Anda di halaman 1dari 25

Instrumen Kualitas Tidur

Kelompok Respirasi
1.Abdul khamid
2.Aip rukmana
3.Esty Kusuma rahayu
4.haeruman

5.Lina sukmawati
6.Oktina Dwisusanti
7.Rina yuliaty
8.Sri yulianti
Richards-Campbell Sleep Questionnaire

 Kuesioner yang digunakan untuk mengukur kualitas tidur pada area perawatan
kritis
 Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa RCSQ merupakan instrument yang andal
yang biasanya dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas tidur pada pasien dengan
penyakit kritis(Bourne et al., 2007; Pisani et al., 2015)
 Kuesioner ini mudah digunakan pada pasien dengan penyakit kritis karena singkat dan
mudah untuk digunakan
 Kuesioner yang lain menggunakan nasrasi yang terlalu Panjang sehingga pasien dengan
penyakit kritis kesulitan dan bahkan tidak memungkinkan untuk melengkapi kuesioner
tersebut dengan stamina fisik yang terbatas.
 Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa RCSQ merupakan alat yang
reliabel, bisa digunakan untuk mengevaluasi kualitas hidup pada pasien
kritikal (Bourne et al., 2007; Pisani et al., 2015)
 Richards-Campbell sleep questionnaire: psychometric properties of Chinese
critically ill patients
 Kuesioner ini merupakan kuesioner yang simple dan
reliabel, dibuat oleh Richards and colleagues untuk
mengevaluasi kualitas tidur pasien di ICU pada malam
hari.
 Kuesioner RCS terdiri dari 5 skala visual analog untuk
mengkaji persepsi tidur pada pasien dengan penyakit
kritis
 Kelima skala ini mengevaluasi
1. Kedalaman tidur
2. Latensi onset tidur
3. Seberapa banyak terbangun saat tidur
4. Lama waktu ketika terbangun
5. Dan kualitas tidur secara keseluruhan
The scale evaluates perceptions of depth of sleep, sleep
onset latency, number of awakenings, time spent
awake, and overall sleep quality.
 pada setiap item pertanyaan, tiap responden diberikan
skala analog visual adan diminta untuk memberi tanda
pada garis antar 2 pernyataan (misalnya antara tidur
malam yang baik dan tidur malam yang buruk) yang
meniindikasikan sesuai dengan pengalaman masing-
masing pasien
 Garis skala antara 0 sampai 100mm, dan skore yang
didapat dikalkulasikan dengan menghitung dimana
responden menjatuhkan skore pada tiap garisnya.
 Skor total didapat dengan menjumlahkan tiap skor lalu
dibagi lima. Skor paling rendah mengindikasikan
kualitas tidur yang jelek.
Reliabilitas dan validitas
Pada evaluasi psychometric RCSQ dengan sampel 70
pasien laki-laki yang sadar, orientasi baik dan dengan
penyakit kritis, didapatkan konsistensi internal 0,90 dan
menunjukkan bahwa skor pada skala tersebut mempunyai
korelasi o,58 dengan variable tidur yang sama yang diukur
oleh PSG.
RSSQ ini telah diterjemahkan dan diuji validitasnya
dengan hasil psychometric yang baik kedalam beberapa
Bahasa seperti spanyol, Jerman dan Swedia. Dan juga
secara luas telah digunakan untuk mengkaji kualitas tidur
pada pasien dengan pentyakit kritis. . Its brevity and
thoroughness also make it particularly suitable for use in
critically ill patients
 Desain deskriptif comparative study bulan maret 2016-juni 2017
 Responden 150 pasien kritikal dari 3 ICU RS universitas di Dalian
China
 Pasien usia ≥ 18 tahun
 Kriteria eksklusi  yang menggunakan sedative lebih dari 24
jam dan delirium
 Perawat yang berpartisipasi mengambil data adalah perawat
yang telah bekerja lebih dari 3 tahun
 Pengambilan data diambil tiap pagi dr jam 7 – 8 dan dibacakan
oleh perawat, lalu peneliti memberi tanda posisi pensil dari
skala analog sesuai dengan ekspresi oral dan gestur pasien
 Hasilnya didapatkan rata2 usia 64,7 tahun, 86 ps laki-laki , 64
perempuan
Validitas
 Validitas isi RCSQ-C ditetapkan oleh panel ahli. Sebuah
panel yang terdiri dari lima anggota bilingual termasuk
ahli keperawatan dan statistik, spesialis tidur,
neuropsikolog, dan ahli perawatan intensif. Mereka
menilai relevansi dan kecukupan RCSQ-C dalam mengukur
persepsi tidur. Setiap item dinilai menggunakan skala tipe
