Hellenisme & Filsafat Abad Pertengahan Dr.Iyad Suryadi,MM.
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG
Prolog Dalam sejarahnya perkembangan pemikiran pemikiran filsafat pada masanya sebelum masuk kedunia Islam terdapat dua fase yang berturut turut yaitu
1. Fase Hellenisme merupakan fase ketika pemikiran filsafat
hanya dimiliki oleh orang orang yunani (6/5 SM sampai 4 SM)
2. Fase Hellenisme Romawi yang merupakan fase sesudah
hellenisme dan meliputi pemikiran filsafat dari kerajaan romawi yang di mulai abad 4 SM- 8 M Pengaruh Teori Plato dan Aristoteles dalam Fase Hellenisme
Dalam teori plato yang merupakan usaha ingertasi dari dua
pemikiran yang berlawanan yang kemudian dipadukan oleh plato dengan mengatajkan adanya dua alam yaitu alam yang nyata (Real) dan alam indrawi (sensible). Dalam teori aristoteles sama hal nya dengan plato dalam penggabungan pendapat herakletios dan parmendis bahwa zat yang ada dengan sendirinya dan tidak berubah ubah. Pemikiran plato dan aristoteles meskipun sukses memadukan pemikiran filsafat sebelumnya akan tetapi tidak dapat melarutkannya sama sekali karena bermacam macam aliran dan berbeda pandangan dalam alam ini seperti aliran :
1. Natural Phylosophy yang menyebutkan alam itu abadi.
2. Aliran Ketuhanan yang menyebutkan sumber alam indrawi sesuatu yang berada diluarnya. 3. Aliran Mistik yang menyebutkan manusia harus meninggalkan semuanya karena sudah terikat oleh benda. 4. Aliran Kemanusiaaan yang menyebutkan manusia adalah setinggi tingginya TOPIK PEMIKIRAN PLATO ARISTOTELES Pandangan tentang Ada 2 dunia, yaitu dunia Hanya 1 dunia, yaitu dunia dunia ide dan dunia materi nyata yang sedang dijalani Kenyataan yang Ide-ide yang berasal dari Segala sesuatu di alam yang sejati dunia ide dapat ditangkap indra Pandangan tentang Terdiri dari badan & jiwa. Jiwa terpenjara badan. manusia Jiwa abadi; badan fana Badan dan jiwa sebagai satu (tidak abadi). kesatuan tak terpisahkan. Asal pengetahuan Dunia ide. Namun Kehidupan sehari-hari dan tertanam dalam jiwa yang alam dunia nyata. ada dalam diri manusia. Cara mendapatkan Mengeluarkan dari dalam Observasi dan abstraksi, pengetahuan diri (Anamnesis) dengan diolah dengan logika. metoda bidan. Aliran filsafat Idealis Realis dan analitis Metode mencari Apriori, yaitu dari Aposteriori, yaitu dari kebenaran universal ke partikular partikular ke universal Realitas tertinggi Apa yang kita dipikirkan Apa yang kita lihat dengan dengan akal kita. indera kita. Fase Hellenisme Romawi dalam perkembangannya terbagi menjadi 3 masa dan setiap masa berbeda :
1. Masa pertama Abad 4 SM – Pertengahan abad pertama SM
Aliran yang terdapat dalam masa ini yaitu : a. Aliran Stoa Pemimpinannya Zeno b. Aliran Epicure pimpinannya epicurus c. Aliran Skeptis meliputi aliran Phyro dan Akademi baru d. Aliran Elektika- Pertama 2. Masa kedua pertengahan abad pertama SM – Pertengahan abad ketiga masehi Aliran yang terdapat dalam masa ini yaitu : a. Aliran Peripatetik Terakhir b. Aliran Stoa Baru c. Aliran Epicture Baru d. Aliran Pythagoras e. Aliran Filsafat Yahudi dan Plato 3. Masa ketiga pertengahan abad 3 Masehi– Pertengahan abad 6 Masehi Aliran yang terdapat dalam masa ini yaitu : a. Aliran Neoplatinonisme b. Aliran Iskandariyah c. Aliran Asia Kecil Filsafat Barat Plotinus lahir pada tahun 204 M di Mesir, daerah lycopolis. Pada tahun 232 M, ia pergi ke Alexandria untuk belajar filsafat pada guru Animonius Saccas selama 11 tahun. Pada umur 40 tahun ia pergi ke Roma. Disana ia menjadi pemikir terkenal pada zaman itu. Tahun 270 M ia meninggal di Minturnae, Campania, Italia. Muridnya yang bernama Porphyry mengumpulkan tulisannya yang berjumlah 54 karangan. Karangan dikelompokkan menjadi 6 set (ennead), tiap set berisi 9 karangan. Plotinus dengan fahamnya neo-Platinusme dan Teori emanasi serta ajarannya yang berupa: 1 Sistem metafisika Plotinus, terdapat tiga realitas yaitu: The One, The Mind, dan The 2 Tentang ilmu 3 Tentang jiwa 4 Tentang Etika dan Estetika 5 Bersatu dengan Tuhan
Teori neo-Platonisme memiliki pengaruh yagn besar dalam dunia
fisafat. Kosmologi Plotinus termasuk tinggi, terutama dlam hal kedalaman spekulasinya dan daya imajinasinya. Pandangan mistis merupkan ciri filsafatnya, usahanya untuk mmahami realitas spiritual cukup gigih Adapun pengikut Plotinus antara lain Parphyry (233-301), Lamblichus (w. 330), dan Proclus. Filsafat Timur Islam Kurang Data Pengaruh Filusuf Muslim terhadap Filsafat barat