lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita, yang dikarenakan
penyakit pembuluh darah dan divertikulosis lebih sering terjadipada pria.
ETIOLOGI
Diverticulosis
Diverticulosis adalah kondisi dimana ditemukan satu atau lebih divertikel dalam kolon. Divertikel adalah
suatu kelainan pada dinding kolon dimana terjadi herniasi mukosa/submukosa dan hanya dilapisi oleh
tunika serosa pada lokasi dinding kolon yang lemah dimana vasa rekta menembus dinding kolon.
Moderate
Bleeding
MANIFESTASI KLINIS
• Anamesis, riwayat penggunaan NSAID atau obat antikoagulan, adanya sakit perut atau tidak, adanya diare
dan demam yang dialami sebelumnya yang dapat mengarah pada colitis baik infeksi atau iskemi.
• Riwayat penyakitkeluarga berupa sindrom poliposis atau keganasan kolon.
• erusia kurang dari 30 tahun biasanya berhubungan dengan polip usus dan Meckel diverticulum.
• Pemeriksaan fisik luka bekas operasi terdahulu, adanya masa di abdominal, lesi.
• Pemeriksaan rectum diperlukan untuk mengetahui adanya kelainan pada anorectal, yaitu tumor, ulser, atau
polip. Warna pada daerah anorectal, dan adanya bentuk atau gumpalan darah.
• Nasogastric tube (NGT) harus dipasang untuk menyingkirkan penyebab perdarahannya bukan dari saluran
cerna atas yang menunjukkan adanya gambaran coffee ground.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Colonoscopy
Mesenteric arteriography telah banyak digunakan dalam evaluasi dan pengobatan pasien dengan perdarahan
gastrointestinal bagian bawah.
99m Tc-red blood cell scintigraphy merupakan prosedur pencitraan nuklir yang non inνasiνe dengan cara menempelkan
sel darah merah pasien dengan isotop techtenium yang kemudian akan beredar ke dalam sirkulasi darah.
DIAGNOSA
BANDING
Diverticulosis
e n o u s Inflammatory
r t e r i oν
A t i o n Bowel
lf o rm a
M a s i a )
d ys p l a Disease (IBD)
(A n g i o Hemoroid
k it
ya
Neo e n la r
P cu
p la s
sm
a Va
TATALAKSANA
Endoscopy
Colonoscopic bipolar cautery, monopolar cautery, heater probe application, organ plasma coagulation dan Nd:YAG
laser bermanfaat untuk mengobati angiodisplasia.
Endoscopy
ngiograpfi dipakai sebagai metode perioperatif, terutama pada pasien-pasien dengan risiko gangguan vascular,
sementara menunggu terapi bedah definitive. Metode ini dilakukan katerisasi selektif dari pembuluh darah
mesentrika yang langsung menuju ke lokasi sumber perdarahan yang akan dilanjutkan dengan pemberian
vasokontriktor intra- arteri. Tiga aspek utama yang berperan dalam penanganan PSMBB adalah perawatan initial
syok, mecari lokasi sumber perdarahan, dan rencana intervensi.
PROGNOSIS
10-20% dari pasien dengan perdarahan
saluran cerna bagian bawah tidak dapat
dibuktikan sumber pendarahannya. Oleh
karena itu, masalah yang kompleks ini
membutuhkan evaluasi yang sistematis dan
teratur untuk mengurangi persentase kasus
perdarahan saluran cerna yang tidak
terdiagnosis dan tidak terobati.
ANEMIA
ANEMIA DEFINISI
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak
dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Anemia
ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit (red cell count).
ETIOLOGI
Anemia hanyalah suatu kumpulan gejala yang disebabkan oleh
bermacam penyebab. Klasifikasi Anemia Menurut Etiopatogenesis
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Gejala Umum Gejala Khas Masing-masing Anemia Gejala Penyakit Dasar
• Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil
Sindrom anemia meliputi lemah, lesu, cepat lidah, stomatitis angularis, dan kuku sendok
Lelah, telinga mendenging (tinnitus), mata (koilonychia).
berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak • Anemia megaloblastic: glositis, gangguan
nafas dan dispepsia. Pasien tampak pucat, neurologic pada defisiensi vitamin B12 Gejala yang timbul akibat penyakit dasar yang
yang mudah dilihat pada konjungtiva, mukosa • Anemia hemolitik: ikterus, splenomegaly menyebabkan anemia sangat bervariasi
mulut, telapak tangan dan jaringan di bawah dan hepatomegaly tergantung dari penyebab anemia tersebut.
kuku. • Anemia aplastik: perdarahan dan tanda-
tanda infeksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
WHO menetapkan cut off point anemia yaitu:
normositer, bila MCV 80-95 fldan MCH 27-34 pg: 3.) Anemia makrositer, bila MCV > 95 fl.
klasifikasi ini anemia dibagi menjadi tiga golongan: 1.) Anemia hipokromik mikrositer bila MCV <
80fl dan MCH < 27 pg; 2.) Anemia normokromik normositer, bila MCV 80-95 fldan MCH 27-34 pg:
3.) Anemia makrositer, bila MCV > 95 fl.
