Pendahuluan
Pemodelan sistem mekanik pada dasarnya berasal
dari turunan Hukum-Hukum Newton dikombinasikan
dengan besaran2 yang menggambarkan perilaku fisik
dari setiap elemen mekanik
Beberapa besaran dasar yang menggambarkan
perilaku fisik sistem mekanik antara lain stiffness,
energy dissipation, mass dan inertia
3.1 Sistem Translasi
3.1.1 Pegas Translasi (Translational Spring)
Pegas dikategorikan sebagai elemen kapasitif
1 2
x
3.1 Sistem Translasi
3.1.1 Pegas Translasi (Translational Spring)
Jenis Pegas :
Coil spring atau helical spring – dibuat dengan melilit
bahan metal pada batang silinder
Hardening
Force
linear
softening
Deflection
3.1 Sistem Translasi
3.1.1 Pegas Translasi (Translational Spring)
Karakteristik Pegas : Hardening, Linear, Softening
Untuk spring linear : Gaya sebanding (proporsio-
nal) terhadap simpangan
F = k (x1 – x2)
dimana x1, x2 = displacement
k = konstanta pegas [N/m]
F F
1 2
x1 x2
3.1 Sistem Translasi
3.1.1 Pegas Translasi (Translational Spring)
Karakteristik Pegas : Hardening, Linear, Softening
F = k (x1 – x2)^3
3.1 Sistem Translasi
3.1.2 Damper Translasi (Translational Damper)
Damper atau seringkali disebut dengn “dashpot”
dikategorikan sebagai elemen disipatif, tidak
menyimpan energi dan mendisipasi energi
kinetik
Damper diformulasikan dalam hubungan gaya
sebagai fungsi dari kecepatan
f = h(dx1/dt,dx2/dt)
yang dapat merupakan fungsi linier atau non-
linier
Lambang Damper :
3.1 Sistem Translasi
3.1.2 Damper Translasi (Translational Damper)
Penggunaan : untuk memperlambat
gerakan dan menyerap energi untuk
mencegah hentakan/kejutan,
Biasanya digunakan bersama
dengan spring : gaya pada spring
digunakan untuk
menarik/mendorong sesuatu
(misalnya pintu) dan dashpot untuk
memperlambat gerakan disebut
juga sebagai shock absorber
Damper berupa plunger di dalam
silinder yang terisi oleh fluida atau
udara
3.1 Sistem Translasi
3.1.2 Damper Translasi (Translational Damper)
Damper linier memiliki formulasi gaya sebanding (proporsional)
terhadap perbedaan kecepatan kedua ujung dari peralatan damper :
F = b (dx2/dt – dx1/dt)
Dimana dx2/dt, dx1/dt kecepatan masing ujung peralatan damper
b = konstanta damping [N.s/m]
3.1 Sistem Translasi
3.1.3 Massa Translasi (Translational Mass)
Hubungan antara gaya (force) dan akselerasi untuk titik atau massa
terkumpul (lumped mass, vs distributed mass) dinyatakan dalam
hukum Newton kedua untuk pergerakan :
forces mx
Fapplied F friction mx
Lambang Massa
m Fapplied
Ffriction
3.2 Sistem Rotasi
3.2.1 Pegas Rotasi (Rotational Spring)
Pegas diformulasikan dalam hubungan torsi, T
Fungsi Linier T = k
= torque/angle= force.length/radian
3.2 Sistem Rotasi
3.2.2 Damper Rotasi (Rotational Damper)
Damper Rotasi diformulasikan dalam hubungan
x xx
M J
Dimana Jx = Mass moment of Inertia ;
Satuan Mx = [moment/angular acc.] = force x
length)/(radians/sec2)
Beberapa nilai Jx untuk bentuk obyek yang
tertentu dapat dilihat di App. Buku Robert. L.
Free Body Diagram
Diagram sederhana yang menunjukan
ukuran dan arah dari semua gaya yang
bekerja pada sebuah obyek
Problemnya menentukan nilai dan arah dari
setiap gaya yang bekerja pada obyek tersebut
Cara membuat free body diagram
Gambarkan obyek sebagai titik (point) atau
kotak (box)
Gambarkan setiap gaya dengan anak panah
Tempelkan (attach) anak panah tsb ke titik
atau kotak (= obyek)
Arahkan ujung anak panah ke arah
dimana gaya itu bekerja
Contoh2 Sistem Mekanikal
Pegas Translasi : Gaya sebesar 350 N
digunakan untuk menarik salah satu ujung
spring (ujung yang lain diam/fixed).
Hitunglah simpangan (deflection) jika
konstanta spring (k) = 2000 N/m
F = k (x1 – x2) dimana x1 = 0 (fixed)
maka x2 = F/k = 350/2000 = 0, 175 m
y
F
x2
Percepatan massa : sebuah container bermassa 95 kg akan dimasukkan
ke dalam pesawat. a) berapa percepatannya jika container didorong oleh
gaya sebesar 12 N. b) seberapa jauh container bergerak jika didorong
selama 5 detik dgn gaya yang konstan (abaikan gesekan krn permukaan
container dipasangi roller)
F Fp
F
p 12 N
x 0.126
m 95 kg
bila persamaan di atas diintegrasikan :
F F F
dx p p p
dt C dt C t C
dt m 1 m 1 m 1
C 0, kecepatan awal
1
bila persamaan di atas diintegrasi lagi
F
p
x tdt C2
m
C 0, posisi awal
2
F 2
pt 2 52 det 2
x (0,126 m/det ) 1,575 m
m 2 2