Anda di halaman 1dari 22

BENZENA &

POLIMER
Kelompok 5
ANGGOTA KELOMPOK

1. Ademila Sari
2. Indah Yandika putri
3. Shella Amelia
4. Tiara Dwi Ardianti Puteri
A. BENZENA
1. PENGERTIAN

Benzena adalah senyawa organik atas 6 buah atom dengan rumus C6H6 yang tersusun
atas 6 buah atom karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin, dengan satu atom
hidorgen yang terikat pada masing-masing atom. Karena hanya terdiri dari atom karbon
dan hidrogen, senyawa benzena dapat dikategorikan ke dalam hidrokarbon
2. TATA NAMA
Molekul benzena yang kehilangan sebuah atom hidrogen (C6H5_) disebut gugus fenil sehingga penamaannya dimulai
dengan nama fenil diikuti gugus yang diikat.

• Penamaan juga dapat menggunakan nama gugus, diikuti dengan benzena.

• Jika gugus yang terikat lebih dari satu, berikan penomoran. Penomoran diusahakan sedemikian hingga gugus yang
terikat bernomor kecil.
Posisi orto (0) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 2.
• •
• •Posisi nomor
Posisi metaatom karbongugus
(m) untuk pada yang
benzena diberipada
terletak nama khusus,
nomor yaitu
1 dan 3. sebagai berikut.
• •
5. Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama khusus, tergantung pada gugus yang diikatnya.
• Posisi para (p) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 4.
6. Jika terdapat dua gugus yang berbeda, salah satu gugus dianggap sebagai senyawa utama dan gugus yang lain

dianggap sebagai gugus cabang (gugus yang diikat). Gugus yang menjadi senyawa utama didasarkan pada urutan
prioritas.
7. Urutan prioritas gugus utama dari paling tinggi ke paling rendah.
3. JENIS- JENIS BENZENA
a. Stirena

Stirena atau vinilbenzena atau feniletilena adalah senyawa turunan benzena yang berwujud cairan seperti minyak,
tidak berwarna, mudah menguap, dan beraroma manis meskipun menjadi sedikit busuk pada konsentrasi tinggi.
Dalam industri, stirena dibuat dengan dehidrogenasi etilbenzena dengan katalis Fe2O3.

b. Fenol

Fenol merupakan senyawa yang bersifat asam. Senyawa ini digunakan sebagai antiseptik dan sering disebut sebagai
karbol.

c. Alkilbenzena

Alkilbenzena jika dioksidasi akan menghasilkan asam benzoat. Reaksi ini tidak tergantung pada banyaknya atom
karbon pada rantai samping.

d. Nitrobenzena

Reduksi terhadap nitrobenzena akan menghasilkan anilina. Nitrobenzena merupakan senyawa yang mudah meledak
e. Toluena

Senyawa turunan benzena yang memiliki gugus metil dikenal dengan nama toluena. Toluena merupakan cairan tidak berwarna
yang tidak larut dalam air dan memiliki aroma seperti pengencer cat. Toluena lebih reaktif dibandingkan benzena. Reaksi
terhadap toluena dapat terjadi pada cincin benzena, tetapi juga dapat terjadi pada gugus metilnya.

f. Anilina

Anilina merupakan senyawa benzena yang mengikat gugus amina (- NH2) . Anilina merupakan cairan tidak berwarna yang
berbau seperti ikan busuk. Anilina disintesis pertama kali dari pohon indigo biru.

g. Asam benzoat

Asam benzoat merupakan asam karboksilat aromatis paling sederhana. Asam benzoat berupa zat padat dengan warna putih. Asam
benzoat digunakan dalam sintesis bahan-bahan kimia lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, asam benzoat atau garamnya
digunakan sebagai bahan pengawet makanan, misalnya pada kue basah atau minuman.
4. SIFAT-SIFAT BENZENA

Sifat Kimia
Sifat fisis Pada pembakaran sempurna menghasilkan gas CO₂ dan H₂O.

