Anda di halaman 1dari 40

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP) MUHAMMADIYAH RAPPANG

2016
Unggul Profesional Islami

MK : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Tatap Muka # 4

METODE PARTISIPATIF DALAM


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Oleh : Ahmad Mustanir
RAGAM METODE
PEMBERDAYAA
N MASYARAKAT
No Kelompok Ragam Metode Keterangan
Metode
1. Tatap muka Percakapan/dialog, anjang sana, anjang Individual
karya pertemuan, ceramah, diskusi, FGD, Kelompok
RRA, PRA, PLA, sekolah lapang, Massal
pelatihan pameran
2. Percakapan Telepon, TV, radio, teleconference Individual
tak langsung Kelompok
3. Demonstrasi Demonstrasi cara, demonstrasi hasil, Kelompok
demonstrasi cara dan hasil
4. Barang Foto, pamflet, leaflet, folder, brosur,
cetakan poster, baliho dll
5. Media massa Surat kabar, tabloid, majalah, radio, tape Media cetak
recorder, TV, VCD, DVD Media lisan
6. Kampanye Gabungan semua metode diatas
RAGAM METODE
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF

1. RRA (Rapid Rural Appraisal)


2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian
desa secara partisipatif
3. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok
terarah
4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses
belajar dan mempraktikkan secara partisipatif
5. SL atau Sekolah Lapang (Farmers Field School)
6. Pelatihan Partisipatif
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

1. RRA (Rapid Rural Appraisal)


Metode penilaian desa secara cepat, yang dalam praktiknya
lebih banyak dilakukan oleh “ORANG LUAR” dengan tanpa
atau sedikitpun melibatkan masyarakat setempat.

RRA menggabungkan beberapa teknik penilaian, yang terdiri


dari :
a)Review/telaahan data sekunder, termasuk peta wilayah dan
pengamatan lapang secara ringkas
b)Observasi/pengamatan lapang secara langsung
c)Wawancara dengan informan kunci dan lokakarya
d)Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik
e)Studi kasus, sejarah lokal dan biografi
f)Kecenderungan-kecenderungan
g)Pembuatan kuesioner sederhana yang ringkas
h)Pembuatan laporan lapang secara cepat
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

………………………………………….1. RRA (Rapid Rural Appraisal)


Untuk menjalankan RRA dengan baik prinsip yang harus
diperhatikan, yaitu:
a)Efektivitas dan efisiensi. Kaitannya dengan biaya, waktu,
serta perolehan informasi yang dapat dipercaya yang dapat
digunakan dibanding sekedar jumlah dan ketepatan serta
relevansi informasi yang dibutuhkan
b)Hindari bias. Dengan cara introspeksi, mendengarkan,
menanyakan secara berulang-ulang, menanyakan kepada
kelompok termiskin
c)Triangulasi sumber informasi dengan melibatkan tim
multidisiplin untuk bertanya dalam beragam perspektif
d)Belajar dari dan bersama masyarakat
e)Belajar cepat melalui eksplorasi, dan jangan terpaku pada
bakuan yang telah disiapkan
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

………………………………………….1. RRA (Rapid Rural Appraisal)

‘Bahaya’ dari pelaksanaan RRA adalah


seringkali apa yang dilakukan oleh tim RRA
bahwa mereka telah melakukan praktik
“partisipatif”, meskipun hanya dilakukan melalui
kegiatan pengamatan dan bertanya langsung
kepada para informan yang terdiri dari warga
masyarakat.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa


secara partisipatif

Merupakan penyempurnaan dari RRA. Berbeda


dengan RRA yang dilakukan oleh ‘orang luar’,
PRA lebih banyak ‘orang dalam’ yang terdiri
dari semua stakeholder dengan difasilitasi oleh
orang luar yang lebih berfungsi sebagai nara
sumber/fasilitator dibanding sebagai instruktur
atau guru yang menggurui.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif

PRA senantiasa berkembang, sehingga menurut


Robert Chambers yang mempromotori dan
mengembangkannya, mungkin tidak perlu untuk
memberikan definisi final. Robert Cahmbers
mendefinisikannya sebagai : “Sekumpulan
pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat
(pedesaan) untuk turut serta meningkatkan dan
menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup
dan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat
membuat rencana dan tindakan”.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif

