Pelapukan

setelah
Indeks Pelapukan, na/no

8 tahun
pelayanan
Pelapukan selama penyimpanan
Pengangkutan dan Penggunaan

Pelapukan selama
Pencampuran

Bahan Jalan
Umur, Tahun
Aspal (The Shell Bitumen Handbook, 1990)
1
 BITUMEN
DEFINISI:
Bahan alam yang terdiri dari senyawa
hydrocarbon komplek yang dapat diperoleh
langsung dari alam atau dengan proses tertentu
(Artifisial), yang mempunyai ciri-ciri:
• warna coklat sampai hitam
• Bersifat adhesiv
• Tahan terhadap air
• awet
• Bersifat thermoplastik
• fleksibel
Bahan Jalan Aspal 2
 ASPAL
DEFINISI:
Bitumen yang sudah tercampur
dengan mineral tertentu

Bahan Jalan Aspal 3

 JENIS PEREKAT
(BAHAN JALAN)

1. BITUMEN
2. ASPAL
3. TER
4. PRIM COAT
5. TAKE COAT

Bahan Jalan Aspal 4

 Jenis bahan lapis
PERKERASAN BERASPAL
1. MACADAM
2. ATB
3. AC BINDER COARSE
4. AC SURFASE COARSE

Bahan Jalan Aspal 5

 BITUMEN
DEFINISI:
Bahan alam yang terdiri dari senyawa
hydrocarbon yang komplek yang dapat
diperoleh langsung dari alam atau dengan
proses tertentu (Artifisial)

Bahan Jalan Aspal 6

 ASPAL
DEFINISI:
Bitumen yang sudah tercampur
dengan mineral tertentu

Bahan Jalan Aspal 7

 JENIS ASPAL MENURUT SUMBERNYA

1. Aspal Alam (Native Asphalt)

- Lake Asphalt (Trinidad Lake)
- Rock Asphalt (Perancis, Swiss,
Pulau Buton)

2. Aspal Minyak (petrolueum asphalt)

- Asphaltic Base Crude Oli
- Parafin Base Crude Oil
- Mixed Base Crude Oli
Bahan Jalan Aspal 8
 PROSES TERBENTUKNYA ASPAL
MINYA BUMI

DESTILASI VACUM DESTILASI ATMOSFEER

ASPAL ALAM (Native Asphalt):

1. ROCK ASPHALT (Prancis, Swis,
ASPAL MINYAK
(Petroleum Asphalt)
Pulao Buton)
2. LAKE ASPHALT (Trinidad Lake)

BENZEEN KEROZENE GAS OIL RESIDU

DESTILASI VACUM

ASPAL LUBRICATING OIL FRAC FLUX OIL

(Asbuton)

ASPAL KERAS/ ASPAL CAIR ASPAL EMULSI

ASPAL PANAS (Cut Back Asphalt): (Emultion Asphalt):
(AC: Asphalt Cemen): 1. Rapid Curing (AC+benzeen) 1. C/A Rapid Setting
1. Pen 40-50 4. Pen 120-150 2. Medium Curing (AC+Kerozene 2. C/A Medium Setting
2. Pen 60-70 5. Pen 200-300 3. Slow Curing (AC+Solar 3. C/A Slow Setting
3. Pen 85-100 4. Non Ionic

Bahan Jalan Aspal 9

 CIRI-CIRI ASPAL
1. Berbentuk cair hingga padat
2. Berwarna coklat hingga hitam
3. Tahan terhadap air
4. Bersigat adhesive
5. Bersifat thermoplastic

Bahan Jalan Aspal 10

 JENIS ASPAL BUATAN
• ASPAL KERAS/ASPAL PANAS / Asphalt
Cemen (AC):

• ASPAL CAIR / ASPAL DINGIN / Cut Back

Asphalt):

• ASPAL EMULSI / (Emultion Asphalt):

Bahan Jalan Aspal 11

 SYARAT UMUM ASPAL KERAS

• BERASALA DARI HASIL MINYAK BUMI

• MEMPUNYAI SIFAT SEJENIS
• KADAR PARAFIN MAKS. 2%
• TIDAK MENGANDUNG AIR
• TIDAK BERBUSA JIKA DIPANASKAN SAMPAI
SUHU 175C
• Kadar parafin maks. 2%

