Anda di halaman 1dari 13

Makalah Konsep Dasar Promkes

ISU-ISU KONTEMPORER DALAM PROMOSI


KESEHATAN

Kelompok 10
 Nurul Ula (22181070)
 Ria Sartina (22181061)
 Devia Miranda (22181056)
promosi kesehatan
Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari
Pembangunan Kesehatan Nasional. Hal ini dapat
dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah
satu pilar dalam pembangunan kesehatan menuju
Indonesia Sehat 2010 melalui peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang
Tujuan

 Untuk Mengetahui Pengertian dari Promosi Kesehatan


 Untuk Mengetahui Isu-isu, strategi dan kegiatan untuk
promosi kesehatan
 Untuk Mengetahui dampak isu kesehatan mental
terhadap masyarakat
 Untuk Mengetahui langkah-langkah yang dapat
diambil untuk mengatasi ketidaksetaraan kesehatan
dalam program promosi kesehatan, terutama di antara
kelompok berisiko
A. Pengertian promosi kesehatan
Promosi kesehatan adalah pendekatan yang dirancang
untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan
perilaku individu dan masyarakat secara keseluruhan
untuk mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik
dan mengurangi risiko penyakit. Tujuan dari promosi
kesehatan adalah mendorong perilaku sehat,
mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup
melalui pendekatan edukatif, pencegahan, dan
advokasi.
B. Isu-isu, strategi dan kegiatan
untuk promosi kesehatan
Promosi kesehatan melibatkan berbagai isu-isu yang berkaitan dengan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Berikut beberapa isu penting
dalam promosi kesehatan termasuk Penyakit Menular dan Penyebaran
Penyakit :
 Penyakit Tidak Menular (PTM) Termasuk diabetes, penyakit jantung,
kanker, dan obesitas. Promosi kesehatan bertujuan untuk mencegah
PTM dengan mengedukasi masyarakat tentang pola makan sehat,
olahraga teratur, dan pengurangan konsumsi alkohol serta merokok.
 Kesehatan Mental: Kesadaran tentang isu-isu kesehatan mental
semakin meningkat. Promosi kesehatan mental melibatkan
penghapusan stigma, penyediaan layanan dukungan, dan kampanye
kesadaran.
B. Isu-isu, strategi dan kegiatan
untuk promosi kesehatan
 Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Termasuk isu-isu
kehamilan yang sehat, perawatan maternal, perencanaan
keluarga, dan pendidikan seksual.
 Kesehatan Lingkungan Fokus pada pengaruh lingkungan
terhadap kesehatan manusia, termasuk isu-isu polusi udara,
polusi air, dan perubahan iklim. Promosi kesehatan
lingkungan mencakup advokasi untuk kebijakan lingkungan
dan kesadaran masyarakat.
 Kesehatan Anak Isu-isu kesehatan anak termasuk imunisasi,
gizi anak, pertumbuhan dan perkembangan yang sehat,
serta perlindungan anak dari kekerasan dan penelantaran.
B. Isu-isu, strategi dan kegiatan
untuk promosi kesehatan
 Kesehatan Lansia Kesehatan lansia melibatkan isu-isu
seperti demensia, penanganan penyakit kronis, isolasi
sosial, dan akses terhadap layanan kesehatan yang
memadai.
 Kesehatan Masyarakat dan Perilaku Kesehatan: Isu-isu
seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan
kegiatan fisik yang kurang dapat berdampak negatif pada
kesehatan masyarakat. Promosi kesehatan melibatkan
pendekatan untuk mengubah perilaku ini melalui edukasi
dan kampanye.
B. Isu-isu, strategi dan kegiatan
untuk promosi kesehatan
• Kesehatan Global: Termasuk isu-isu kesehatan di negara-
negara berkembang, bantuan kemanusiaan, dan upaya untuk
mengatasi tantangan kesehatan global seperti pandemi dan
penyakit menular
• Kesehatan Seksual dan HIV/AIDS: Melibatkan isu-isu
penyebaran HIV/AIDS, pendidikan seksual, dan akses
terhadap perawatan dan dukungan untuk penderita HIV/AIDS.
C. Dampak isu kesehatan mental
terhadap masyarakat
Berikut adalah beberapa dampak isu kesehatan mental terhadap masyarakat:
 Pengurangan Produktivitas: Gangguan kesehatan mental, seperti depresi
dan kecemasan, dapat mengurangi produktivitas individu di tempat kerja.
Hal ini dapat mengakibatkan absensi kerja yang lebih tinggi, penurunan
produktivitas, dan biaya yang signifikan bagi perusahaan dan
perekonomian (Greenberg et al., 2015).
 Tingkat Kriminalitas: Beberapa individu dengan masalah kesehatan mental
dapat berisiko lebih tinggi terlibat dalam perilaku kriminal atau
penyalahgunaan zat. Hal ini dapat memengaruhi tingkat kriminalitas di
masyarakat (Fazel et al., 2009).
 Ketidaksetaraan Kesehatan: Orang dengan gangguan kesehatan mental
seringkali menghadapi ketidaksetaraan dalam akses ke perawatan
kesehatan mental yang berkualitas. Ini dapat memperburuk masalah
kesehatan mental mereka dan memperkuat ketidaksetaraan kesehatan di
masyarakat (Wang et al., 2007).
C. Dampak isu kesehatan mental
terhadap masyarakat
 Stigma dan Diskriminasi: Stigma seputar masalah kesehatan
mental dapat menyebabkan individu yang mengalami
masalah tersebut merasa malu atau enggan mencari bantuan.
Hal ini dapat memperlambat deteksi dini dan intervensi,
serta memperburuk masalah kesehatan mental (Thornicroft
et al., 2009).
 Dampak pada Keluarga dan Hubungan Sosial: Gangguan
kesehatan mental juga memengaruhi keluarga dan hubungan
sosial individu yang mengalaminya. Anggota keluarga dan
teman-teman sering kali turut merasakan beban emosional
dan psikologis (Reupert et al., 2015).
D. Langkah-langkah yang dapat diambil
untuk mengatasi ketidaksetaraan kesehatan
dalam program promosi kesehatan
Langkah-langkah untuk Mengatasi Ketidaksetaraan Kesehatan dalam
Program Promosi Kesehatan, Terutama di Antara Kelompok Berisiko:
 Identifikasi Kelompok Berisiko: Langkah pertama adalah
mengidentifikasi dengan jelas kelompok-kelompok berisiko yang
memerlukan perhatian khusus dalam program promosi kesehatan. Ini
dapat mencakup kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, etnisitas,
status sosial-ekonomi, dan masalah kesehatan tertentu (Braveman &
Gottlieb, 2014).