Perbandingan antara RRA dengan PRA menurut Robert Chambers :

RRA PRA
Kurun waktu Akhir tahun 1970-an (awal 1980-an) Akhir tahun 1980-an (awal
perkembangan tahun 1990-an)
Pembaharu Kalangan Universitas Kalangan LSM/Ornop
Pengguna Utama (main Kalangan Universitas, donor Kalangan LSM/ornop
users)
Sumber pengetahuan Pengetahuan Masyarakat setempat Kemampuan Masyarakat
setempat
Inovasi ditujukan pada Metode/teknik Perilaku

Digunakan orang luar Menggali (ekstraktif) Memfasilitasi partisipasi


untuk
Tujuan Pengumpulan data (penelitian) Pemberdayaan masyarakat

Pelaku utama (main Orang luar (peneliti) Masyarakat setempat


actors)
Hasil-hasil jangka Perencanaan, proyek, publikasi Pengembangan kelembagaan
panjang dan tindakan masyarakat
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif

Tiga pilar (unsur), utama PRA menurut Robert Chambers,


yaitu:
a)Sikap perilaku orang luar yang seharusnya berperan sebagai
fasilitator, bukan mendominasi ( seperti instruktur, penyuluh);
b)Metode-metode/teknik-teknik PRA, sebagai alat untuk
mengubah pendekatan searah (tertutup) menjadi pendekatan
multi – arah (terbuka), pendekatan individu menjadi pendekatan
kelompok, teknik belajar verbal (misalnya ceramah) menjadi
visual, dan teknik analisa dengan mengukur atau menghitung
menjadi teknik membandingkan.
c)Berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, informasi, dan
sumberdaya lain, di antara orang luar dan masyarakat
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif

Prinsip Prinsip PRA

Beberapa prinsip PRA yang dikembangkan


oleh Robert Chambers, di Indonesia mengalami
perkembangan disesuaikan dengan
pengalaman penerapan PRA di lapangan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip mengutamakan yang terabaikan


(keberpihakan) : bahwa di masyarakat ada
kelompok masyarakat – biasanya merupakan
bagian terbesar – yang terpinggirkan dan
terabaikan oleh pembangunan. Kelompok
masyarakat yang terabaikan ini harus
diutamakan sebagai pemanfaat dan pemeran
pembangunan
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip pemberdayaan masyarakat :


Pemberdayaan (empowerment) adalah upaya
memperkuat kemampuan kelompok masyarakat
yang lemah agar bisa mengontrol dan menentukan
pilihan di dalam kehidupannya ( otonomi ). Dengan
demikian, pemberdayaan berarti mengubah pola
hubungan kekuasaan (power relationship) di antara
kelompok dominan/berkuasa (powerfull) dan
kelompok lemah (powerless) di masyarakat melalui
peningkatan posisi kelompok masyarakat lemah.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar


sebagai fasilitator : ”orang luar” harus menyadari
perannya sebagai Fasilitator dan bukannya
sebagai ”guru”, ”penyuluh”, ”instruktur” bahkan
atasan atau penguasa.
Prinsip santai dan informal : Agen
pembangunan dan pihak-pihak yang bekerja
bersama masyarakat, sebaiknya mengembangkan
suasana yang bersifat luwes, terbuka, tidak
memaksa, akrab, dan informal.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip – prinsip yang berkaitan dengan


penghargaan dan pengembangan ilmu
pengetahuan lokal (kearfian lokal) :
Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan:
Prinsip ini muncul dari kritik terhadap dominasi ilmu
pengetahuan oleh kalangan akademisi atau agen
pembangunan. Orang luar (agen pembangunan,
peneliti sosial) seharusnya membantu masyarakat
untuk menyusun pengalaman dan pengetahuan
lokal yang ada
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip triangulasi : Untuk membangun ilmu


pengetahuan yang tepat guna kita bisa menggunakan
triangulasi yang merupakan bentuk ”pemeriksaan dan
pemeriksaan ulang” ( ”check and re-check). Triangulasi
dilakukan antara lain melalui penganekaragaman
perspektif orang luar (keragaman disiplin ilmu atau
pengalaman), penganekaragaman perspektif orang
dalam (keragaman latar belakang, golongan
masyarakat, keragaman tempat, jenis kelamin), dan
variasi metode/teknik pembelajaran yang digunakan
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip mengoptimalkan hasil : Belajar


bersama masyarakat, bukanlah untuk belajar itu
sendiri, melainkan untuk memperbaiki
kehidupannya yang baik bagi kepentingan
generasi sekarang maupun generasi selanjutnya
Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam
penyusunan ilmu pengetahuan lokal :
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