Bahan Jalan Aspal 12

 SYARAT UMUM ASPAL CAIR
• BERASALA DARI HASIL MINYAK BUMI
• MEMPUNYAI SIFAT SEJENIS
• KADAR PARAFIN MAKS. 2%
• TIDAK MENGANDUNG AIR
• TIDAK MENGGUMPAL JIKA DIPAKAI

Bahan Jalan Aspal 13

 SYARAT UMUM ASPAL EMULSI
• BERASALA DARI HASIL MINYAK BUMI
• MEMPUNYAI SIFAT SEJENIS
• KADAR PARAFIN MAKS. 2%
• TIDAK MENGANDUNG AIR
• TIDAK MENGGUMPAL JIKA DIPAKAI

Bahan Jalan Aspal 14

 FUNGSI ASPAL
• Bahan konstruksi bangunan

• Bahan industri

Bahan Jalan Aspal 15

 FUNGSI ASPAL
• BAHAN KONSTR. GEDUNG
- lantai bawah
- pelapis dinding
- lapisan atap beton
• BAHAN KONSTR. BANG. AIR
- pelapis kedap air dinding sayap bendungan
- pelapis kedap air saluran irigasi
- pelapis kedap air penampungan air/kolam
• BAHAN KONSTR.JALAN
- perekekat bahan lapis perkerasan
- perekekat bahan antar lapis perkerasan

Bahan Jalan Aspal 16

 FUNGSI ASPAL
Sebagai perekat bahan lapis perkerasan

• Perekat

• Pelumas

• Pengisi

Bahan Jalan Aspal 17

 FUNGSI ASPAL
perekekat bahan antar lapis perkerasan
• Prime Coat:
- lebih encer
- digunakan untuk perekat lapisan perkerasan
tidak beraspal dengan lapisan beraspal
- misalnya lapis pondasi atas dengan ATB
• Take Coat
- lebih pekat
- digunakan untuk perekat lapisan perkerasan
beraspal dengan lapisan beraspal
- misalnya lapis ATB dengan AC BC
Bahan Jalan Aspal 18
 START

SUB GRADE PREPARATION - CBR 5%

BY MOTOR GRADER/VIBRO ROLLER

DETAIL B AGGREGAT BASE CLASS B thick 30 cm

WIDENING BY MOTOR GRADER/VIBRO ROLLER

AGGREGAT BASE CLASS A thick 27.5 cm

BY MOTOR GRADER/VIBRO ROLLER

PRIME COAT
BY COMPRESSOR/ASPHALT SPRAYER
ASPHALT CONCRETE SURFACE COURSE t=40 A C t=40
ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE t=60 A T B t=40
ASPHALT TREATED BASE thick = 10 cm
ASPHALT TREATED BASE t=100 BY DT/ASPHALT FINISHER/TANDEM ROLLER/PNEUMATIC TYRED ROLLER
AGGREGAT BASE CLASS-A t=275

AGGREGAT BASE CLASS-B t=300 TACK COAT

BY COMPRESSOR/ASPHALT SPRAYER

SUBGRADE CBR 5 % EXISTING PAVEMENT

( OVERLAY ) ASPHALT CONCRETE BINDER thick = 6,0 cm
BY DT/ASPHALT FINISHER/TANDEM ROLLER/PNEUMATIC TYRED ROLLER

TACK COAT
BY COMPRESSOR/ASPHALT SPRAYER

ASPHALT CONCRETE SURFACE thick 4,0 cm

BY DT/ASPHALT FINISHER/TANDEM ROLLER/PNEUMATIC TYRED ROLLER

FINISH
SI POLMED Flexible Pavement Method 19
 SUSUNAN KIMIA
1. ASPHALTENE: kadar 5%-24%, semakin
naik kadarnya akan mempengaruhi
kekerasan, penetrasi rendah, titik lembek
tinggi, viscositas tinggi
2. RESIN: warna coklat, bentuk semi padat
dan dapat larut dalam n-heptane.
Proporsi antara resin dan asphaltene
menentukan sifat aspal sol atau gel