Likert 4 poin. Nilai indeks validitas isi (CVI) untuk setiap
item adalah 0,60-1,00, dan rata-rata CVI untuk semua
item adalah 0,84, menunjukkan bahwa CVI dari RCSQ-C
adalah baik.
 Data mendukung validitas konstruk RCSQ-C. Koefisien
korelasi antara item individual RCSQ-C dan variabel terkait
pada SMHSQ adalah 0,866 (kedalaman tidur), 0,776
(latensi tidur), 0,504 (kebangun) dan 0,856 (kualitas
tidur), sedangkan korelasi antara skor total adalah 0,771 .
Kecuali untuk kembali tidur, semua koefisien korelasi
signifikan pada tingkat 0,01
 Kuesioner ini digunakan
pada penelitian mengenai
psychometric properties
of Chinese critically ill
patients untuk menguji
reliabilitas dan validaitas
kuesioner RCS di China
pada pasien dengan
penyakit kritis
 dan digunakan juga pada
penelitian tentang
pengaruh foot massage
terhadap kualitas tidur
pada pasien di ICU
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
 Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dikembangkan pada tahun 1988 oleh Buysse yang
bertujuan untuk menyediakan indeks yang terstandard dan mudah digunakan oleh klinisi
maupun pasien untuk mengukur kualitas tidur.
 Kusioner PSQI mengukur kualitas tidur dalam interval 1 bulan dan terdiri atas 18 pertanyaan
yang mengukur 7 komponen penilaian, yakni
1. kualitas tidur subyektif (subjective sleep quality),
2. latensi tidur (sleep latency),
3. durasi tidur (sleep duration),
4. lama tidur efektif di ranjang (habitual sleep efficiency),
5. gangguan tidur (sleep disturbance),
6. penggunaan obat tidur (sleep medication),
7. gangguan konsentrasi di waktu siang (daytime dysfunction) (Robins, Wing et al. 1988).
 Kuisioner PSQI telah digunakan untuk mengukur kualitas tidur pada berbagai kelompok
demografi di berbagai negara.
 Meskipun kusioner PSQI menggunakan Bahasa Inggris, namun telah dikembangkan pula
kusioner PSQI dalam Bahasa Spanyol, Portugis, Jepang, Korea, Itali dan lainnya. Meskipun di
Indonesia kusioner PSQI ini sudah umum digunakan dalam penelitian, terutama digunakan
pada kelompok usia dewasa dan lansia,
The Pittsburgh Sleep Quality Index dikembangkan dengan tujuan
1.Untuk mendapatkan pengukuran kualitas tidur yang reliabel, valid dan terstandarisasi
2.Untuk membedakan antara tidur yang baik dan jelek
3.Untukmemberikan indeks yang mudah digunakan oleh subjek dan untuk ditafsirkan oleh dokter
dan peneliti
4.untuk
memberikan penilaian singkat yang berguna secara klinis dari berbagai gangguan tidur yang
mungkin mempengaruhi kualitas tidur
 Validitasnya diperiksa berdasarkan peserta dalam tiga kelompok: tidur nyenyak,
tidur buruk, dan tidur tidak teratur (misalnya, memulai / mempertahankan tidur
atau mengantuk berlebihan). Cronbach adalah 0,83.
 VSH terdiri dari empat area: fragmentasi (kebangkitan di tengah tidur, gerakan
selama tidur), panjang (periode tidur total), penundaan (latensi tidur), dan
kedalaman (kenyamanan tidur, istirahat saat bangun, metode bangun, dan kualitas
tidur subjektif) .
 Validitasnya diuji pada kelompok dewasa berusia 23-35 tahun, 36-60 tahun, dan 61-
78 tahun. Cronbach adalah 0,82. SQS terdiri dari 28 item di 6 area: disfungsi siang
hari, pemulihan setelah tidur, kesulitan tidur, kesulitan bangun, kepuasan tidur,
dan kesulitan mempertahankan tidur. Validitas diuji berdasarkan partisipan
dewasa. Cronbach adalah 0,92.
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Skoring Untuk Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Tujuan Studi: Sedikit yang diketahui tentang jenis dan tingkat keparahan gangguan tidur pada
sindrom kelelahan kronis pediatrik/ensefalomielitis myalgia (CFS/ME) populasi, dibandingkan
dengan remaja yang sehat. Menggunakan berbagai ukuran objektif dan subjektif, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menyelidiki kualitas tidur, hubungan antara ukuran objektif dan
subjektif kualitas tidur, dan hubungannya dengan kecemasan pada remaja dengan CFS/ME
dibandingkan dengan kontrol yang sehat