Pada suhu kamar berwujud cair.
• Tidak dapat dioksidasi oleh larutan KMnO4.
• •
• Mudah menguap dan tidak berwarna. • Bersifat kasinogenik (racun).
• •
• Mudah terbakar. • Merupakan senyawa nonpolar


• Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan
• Bersifat racun dan karsinogenik. menghasilkan jelaga.
• •
• Larut dalam pelarut organik. • Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
• •
5. REAKSI-REAKSI BENZENA
6. PEMBUATAN BENZENA
1. Polimerisasi asetilena

Dalam proses ini, benzena disintesis dari senyawa etuna dengan proses polimerisasi
siklik, dimana senyawa etuna akan melewati tabung besi panas dengan suhu yang sangat
tinggi.
2. Dekarboksilasi asam benzoat dan garamnya

Benzena dapat disintesis dari asam aromatik melalui reaksi dekarboksilasi. Dalam
proses ini, garam natrium dari asam benzoat (natrium benzoat) dipanaskan dengan
kapur tohor atau kalsium oksida untuk menghasilkan benzena bersama dengan
natrium karbon

3. Memanaskan fenol dengan seng / zink

Benzena dapat disintesis dari fenol melalui reaksi reduksi. Dalam proses ini, uap
fenol melewati serbuk halus zink atau seng yang dipanaskan. Debu seng tersebut
menguranginya untuk membentuk benzena.
4. Hidrolisis asam benzena sulfonat

Benzena dapat disintesis dari asam benzena sulfonat melalui


reaksi hidrolisis. Dalam proses ini, asam benzena sulfonat
diberikan uap air sangat panas hingga membentuk benzena
dan asam sulfat.
7. KEGUNAAN BENZENA
B. POLIMER
More details
1. PENGERTIAN
Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang dari molekul molekul kecil yang saling
berikatan. Polimer Mempunyai massa molekul relatif sangat besar, yaitu sekitar 500 –10.000 kali berat
molekul unit ulangnya. Istilah polimer berasal dari bahasa yunani, polys = banyak dan meros = bagian,
yang berarti banyak bagian atau banyak monomer. Polimer merupakan molekul besar (makromolekul)
yang terbentuk dari susunan unit ulang kimia yang terikat melalui ikatan kovalen. Unit ulang pada polimer,
biasanya ekivalen dengan monomer, yaitu bahan dasar polimer tersebut (Billmeyer,1971).

Pada umumnya, polimer merupakan senyawa kimia organik Yang didasarkan pada karbon, hidrogen, dan
unsur bukan logam (O, N, dan Si). Polimer alam memiliki rantai karbon utama berupa rantai karbon (C).
Umumnya, polimer memiliki struktur molekul yang sangat besar.
WORK
2. TATA NAMA EXPERIE
NC E
Untuk tata nama polimer, hanya ada satu aturan yaitu menambahkan kata
“poli” + monomer-nya. Nama-nama polimer sangatlah banyak dan
sangat susah untuk diingat dalam jangka waktu yang lama, so jalan
lainnya adalah dihapal.
3. JENIS JENIS
A. Jenis polimer berdasarkan jenis monomer.
Homopolimer (polimer linear) = polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang sama atau sejenis.
Contohnya: PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA), amilum, selulosa, teflon, polistirena, dan
seluruh jenis polimer alam.

• Kopolimer bergantian = polimer yang monomer-monomernya saling silih berganti (silang-
menyilang; misal: X—A—X—A—).

• Kopolimer blok = polimer yang monomer-monomernya mempunyai blok (satuan) tiap berganti
(misal: X—X—X—A—A—A—B—B—B—X—X—X—A—).

• Kopolimer bercabang = kopolimer yang tersusun dari beberapa monomer dan monomer lain terikat
sebagai cabang seperti rantai hidrokarbon.

• Kopolimer tidak beraturan = kopolimer yang tersusun dari monomer-monomer yang berbeda dan
letaknya acak. Contohnya: Nilon 6,6; tetoron, urea-metanal, PET, dan bakelit.

B. Jenis polimer berdasarkan bentuk
susunan rantai.

Polimer linear = tersusun dengan unit yang berulang dan berikatan satu sama lain membentuk rantai
panjang. Mempunyai titik leleh, kuat tarik, dan densitas yang tinggi. Contohnya: polietena dan polivinil
klorida.

• Polimer bercabang = polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada
rantai utama. Mempunyai titk leleh, kuat tarik, dan densitas yang rendah. Contohnya: glikogen
(sejenis karbohidrat).

• Polimer berikatan sialng (cross—linking) = polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer
saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya dan dapat menuju ke berbagai arah berbentuk
tiga dimensi. Mempunyai sifat sangat keras, kaku, dan rapuh. Contohnya: bakelit dan resin urea
formaldehida.

C. Jenis polimer berdasarkan kekenyalannya.

Polimer termoplastik = memiliki sifat berat molekul kecil, tidak tahan terhadap panas (jika dipanaskan akan
melunak, tetapi didinginkan akan mengeras), mudah direnggangkan, fleksibel, titik leleh rendah, daur ulang,
mudah larut, struktur molekul liner atau bercabang, tidka mempunyai ikatan silan sehingga dapat dipanaskan
berulang-ulang, dapat disambungkan kembali. Contohnya: polietilena, PVC, nilon, dan perspex.