 Penyelarasan Program dengan Kebutuhan Kelompok: Program


promosi kesehatan harus disesuaikan dengan kebutuhan, budaya, dan
konteks masyarakat yang berbeda. Ini dapat melibatkan konsultasi
dengan kelompok berisiko, agar program lebih relevan dan efektif
(Kreuter et al., 2003).
D. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk
mengatasi ketidaksetaraan kesehatan dalam
program promosi kesehatan
 Pendidikan Kesehatan: Lakukan pendidikan kesehatan yang
merata dan komprehensif untuk meningkatkan literasi
kesehatan di kalangan kelompok berisiko. Ini dapat melibatkan
kampanye penyuluhan, pelatihan, dan bahan edukasi yang
sesuai dengan bahasa dan budaya mereka (Marmot, 2005).
 Akses yang Sama ke Perawatan Kesehatan: Pastikan bahwa
semua individu, terlepas dari status sosial-ekonomi, memiliki
akses yang sama ke layanan perawatan kesehatan yang
berkualitas. Ini dapat mencakup upaya untuk mengurangi
hambatan keuangan, geografis, atau budaya dalam akses
perawatan (Institute of Medicine, 2003).
D. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk
mengatasi ketidaksetaraan kesehatan dalam
program promosi kesehatan
 Kemitraan dan Kolaborasi: Kerja sama antara pemerintah,
sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan komunitas
sangat penting dalam mengatasi ketidaksetaraan kesehatan.
Kemitraan ini dapat membantu meningkatkan akses, sumber
daya, dan dukungan (Minkler et al., 2008).

 Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan: Program promosi


kesehatan perlu dievaluasi secara teratur untuk mengukur
dampaknya pada kelompok berisiko. Hasil evaluasi ini harus
digunakan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada
program (National Institutes of Health, 2005).

Anda mungkin juga menyukai