DIAGNOSA BANDING
Anemiia Normokrom Normositik
Thalasemia
Anemia Aplastik
TATALAKSANA
Pasien perempuan berusia 77 tahun datang ke IGD Rumah Sakit Umum Haji Medan dengan keluhan BAB berdarah merah segar seperti darah
menstruasi, menggumpal dan berbau busuk yang sudah dirasakan pasien sejak 5 hari ini, dengan saat darah keluar tempat tidur pasien sudah basah dan
pampers sudah penuh. Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan yang sama dalam 1 tahun ini sebanyak 4 kali dan keluhan hilang sendiri. Pasien
menyangkal adanya nyeri saat darah keluar. Pasien juga menyangkal adanya BAB hitam, berlendir dan berbusa. Pasien juga mengeluhkan adanya
pusing, oyong, dan lemas sejak 1 minggu iniPasien suka mengonsumsi cabe. Pasien menyangkal muntah berdarah dan seperti kopi. Pasien juga
menyangkal adanya demam dan menggigil.
Pasien memiliki riwayat persalinan pervaginam sebanyak 13 kali, dan terkahir kali melahirkan saat usia kurang lebih usia 40 tahun. Pasien megaku suka
mengkonsumsi jamu. Pasien menyangkal adanya riwayat hipertensi dan Diabetes Mellitus.
BAB : berdarah merah segar menggumpal seperti menstruasi
BAK : Dalam batas normal
RPT :-
RPK :-
RPO :-
ANAMNESA
UMUM
ANAMNESA
ORGAN
COR
ANAMNESA
ORGAN
TRACTUS
SIRKULASI PERIFER REPIRATORUS
USUS
LAMBUNG
ANAMNESA
ORGAN
HATI DAN SALURAN EMPEDU GINJAL
• Polidipsi : Tidak
• Polifagia : Ya • Nervositas : Tidak
• Akromegali : Tidak
• Poliuria : Tidak • Exoftalmus : Tidak
• Distrifi Adipos : Tidak
• Pruritus : Ya • Struma : Tidak
• Pyorrhea : Tidak • Miksudem : Tidak
ANAMNESA
ORGAN
SUSUNAN SARAF
FUNGSI GENITAL
• Menarche :14 than
• Siklus haid :21-35 dari • Hipoastesia : Tidak ada
• Menopause :Ya • Parastesia : Tidak ada
• G/P/Ab : : 13/11/2 • Paralisis : Tidak ada
• Ereksi : - • Sakit kepala : Tidak ada
• Libido seksual : - • Gerakan Tics : Tidak ada
• Coitus : -
ANAMNESA
ORGAN
PANCA INDRA PSIKIS KEADAAN SOSIAL
1. Anemia : Ya
Sensorium : Mentis
2. Icterus : Tidak ada
Tekanan darah : 183/89 mmHg
3. Sianosis : Tidak ada
Temperatur : 36,7°C
4. Dispnoe : Tidak ada
Pernafasan : 22x/menit, reg, tipe
5. Edema : Tidak ada
pernafasan (abdomino-torakal)
6. Eritema : Tidak ada
Nadi : 90x/menit, equal, teg/vol (sedang)
7. Turgor : Baik
8. Gerakan aktif: Hipoaktif
9. Sikap tidur paksa : Tidak ada
STATUS PRESENS
KEADAAN GIZI
• BB : 55 kg
• TB : 155 cm
• RBW = 100 %
• Kesan : Normal
• IMT= 22,9 kg/m2
• Kesan : Normal
PEMERIKSAAN
FISIK
Kepala Muka Mata
• Merah : Tidak
• Karies : Tidak ada • Bengkak : Tidak
• Pertumubuhan : Normal • Kering : Tidak • Kering : Tidak
• Besiag : Tidak ada • Pucat :Iya • Radang : Tidak
• Jumlah : Tidak dihitung
• Beslag : Tidak
• Tremor : Tidak
• Membran : Tidak
• Angina lacunaris : Tidak
PEMERIKSAAN
FISIK
Inspeksi
Palpasi
Inspeksi Palpasi
• Bentuk : Fusiformis • Nyeri tekan : Tidak
• Simetris/asimetris : Simetris kanan = kiri, • Fremitus suara : Peningkatan suara fremitus
kesan = normal ditengah kedua paru
• Bendungan vena : Tidak • Fremissement : Tidak ada
• Ketinggalan bernafas : Tidak • Iktus : Tidak Teraba
• Venektasi : Tidak a. Lokalisasi : Tidak ada
• Pembengkakan : Tidak b. Kuat angkat : Tidak ada
• Pylsasi verbal : Tidak c. Melebar : Tidak ada
• Mammae : Normal d. Ictus negative : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
THORAX DEPAN
Perkusi a. Paru-paru
•Suara perkusi paru : Sonor memendek di keduaparu • Suara pernafasan : Vesikuler
• Batas paru hati • Suara tambahan : Tidak ada
a.Relatif : ICS V Linea Midclavicularis dextra 1. Ronchi basah : -
b.Absolut : ICS VI Linea Midclavicularis dextra 2. Ronchi kering : -