Bahan Jalan Aspal 20

 SUSUNAN KIMIA
3. AROMAT: kadarnya 40% - 65%,
mengandung gabungan neptane-aromat
4. SATURATE: kadarnya 5% - 20%,
mengandung rantai hidrokarbon alifatis

Bahan Jalan Aspal 21

 SUSUNAN KIMIA
1. CARBENEE
2. ASPHALTENES
3. MALTHENES

Bahan Jalan Aspal 22

KANDUNGAN PADA BITUMEN
1. CARBON : 82% - 88%
2. HIDROGEN : 8% - 11%
3. SULFUR : 0% - 6%
4. OKSIGEN : 0% - 1,5%
5. NITROGEN : 0% - 1%

Bahan Jalan Aspal 23

 FUNGSI ASPAL lapis atas
1. SEBAGAI PEREKAT ANTAR BUTIRAN
AGREGAT
2. SEBAGAI PELINDUNG AGREGAT
TERHADAP AIR
3. SEBAGAI PELINDUNG AGREGAT
TERHADAP GESEKAN RODA

Bahan Jalan Aspal 24

 SIFAT ENGINERING ASPAL KERAS

1. PENETRASI
2. TITIK LEMBEK
3. DAKTILITAS
4. TITIK NYALA
5. DAYA LARUT
6. BERAT JENIS
7. LOSS ON HEATING
8. VISCOSITAS
Bahan Jalan Aspal 25
 Penetrasi
Untuk mengetahui

T I N G K A T K E K E R A S A N AS P A L
ALAT UJI PENETRASI
 HUBUNGAN ANTARA TEMPERATUR
UDARA, LALU LINTAS DAN
PENETRASI ASPAL

LALULINTAS
TEMPERATUR
UDARA RINGAN BERAT

o Pen. 120 –
≤7C Pen. 85 – 100
150
o o
7 C – 24 C Pen. 85 – 100 Pen 60 – 70

o
≥ 24 C Pen 60 – 70 Pen 40 - 50
 Titik Lembek
Mengetahui

• Temperatur perubahan SIFAT ASPAL dari

FASE PADAT ke FASE PLASTIS

SIFAT ASPAL

o o o o o
60 C 95 C 120 C 163 C +225 C

Fase Padat Fase Plastis F a s e C a i r

ALAT UJI TITIK LELEH
 Daktilitas
Mengukur

ELASTISITAS dan KELEKATAN

ASPAL
ALAT UJI DAKTILITAS
 TITIK NYALA
• Mengetahui

SAAT ASPAL AKAN MENYALA

BILA KONTAK DENGAN API

 BERAT JENIS

• Korelasi antara :

BERAT dengan VOLUME

 Loss on Heating
Mengetahui :

• Stabilitas aspal akibat pemanasan

• Mutu aspal setelah pemanasan

 Kelarutan
Mengetahui :

KEMURNIAN ASPAL
 VISCOSITAS
Mengetahui :

• Temperatur pencampuran

• Temperatur pemadatan
 Temperatur

• Min.Pumping temp. :110 o C

• Mixing temp. : 160 o C

• Maximum save handling temp. : 200 o C

 PERSYARATAN ASPAL KERAS

Jenis 40 Pen 60 Pen 80 Pen

No Satuan
Pemeriksaan Min Max Min Max Min Min
1. Penetrasi 20°C,100g 5" 40 59 60 79 80 90 0,1 mm
2. Kelembekan 51 63 48 58 46 54 o
Celcius
Ring & Ball
3. Titik nyala 200 200 225 o
Celcius
(Cleveland open cup )
4. Kehilangan berat (thick 0.4 0.4 0.6 persen berat (%)
film), 163°C 5 jam
5. Kelarutan zat CS2 atau CL4 99 99 99 persen berat (%)
6. Daktilitas 25°C 75 100 100 cm
per menit, 5 cm
7. Pen. Setelah kehilangan 75 75 75 persen (%)
berat % thdp asli
8. Berat jenis 25°C 1 1 1 Gram per cm3
Bahan Jalan Aspal 40