 Lebih baik kita tidak tahu tentang apa yang tidak perlu
kita ketahui; ketahui secukupnya saja (optimal
ignorance). Artinya : ilmu pengetahuan disusun untuk
kebutuhan dan kelangsungan hidup komunitas yang
bersangkutan.
 Lebih baik kita tidak tahu apakah informasi itu bisa
disebutkan benar seratus persen, tetapi diperkirakan
bahwa informasi itu cenderung mendekati kebenaran
(appropriate imprecision). Artinya : ilmu pengetahuan
disusun secara subyektif berdasarkan atas
kesepakatan masayrakat yang berkepentingan.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip orientasi praktis : Prinsip ‘orientasi praktis’


adalah mengingatkan kembali bahwa PRA, bukan
hanya metode dan teknik pengumpulan informasi,
melainkan terintegrasi pada pengembangan kegiatan
(aksi). Terdapat tiga (3) agenda utama dalam PRA :
pengkajian (yang tidak bersifat ekstraktif atau
penggalian data) – pembelajaran (yang
menitikberatkan pada penyadaran kritis) – dan
pengembangan program aksi.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip keberlanjutan dan selang waktu : Belajar


adalah proses yang berlanjut seumur hidup, dari
generasi ke generasi, dari jaman ke jaman. PRA
bukanlah sebuah ‘paket kegiatan PRA’ yang selesai
setelah kegiatan penggalian informasi dianggap
cukup, dan orang luar yang memfasilitasi kegiatan
pergi dari wilayah sasaran. Agen pembangunan
mengembangkan proses pembelajaran agar
masyarakat mampu bersikap adaptif dan inovatif
terhadap perubahan yang terjadi terus menerus
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip belajar dari kesalahan : Melakukan


kesalahan adalah sesuatu yang wajar. Yang penting
bukanlah kesempurnaan dalam penerapan, yang
tentu sukar dicapai, tetapi penerapan sebaik – baiknya
sesuai dengan kemampuan yang ada dan kemudian
belajar dari kekurangan-kekurangan/kesalahan yang
terjadi , agar pada kegiatan berikutnya menjadi lebih
baik. Satu hal yang paling penting diperhatikan adalah
bahwa belajar dari kesalahan bukanlah berarti “coba-
coba”, melainkan suatu proses pembelajaran bertahap
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

2. PRA (Participatory Rural Appraisal)


atau penilaian desa secara partisipatif
Prinsip Prinsip PRA

Prinsip terbuka : Ilmu pengetahuan, teori, paradigma


dan ideologi, teknologi, metode dan teknik, bukanlah
sesuatu yang status tetapi terus berkembang. PRA
juga bukan sebuah metodologi pendekatan yang telah
selesai , sempurna dan pasti benar. Pengayaan
metode/teknik – tekniknya, senantiasa bisa
dikembangkan oleh para praktisinya, artinya PRA
terbuka terhadap adaptasi dan innováis baru sesuai
dengan nilai-nilai yang menjadi muatannya
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

3. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok terarah

Awalnya digunakan sebagai teknik wawancara pada


penelitian kualitatif yang berupa “in depth interview”
kepada kelompok informan secara terfokus.

FGD merupakan interaksi individu-individu (sekitar 10-


30 orang) yang tidak saling mengenal yang dipandu
oleh seorang pemandu/moderator diarahkan untuk
mendiskusikan pemahaman dan atau pengalamannya
tentang sesuatu program atau kegiatan yang diikuti
dan atau dicermatinya.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

3. FGD (Focus Group Discussion)


atau diskusi kelompok terarah

FGD dirancang dalam beberapa tahapan, yaitu:


Perumusan kejelasan tujuan FGD
a)Persiapan pertanyaan yang akan ditanyakan
b)Identifikasi dan pemilihan partisipan
c)Persiapan ruangan diskusi
d)Pelaksanaan diskusi
e)Analisis data (hasil diskusi)
f)Penulisan laporan, termasuk transkrip diskusi,
rekaman suara, foto dll
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