•Gerakan bebas : 2 cm 3. Krepirtasi : -
•Batas jantung 4. Gesek pleura : -
a.Atas : ICS III Linea Parasternalis dextra b.Cor
b. Kanan : ICS IV Linea Parasternalis dextra • Heart rate : 90x/menit
c. Kiri : ICS IV 1 jari ke medial midclavicularis sinistra • Suara katup : M1 > M2 A2 > A1
P2 > P1 A2 > P2
PEMERIKSAAN FISIK
THORAX BELAKANG
PInspeksi
•Bentuk : Fusiformis Palpasi
•Simetris/asimteris : Simetris kanan = kiri, kesan = •Nyeri tekan : Tidak ada
normal •Fremitus suara : peningkatan
•Benjolan : Tidak ada suara fremitus di tengah
•Scapula alta : Tidak ada kedua paru
•Ketinggalan bernafas : Tidak ada •Penonjolan : Tidak ada
•Venektasi : Tidak ada
Perkusi Auskultasi
•Suara perkusi paru : Sonor •Suara pernafasan : Bronchial ditengah
memendek pada bagian tengah kedua lapangan paru
kedua paru •Suara tambahan : Ronki basah
•Gerakan bebas : 2 cm sedang pada tengah kedua lapangan
•Batas bawah paru paru
a.Kanan : IX Proc. Spin Vert. Thoracal
b.Kiri : X Proc. Spin Vert. Thoracal
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi
Palpasi
• Bengkak : Tidak ada
- Defens Muscular : Tidak ada
• Venektasi/Pembentukan vena: Tidak ada
- Nyeri tekan : Tidak ada
• Gembung : tidak ada
- Lien : Tidak Teraba
• Sirkulasi collateral : Tidak ada
- Ren : Tidak Teraba
• Pulsasi : Tidak teraba
- Hepar : Tidak Teraba
Perkusi
Auskultasi
•Pekak hati : ya
•Peristaltik usus : meningkat
•Pekak beralih : Tidak
PEMERIKSAAN FISIK
GENITALIA EKSTREMITAS
Luka : Tidak dilakukan pemeriksaan • Atas
Sikatri : Tidak dilakukan pemeriksaan • Bengkak : Tidak
Nanah : Tidak dilakukan pemeriksaan •Tes rumpelit : Tidak ada
Hernia : Tidak dilakukan pemeriksaan • Merah : Tidak
• Gangguan fungsi : Tidak Bawah
• Stand abnormal : Tidak • Bengkak : Tidak
• Reflex • Merah : Tidak
1. Biceps : +/+ • Oedema : Tidak
2. Triceps : +/+ • Pucat : Tidak
Radio periost : :+/+ • Gangguan fungsi :
Tidak
• Luka/Gangren: Tidak
• Varises : Tidak
• Reflex
1. KPR : +/+
2. APR : +/+
3. Struple : +/+
LABORATORIUM
28/12/2023
LABORATORIUM
28/12/2023
LABORATORIUM
30/12/2023
PEMERIKSAAN
Cor : RADIOLOGI
Kesan membesar, tampak kalsifikasi aortic knob
Pulmo : tak tampak infiltrat
Trachea ditengah
Hemidiafragma kanan kiri tampak baik
Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam Tulang-tulang
tampak baik
Sof tissue tampak baik
Kesan : Cardiomegaly disertai aortasclerosis
RESUM
Anamnesa
Keluhan utama
E
: BAB Berdarah merah segar
Telaah :
·BAB berdarah merah segar seperti darah menstruasi, menggumpal dan berbau busuk
yang sudah dirasakan pasien sejak 5 hari ini dengan saat darah keluar tempat tidur
pasien sudah basah dan pampers sudah penuh. Pasien pernah mengalami keluhan
yang sama dalam 1 tahun ini sebanyak 4 kali dan keluhan hilang sendiri.
·Pasien juga mengeluhkan adanya pusing, oyong, dan lemas sejak 1 minggu ini.
·Pasien suka mengonsumsi cabe dan jamu.
·Pasien memiliki riwayat persalinan pervaginam sebanyak 13 kali, dan terkahir kali
melahirkan saat usia kurang lebih usia 40 tahun.
·BAB : Berdarah merah segar menggumpal seperti menstruasi
·BAK : Dalam batas normal
·RPK :-
·RPO :-
·RPT :-
RESUM
E
RESUM
PEMERIKSAAN FISIK
E
•Kepala : Muka: pucat, mata: berkunang kunang, mata: anemis,lidah: pucat
•Leher : Dalam Batas Normal
•Thorak :
Inspeksi : Simetris fusiformis pada kedua paru
Paplasi : Fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Sp:vesikuler, ST: -
Abdomen : inspeksi: simetris,palpasi: soepel,perkusi: timpani, auskultasi: peristaltic
meningkat
•Ekstremitas : Pucat, CRT < 2 detik
RESUM
E
PEMERIKSAAN LABORATORIUM