03 JENIS PEMERIKSAAN
$
04 TANGGUNG JAWAB
PEMERIKSAAN
05 DASAR HUKUM PEMERIKSAAN
06 TINDAK LANJUT
PEMERIKSAAN
1. DASAR PEMERIKSAAN
Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK dibentuk pada 1 Januari
1947.Berdasarkan Pasal 23 ayat (5) UUD 1945, tugas dan
wewenang BPK menurut UUD 1945 adalah memeriksa
tanggung jawab tentang keuangan negara yang peraturannya
ditetapkan dengan undang-undang.Di awal pembentukannya ini,
BPK berkedudukan di Malang dengan struktur organisasi BPK
yang terdiri atas 9 pegawai dan dikepalai oleh R. Soerasno.
2. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
BPK memiliki kebebasan dan kemandirian dalam ketiga tahap
pemeriksaan, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
hasil pemeriksaan. Kebebasan dalam tahap perencanaan
mencakup kebebasandalam menentukan obyek yang akan
diperiksa, kecuali pemeriksaan yang obyeknya telah diatur
tersendiri dalam undang-undang, atau pemeriksaan berdasarkan
permintaan khusus dari lembaga perwakilan.
3. JENIS PEMERIKSAAN
Berdasarkan amanat pasal 23 ayat (5) UUD 1945, Badan Pemeriksa Keuangan bertugas untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara,
Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola
keuangan negara.
1.Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
2.Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta pemeriksaan
atas aspek efektivitas yang lazim dilakukan bagi kepentingan manajemen oleh aparat pengawasan
intern pemerintah.
3.Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, atau biasa disebut dengan PDTT, adalah adalah
pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan
kinerja.
4. TANGGUNG JAWAB PEMERIKSAAN
1.BPK memiliki kewenangan untuk menentukan objek pemeriksaan, merencanakan serta
melaksanakan pemeriksaan.