4. PLA (Participatory Learning and Action)


atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif

PLA merupakan ‘payung’ dari metode-metode


partisipatif seperti, RRA, PRA, PAR (participatory
action research) dan PALM (participatory learning
method).
PLA merupakan bentuk baru dari metode
pemberdayaan masyarakat yang dahulu dikenal
sebagai “learning by doing” atau belajar sambil
bekerja
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

4. PLA (Participatory Learning and Action)


atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif

Melalui kegiatan PLA, akan diperoleh beragam


manfaat, berupa :
a)Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat dijawab
oleh “orang luar”;
b)Masyarakat setempat akan memperoleh banyak
pengetahuan yang berbasis pada pengalaman yang
dibentuk dari lingkungan kehidupan mereka yang
sangat kompleks;
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

4. PLA (Participatory Learning and Action)


atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif

c) Masyarakat akan melihat bahwa masyarakat


setempat lebih mampu untuk mengemukakan
masalah dan solusi yang tepat dibanding orang
luar;
d) Melalui PLA, orang luar dapat memainkan peran
penghubung antara masyarakat setempat dengan
lembaga lain yang diperlukan. Di samping itu,
mereka dapat menawarkan keahlian tanpa harus
memaksakan kehendaknya.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

4. PLA (Participatory Learning and Action)


atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif

Terkait dengan hal itu, sebagai metode belajar partisipatif,


PLA memiliki beberapa prinsip sebagai berikut ;
a)PLA merupakan proses belajar secara berkelompok yang
dilakukan oleh semua pemangku kepentingan (stakeholders)
secara interaktif dalam suatu proses analisis bersama;
b)Multi perspective, yang memcerminkan beragam
interprestasi pemecahan masalah yang rill yang dilakukan
oleh para pihak yang beragam dan berbeda cara
pandangnya;
c)Spesifik lokasi, sesuai dengan kondisi para pihak yang
terlibat;
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

5. SL atau Sekolah Lapang (Farmers Field School)

Sebagai metode pemberdayaan masyarakat, SL/FFS


merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan
oleh sekelompok masyarakat pada hamparan tertentu,
yang diawali dengan membahas masalah yang sedang
dihadapi, kemudian diikuti dengan curah pendapat,
berbagi pengalaman (sharing), tentang alternative dan
pemilihan cara-cara pemecahan masalah yang paling
efektif dan efisien sesuai dengan sumber daya yang
dimiliki. Sebagai suatu kegiatan belajar-bersama, SL/FFS
biasanya difasilitasi oleh fasiltator atau narasumber yang
berkompeten
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

6. Pelatihan Partisipatif

Tentang hal ini, sejak awal dasawarsa 1990-an mulai


banyak dikembangkan kegiatan Pelatihan Partisipatif.
Berbeda dengan kegiatan pelatihan konvensional,
Pelatihan Partisipatif dirancang sebagai implementasi
metode pendidik orang dewasa (POD), dengan ciri
utama:
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

6. Pelatihan Partisipatif

a) Hubungan instruktur/fasiltator dengan peserta didik


tidak lagi bersifat vertikal tetapi bersifat
lateral/horizontal;
b) Lebih mengutamakan proses dari pada hasil, dalam
arti, keberhasilan pelatihan tidak diukur dari
seberapa banyak terjadi alih pengetahuan, tetapi
seberapa jauh terjadi interaksi atau diskusi dan
berbagai pengalaman (sharing) antara sesama
peserta maupun antara fasilitator dan pesertanya.
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……..

6. Pelatihan Partisipatif

Substansi materi pelatihan selalu mengacu


kepada kebutuhan peserta. Karena itu, sebelum
pelatihan dilaksanakan, selalu diawali dengan
kontrak belajar, yaitu kesepakatan tentang
substansi materi, urut-urutan (sequence), tata
waktu dan tempat
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN
METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Suzuki (1984) mengemukakan adanya beberapa prinsip
metode pemberdayaan masyarakat yang meliputi :