• Polimer termosetting = memiliki sifat keras dan kaku, non daur ulang, tidak dapat larut dalam pelarut
apapun, tahan terhadap asam-basa, memiliki ikatan silang antarrantai molekul, hanya dapat dipanaskan
sekali saat pembuatannya, dan tidak dapat disambungkan kembali. Contohnya: bakelit, uretana, epoksi,
poliester, dan formika.

• Polimer elastomer = memiliki sifat elastik jika ditarik, kembali ke bentuk semula, mempunyai ikatan
silang. Contohnya: karet sintesis SBR.

D. JENIS POLIMER BERDASARKAN
PENGGUNAANNYA

Serat = dimanfaatkan sebagai serat (Ex = kain dan benang).


Contohnya: poliester, nilon, dan dakron.

• Plastik = dimanfaatkan untuk plastik. Contohnya:
bakeli, polietilena, PVC, polipropilena, dan polistirena.

4. SIFAT SIFAT POLIMER

Sifat fisis Sifat Kimia


a. Polimer rantai panjang Sifat ini ditinjau dari interaksi antar ikatan berupa gaya tarik menarik. Hal
ini karena rantai polimer sangat panjang, sehingga gaya antar rantai
panjang rantai polimer maka kekuatan dan titik leleh semakin menjadi berlipat ganda dibandingkan dengan gaya tarik menarik pada
meningkat. molekul biasa. Gugus samping yang berbeda dapat mengakibatkan
polimer berikatan ion atau ikatan hidrogen pada rantai yang sama.
Semakin kuat gaya, maka tarikan yang kuat, titik leleh, dan tingkat
b. Gaya antarmolekul
kristalinitas juga semakin meningkat.
Semakin besar gaya antarmolekul maka polimer akan semakin Gaya intermolekuler pada polimer dapat dipengaruhi oleh dipol pada unit
kuat dan mudah meleleh. monomer. Polimer yang mengandung gugus amida atau karbonil dapat
membentuk ikatan hidrogen antara rantai yang berdekatan. Atom hidrogen
c. Percabangan yang bermuatan positif pada gugus NH akan tertarik kuat pada oksigen
yang bermuatan negatif pada gugus C=O. Ikatan hidrogen yang kuat ini
Semakin banyak cabang maka akan membuat polimer semakin akan berimbas pada naiknya kuat tarik dan titik leleh.
mudah meleleh dan daya tegangnya semakin rendah.

d. Ikatan silang antar rantai polimer

Semakin banyak terjadi ikatan silang maka polimer semakin kaku


dan mudah patah.
5. REAKSI POLIMER
• Reaksi polimerisasi adisi Yaitu reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang berikatan rangkap (=) menjadi ikatan tunggal (—). Ciri-ciri
lainnya adalah monomernya termasuk senyawa alkena (tak jenuh) dan nama
polimernya merupakan jenis polialkena (ex = polipropena). Gambar di samping
menjelaskan bagaimana suatu polialkena terbentuk dari suatu alkena (ambil
contoh polipropena atau polipropilena; dan ingat bahwa reaksi polimerisasi adisi
dari ikatan kaya ke miskin!):
• Reaksi polimerisasi kondensasi Yaitu reaksi yang terjadi jika dua atau lebih
monomer sejenis atau berbeda jenis bergabung membentuk molekul besar. Yang
membedakan reaksi kondensasi dibandingkan reaksi adisi:

a. Hasil akhirnya berupa suatu polimer + air.

b. Karena membentuk air, atom-atom H+ dan OH- bergabung membentuk air.

c. Atom-atom tersebut berasal dari monomer-monomernya.

Di samping adalah contoh reaksi polimerisasi kondensasi dari pembuatan


dakron:
6. PEMBUATAN POLIMER
Polimer dibuat dengan mengikat molekul-
molekul kecil yang disebut monomer menjadi
polimer dengan proses polimerisasi. Proses ini
membentuk ikatan kovalen antar monomer
sehingga terbentuk ikatan yang kuat.
7. KEGUNAAN POLIMER
Kegunaan Polimera dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali produk yang
berbahan dasar polimer sintetis, mulai dari tas belanja plastik, kemasan plastik
makanan dan minuman, kemasan plastik, peralatan listrik, peralatan rumah tangga,
dan perangkat elektronik

Anda mungkin juga menyukai