Metode: Dua puluh satu remaja dengan CFS/ME berusia 13 hingga 18 tahun (usia rata-rata 15,57 ±
1,40), dan 145 remaja sehat berusia 13 hingga 18 tahun (usia rata-rata 16,2 ± 1,00) memakai jam
tangan actigraphy terus menerus selama 2 minggu untuk mengumpulkan sejumlah variabel tidur
objektif. Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh digunakan untuk mendapatkan ukuran subjektif kualitas
tidur. Kecemasan diukur dengan skala Kecemasan Spence Children.

Hasil: Rata-rata selama periode 2 minggu, remaja dengan CFS/ME ditemukan memiliki (1) latensi
onset tidur objektif yang lebih lama, waktu di tempat tidur, total waktu tidur, dan waktu bangun
yang lebih lambat (semua P <.005), dan (2) kualitas tidur subjektif yang secara signifikan lebih
buruk (P <.001), dibandingkan dengan remaja yang sehat. Itu Kelompok pasien CFS/ME
menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi (P <.05), dan pada kedua kelompok, tingkat
kecemasan yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan subyektif yang lebih buruk.
kualitas tidur (P <.001).
Instrumen kualitas tidur :

1)Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)---- Esty Kusuma rahayu


2)( Jenkins Sleep Scale (JSS)----Oktina Dwisusanti
3)Sleep Quality Scale (SQS)--- Abdul Khamid
4)(Richards-Campbell Sleep Questionnaire---Rina Yuliaty
5)( Medical Outcomes Study-Sleep Scale (MOS-SS)---Lina Sukmawati
6)Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) pada pasien cancer--- Aip Rukmana
7)(Richards-Campbell Sleep Questionnaire versi Indonesia---- Haeruman
8)Kuisioner Kualitas Tidur (pengembangan PSQI) ---- Sri Yulianti
Medical Outcomes Study-Sleep Scale
(MOS-SS)
 Pengembangan MOS-SS berasal dari hasil proyek penelitian yang lebih besar
yang disebut Medical Outcomes Study (MOS)
 Tujuan alat: MOS-SS memungkinkan penilaian kualitas tidur
 The Medical Outcomes Study – Sleep Scale The Medical
Outcomes Study Sleep Scale (MOS-SS) is a validated
instrument with 12 self-reported questions on multiple
facets of sleep quality and quantity within a 4-week
period . The average MOS-SS score in the general
population has been estimated at 25.8.
 The questionnaire generates seven measures for sleep quality: sleep
disturbance, snoring, awakening short of breath or with a headache, sleep
adequacy, daytime somnolence, Sleep Problem Index I (SPI I) and Sleep
Problem Index II (SPI II) [36]. Each of the 7 sleep-quality scores range from 0
to 100. Greater scores for the six domains indicate worse sleep quality,
except for sleep adequacy, for which greater scores indicate better sleep
quality
Clinical trial MOS-SS SPI I and SPI II 152 Ps patients MOS-SS scores: – SPI I mean score 34.1
±17.4 points – SPI II mean score 35.1 ± 17.4 points Adalimumab treatment improved sleep
outcomes of Ps patients
Jurnal Sleep Quality Scale

Instrumen Kualitas Tidur

1. Richards-Campbell Sleep
Questionnaire

2. Pittsburgh Sleep Quality Index


(PSQI

3. Medical Outcomes Study-Sleep


Scale
(MOS-SS)

Anda mungkin juga menyukai