1) Pengembangan untuk berpikir


Melalui pemberdayaan masyarakat, bukanlah
dimaksudkan agar masyarakat penerima manfaat selalu
menggantungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau
bimbingan penyuluhannya. Tetapi sebaliknya, melalui
pemberdayaan masyarakat harus mampu dihasilkannya
masyarakat yang mampu dengan upayanya sendiri mengatasi
masalah-masalah yanh dihadapi, serta mampu
mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan setiap
potensi dan peluang yang diketahuinya untuk terus menerus
dapat memperbaiki mutu hidupnya.
…………………………..PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN
METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2. Tempat yang Paling Baik adalah di Tempat


Kegiatan Penerima Manfaat
Oleh sebab itu, dalam banyak kasus, kegiatan
pemberdayaan masyarakat sebaiknya dilaksanakan
dengan menerapkan metode-metode yang dapat
dilaksanakan di lingkungan pekerjaan (kegiatan)
penerima manfaatnya.
…………………………..PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN
METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

3. Setiap Individu Terikat dengan Lingkungan


Sosialnya
Sebagai mahluk sosial, setiap individu akan selalu
berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan
sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha
menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang di
sekitarnya. Karena itu, kegiatan pemberdayaan
masyarakat akan lebih efisien jika diterapkan hanya
kepada beberapa warga masyarakat, terutama yang
diakui oelh lingkungannya sebagai “panutan” yang baik
PENDEKATAN UNTUK MEMILIH METODE
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Metode Pemberdayaan Masyarakat dan Proses


Komunikasi
Untuk memilih metode berkomunikasi yang efektif,
Mardikanto (1982) mengenalkan adanya tiga cara
pendekatan yang dapat juga diterapkan dalam pemilihan
metode pemberdayaan masyarakat, yaitu yang
didasarkan pada :
a)Media yang digunakan;
b)Sifat hubungan antara fasilitator dan penerima
manfaatnya;
c)Pendekatan psiko-sosial yang dikaitkan dengan
PENDEKATAN UNTUK MEMILIH METODE
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2. Metode Pemberdayaan Masyarakat sebagai


Kegiatan Pendidikan Orang Dewasa
Oleh sebab itu, proses pemberdayaan masyarakat harus
dibebaskan dari upaya-upaya menciptakan
ketergantungan atau bentuk-bentuk penindasan “baru”.
Artinya, melalui pemberdayaan, penerima manfaat harus
diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan
pengalaman dan mengembangkan daya nalarnya,
sehingga di dalam proses pemberdayaan tersebut
kedudukan fasilitator (sebagai pendidik) dan penerima
manfaat (yang dididik) berada dalam posisi yang setara
PEMILIHAN METODE MENURUT
TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

No Tahapan Kegiatan Ragam Metode yang Keterangan


Disarankan
1 Penetapan dan Pertemuan, diskusi, Semua pemangku
Pengenalan wilayah kerja FGD, Lokakarya
kepentingan

2 Sosialisasi Kegiatan Percakapan, Media- Semua pemangku


massa, Media-cetak,
kepentingan
Pertemuan, FGD
3 Penyadaran Masyarakat Percakapan, Media- Birokrasi, Fasilitator,
massa, Media-cetak,
Tokoh Masyarakat,
Pertemuan, FGD,
RRA, PRA LSM
……………………….PEMILIHAN METODE MENURUT
TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

No Tahapan Kegiatan Ragam Metode yang Keterangan


Disarankan

4 Pengorganisasian Percakapan, Pertemuan,


Masyarakat Lokakarya, FGD, Birokrasi, Fasilitator,
Anjangsana, Anjang- Tokoh Masyarakat, LSM
karya
5 Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan, Percakapan,
Anjangkarya, Sekolah Birokrasi, Fasilitator,
lapang, PLA, Diskusi, LSM
FGD, Lokakarya
6 Advokasi Kebijakan Percakapan, FGD,
Pertemuan, Lokakarya, Semua pemangku
Anjangsana, Anjang- kepentingan
karya
7 Politisasi Media cetak, Media-
massa, Pertemua, PLA, Semua pemangku
FGD, Lokakarya kepentingan
CP : 0812 4163 143
WA : 0812 4163 143
Line :0812 4163 143
BBM: 542E137D
FB: Ahmad Mustanir
tweeter: @ahmadmustanir
line id: ahmadmustanir
Path: Ahmad Mustanir
email: ahmadmustanir74@gmail.com
ahmadmustanir74@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai